Anda di halaman 1dari 5

A.

Judul Penelitian
“Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Motivasi kerja terhadap Kinerja pegawai di
SMA Negeri 1 Kadugede Kabupaten Kuningan”.

B. Riset Gap
- menurut Goleman (2000) yaitu kecerdasan emosional. Goleman (2000) menunjukkan
sederetan bukti penelitian bahwa kecerdasan otak bukanlah prediktor yang dominan
dalam perkembangan karir seseorang, melainkan adalah kecerdasan emosional. Semakin
tinggi jabatan seseorang dalam suatu organisasi, maka semakin krusial peran kecerdasan
emosional. Selain faktor kecerdasan emosional, motivasi kerja juga merupakan salah
satu faktor yang menyebabkan peningkatan kinerja pegawai. Pegawai dengan motivasi
kerja yang tinggi dapat diharapkan menghasilkan kinerja yang maksimal. Dalam hal ini
motivasi sangat berperan penting dalam meningkatkan semangat kerja pegawai dalam
melaksanakan setiap tugasnya.
- Menurut Drejer (2001) bahwa tidak semua aspek-aspek pribadi dari seseorang pegawai
itu merupakan kompetensi, hanya aspek-aspek pribadi yang mendorong dirinya untuk
mencapai kinerja yang superiorlah yang merupakan kompetensi.
- Menurut Winardi, (2002), “motivasi merupakan sebuah determinan penting bagi kinerja
individual, untuk menunjang tujuan-tujuan produksi kesatuan kerjanya dan organisasi
dimana ia bekerja”. Dengan kondisi seperti itu, maka motivasi kerja perlu ditempatkan
sebagai kriteria penting bagi perkembangan individu dan organisasi.Pada hakekatnya
tingkah laku manusia senantiasa berorientasi pada tujuan, baik bersifat materi maupun
non materi.
C. Fenomena Gap
Penomena yang terjadi khususnya pada pegawai SMA Negeri 1 Kadugede Kabupaten
Kuningan terdapat beberapa masalah seperti halnya: mangkir tidak sah misalnya tidak masuk
kerja tanpa pemberitahuan, pemanfaatan waktu kerja yang kurang efisien, lalai dalam
pengawasan, tidak melaksanakan tugas, kerja bermalas-malasan, banyak diantara para
pegawai yang mengisi waktu kerjanya dengan duduk-duduk mengobrol, izin keluar kantor
untuk urusan-urusan yang tidak mempunyai kaitan dengan tugas pekerjaannya, kerja santai
pada jam kerja produktif, pegawai yang datang terlambat masuk kerja, tingkat kedisiplinan
menurun terutama setelah istirahat makan siang (masih banyak pegawai yang belum berada
di tempat untuk kembali bekerja), belum terpenuhinya target kinerja yang telah ditetapkan
(keterlambatan penerbitan Surat Keputusan kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, piagam
penghargaan masa kerja, dan lain-lain). Indikator-indikator tersebut berkaitan dengan perilaku
kerja yang menunjukan adanya penurunan kinerja pegawai.

D. Identifikasi Masalah
1. Masih kurangnya tingkat kecerdasan emosional, yang terlihat dari kurangnya kesadaran
diri dalam menyelesaikan pekerjaan
2. Masih adanya keterlambatan kehadoran
3. Masih rendahnya tingkat kehadiran
4. Masih adanya karyawan yang pulang lebih cepat dari waktu yang sudah di tentukan
E. Model Penelitian
model penelitiam kuantitatif dengan kerangka berpikir dapat di gambarkan sebagai berikut :

Kecerdasan Emosional ( X1 )

Kinerja Pegawai ( Y )

Motivasi Kerja( X2 )
F. Hipotesis
Kesimpulan sementara/hipotesis dari model pelnelitian diatas adalah :
1. Kecerdasan emosional pegawai berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai.
2. Motivasi kerja pegawai berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai.
3. kecerdasan emosional dan motivasi pegawai berpengaruh positif terhadap kinerja
pegawaia
G. Indikator
1. Kecerdasan Emosional (X1)
a. Sadar diri, Pengendalian diri, kepercayaan adaptasi jiwa kreatif, indikatornya : (1)
Tingkat kesadaran diri, (2) Kemampuan dalam mengendalikan diri, (3) Tingkat
kepercayaan diri, (4) Kemampuan beradaptasi dengan baik, (5) Memiliki jiwa kreatif.
b. Bisa Berempati empati memahami perasaan orang lain, pengendalian konflik,
kerjasama dalam tim, indikatornya : (1) Memiliki empati yang tinggi, (2) Kemampuan
memahami perasaan orang lain, (3) Kemampuan mengendalikan konflik, (4)
Kemampuan bekerja sama dalam tim
c. Pergaulan dan membangun sebuah persahabatan, indikatornya : (1) Tingkat
kemampuan bergaul, (2) kemampuan membangun sebuah persahabatan,
d. Mempengaruhi orang lain,
- tingkat kemampuan mempengaruhi orang lain,
e. Tanggung jawab,
- Tingkat kesediaan memikul tanggung jawab,
f. Cita-cita
- Mempunyai cita-cita dalam memajukan organisasi
g. Optimis
- Tingakt optimisme
h. Rasa ingin tahu
- Tingkat rasa ingin tahu yang besar,
i. Mengatur dan mengorganisasikan aktivitas indikatornya : (1) Tingkat kemampuan
mengatur aktivitas, (2) Tingkat kemampuan mengorganisasikan aktivitas
2. Motivasi Kerja Pegawai (X2)
a. Hasrat/keinginan
- adanya hasrat/ keinginan berhasil
b. Dorongan dan kebutuhan dalam bekerja
(1) Tingkat dorongan dalam bekerja, (2) Adanya kebutuhan dalam bekerja
c. Harapan dan cita-cita masa depan
(1) Adanya harapan, (2) Adanya cita-cita masa depan
d. Penghargaan
- Tingkat penghargaan dalam bekerja
e. Kegiatan yang menarik
- Tingkat kegiatan yang menarik dalam bekerja
f. Lingkungan kerja kondusif
- Tingkat lingkungan bekerja yang kondusif

3. Kinerja pegawai (Y)


a. Kemampuan
(1) tingkat kemampuan merencanakan tugas, (2) kemampuan memberi layanan, (3)
tingkat kemampuan mengorganisasi pekerjaan secara mandiri, (4) tingkat kemampuan
mengorganisasikan pekerjaan bersama
a. Keberhasilan
(1) tingkat kemauan mengambil inisiatif, (2) tingkat kreativitas tugas pekerjaan secara
mandiri, (3) tingkat kreatvitas pekerjaan bersama, (4)kesesuaian hasil kerja
H. Kusioner
1. Kecerdasan Emosional (X1)
No Pernyataan 5 4 3 2 1
1. Mempunyai kesadaran diri yang tinggi dalam melaksanakan
pekerjaan, dan bukan karena paksaan
2. Pandai mengendalikan diri dalam menyelesaikan semua pekerjaan
3. Memiliki kepercayaan diri dalam menerima dan menyelesaikan setiap
pekerjaan.
4. Tidak dapat beradaptasi dengan baik dalam lingkungan tempat kerja
5. Kurang memiliki kreatifitas dalam memberikan ide-ide dalam
memajukan organisasi
6. Memiliki empati yang tinggi terhadap teman sekerja
7. Memahami perasaan orang lain di tempat kerja
8. Mampu mengendalikan permasalahan/konflik yang terjadi pada
organisasi.
9. Bisa bekerja sama dengan tim dalam menyelesaikan pekerjaan
10. Memiliki kemampuan bergaul yang baik di lingkungan tempat kerja
11. Memiliki kemampuan membangun sebuah persahabatan dengan rekan
kerja
12. Memiliki kemampuan dalam mempengaruhi orang lain
13. Bertanggung jawab dalam menerima dan menyelesaikan setiap
pekerjaan
14. Memiliki cita-cita yang tinggi dalam memajukan organisasi
15. Optimis terhadap semua pekerjaan yang saya terima
16. Bertanya kepada orang lain dalam setiap menghadapi pekerjaan baru
yang dihadapi
17. Senang mengatur aktivitas dalam pekerjaan
18. mampu mengorganisasikan aktvitas dalam bekerja

2. Motivasi Kerja Pegawai (X2)


No Pernyataan 5 4 3 2 1
1. Penghargaan atas prestasi yang dikerjakan mendorong untuk bekerja
lebih giat
2. Menghadapi pekerjaan yang sulit, berdampak terhadap tidak adanya
semangat lagi untuk bekerja
3. Menghadapi pekerjaan yang menantang, merupakan kesempatan untuk
maju
4. Berusaha melakukan yang terbaik dalam menyelesaikan pekerjaan
5. Berusaha mengerahkan seluruh kemampuan untuk mencapai hasil
pekerjaan yang baik
6. Dalam menyelesaikan pekerjaan, berusaha bersaing melebihi teman-
teman
7. Pemilihan pegawai berprestasi mendorong untuk selalu bekerja
dengan baik
8. Terlambat dalam menyelesaikan pekerjaan merupakan hal yang biasa
9. Meninggalkan ruangan tempat bekerja untuk keperluan lain
merupakan hal yang biasa
10. Memilih cara termudah dalam menyelesaikan pekerjaan walaupun
hasilnya tidak maksimal
11. Mempunyai inisiatif dalam melakukan hal-hal terbaik untuk
meningkatkan kualitas dalam bekerja
No Pernyataan 5 4 3 2 1
12. Berusaha bekerja secara mandiri tanpa menggantungkan diri pada
orang lain
13. Kerjasama yang baik dalam bentuk saling tolong menolong dalam
bekerja sangat menyenangkan
14. Berusaha mencari informasi untuk mengatasi berbagai tantangan
dalam bekerja
15. Biasanya merasa keberatan jika harus menyelesaikan pekerjaan di
rumah
16. Melakukan hal yang terbaik dalam bekerja meskipun harus
mengorbankan urusan lain

3. Kinerja Pegawai (Y)


No Pernyataan 5 4 3 2 1
1. Semua pekerjaan yang harus diselesaikan selalu direncanakan terlebih
dahulu
2. Memiliki kemampuan yang baik dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat
3. Memiliki kemampuan mengorganisasikan pekerjaan yang dihadapi
secara mandiri
4. Memiliki kemampuan mengorganisasikan pekerjaan yang dihadapi
secara bersama-sama dalam kelompok
5. Memiliki kemauan yang kuat untuk mengambil inisiatif dalam
menyelesaikan pekerjaan
6. Memiliki kreativitas dalam menyelesaikan pekerjaan sendiri
7. Memiliki kreativitas dalam menyelesaikan pekerjaan bersama dalam
kelompok
8. Menyesuaikan waktu penyelesaian pekerjaan dengan hasil yang
diharapkan

I. Analisis data : uji instrumen, diskriminan dan regresi


Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik dan alat pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Kuesioner/Angket, yaitu berupa daftar pertanyaan/pernyataan yang dilakukan dengan cara
menyebarkan kuesioner kepada responden untuk menggali informasi mengenai masalah yang
diteliti.
Syarat bahwa suatu angket dikatakan baik apabila memenuhi persyaratan validitas dan
reliabilitas. Persyaratan ini dimaksudkan agar hasil penelitian tidak bias dan diragukan
kebenarannya. Oleh karena itu sebelum angket diberikan kepada responden harus dilakukan tes
terlebih dahulu, yaitu tes validitas dan tes reliabilitas.

Uji Validitas
Dalam uji validitas ini digunakan teknik korelasi Pearson Product Moment dari Karl
Pearson, yaitu mencari korelasi antara skor item dengan skor total dengan rumus sebagai berikut:
n  XY   X  Y 
r  n X   X n Y   Y 
   
XY 2 2 2 2

(Suharsimi Arikunto, 2006:170)


Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas instrumen:
 k    σ  Suharsimi Arikunto (1999:109)
r  1
i
11  k  1  
σ t 

Dimana:
r11 = reliabilitas yang dicari
 i = jumlah varians skot tiap-tiap item
t = varians total
Untuk mencari nilai varians per item dan varians total digunakan rumus varian sebagai
berikut:
 X 2

 X2  n
σ
n
Mengukur taraf signifikansi korelasi dengan cara mengkonsultasikan pada harga table kritis
r Product Moment. Jika rhitung> rtabel maka instrumen penelitian tersebut reliabel.Sedangkan jika
rhitung< rtabel maka instrumen penelitian tidak reliabel.

Teknik Analisa Data


Agar data yang digunakan tepat sehingga dapat diperoleh model yang baik maka harus
dilakukan pengujian regresi linier berganda yang meliputi pengujian linieritas, normalitas, dan
homogenitas.
1. Uji Linieritas
2. Uji Normalitas
3. Uji Homogenitas
Apa bila data berbentuk data ordinal, maka diukur dalam skala interval, maka variabel yang
berbentuk skala ordinal diubah menjadi skala interval dengan menggunakan Metthods of Succesive
Interval (MSI). Adapun langkah-langkah kerjanya adalah sebagai berikut:
1. Menghitung frekuensi untuk masing-masing kategori jawaban responden pada setiap item.
2. Menentukan nilai Proporsi (P) untuk masing-masing kategori jawaban responden berdasarkan
frekuensi yang diperoleh.
3. Menentukan Proporsi Kumulatif (PK) dengan cara menjumlah antara proporsi yang ada dengan
proporsi sebelumnya.
4. Dengan menggunakan tabel distribusi normal baku, tentukan nilai Z untuk setiap kategori.
5. Tentukan nilai identitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan menggunakan tabel ordinat
distribusi normal.
6. Hitung SC (Scale Value = Nilai Skala) dengan rumus sebagai berikut;
(Density of Lower Limit) - (Density at Upper Limit)
SV 
(Area Bellow Upper Limit) - (Area Bellow Lower Limit)
Tentukan nilai transformasi dengan menggunakan rumus:
Y  SV  1 | SCVmin |
Dimana nilai k  1 | SCVmin |

a. Menentukan Persamaan Regresi


Adapun bentuk persamaan dari variabel di atas adalah sebagai berikut:
Y  a  b1X1  b2 X2 + e (Sugiyono, 2005: 250)
Keterangan:
Y = Kinerja Pegawai
a = Konstanta Regresi
b1= Koefisien Regresi X1
b2 = Koefisien Regresi X2
X1 = Kecerdasan emsional Pegawai
X2 = Motivasi kerja pegawai
e = Faktor pengganggu

Anda mungkin juga menyukai