Anda di halaman 1dari 9

BAB III

ANALISIS SITUASI RUANG RAWAT INAP

A. Deskripsi Ruang Rawat Inap

Ruang pangkalan merupakan unit di RSUD karawang yang berada di unit instalasi
rawat inap, di mana kegiatan nya adalah memberikan pelayanan asukan
keperawatan kepada masyarakat kalangan ekonomi menengah ke bawah. Serat
berperan aktif mendukung meningkatkan derajat kesehatan masyarakat maka
perlu di buat Strategi Actio Plan sebagai pedoman bagi unit cost center dalam
melakasanakan aksi aksi nya yang strategis.

Sesuai dengan kegiatan yang di laksanakan , maka ruang pangkalan mempunyai


visi “memberikan pelayanan tepat, cepat, dan memuaskan” dengan di dukung
yangkuat, sikap jujur, saling percaya, kerjasama dan disiplin merupakan inti
terwujudnya pelayanan profesionel terwujudnya visi yang akan datang.

1. Visi
Memberikan Pelayanan Cepat, Tepat, dan Memuaskan
2. Misi
1) Meningkatkan kompetensi SDM yang profesional
2) Mengembangkan sarana dan prasarana
3) Memberikan playanan prima terhadap pasien sesuai prosedur guna
mengatasi kegawatan pasien
4) Mengoptimalkan sistem informasi dan kordinasi
3. Nilai-nilai
1) Penanaman sikap Jujur dan Tanggung Jawab merupakan
pondasi SDM di ruangan perawatan pangkalan
2) Keramahan dan sopan santun dapat meningkatkan mutu
pelayanan di Ruangan Pangkalan
3) Terciptanya budaya Kerjasama seluruh staf merupakan
kunci keberhasilan dalam pelayanan
4) Kecepatan dan ketepatan dalam memberikan pelayanan
dapat meningkatkan kualitas pelayanan
B. Analisis Hasil Kajian Fungsi Kepemimpinan dan Manajemen
Keperawatan

1. Pengkajian Manajemen Pelayanan Keperawatan


Observasi dilakukan dengan melihat ada tidaknya visi dan misi rumah sakit,
ruangan dan bidang keperawatan, struktur organisasi ruangan, SOP/SAK,
ketersediaan format dokumentasi asuhan keperawatan dan menilai dokumentasi
proses keperawatan dengan menggunakan instrumen quesioner kepada kepala
ruangan dan perawat yang berdinas di ruang pangkalan
2. Analisis Hasil Pengkajian Manajemen diruangan Pangkalan

a. Fungsi Perencanaan

Analisa Data

N Data Masalah
O
1 Wawancara, menurut Kepala ruangan ada Sosialisasi Visi dan Misi di
visi, dan misi, diruangan Pangkalan, akan ruangan belum ada
tetapi belum adanya sosialisasi kepada
kariawan yang berdinas diruangkalan
khususnya kepada perawat.

Perawat di ruangan tidak memahami dan


mengetahui tentang visi dan misi ruangan.

Observasi, hasil pengamatan di ruang


Pangkalan tidak terlihat visi-misi
keperawatan yang ditempel di dinding
ruangan baik di dalam maupun di depan
ruangan, yang dapat terbaca dengan mudah
oleh semua orang yang melewatinya.
2 Wawancara, menurut kepala Ruangan Tingkatkan program kerja
sudah memiliki peraturan yang jelas dimana perawat diruangan
di sift pagi terdapat 2 katim disetiap sayap Pangkalan
ruangan, dan 2 perawat pelaksana, dan di sift
siang mau pun malam hanya ada ketua shift
saja.

Observasi, ada uraian peraturan


kepegawaian
3 Wawancara, menurut Karu di ruangan Pelaksanaan pembuatan
sudah membuat rencana harian tetapi tidak catatan harian, belum
berjalan secara baik dan sekarang tidak dilaksanakan
dipergunakan lagi hanya ada rencana
bulanan dan tahunan.

Observasi, belum ada catatan harian, sudah


ada catatan bulanan dan tahunan
4 Wawancara, menurut Kepala ruang Tingkatkan management
didapatkan informasi bahwa struktur TIM diruangan Pangkalan
ketenagaan yang ada sudah dibentuk 2 tim.

Observasi : adanya struktur organisasi yang


di pasang di dinding ruangan nurse station.
5 Wawancara : menurut Kepala ruang Pelaksanaan Metode Tim.
didapatkan data bahwa metode penugasan
yang dilakukan menggunakan metode tim,
dengan membentuk dalam ruangan 2 tim

Observasi : Hasil pengamatan ada 2 tim


diruangan yang dibuat sesuai tugas sehari-
hari. Pembagian tanggung jawab terhadap
pasien dilakukan berdasarkan sayap kanan
dan kiri, perawat pelaksana langsung
bertanggung jawab kepada ketua tim, ketua
tim melaporkan kepada kepala ruangan. Dan
pada struktur organisasi di ruangan sudah
menunjukkan penerapan metode tim.
6 Wawancara : Menurut Kepala ruangan Tingkatkan produktifitas
setiap perawat sudah mempunyai uraian tugas perawat diruangan
tugas masing-masing bagi tiap tenaga Pangkalan
keperawatan. Batas wewenang dan tanggung
jawab perawat cukup jelas dengan dibuat job
discription diruang pangkalan

Observasi : Diruangan sudah ada buku


uraian tugas perawat sesuai perannya.

7 Wawancara : menurut Karu didapatkan Rasio jumlah perawat


informasi bahwa penghitungan jumlah belum sesuai dengan
tenaga sudah disesuaikan dengan rasio klien. tingkat ketergantungan

Observasi : jumlah perawat masih kurang klien.


dengan dinas rincian dinas sebagai berikut
Pagi =8, Siang =3, malam 3, libur = 3 dan
cuti 2. Untuk dinas pagi ditambah 1 kepala
ruang, 1 wakil kepala ruang dan 1 ketua tim.

8 Wawancara : Menurut Karu didapatkan Belum optimalnya


informasi bahwa pendokumentasian asuhan kegiatan audit
keperawatan sesuai dengan format yang ada dokumentasi keperawatan
yang sudah disepakati bersama antara kepala
ruang dan komite keperawatan,

Obseravasi : tersedia lembar penulisan


standar asuhan keperawatan. Pada format
rencana keperawatan, kolom implementasi
tidak disediakan tersendiri namun disamakan
dengan kolom intervensi. Dalam
dokumentasi tidak terlihat kesinambungan
antara masalah dan tindakan keperawatan :
Pengkajian dan Diagnosa keperawatan sudah
mencerminkan kondisi pasien yang
seutuhnya, evaluasi belum
didokumentasikan secara kontinyu, tetapi
format dokumentasi keperawatan
(pengkajian s/d evaluasi) yang sudah terisi
tetapi belum optimal.

9 Wawancara : Menurut Karu ruangan Penjadwalan belum


pengaturan shif yang dilakukan oleh Kepala menggunakan tingkat
ruang disesuaikan dengan jumlah perawat ketergantungan klien.
yang ada di ruangan dan tidak berdasarkan
pada tingkat ketergantungan klien, karena
disesuaikan dengan jumlah perawat di ruang
pangkalan.

Observasi : Format daftar shif diruangan


menggunakan proporsi jumlah perawat yang
ada.

10 Wawancara : Menurut Karu didapatkan Belum optimalnya


informasi bahwa pendelegasian diruangan penerapan pendelegasian.
masih belum ada tetapi dilakukan hanya
dengan cara lisan.

Observasi : Format pendelegasian diruangan


tidak ada

11 Wawancara : Menurut Karu sudah ada tim Tingkatkan pengendalian


pengendalian mutu, tetapi pelaksanaan gugus mutu diruangan
kendali mutu masih belum optimal. pangkalan

Observasi: Belum ada sistem pelaporan dan


pencatatan kegiatan pengendali mutu dan
belum ada struktur kerja dan format
pengendalian diruangan.

12 Wawancara : Menurut Karu Asuhan Tingkatkan asuhan


keperawatan yang diberikan sudah mengacu keperawatan di ruang
pada Standar Asuhan Keperawatan (SAK) pangkalan
yang sudah ditetapkan. Dan saat ini sedang
SOP dan SAK sedang direvisi dan akan
segera diberikan kepada tiap-tiap unit rawat
inap

Observasi : SOP dan SAK sudah ada.

13 Wawancara : Menurut perawat pelaksana di Hand hygine (5-6)


ruangan menyampaikan bahwa tangan nya
merasa bersih sebelum mententuh klien dan
prawat tidak melakuka cuci tangan terlebih
dahulu.

Obserpasi : perawat tidak melakukan cuci


tangan sebelum ke pasien.

Perawat tidak melakukan cuci tangan 6


langkah.
14 Wawancara : Menurut kepala ruangan Identifikasi klien
semua klien menggunakan tanda pengenal
dan sudah di lakukan pemaparan oleh bidang
keperawatan.

Obserpasi : Gelang sudah terpasang tetapi


saat di tanyakan kepada klien tidak ada
penjelasaan pemakaian gelang dan klien
tidak paham tujuan pemasangan gelang
15 Wawancara : perawat mengatakan belum Komunikasi tidak efektif
memahami dan menerapkan tentang
komunikasi SBAR

Kepala ruangan mengatakan belum di


sosialisasikan tentang penggunaan
komunikasi SBAR

Obserpasi :

Di ruangan tidak terdapat SPO tentang


komunikasi SBAR

Komunikasi Sbar belum di SK kan.


C. Prioiritas Msalah
D. Prioritas penyelesaian Masalah Manajemen Keperawatan
Prioritas masalah dilakukan dengan teknik kriteria matriks dengan
memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut :
- Magnitude (M), yaitu kecenderungan dan seringnya masalah terjadi,
- Severity(S), yaitu besarnya kerugian yang ditimbulkan,
- Manageability(Mn), yaitu kemampuan menyelesaikan masalah
masalah,
- Nursing Concern(Nc), yaitu fokus pada Keperawatan,
- Affordabilility(Af), yaitu ketersedian sumber daya.
Setiap masalah diberikan nilai dengan rentang 1-5 dngan kriteria sebagai
berikut :
- Nilai 1 = sangat kurang sesuai,
- Nilai 2 = kurang sesuai,
- Nilai 3 = cukup sesuai,
- Nilai 4 = sesuai
- Nilai 5 = sangat sesuai.

Skor akhir dirumuskan dengan cara MxSxMnxNcxAf

No Masalah M S Mn Nc Af Skor Perioritas


1 Komunikasi Tidak Efektif 3 5 5 3 3 675 II
2 Belum maksimalnya pembagian 2 4 4 4 5 640 IV
beban kerja
3 Belum maksimalnya pemberian III
asuhan keperawatan akibat SDM 3 3 3 5 5 675
yang tidak sesuai
4 Hand hygine (5-6) 5 4 4 3 4 960
5 Identifikasi Klien 3 4 3 4 3 432
6 Sosialisasi Visi dan Misi 4 3 3 3 2 216 I

E. Analisis SWOT
STRENGHT WEAKNESS OPORTUNITY THREAT

Adanya Visi dan Misi diruangan Tidak ada visi Adanya operan Belum
dan misi yang dinas tercapainya
Pada saat wawancara karu dapat tertera pada tujuan ruangan
menyebutkan visi dan misi ruangan pangkalan yang
tanpa melihat optimal
Perawat tidak
mengetahui visi
dan misi ruangan

Adanya metode tim di ruang Belum Adanya operan belum


pangkalan optimalnya maksimalnya
pelaksanaan Adanya pembagian
Adanya ketua tim di setiap metode komunikasi beban kerja
sayap modifikasi tim antara ketua tim
sekuder terhadap kepala
ruangan dan
perawat
pelaksana

Belum
Adanya visi misi diruangan Beban kerja Adanya bidang
maksimalnya
meningkat keperawatan
Adanya metode tim di setiap pemberian
sayap Jumlah SDM asuhan
kurang dari
Adanya ketua tim dan perawat kebutuhan keperawatan
pelaksana disetiap sayap akibat SDM
yang tidak sesuai

Adanya teknik SBAR saat SBAR tidak berjalan Adanya operan Informasi tidak
operan dinas optimal dinas tepat dalam
pemberian
asuhan
keperawatan
F. Daftar Masalah Dan Rumusan Masalah
1) Belum tercapainya tujuan Ruangan Pangkalan yang optimal
2) Belum maksimalnya pembagian beban kerja
3) Belum maksimalnya pemberian asuhan keperawatan akibat SDM
yang tidak sesuai
4) Informasi tidak tepat dalam pemberian asuhan keperawatan
E. Prioritas Masalah

Dari metode pembobotan didapatkan urutan prioritas masalah berdasarkan skor


yang paling besar dan atas dasar pertimbangan waktu, keterbatasan sumber daya
dan kewenangan maka masalah yang akan diatasi terlebih dahulu adalah:
1) Informasi tidak tepat dalam pemberian asuhan keperawatan
2) Belum tercapainya tujuan Ruangan Pangkalan yang optimal
3) Belum maksimalnya pemberian asuhan keperawatan akibat SDM
yang tidak sesuai
4) Belum maksimalnya pembagian beban kerja

Setelah dilakukan pembobotan prioritas masalah maka langkah selanjutnya adalah


melakukan identifikasi penyebab massalah yaitu menganalisis dengan
menggunakan diagram tulang ikan fish bone analysis
n
ata
w
ra
pe
ke

fasilitas
n
ha

Perawat
u
as
n
r ia
be

Komunikasi
m
pe

SBAR
am
dal
t
epa
t
ak
id
it
r l
fo a
as
In ptim
m

kebijakan lingkungan
o

Anda mungkin juga menyukai