TINJAUAN PUSTAKA
24
tinggi dan tidak terkontrol, lama kelamaan akan timbul penyulit
25
vasokontriksi, proinflamasi dan proses protombik yang
et al., 2012).
26
kofaktor, tetrahydrobioprotein dan menyebabkan eNOS
2003).
27
dengan melibatkan disfungsi endotel, sel otot polos, dan fungsi
28
gula darah, mengikuti tritmen dokter, dan pemakaian obat sesuai
29
pengaruh yang buruk terhadap kontrol glukosa darah (Butcher,
2005).
gula darah yang buruk serta tingkat komplikasi yang lebih tinggi
30
suasana hati sebagai hasil dari ganggguan metabolik (Anderson et
31
diantaranya depresi akan lebih parah dua sampai tiga kali lipat
diri sendiri.
32
penderita stroke akan mempengaruhi kualitas hidup pasien
yaitu gelisah, cemas, takut dan marah atas yang menimpa dirinya.
kecemasan berat.
33
gangguan neuropsikiatrik yang paling sering ditemukan pada
stroke berkisar dari 20% hingga 50% pada fase akut dan sub akut
34
gangguan tidur, sedangkan jumlah serotonin yang rendah
1. Usia
35
dasar, dengan berkurangnya neuro transmitter yang berkaitan
36
dilaksanakan secara holistik dengan menjaga kualitas hidup
37
Tabel 2. Kriteria diagnosis untuk gangguan kadar
3. Pendidikan
stroke.
38
berhubungan dengan kemiskinan, tidak punya tempat tinggal,
Health, 2010).
39
semakin tinggi pula. Seseorang akan berperilaku sesuai
4. Kemampuan Fungsional
40
berhubungan dengan anggota gerak baik bawah maupun atas
41
Komplikasi adalah kumpulan atau paduan dari
42
banyaknya komplikasi yang diderita, akan menimbulkan
43
diantaranya adalah hipertensi, jantung, osteoartritis, dan
asam urat.
6. Gangguan kognitif
44
panjang jika tidak dilakukan penanganan yang optimal akan
45
7. Lama menderita
46
Firdaus (2013), mendapatkan hasil semakin lama menderita
hari.
8. Dukungan keluarga
47
dapat bertindak segera sebagai buffer terhadap stres dan
48
dengan meningkatkan dukungan keluarga (Salter et al.,
satu keluarga.
D. Psikoedukasi
1. Pengertian
49
sosial, biologis, dan meningkatkan khasiat farmakologis, serta
diperlukan.
50
Program psikoedukasi merupakan pendekatan yang
2011).
51
Intervensi psikoedukasi baik secara individu atau
Raudhoh, 2011).
2. Tujuan Psikoedukasi
52
(Bhattacharjee et al., 2011). Menurut Bordbar & Faridhosseini
3. Manfaat Psikoedukasi
53
Casannas et al., (2015) telah membuktikan bahwa
4. Intervensi Psikoedukasi
54
respon koping adaptif, masalah kepatuhan potensial, tanda
55
E. Guided imagery
1. Pengertian
56
mempercayai bahwa imajinasi positif akan bisa mempercepat
57
Aprianto (2013) membuktikan relaksasi imajinasi terbimbing
3. Indikasi
iritasi usus.
b. Nyeri kronik
58
c. Gangguan psikologis
berat badan.
59
menimbulkan pengaruh langsung pada sistem saraf dan
endokrin.
60
sehingga diproses menjadi teori. Ketika terdapat rangsangan
61
saraf otonom, yang mengontrol gerakan involunter
62
hormon yang terkait dengan sensasi kenikmatan. Ketika
63
pada terapis. Kegugupan ini dapat diatasi dengan melakukan
imagery, yaitu :
64
b. Perubahan Status
c. Lokus Control
65
sehingga memberikan efek yang bermanfaat dan
2008).
66
terhadap stres dan membantu mengeluarkan hormon
imagery .
atau berbaring
2) Melonggarkan pakaian
benar-benar rileks
67
c. Langkah – langkah guided imagery
1) Persiapan Alat
b) Matras
2) Persiapan perawat
3) Persiapan pasien
4) Persiapan lingkungan
5) Prosedur Kerja
a) Menyampaikan salam
68
e) Menanyakan kesiapan pasien untuk terapi
menyampaikan sesuatu
h) Tanggapi secukupnya
k) Melakukan bimbingan:
(sesuai bimbingan)
69
(6) Kalau perlu tanyakan kepada klien, bila
n) Memberikan follow up
p) Salam.
70
68
71
G. Kerangka Konsep
Keterangan :
= variabel yang diteliti
H. Hipotesis Penelitian
72