BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN
Diusulkan Oleh :
i
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ......................................................................................... i
PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN EKSAKTA ........................ ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
RINGKASAN ....................................................................................................... iv
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2 Perumusan Masalah ........................................................................................ 1
1.3 Tujuan ............................................................................................................. 1
1.4 Luaran ............................................................................................................. 2
1.5 Manfaat ........................................................................................................... 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 2
2.1 Kenikir (Tagetes erecta Linn.) ........................................................................ 2
2.2 Minyak Atsiri .................................................................................................. 3
2.3 Aromatherapy.................................................................................................. 3
BAB 3 METODE PENELITIAN ......................................................................... 4
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ......................................................................... 4
3.2 Desain Penelitian ............................................................................................. 4
3.3 Metode Penelitian............................................................................................ 4
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .................................................... 6
4.1 Anggaran Biaya ............................................................................................... 6
4.2 Jadwal Kegiatan ............................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 7
LAMPIRAN .......................................................................................................... 9
iii
iv
RINGKASAN
iv
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penggunaan tumbuhan obat di Indonesia semakin meningkat sejak 1998
berkat anjuran oleh Menteri Kesehatan F.A. Moeloek untuk menggunakan
obat tradisional dalam perawatan kesehatan. Perkembangan hal tersebut
didukung dengan adanya pengetahuan masyarakat tentang tumbuhan obat
secara turun serta kondisi Indonesia dengan sumber daya alam hayati yang
melimpah. Indonesia memiliki sekitar 30.000 spesies tumbuhan, ±9.600
spesies di antaranya diketahui sebagai tumbuhan obat (Dwiyanti dkk., 2014).
Beberapa jenis tanaman yang digunakan untuk bahan obat alami adalah
kenikir (Taretus erecta Linn.). Menurut Liliwirianis et al. (2011) Kenikir
(Cosmos caudatus) juga diketahui mengandung saponin (batang dan daun),
alkaloid (batang dan daun), steroid (batang dan daun), fenol (daun), flavonoid
(batang dan daun) dan terpenoid (daun) (Karimy dkk., 2013). 0). Studi
mengenai fitokimia daun kenikir yang diekstrak menggunakan etanol dan
pelarut lain menunjukkan adanya senyawa aktif flavonoid, saponin, terpenoid,
alkaloid, tanin dan minyak atsiri (Dwiyanti dkk., 2014).
Minyak atsiri dikenal juga dengan nama minyak eteris atau minyak
terbang (essential oil, volatil oil ) yang dihasilkan oleh tanaman. Diperoleh
dari akar, batang, daun, bunga tanaman. Minyak atsiri mempunyai sifat-sifat
mudah menguap pada suhu kamar tanpa mengalami dekomposisi,
mempunyai rasa getir (pungent taste), berbau wangi sesuai dengan bau
tanamannya, umumnya larut dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air.
Minyak atsiri dalam industri digunakan untuk pembuatan kosmetik, parfum,
antiseptik, obat-obatan, “flavoring agent” dalam bahan pangan atau minuman
dan sebagai pencampur rokok kretek serta sebagai aromatheraphy (Setya
dkk. 2012). Kajian etnofarmakologi secara empirik tentang tumbuhan
aromaterapi menunjukan bahwa Indonesia memiliki 49 jenis tumbuhan
aromatik dari 22 jenis suku, 12 jenis di antaranya digunakan secara empirik
sebagai aromaterapi dengan efek menenangkan dan menyegarkan tubuh
(Muchtaridi, 2013).
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis berinisiatif
mengembangkan suatu produk dengan memanfaatkan senyawa bioaktif yang
terkandung dalam buah kenikir (Tagetes erecta Linn.) yang banyak terdapat
di Sulawesi Tenggara dalam bentuk Aromatherapy alami yang ramah
lingkungan sehingga dapat berdampak pada peningkatan mutu kesehatan
serta perekonomian masyarakat Sulawesi Tenggara pada khususnya dan
Indonesia pada umumnya.
1.2 Perumusan Masalah
Masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Bagaimana efektivitas ekstrak kenikir (Tagetes erecta Linn.) sebagai
bahan aktif formulasi sediaan aromatherapy ?
1
2
2
3
3
4
tertentu di otak yang pada gilirannya mengaktifkan fungsi tertentu dari tubuh
dan pikiran untuk memberikan rasa kesejahteraan (Gunther, 1987).
Pengujian dan
Evaluasi sediaan Formulasi
aromatherapy analisa minyak atsiri
aromatherapy
4
5
Penimbangan
No Nama bahan Fungsi
A B C D
Ekstrak metanol 1,5
1 - 1 gram 2 gram Zat aktif
E. cottonii gram
0,5 0,5 0,5 0,5
Carbopol 940 Basis gel
2 gram gram gram gram
Alkalizing
TEA 2 tetes 2 tetes 2 tetes 2 tetes
3 Agent
0,2 0,2 0,2 0,2
Metil Paraben Pengawet
4 gram gram gram gram
5 PG 10 ml 10 ml 10 ml 10 ml Humektan
Ad 100 Ad 100 Ad 100 Ad 100
6 Akuades Pelarut
ml ml ml ml
Cara kerja :
Karbopol ditimbang lalu didispersikan dalam air hangat menggunakan
pengaduk elektrik sampai homogen di atas penangas air. Setelah busa hilang,
ditambahkan trietanolamin dan diaduk lagi sampai terbentuk masa gel. Larutan
metilparaben dalam propilen glikol, dimasukkan dalam massa gel dan terus
diaduk dengan pengaduk elektrik sampai homogen. Ekstrak Eucheuma cottonii
dimasukkan saat campuran telah homogen sesuai dengan konsentrasi yang telah
ditentukan. Sisa air ditambahkan sambil terus diaduk hingga gel homogen,
kemudian diisi ke dalam pot-pot plastik untuk dilakukan evaluasi sediaan.
5
6
6
7
DAFTAR PUSTAKA
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
Pembimbing
Ketua Tim Peneliti Feri Indradewi
Arga Patria Armadani, S.Si.,
M.Si., Apt.
Team manager
R.D Kartini Putri
2. Pembagian Tugas
18
19
19