Anda di halaman 1dari 11

Nama : Nyoman Budi Dharmawan

NIM : 1404405043

Nama Mata Kuliah : Manajemen Pemeliharaan

UAS

SOAL 1

Jelaskan dengan menggunakan kata-kata sendiri:

1. Apa yang anda ketahui tentang corona

2. Penyebab timbulnya corona pada peralatan tegangan tinggi

3. Sifat corona yang dapat digunakan untuk memonitor keberadaannya.

4. Sebutkan alat ukur yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan corona melalui
sifatnya.

5. Jelaskan penyebab utama penuaan isolasi pada peralatan tegangan tinggi

SOAL 2

Dari kunjungan lapangan ke PLTMH Jatiluwih pada tanggal 10 Desember 2017 yang
lalu, tuliskan tentang hal hal berikut ini:

1. Konstruksi PLTMH.

2. Peralatan utama yang digunakan dan prinsip kerjanya.

3. Jenis-jenis pemeliharaan yang diperlukan.


JAWAB

SOAL 1

1. Pengertian Korona
Menurut definisinya korona merupakan hasil terakselerasinya ionisasi dibawah
pengaruh suatu medan listrik. Ini merupakan proses fisika dimana struktur molekul
netral atau atom diubah akibat benturan atom atau molekul netral dengan elektron
bebas, photon atau ion negatif. Korona merupakan salah satu jenis peluahan parsial
yang terjadi pada bahan dielektrik peralatan listrik, dimana peluahan yang terjadi
tidak menjembatani ruang antara elektroda-elektroda yang didiami dielektrik tersebut
(peluahan yang tidak mengakibatkan terjadinya tembus listrik). Dalam pengoperasian
peralatan listrik, fakta dilapangan menunjukkan bahwa korona dapat memperpendek
usia sistem isolasi peralatan dan dapat mengganggu hubungan, kendali, dan
pengukuran kelistrikan. Oleh karena itu, korona dapat menjadi sumber rugi-rugi
ekonomis, antara lain: perbaikan dan penggantian peralatan listrik, keamanan yang
berkurang, efisiensi pengoperasian sistem komunikasi, dan gangguan pelayanan
kepada konsumen. Rugi-rugi ekonomis ini dapat dicegah dengan menguji peralatan
dan sistem yang bertujuan untuk membuktikan korona tidak akan menghasilkan
pengaruh yang dapat mengganggu operasional peralatan, dimana pengujian ini
dilakukan sesuai dengan spesifikasi peralatan.

\
Gambar 1 Proses Terjadinya Corona
2. Penyebab Corona Pada Sistem Tegangan Tinggi
Gejala Umum
Dengan semakin besarnya energi listrik yang disalurkan melalui kawat
transmisi, maka makin tinggi pula kerugiannya, Namun hal ini dapat diminimalkan
dengan menaikkan tegangan dari kawat tersebut, seperti telah dijelaskan pada artikel
tegangan transmisi dan rugi-rugi daya. Akan tetapi dengan menaikkan tegangan kerja
transmisi, akan timbul pula faktor-faktor lain yang dahulunya belum kelihatan dan
masih diabaikan.

Adapun faktor-faktor itu diantaranya:

• Adanya gejala korona yang semakin menonjol, yang berakibat adanya kerugian
energi dan gangguan RI (radio interference) yang sifatnya merugikan.

• Dengan semakin tingginya tegangan maka timbul persoalan mengenai isolasi kawat,
bentuk tower dan mungkin prosedur pengoperasiannya yang berbeda.

• Timbulnya masalah isolasi pada alat-alat yang menyebabkan perubahan konstruksi


sehingga perlu menyelidiki lebih lanjut mengenai bahan-bahan isolasi.

Semua hal tersebut diatas, mengakibatkan kenaikan investasi yang lebih tinggi
sehingga diperlukan penyelidikan, penyesuaian konstruksi, operasi dan lain-lain.
Sedangkan persoalan yang akan dibahas disini hanyalah masalah yang pertama, yaitu
timbulnya gejala korona.

3. Sifat corona

SifaT Coron yang dapat digunakan untuk memonitor keberadaannya yaitu


pertama kali, kawat kelihatan bercahaya yang berwarna ungu muda, mengeluarkan
suara berdesis ( hissing ) dan berbau ozon. Jika tegangan dinaikkan terus, maka
karakteristik diatas akan terlihat semakin jelas, terutama pada bagian yang kasar,
runcing atau kotor serta cahaya bertambah besar dan terang. Bila tegangan masih
terus dinaikkan akan terjadi busur api.

4. Corona kamera model UV-260


adalah peralatan Non Destructive Test (NDT) yang inovatif buatan Sonel
Polandia. Kamera korona ini membantu untuk mendeteksi titik-titik terjadinya
lucutan korona dan mendeteksi partial discharge. Kamera korona model UV-260
didesain dengan sensitivitas tinggi untuk mendeteksi emisi UV di siang hari dengan
high signal sehingga bisa mendeteksi titik-titik sumber corona listrik dari segala
posisi baik jauh maupun dekat. Sangat ideal untuk pemeliharaan atau prediktif
maintenance pada saluran transmisi dan gardu tegangan tinggi.

5. Penyebab utama penuaan isolasi pada peralatan tegangan tinggi


Isolator yang menggunakan material polimer atau non keramik merupakan
material sintesis yang umumnya rentang terhadap iklim (intensitas radiasi uv,
temperatur, kelembaban atau hujan), polusi dan terpaan medan listrik yang tinggi,
sehingga dapat menyebabkan terjadinya degradasi dan selanjutnya mengakibatkan
penuaan (aging). Penuaan material polimer yang ditempatkan diluar (outdoor)
terutama disebabkan oleh energi foton yang dihasilkan oleh radiasi ultra violet (uv)
dari matahari. Ketika energi foton lebih tinggi dari energi ikatan antara rantai atau
antara molekul akan menyebabkan pemutusan rantai atau pembentukan ikatan silang
(crosslinking) yang ditandai dengan perubahan mekanik seperti polimer menjadi
keras dan rapuh (brittle).
JAWAB

1. Dari kunjungan lapangan ke PLTMH Jatiluwih pada tanggal 10 Desember


2017 yang lalu, tuliskan tentang halhal berikut ini:

1. Konstruksi PLTMH

PLTMH yang terdapat di Jatiluwih memiliki 3 jenis turbin di 4 titik yang


berbeda. Ketiga jenis turbin tersebut antara lain 2 jenis turbin terbuka, 1 jenis turbin
spiral dan turbin. Konstruksi turbin terbuka memerlukan tempat seluas 3 meter
dengan ketinggian 2.5 meter dimana baling baling untuk turbin terbuka seperti
sendok. Pengaturan ketinggian baling baling ditentukan besarnya debit air yang
mengalir dengan menggunakan pemberat. Untuk turbin spiral menggunakan
ketinggian sekitar 2.5 meter dengan kemiringan curam 15 derajat dan luasnya sekitar
1.5 meter. Pada turbin yang terletak di air terjun menggunakan ketinggian dan
kemiringan tertentu dengan pengaturan debit air yang masuk ke pipa menggunakan
keran yang diatur secara manual.

2. Komponen-komponen utama yang digunakan terdapat pada PLTMH


Jatiluwih yaitu:

1. Turbin

Turbin air adalah alat untuk mengubah energi potensial air menjadi
menjadi energi mekanik.
Gambar 2. Jenis Turbin pada PLTMH Jatiluwih

2. Generator

Pada PLTMH di Jatiluwih menggunakan genetrator ac. Hukum Faraday


yang digunakan pada prinsip kerja generator AC menyatakan bila
sebatang penghantar berada di suatu medan magnet yang berubah-ubah
sehingga memotong garis gaya magnet, maka akan terbentuk suatu gaya
gerak listrik pada ujung penghantar tersebut. Gaya gerak listrik tersebut
selanjutnya disebut GGL yang memiliki satuan volt. Besar tegangan
generator sangat bergantung pada kecepatan putaran, jumlah kawat pada
kumparan yang memotong fluk, banyak fluk magnet yang dibangkitkan
oleh medan magnet, dan juga konstruksi generator itu sendiri. PLTMH di
Jatiluwih terdapat 4 generator dengan kapasitas masing-masing sebagai
berikut:

a. Generator 1 500 watt

b. Generator 2 300 watt yang terhubung dengan generator 3 1000 watt

c. Generator 4 5000 watt


Gambar 3 Generator PLTMH Jatiluwih

3. Penyearah
Apabila arus bolak balik (AC) dari generator dialirkan pada sebuah dioda,
maka dioda tersebut akan melewatkan setengah gelombang, sedangkan
setengah gelombang yang lain akan terblokir Rectifier atau penyearah
gelombang, di bagi menjadi dua jenis yaitu Half have Rectifier atau
penyearah setengah gelombang dan Full have rectifier atau penyearah
gelombang penuh.

4. 9 aki 12 V dengan kapasitas 35 ah

Prinsip kerja aki saat menerima arus:


Oksigen (O) pada pelat positif terlepas karena
bereaksi/bersenyawa/bergabung dengan hidrogen (H) pada cairan
elektrolit yang secara perlahan-lahan keduanya bergabung/berubah
menjadi air (H20). Asam (SO4) pada cairan elektrolit bergabung dengan
timah (Pb) di pelat positif maupun pelat negatif sehigga menempel
dikedua pelat tersebut. Reaksi ini akan berlangsung terus sampai isi
(tenaga baterai) habis alias dalam keadaan discharge.
Saat mengeluarkan arus:
Baterai yang menerima arus adalah baterai yang sedang disetrum/dicas
alias sedang diisi dengan cara dialirkan listrik DC, dimana kutup positif
baterai dihubungkan dengan arus listrik positif dan kutub negatif
dihubungkan dengan arus listrik negatif.

Tegangan yang dialiri biasanya sama dengan tegangan total yang dimiliki
baterai, artinya baterai 12 V dialiri tegangan 12 V DC, baterai 6 V dialiri
tegangan 6 V DC, dan dua baterai 12 V yang dihubungkan secara seri
dialiri tegangan 24 V DC (baterai yang duhubungkan seri total
tegangannya adalah jumlah dari masing-maing tegangan baterai: Voltase1
+ Voltase2 = Voltasetotal). Hal ini bisa ditemukan di bengkel aki dimana
ada beberapa baterai yang duhubungkan secara seri dan semuanya
disetrum sekaligus. Berapa kuat arus (ampere) yang harus dialiri
bergantung juga dari kapasitas yang dimiliki baterai tersebut (penjelasan
tentang ini bisa ditemukan di bagian bawah). Proses penerimaan arus ini
berlawanan dengan proses pengeluaran arus, yaitu :Oksigen (O) dalam air
(H2O) terlepas karena bereaksi/bersenyawa/bergabung dengan timah (Pb)
pada pelat positif dan secara perlahan-lahan kembali menjadi oksida
timah colat (PbO2).2. Asam (SO4) yang menempel pada kedua pelat
(pelat positif maupun negatif) terlepas dan bergabung dengan hidrogen
(H) pada air (H2O) di dalam cairan elektrolit dan kembali terbentuk
menjadi asam sulfat (H2SO4) sebagai cairan elektrolit. Akibatnya berat
jenis cairan elektrolit bertambah menjadi sekitar 1,285 (pada baterai yang
terisi penuh).

5. Inverter

Prinsip kerja inverter dapat dijelaskan dengan menggunakan 4 sakelar


seperti ditunjukkan pada diatas. Bila sakelar S1 dan S2 dalam kondisi on
maka akan mengalir aliran arus DC ke beban R dari arah kiri ke kanan,
jika yang hidup adalah sakelar S3 dan S4 maka akan mengalir aliran arus
DC ke beban R dari arah kanan ke kiri. Inverter biasanya menggunakan
rangkaian modulasi lebar pulsa (pulse width modulation – PWM) dalam
proses conversi tegangan DC menjadi tegangan AC.

6. Beban berupa :

a. Turbin 1 yaitu 62 lampu 4.5 watt

b. Turbin 2 dan 3 yaitu 60 lampu 4.5 watt

c. Turbin 4 yaitu 17 lampu 4.5 watt

3. Jenis-jenis pemeliharaan yang diperlukan.

a. Pengecekan harian turbin apakah terdapat kotoran atau tidak.

b. Pemeliharaan 1 bulan untuk pengecekan komponen mechanical.

c. Pengecekan aki setiap 1 bulan.

d. Pemeliharaan rantai berupa penambahan gemuk gris yang dilakukan


pengecekan harian dan ada yang dilakukan setiap 6 bulan untuk
mengecek keadaan rantai turbin ke generator.

e. Pemeliharaan setiap 1 tahun sekali berupa pembongkaran setiap


komponen dan dilakukan pengecekan masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai