Anda di halaman 1dari 6

JURNAL KAPITA SELEKTA GEOGRAFI

Program Magister Pendidikan Geografi UNIVERSITAS NEGERI PADANG


ISSN Print: 2622-4925 ISSN Online: 2622-4933
Volume 1 Nomor 4: November 2018 (Halaman: 1-6)

EVALUASI PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PASCA


BENCANA SINABUNG DI KABUPATEN KARO
SUMATERA UTARA

Khairani dan Syafri Anwar


Jurusan Geografi FIS UNP
yajikha@yahoo.com

ABSTRACT
This study aims to determine the post-disaster evaluation of the delivery of education in
the district Sinabung. Karo, North Sumatra. This study is a descriptive study with a
qualitative approach is the approach that gather information from key informants, key
informants were cation curriculum district education office. Karo, vice principal of
SMAN 1 Simpang Empat, geography teachers and students at school camps in the
district. Karo. Data collection techniques used questionnaires, observation, and
interviews. The data have been obtained validity tested by observation and
triangulation techniques perseverance. The analysis of data reduction phase,
classification, and interpretation of data, and making conclusions. The results of this
study found that: (1) the educational facilities after the eruption Sinabung heavily
damaged that it took evacuation, (2) teacher in learning has not been able to create a
learning device that weighs up to the implementation of the curriculum in 2013 after the
eruption of Sinabung, (3) the learning process in the classroom is not the optimum
because schools were put on two shifts morning and afternoon school because of the
limitations of the worthy life, (4) children at school age after the eruption Sinabung
traumatized so that schools and non-formal educational institutions work together to
provide trauma healing, (5) the role of non-formal and formal institutions is helpful for
education after the eruption Sinabung, and (6) the role of the host is needed as a
motivation for children to continue their post-disaster.

Keywords: Education, Learning, Healing Trauma

PENDAHULUAN
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat
(3) mengamanatkan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu
sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak
mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-
undang. Atas dasar amanat tersebut telah diterbitkan Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Sesuai dengan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sedangkan Pasal 3

1
JURNAL KAPITA SELEKTA GEOGRAFI
Program Magister Pendidikan Geografi UNIVERSITAS NEGERI PADANG
ISSN Print: 2622-4925 ISSN Online: 2622-4933
Volume 1 Nomor 4: November 2018 (Halaman: 1-6)

menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan


membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Standar proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada
satuan pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan. Standar proses
dikembangkan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan dan standar Isi yang telah
ditetapkan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Dalam dunia pendidikan dikembangkan kurikulum yang bertujuan untuk
meningkatkan intelektual untuk kecerdasan bangsa. Salah satu usaha yang dilakukan
yakni pengembangan kurikulum yang mencakup segala bidang mata pelajaran.
Cakupan kurikulum dapat merespon secara positif berbagai perkembangan informasi,
ilmu pengetahuan dan tekhnologi.Dari sekian banyak upaya peningkatan kualitas
pendidikan, peningkatan kualitas pembelajaran tetap menduduki posisi yang strategis
dan berdampak positif, karena sangat berkaitan dengan pemecahan masalah dalam
pembelajaran. Sebaik apapun kurikulum disusun kalau pembelajaran tidak berkualitas
maka tujuan pendidikan tidak akan tercapai juga. Oleh sebab itu proses belajar
mengajar harus dirancang sedemikian rupa supaya pembelajaran lebih berkualitas
(Hermon, 2005).
Namun proses pembelajaran yang lebih berkualitas sulit untuk dicapai didaerah
pasca bencana erupsi Gunung Sinabung (Hermon, 2010; Hermon, 2012; Hermon,
2014; Hermon, 2017). Kerusakan sumberdaya lahan (Hermon, 2001; Hermon, 2006)
dan permukiman (Hermon, 2009), serta kerusakan ekosistem (Hermon, 2015; Hermon,
2016; Hermon et al., 2017; Hermon et al., 2018; Kristian dan Oktorie, 2018) berdampak
pada terganggunya daya dukung lingkungan untuk mendukung proses pendidikan.
Kondisi ini terjadi akibat letusan Gunung Sinabung cukup banyak sekolah yang
mengalami kerusakan yang cukup parah. Selain diselimuti abu yang tebal di halaman
dan atap sekolah sehingga mengakibatkan kerusakan parah, beberapa diantaranya

2
JURNAL KAPITA SELEKTA GEOGRAFI
Program Magister Pendidikan Geografi UNIVERSITAS NEGERI PADANG
ISSN Print: 2622-4925 ISSN Online: 2622-4933
Volume 1 Nomor 4: November 2018 (Halaman: 1-6)

sampai ambruk karena tidak kuat menahan berat dan oksidasi seng dengan sulfur
debu awan panas.
Letusan gunung Sinabung selain mengakibatkan kerugian materil (Oktorie,
2017) juga menyebabkan kerugian non materil salah satunya adalah dari segi
psikology anak usia sekolah. Traumatik menyelimuti siswa sehingga banyak siswa
yang enggan datang kesekolah, hal ini dapat menggnggu proses PBM dan
kelangsungan pendidikan karena hal itu pulalah penulis tertarik mengangkat judul
penelitian tentang Evaluasi Penyelenggaraan Pendidikan Pasca Bencana Sinabung di
Kabupaten Karo Sumatera Utara.

METODE
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yaitu
pendekatan yang menggali informasi dari informan kunci (Sugiyono, 2009). Informan
kunci adalah guru geografi di sekolah pengungsian di Kabupaten Karo. Teknik
pengumpulan data yang digunakan angket, observasi, dan wawancara. Data yang
telah diperoleh diuji keabsahannya dengan teknik ketekunan pengamatan dan
triangulasi (Sanjaya, 2010). Analisa data dilakukan dengan tahap reduksi, klasifikasi,
dan interpretasi data serta pengambilan kesimpulan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Analisis data penelitian menunjukkan bahwa letusan Sinabung berdampak
negatif bagi keberlanjutan pendidikan di Kabupaten Karo Sumatera Utara, ditemukan:
(1) sarana dan prasarana pendidikan pasca letusan Sinabung mengalami rusak berat
sehingga butuh evakuasi (Dinas Pendidikan Kabupaten Karo, 2014), (2) guru dalam
pembelajaran belum mampu membuat perangkat pembelajaran yang maksimal untuk
penerapan kurikulum 2013 pasca letusan Sinabung informasi yang langsung didapat
melalui wawancara peneliti dengan guru mata pelajaran yang bersangkutan, (3) proses
pembelajaran dalam kelas tidak optimum dikarenakan sekolah yang memakai dua sif
pagi dan siang karena keterbatasan sekolah yang layak pakai, (4) anak usia sekolah
pasca letusan Sinabung mengalami trauma sehingga sekolah dan lembaga pendidikan
non formal bekerja sama untuk memberikan trauma healing (Kompas, 2014). Informasi
yang didapatkan adalah kegiatan trauma healing bukan hanya dilakukan oleh sekolah
tetapi juga dari lembaga non formal seperti Kerlip yang mereka lakukan adalah terapi

3
JURNAL KAPITA SELEKTA GEOGRAFI
Program Magister Pendidikan Geografi UNIVERSITAS NEGERI PADANG
ISSN Print: 2622-4925 ISSN Online: 2622-4933
Volume 1 Nomor 4: November 2018 (Halaman: 1-6)

bermain dan relaksasi, dan (5) peran lembaga non formal dan formal sangat
membantu untuk pendidikan pasca letusan Sinabung terlihat pada PAUD.

Tabel 1. Lembaga Pendidikan di Pengungsian

NO TITIK PENGUNGSIAN LOKASI BELAJAR TK/PAUD


1 Zentrum GBKP Kabanjahe TK METHODIST KABANJAHE
2 Gereja Katolik Jln Irian PAUD HKBP JERIKO JLN IRIAN KABANJAHE
3 Gedung Nasional TK CAHAYA GEDUNG NASIONAL KABANJAHE
4 GBKP Simpang 6 PAUD EDEN SIMPANG 6 KABANJAHE
5 Klasis GBKP TK EKLESIA GBKP KOTA KABANJAHE
6 GBKP Kota TK EKLESIA GBKP KOTA KABANJAHE
7 Masjid Agung Kabanjhe TK CENDIKIA BUNAYYA RA AD DAKWAH GG BRAHMANA KABANJAHE
8 GBKP JLN.KATEPUL PAUD IGREA GBKP KATEPUL
9 Kantor Asap Kabanjahe PAUD MASEHI JLN BOM GINTING KABANJAHE
10 GPDi Sp IV TK REGINA NDOKUM SIROGA
11 GBKP Asrama Kodim PAUD MASEHI JLN BOM GINTING KABANJAHE
12 Masjid Istihrar Berastagi RA JAMIATUL MUSLIMAH MASJID ISTIHRAR BERASTAGI
13` Kecamatan Namanteran TK TAMAN EDEN RA AR RASYSID DESA NAMAN
14 Kecmatan Tiganderket TK PEMBINAN TIGANDERKET DESA TIGANDERKET

Pendidikan nonformal meliputi pendidikan dasar, dan pendidikan lanjutan.


Pendidikan dasar mencakup pendidikan keaksaraan dasar, keaksaraan fungsional,
dan keaksaraan lanjutan paling banyak ditemukan dalam pendidikan usia dini (PAUD),
Taman Pendidikan Al Quran (TPA), Bimbingan kerohanian, maupun Pendidikan Lanjut
Usia. Pemberantasan Buta Aksara (PBA) serta program paket A (setara SD), paket B
(setara B) adalah merupakan pendidikan dasar. Berdasarkan temuan peneliti
dilapangan juga terdapat lembaga pendidikan non formal MDA. Sedangkan peran
orang tua sangat dibutuhkan sebagai motivasi bagi anak agar tetap melanjutkan
pendidikan pasca bencana Sinabung. Disamping itu juga terdapat permasalahan bagi
orang tua pasca letusan Sinabung yaitu permasalahan dana dan permasalahan
psikologi (Kompas, 2014).

KESIMPULAN
Perangkat pembelajaran kurikulum 2013 di SMA 1 Simpang Empat belum
dibuat seoptimal mungkin karena kondisi pasca bencana gunung Sinabung. Tetapi

4
JURNAL KAPITA SELEKTA GEOGRAFI
Program Magister Pendidikan Geografi UNIVERSITAS NEGERI PADANG
ISSN Print: 2622-4925 ISSN Online: 2622-4933
Volume 1 Nomor 4: November 2018 (Halaman: 1-6)

para guru membuat perangkat pembelajaran diambil melalui internet. Pelaksanaan


PBM di sekolah sudah berjalan dengan baik meski dengan sumber belajar, model,
metode dan media pembelajaran yang ada saja. Upaya trauma healing bukan hanya
dilakukan oleh guru tetapi juga dilakukan oleh lembaga swasta diluar jam sekolah,
dengan memanfaatkan beragam media pembelajaran dan aktifitas bermain lainnya.
Sarana dan prasarana sekolah di Kabupaten Karo banyak yang rusak parah sehingga
sekolah harus dipindahkan ke SMP N 2 Simpang Empat. Selain lembaga pendidikan
formal ternyata di Kabupaten Karo dekat Sinabung juga terdapat lembaga pendidikan
non formal yaitu KERLIP dan MDA. Pasca bencana Sinabung menimbulkan
permasalahan baik bagi orang tua siswa maupun siswa, orang tua mengalami
kesulitan memenuhi pendanaan sekolah dan siswa merasa trauma untuk pergi
kesekolah karena bencana Sinabung.

PUSTAKA

Dinas Pendidikan Karo. 2012. Karo dalam angka 2011-2012. Diknas: Karo.
Harian Jurnal Asia. 2014. Dahlan Hibur Anak Pengungsi. http://www.google.com.
Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Hermon, D. 2001. Studi Kontribusi Penggunaan Lahan terhadap Karakteristik
Epipedon. Tesis. Program Pascasarjana. Universitas Andalas. Padang
Hermon, D. 2005. Penggunaan Media Audio Visual untuk Meningkatkan Kreatifitas
Belajar. Jurnal Pembelajaran. Jilid 29. Terbitan 3. Halaman 266-276
Hermon, D. 2006. Buku Ajar Geografi Tanah. Jurusan Geografi FIS. Padang
Hermon, D. 2009. Dinamika Permukiman dan Arahan Kebijakan Pengembangan
Permukiman pada Kawasan Rawan Longsor di Kota Padang Sumatera Barat.
Disertasi. PSL. IPB. Bogor
Hermon, D. 2010. Geografi Lingkungan: Perubahan Lingkungan Global. UNP Press
Hermon, D. 2012. Dinamika Cadangan Karbon berdasarkan Perubahan Tutupan
Lahan menjadi Lahan Permukiman di Kota Padang. Forum Geografi. Vol. 26.
No. 1
Hermon, D. 2014. Impact of Land Cover Change on Climate Change Trend in Padang,
Indonesia. Indonesia Journal of Geography. Vol. 46. No. 2: 138-142
Hermon, D. 2015. Estimate of Changes in Carbon Stocks on Land Cover Change in
the Leuser Ecosystem Area. Forum Geografi. Indonesia Journal of Spatial and
Regional Analysis. Vol. 29. Issue 2: 187-196
Hermon, D. 2016. The Strategic Model of Tsunami Based in Coastal Ecotourism
Development at Mandeh Regions, West Sumatra, Indonesia. Journal of
Environment and Earth Science. Vol. 6. No. 4: 40-45

5
JURNAL KAPITA SELEKTA GEOGRAFI
Program Magister Pendidikan Geografi UNIVERSITAS NEGERI PADANG
ISSN Print: 2622-4925 ISSN Online: 2622-4933
Volume 1 Nomor 4: November 2018 (Halaman: 1-6)

Hermon, D., Paus, I, Oktorie, O, and Ratna, W. 2017. The Model of Land Cover
Change into Settlement Area and Tin Mining and its Affecting Factors in
Belitung Island, Indonesia. Journal of Environment and Earth Science. Vo;. 7.
No. 6: 32-39
Hermon, D. 2017. Climate Change Mitigation. Rajawali Pers (Radjagrafindo). Jakarta
Hermon, D., Putra, A. & Oktorie, O. 2018. Suitability Evaluation of Space Utilization
Based on Enviromental Sustainability at The Coastal Area of Bungus Bay in
Padang City, Indonesia. International Journal of GEOMATE. Vol. 14, Issu 41:
193-202.
Kompas. Agustus 2014. Siswa korban Sinabung harus tetap belajar.
http://www.google.com
Kristian, A and O. Oktorie. 2018. Study of Coastal Mangrove Conservation in the
World. Sumatra Jornal of Disaster, Geography and Geography Education. Vol.
2. No. 1: 49-52
Oktorie, O. 2017. A Study of Landslide Areas Mitigation and Adaptation in Palupuah
Subdistrict, Agam Regency, West Sumatra Province, Indonesia. Sumatra
Journal of Disaster, Geography and Geography Education. Vol. 1. No. 1: 43-49
Sugiyono. 2008. Metodologi Penelitian untuk Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Anda mungkin juga menyukai