Disusun oleh :
Asyrifah Kusuma Wardani
1314008
PROGRAM STUDI
PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN (D-3)
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
2017
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Rancangan
Kebutuhan Rak dan Luas Ruangan Filing Rekam Medis di Puskesmas Ngaglik I
Sleman”.
Karya Tulis Ilmiah ini telah dapat diselesaikan atas bimbingan, arahan dan
bantuan berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu dan pada
kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengucapkan terima kasih dengan
setulus-tulusnya kepada :
1. Kuswanto Hardjo, Dr., M.kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Jenderal Achmad Yani Yogyakarta;
2. Sis Wuryanto, A.Md Perkes., SKM., MPH selaku Ketua Program Studi
Perekam dan Informasi Kesehatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal
Achmad Yani Yogyakarta, koordinator KTI dan dosen penguji telah
memberikan bimbingan, arahan dan masukan dalam pembuatan karya tulis
ilmiah;
3. Laili Rahmatul Ilmi, A.Md., SKM., MPH sebagai dosen pembimbing yang
telah memberikan bimbingan, arahan dan masukan dalam pembuatan karya
tulis ilmiah;
4. Staf dan dosen-dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani
Yogyakarta yang telah mendukung dan melancarkan mahasiswa dalam
menyelesaikan karya tulis ilmiah ini;
5. Kepala Puskesmas Ngaglik I Sleman Ibu Sri Winarni, S.Si Apt., M.Kes;
6. Karyawan Puskesmas Ngaglik I Sleman;
7. Bapak dan Ibu tercinta yang telah mendukung baik secara moril maupun
meteriil untuk tercapainya penelitian ini, serta atas kesabaran dan do’a yang
terus dipanjatkan untuk kelancaran karya tulis ilmiah ini;
iv
8. Rekan-rekan D3 Perekam dan Informasi Kesehatan STIKES Jenderal
Achmad Yani Yogyakarta yang telah mendukung dan membantu saya untuk
kelancaran karya tulis ilmiah ini;
9. Serta semua pihak yang tidak dapat saya sebut satu per satu, yang telah
mendukung dan membantu dalam menyusun karya tulis ilmiah ini.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada semuanya, sebagai
imbalan atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Akhirnya besar harapan penulis
semoga karya tulis ilmiah ini berguna bagi semua.
Penulis
v
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL........................................................................................... .i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ii
PERNYATAAN.................................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iv
DAFTAR ISI ....................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... ix
DAFTAR SINGKATAN .................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xi
INTISARI............................................................................................................ xii
ABSTRACT .......................................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 3
E. Keaslian Penelitian .................................................................................. 4
vi
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................. 12
C. Subyek dan Obyek Penelitian ................................................................. 12
D. Definisi Operasional................................................................................ 13
E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 14
F. Instrumen Penelitian................................................................................ 14
G. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ..................................................... 15
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ................................................... 15
I. Etika Penelitian ....................................................................................... 17
vii
DAFTAR TABEL
Hal
viii
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 2.1 Kerangka Konsep ............................................................................ 11
I Sleman .............................................................................................................. 28
ix
DAFTAR SINGKATAN
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
RANCANGAN KEBUTUHAN RAK DAN LUAS RUANGAN FILING
REKAM MEDIS DI PUSKESMAS NGAGLIK I SLEMAN
INTISARI
Latar Belakang : Puskesmas atau pelayanan kesehatan wajib membuat rekam medis
yang dibuat oleh dokter maupun dokter gigi sebagai dasar menentukan diagnosis dan
tindakan selanjutnya kepada pasien. Rekam medis harus disimpan dalam ruang
penyimpanan agar memudahkan dalam pengambilan dan pengembalian kembali.
Kunjungan pasien yang meningkat mengakibatkan penambahan ketebalan dan
penambahan rekam medis baru, sehingga rak menjadi penuh dan mengakibatkan
proses penyimpanan dan pengembalian kembali menjadi terhambat. Maka perlu
dipertimbangkan kebutuhan rak penyimpanan untuk beberapa tahun mendatang dan
perluasan ruang penyimpanan untuk menunjang pelayanan.
Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan rak dan
luas ruang penyimpanan rekam medis di Puskesmas Ngaglik I Sleman.
Metode Penelitian : Jenis penelitian ini yaitu deskriptif dengan pendekatan kualitatif
dan rancangan penelitian cross sectional, subyek dalam penelitian ini yaitu kepala
rekam medis dan petugas filing Puskesmas Ngaglik I Sleman dan obyek yang
digunakan yaitu berkas rekam medis.
Hasil : Penomoran di Puskesmas Ngaglik I Sleman dengan family folder dan
penjajarannya Straight Numerical Filing (SNF), rak yang ada saat ini masih kurang,
perlu perhitungan kebutuhan rak dan ruang penyimpanan. Rak yang dibutuhkan
untuk menampung rekam medis dalam waktu 5 tahun mendatang yaitu 10 unit.
Ruang yang dibutuhkan apabila menggunakan rak kayu 33,32 m2 dengan roll o’pack
17,60 m2.
Kesimpulan : Puskesmas dapat menambah 4 unit rak baru dan menggunakan roll
o’pack lebih menghemat ruang untuk penyimpanan rekam medis di Puskesmas
Ngaglik I Sleman.
xii
The Design of The Need of Filing Cabinet and The Width of Filing Room of
Medical Record in Ngaglik I Community Health Center of Sleman
ABSTRACT
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Beberapa tahun terakhir masyarakat Indonesia diwajibkan untuk menjadi
peserta dari program pemerintah dalam bidang kesehatan yaitu BPJS (Badan
Pelayanan Jaminan Sosial). Menurut Undang-Undang nomor 24 tahun 2011
tentang badan penyelenggara jaminan sosial, sistem jaminan sosial merupakan
program negara yang bertujuan memberikan kepastian perlindungan dan
kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat. Peserta jaminan kesehatan melakukan
pengobatan di fasilitas kesehatan tingkat pertama salah satunya adalah puskesmas.
Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat setinggi-tingginya di wilayah kerjanya (Permenkes No. 75,
2014). Pelayanan yang diberikan oleh puskesmas kepada masyarakat mencakup
pelaksanaan, evaluasi, pencatatan, pelaporan dan dituangkan dalam suatu sistem.
Puskesmas tidak terlepas dari pelayanan medis dan non medis, pelayanan non
medis misalnya unit rekam medis yang menjadi gerbang terdepan dalam
pelayanan kesehatan mulai dari penerimaan pasien sampai dengan penyajian
informasi kesehatan (Budi, 2011).
Menurut Permenkes No. 269 tahun 2008, rekam medis adalah berkas yang
berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan,
tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Telah dijelaskan
dalam undang-undang No. 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran Pasal 46
ayat (1) menegaskan bahwa dokter dan dokter gigi wajib membuat rekam medis
dalam menjalankan praktik kedokteran. Rekam medis yang telah diisi lengkap
oleh pemberi pelayanan kesehatan selanjutnya akan diolah menjadi laporan
kemudian akan disimpan ke ruang penyimpanan atau filing.
Filing merupakan kegiatan menyimpan, penataan atau penyimpanan (storage)
berkas rekam medis untuk mempermudah pengambilan kembali (retrieval)
1
(Rustiyanto, 2011). Rekam medis disimpan dalam rak penyimpanan agar terjaga
kerahasiaannya, terhindar dari kerusakan dan mempermudah petugas dalam
pengambilan dan pengembalian rekam medis. Agar pelayanan menjadi efektif dan
efisien maka perlu perencanaan kebutuhan rak penyimpanan yang cukup untuk
menyimpan rekam medis pasien dalam jangka waktu tertentu guna pemeriksaan
diwaktu yang akan datang dan memudahkan pengambilan kembali oleh petugas.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Ngaglik I
Sleman pada Bulan Mei 2017 diperoleh informasi bahwa puskesmas
menggunakan sistem penomoran family folder dan penjajaran straight numerical
filing, jenis rak yang digunakan adalah rak kayu terbuka. Jumlah rak penyimpanan
di Puskesmas Ngaglik I Sleman yaitu 6 rak dengan ukuran, kapasitas
penyimpanan dan jumlah sub rak yang berbeda ada yang jumlah sub raknya 15
dengan ukuran 40 x 35 cm, 15 sub rak dengan ukuran 35 x 30 cm, 20 sub rak
dengan ukuran 46 x 30 cm, 30 sub rak dengan ukuran 40 x 30 cm dan 40 sub rak
dengan ukuran 30 x 30cm. Kunjungan pasien baru pada tahun 2016 yaitu 2999
pasien sehingga kebutuhan rekam medis juga bertambah, ketebalan rekam medis
baru di puskesmas yaitu 0,5 cm. Berkas rekam medis yang ada di rak
penyimpanan sangat penuh, tidak tertata rapi dan berdesak-desakan sehingga
petugas kesulitan dalam pengambilan rekam medis serta pendistribusian ke klinik
menjadi terlambat. Bertambahnya berkas rekam medis di dalam rak dan kapasitas
penyimpanan yang berbeda menyebabkan cepat rusaknya berkas rekam medis
maka dari itu perlu direncanakan kebutuhan rak penyimpanan agar berkas rekam
medis terjaga dari kerusakan dan mempermudah proses pengambilan dan
pendistribusian rekam medis. Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti tertarik
untuk mengambil judul “Rancangan Kebutuhan Rak dan Luas Ruangan Filing
Rekam Medis di Puskesmas Ngaglik I Sleman”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah bagaimana kebutuhan rak penyimpanan rekam medis dan
luas ruang filing di Puskesmas Ngaglik I Sleman.
2
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui kebutuhan rak dan luas ruang penyimpanan rekam medis di
Puskesmas Ngaglik I Sleman.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui jumlah kebutuhan rak penyimpanan rekam medis di
Puskesmas Ngaglik I Sleman.
b. Mengetahui luas ruang penyimpanan di Puskesmas Ngaglik I Sleman.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
a. Manfaat Bagi Puskesmas
Sebagai masukan atau saran untuk bagian rekam medis di Puskesmas
Ngaglik I Sleman khususnya pada kebutuhan rak penyimpanan rekam
medis.
b. Manfaat Bagi Peneliti
1) Menambah wawasan peneliti di samping teori yang diajarkan pada
saat perkuliahan.
2) Sebagai salah satu syarat mencapai gelar Ahli Madya Perekam dan
Informasi Kesehatan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
2. Manfaat Teoritis
a. Manfaat Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan pertimbangan untuk mahasiswa lain terutama rekam
medis.
b. Manfaat Bagi Peneliti Lain
Sebagai bahan referensi untuk penelitian lain yang topiknya hampir
sama.
3
E. Keaslian Penelitian
1. Tyas Jauharina (2016) dengan judul “Perencanaan Kebutuhan Rak dan
Kebutuhan Luas Ruang Penyimpanan Berkas Rekam Medis 5 Tahun ke
Depan di RSUD Kabupaten Temanggung”.
Persamaan dari penelitian ini adalah tentang kebutuhan rak dan luas ruang
penyimpanan sedangkan perbedaan dalam penelitian ini pada lokasi
penelitian yaitu di puskesmas sedangkan penelitian Jauharina (2016) di rumah
sakit. Rancangan yang digunakan dalam Jauharina (2016) adalah studi
prediksi sedangkan dalam penelitian yang akan dilakukan adalah cross
sectional.
2. Annayo Nurmazs Wibangga (2016) dengan judul “Biaya Untuk Kebutuhan
Rak Rekam Medis pada Proyeksi Ketersediaan Lima Tahun Mendatang di
Rumah Sakit Happy Land Medical Centre Yogyakarta”.
Persamaan penelitian ini mengenai perhitungan kebutuhan rak
penyimpanan dan rancangan penelitian sama-sama menggunakan cross
sectional sedangkan perbedaan dari penelitian ini berfokus pada jumlah
kebutuhan rak di puskesmas dan luas ruang penyimpanan, sedangkan
penelitian Wibangga (2016) fokus pada biaya yang dibutuhkan untuk
membeli rak roll o’pack dalam 5 tahun mendatang. Perbedaan lainnya yaitu
lokasi dan waktu penelitian.
3. Hikmawan Nur Kholis (2016) dengan judul“ Tinjauan Kebutuhan Rak dan
Ruang Penyimpanan Rekam Medis Dalam Sistem Terminal Digit Filing di
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping”.
Persamaan dalam penelitian ini adalah tentang perhitungan kebutuhan rak
dan ruang peyimpanan rekam medis serta jenis penelitian menggunakan
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sedangkan perbedaan dalam
penelitian ini menggunakan sistem Straight Numerical Digit Filing namun
dalam penelitian Kholis (2016) sistem yang digunakan yaitu Terminal Digit
Filing, perbedaan lainnya pada waktu dan lokasi penelitian.
4
4. Mustika Gita Ariesanti (2015) dengan judul “Perhitungan Kebutuhan Rak dan
Perencanaan Rak di Rumah Sakit Islam Yogyakarta PDHI”.
Persamaan dari penelitian ini mengenai perhitungan kebutuhan rak
sedangkan perbedaannya pada tujuan penelitian dalam Ariesanti (2015)
tujuannya hanya mengetahui kondisi rak penyimpanan di RSIY PDHI,
menghitung jumlah kebutuhan rak dan perencanaan pengadaan rak
penyimpanan rekam medis namun dalam penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kebutuhan rak dan luas ruang penyimpanan, perbedaan lainnya
pada waktu dan lokasi penelitian.
5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Puskesmas Ngaglik I Sleman
Puskesmas Ngaglik I Sleman terletak di Jalan Kaliurang KM 10,
Gondangan, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman Telp. (0274) 888958 sampai saat
ini belum diketahui secara pasti kapan berdirinya puskesmas tersebut, namun
Puskesmas Ngaglik I Sleman telah diresmikan oleh Sri Sultan Hamengku
Buwono X pada tanggal 28 Februari 2009 dan terakreditasi dasar pada
tanggal 31 Januari 2016. Visi dan Misi Puskesmas Ngaglik I Sleman yaitu:
Visi : Terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu menuju
masyarakat Sleman sehat yang mandiri, berdaya saing dan
berkeadilan
Misi :
1. Menerapkan sistem manajemen mutu secara konsisten dan
berkesinambungan,
2. Memberdayakan masyarakat untuk lebih mandiri dalam upaya
kesehatan, mengembangkan sumber daya layanan yang memadai,
3. Membangun kerja sama lintas program dan lintas sektor yang harmonis.
Motto :
“APIK”
A = Amanah (melaksanakan tugas sesuai tanggung jawab dan mampu
menjaganya),
P = Prima (Mengutamakan pelayanan kepada masyarakat),
I = Informatif (Mampu menyampaikan pesan dengan baik secara edukatif,
stimulatif dan persuasive),
K = Komunikatif (Berbicara secara sopan, mudah dipahami, serta mudah
dihubungi masyarakat).
18
Pelayanan yang ada di Puskesmas Ngaglik I Sleman meliputi :
1. Gawat Darurat
2. Klinik Umum
3. KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)
4. Klinik Gigi danMulut
5. Gizi
6. Psikologi
7. Fisioterapi
8. Laboraturium
9. Farmasi
10. Sanitasi
11. Puskesmas Keliling
Puskesmas Ngaglik I Sleman membuka pelayanan pada:
Tabel 4.1 Jadwal Pelayanan di Puskesmas Ngaglik I Sleman
No. Pelayanan Hari Jam
1. Pendaftaran Senin - Kamis 07.30-12.00
Jum’at 07.30-10.30
Sabtu 07.30-11.00
2. Pelayanan Senin - Kamis 08.00-14.15
Jum’at 08.00-11.15
Sabtu 08.00-12.45
19
2. Kebutuhan Rak Penyimpanan Berkas Rekam Medis
Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas penyimpanan berkas rekam
medis Puskesmas Ngaglik I Sleman sebagai informan dan kepala rekam
medis sebagai triangulasi mengenai pertanyaan sesuai pedoman wawancara
yang peneliti lakukan di Puskesmas Ngaglik I Sleman sebagai berikut :
20
No. Kategori Jawaban Frekuensi
21
adalah rak kayu dan rak besi dengan jumlah 6 unit. Menurut 2 informan rak yang
sudah ada saat ini sudah efisien dan 1 informan menjawab belum efisien,
kemudian setelah ditanyakan apakah dengan rak yang sudah efisien tersebut
masih ada hambatan atau tidak, ketiga informan menjawab bahwa hambatannya
karena ruangan yang sempit dan pengambilan rekam medisnya susah, rak yang
sudah penuh sehingga proses pengambilan dan pengembalian berkas rekam medis
menjadi terhambat. Puskesmas Ngaglik I Sleman belum pernah melakukan
perhitungan kebutuhan rak penyimpanan dan menurut masing-masing informan
mengatakan bahwa itu merupakan kebijakan puskesmas dan sesuai permintaan
dari rekam medis. Rencana kebutuhan penambahan ruang serta rak penyimpanan
sudah dilakukan oleh puskesmas namun belum direalisasikan. Dari ketiga
informan mengatakan rata-rata kunjungan pasien baru 10-20 pasien, 20-25 pasien
dan 23 pasien kemudian rata-rata ketebalan rekam medis antara 2-4 cm tergantung
pada setiap pasien yang berkunjung dan lama simpan rekam medis di Puskesmas
Ngaglik I Sleman adalah 2 tahun.
Berikut adalah kutipan wawancara dari ketiga informan :
1) Sistem pengelolaan penyimpanan apa yang digunakan di Puskesmas
Ngaglik I Sleman
Informan A
Family Folder..
Informan B
Triangulasi
22
2) Sistem penomoran dan penjajaran apa yang digunakan dalam menyimpan
rekam medis ?
Informan A
Informan B
Triangulasi
Informan B
Triangulasi
23
Rak penyimpanan yang digunakan di Puskesmas Ngaglik I Sleman
berdasarkan observasi dan wawancara yaitu menggunakan rak kayu dan rak besi.
Berikut hasil observasi di ruang penyimpanan rekam medis :
Tabel 4.3 Hasil Observasi di Puskesmas Ngaglik I Sleman
Aspek yang diobservasi : Kualitas
No. Hal yang diamati Baik Buruk Keterangan
1. Rak rekam medis yang ada √ Daya tampung kurang
saat ini
2. Ruang penyimpanan rekam √ Terlihat sempit, akses
medis yang ada saat ini untuk 2 orang kurang
Rak yang ada saat ini mempunyai ukuran sub rak yang berbeda sehingga
kapasitas penyimpanannya juga berbeda. Masing-masing rak mempunyai 1 muka
dan 5 shaft. Berikut adalah tabel dari ukuran rak penyimpanan rekam medis:
24
Berdasarkan hasil observasi di ruang penyimpanan rekam medis diketahui
bahwa kebutuhan rak untuk menyimpan rekam medis masih kurang karena
kunjungan pasien yang bertambah dan kebutuhan rekam medis juga ikut
bertambah begitu juga ketebalannya. Rekam medis sebagai obyek yang diamati
kemudian dihitung ketebalannya dan diambil rata-ratanya. Berikut ini adalah tabel
ketebalan rekam medis di Puskesmas Ngaglik I Sleman:
Tabel 4.5 Ketebalan Rekam Medis Rawat Jalan
No. Nomor Rekam Medis Ketebalan (cm)
1. 01 0,5 cm
2. 02 1 cm
3. 03 1 cm
4. 04 3 cm
5. 05 1 cm
6. 06 0,5 cm
7. 07 0,5 cm
8. 08 0,5 cm
9. 09 0,5 cm
10. 10 1 cm
11. 11 1 cm
12. 12 1 cm
13. 13 1,5 cm
14. 14 1 cm
15. 15 1 cm
16. 16 0,5 cm
17. 17 1 cm
18. 18 1 cm
19. 19 1,5 cm
20. 20 1 cm
21. 21 3 cm
25
No. Nomor Rekam Medis Ketebalan (cm)
22. 22 1 cm
23. 23 0,5 cm
24. 24 2 cm
25. 25 1,5 cm
26. 26 1 cm
27. 27 0,5 cm
28. 28 0,5 cm
29. 29 1 cm
30. 30 1,5 cm
31. 31 1 cm
32. 32 0,75 cm
33. 33 0,5 cm
34. 34 1 cm
35. 35 1,5 cm
36. 36 0,5 cm
37. 37 0,5 cm
38. 38 2 cm
39. 39 0,5 cm
40. 40 0,5 cm
41. 41 1,5 cm
42. 42 2 cm
43. 43 2,5 cm
44. 44 0,5 cm
45. 45 2 cm
46. 46 1,5 cm
47. 47 1 cm
48. 48 1 cm
49. 49 2 cm
50. 50 1,5 cm
26
Jumlah 34 cm
Rata-rata 0,68 cm
0,0068 m
27
3. Kebutuhan Luas Ruang Penyimpanan Rekam Medis di Puskesmas Ngaglik I
Sleman
Berdasarkan observasi yang dilakukan di Puskesmas Ngaglik I Sleman
ruang penyimpanan rekam medis terletak di belakang tempat pendaftaran
pasien. Ruang penyimpanan yang ada saat ini panjangnya 3,6 meter lebar 3,6
meter luasnya 12,96 m2. Hal yang diamati sebagai berikut :
Tabel 4.6 Hasil Observasi
No. Hal yang diamati Baik Buruk Keterangan
1. Ruang penyimpanan √ Terlihat sempit, akses
rekam medis yang ada untuk 2 orang kurang
saat ini
VI a
a
III
II IV V
a I b
28
Keterangan :
a yaitu berkas rekam medis yang sudah tidak digunakan terletak di lantai dan
ditumpuk.
b yaitu kursi petugas rekam medis dan radio.
50 cm 90 cm 90 cm 50 cm
P
i
90 cm 90 cm 90 cm n
t
u
50 cm 90 cm 90 cm
50 cm
29
Perhitungan kebutuhan luas ruang penyimpanan dihitung dengan :
Panjang ruang = (Jarak antar rak x jumlah) + (Panjang rak x jumlah)
= (90 x 2) + (50 x 2) + (200 x 2)
= (180) + (100) + (400)
= 680 cm = 6,8 m
Lebar ruang = (Jarak antar rak x jumlah) + (Lebar rak x jumlah)
= (90 x 1) + (200 x 2 )
= (90) + (400)
= 490 cm = 4,9 m
Luas Ruangan = Panjang Ruang x Lebar Ruang
= 6,8 m x 4,9 m
= 33,32 m2
Luas ruang yang dibutuhkan untuk menyimpan 10 rak kayu dengan posisi seperti
gambar 4.2 adalah 33,32 m2.
Selain dengan menggunakan rak kayu alternatif yang lain yaitu dengan roll
o’pack. Jika puskesmas menggunakan roll o’pack ruang yang dibutuhkan adalah :
Panjang ruang = (Jarak antar rak x jumlah) + (Panjang rak x jumlah) + (Jarak rak
ke dinding)
= (90 x 1) + ((80 x 4) + (40 x 2)) + (30 x 2)
= 90 + (320 + 80) + 60
= 550 cm = 5,5 m
Lebar ruang = (Jarak rak ke dinding x jumlah) + (Lebar rak x jumlah)
= ((30 x 1 ) + (90 x 1)) + (200 x 1)
= (120) + (200)
= 320 cm = 3,2 m
Luas Ruang = Panjang Ruang x Lebar Ruang
= 5,5 m x 3,2 m
= 17,60 m2
30
Jika menggunakan roll o’pack luas ruang yang dibutuhkan untuk menampung rak
penyimpanan yaitu 17,60 m2, dari segi ruang ini jauh lebih hemat dibandingkan
menggunakan rak kayu. Berikut adalah gambar ruang untuk roll o’pack :
2 4 6 8 10 cm
200 cm
1 3 5 7 9
3,2 m
40 cm 80 cm 90 cm
5,5 m
Gambar 4.3 Denah Ruang Penyimpanan Roll O’Pack
31
B. Pembahasan Penelitian
1. Kebutuhan Rak Penyimpanan Berkas Rekam Medis
Pengelolaan penyimpanan di Puskesmas Ngaglik I Sleman menggunakan
sentralisasi, karena di sana hanya memberikan pelayanan rawat jalan dan
gawat darurat, kemudian penomorannya dengan family folder dan
penyimpanan dengan Straight Numerical Filing (SNF). Menurut Sistem
Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP, 1983) penomoran
Family Folder menggunakan sistem penyimpanan unit dengan terminal digit
6 angka karena dengan Family Folder otomatis rekam medis keluarga
berangka akhir sama. Keuntungan menggunakan Terminal Digit Filing (TDF)
yaitu penambahan jumlah rekam medis tersebar rata, petugas tidak
berdesakan ditempat penyimpanan, mencegah misfile, kemudian dengan
menggunakan Terminal Digit Filing (TDF) pengambilan rekam medis tidak
dapat dilakukan semua orang sehingga keamanan dan kerahasiaan rekam
medis terjaga, kekurangan dari menggunakan sistem tersebut adalah
membutuhkan biaya yang besar dan latihan untuk petugas lebih lama.
Puskesmas Ngaglik I Sleman mempunyai 6 rak yang terdiri dari rak kayu
dan rak besi, telihat bahwa berkas rekam medis tidak tertata dengan rapi,
berdesakan dan melebihi batas rak sehingga menganggu akses petugas dalam
pengambilan dan pengembalian berkas rekam medis. Ukuran rak
penyimpanan di puskesmas berbeda-beda sehingga kapasitas untuk
menampung berkas rekam medis juga berbeda. Berdasarkan hasil perhitungan
kebutuhan rak penyimpanan dengan rumus IFHIMA (2012) untuk 5 tahun
mendatang di Puskesmas Ngaglik I Sleman perlu ditambahkan rak sebanyak
4 unit. Selain menggunakan rak kayu puskesmas dapat mempertimbangkan
dengan menggunakan roll o’pack, selain menghemat tempat juga ketahanan
rak dalam menyimpan rekam medis lebih lama.
Hal yang perlu diperhatikan dalam menghitung kebutuhan rak yaitu jenis
rak yang digunakan, ketebalan rekam medis, lama simpan rekam medis dan
kunjungan pasien. Jika puskesmas menggunakan roll o’pack maka keamanan
dan kerahasiaan rekam medis dapat lebih terjaga dibandingkan dengan
32
menggunakan rak kayu. Tujuan penyimpanan termasuk juga meningkatkan
kualitas pelayanan publik dalam pengelolaan dan pemanfaatan arsip yang
autentik dan terpercaya (UU No. 43, 2009). Jika rak yang dibutuhkan
terpenuhi maka pelayanan kepada pasien dapat berlangsung dengan baik dan
pengelolaannya dapat terlaksana dengan tepat. Rak yang diperhitungkan juga
mempertimbangkan lokasi ruang penyimpanan yang dibutuhkan.
2. Kebutuhan Luas Ruang Penyimpanan Rekam Medis di Puskesmas Ngaglik I
Sleman
Ruang Penyimpanan di Puskesmas Ngaglik I Sleman yang ada saat ini
terlalu sempit, akses untuk 2 orang kurang sehingga petugas harus bergantian
melakukan pengambilan dan pengembalian berkas rekam medis serta jarak
antar rak yang berbeda dan banyaknya rak yang ada di ruangan. Luas ruang
penyimpanan yang ada saat ini yaitu 12,96 m2 dengan luas tersebut tidak
memungkinkan untuk penambahan jumlah rak baru karena keterbatasan
ruangan yang ada. Puskesmas Ngaglik I Sleman belum pernah melakukan
perhitungan kebutuhan luas ruangan penyimpanan. Perhitungan luas ruang
penyimpanan untuk 5 tahun mendatang dapat ditentukan setelah diketahui
jumlah rak yang dibutuhkan dan menentukan jarak antar rak, untuk
menampung 10 unit rak baru yang jarak antar raknya 90 cm telah
diperhitungkan luasnya yaitu 33,32 m2. Penataan ruang penyimpanan juga
memperhatikan jenis rak yang digunakan, ukuran rak, jumlah muka dan shaft.
Idealnya lorong untuk rak penyimpanan adalah 80-100 cm sehingga dalam
penelitian ini menggunakan 90 cm (Rustiyanto, 2011). Jarak yang ideal
memudahkan akses jalan petugas filing yang mengambil dan menyimpan
rekam medis. Jika puskesmas menggunakan roll o’pack dalam menyimpan
rekam medis maka kebutuhan luas untuk menyimpannya yaitu 17,60 m2,
sehingga menggunakan roll o’pack jauh lebih menghemat tempat
dibandingkan dengan rak kayu.
33
C. Keterbatasan Penelitian
1. Petugas penyimpanan yang diwawancarai kurang mengerti tentang rekam
medis, sehingga jawaban yang didapatkan kurang terpenuhi dan waktu
pengambilan data tidak dapat setiap hari.
34
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Kebutuhan Rak Penyimpanan Rekam Medis
a. Penyimpanan rekam medis di Puskesmas Ngaglik I Sleman dengan
sentralisasi, penomoran yang digunakan adalah family folder namun
belum terpisah antar anggota keluarga dan wilayah kelurahan tetapi
penjajarannya masih menggunakan Straight Numerical Filing (SNF).
b. Jumlah rak yang diusulkan adalah rak kayu berjumlah 4 unit dengan
panjang 200 cm, lebar 40 cm dan tinggi 180 cm. Apabila dengan roll
o’pack yaitu dengan 10 unit rak dengan 1 muka.
2. Luas Ruang Penyimpanan Rekam Medis
a. Ruang penyimpanan rekam medis di Puskesmas Ngaglik I Sleman saat
ini mempunyai panjang 3,6 m dan lebar 3,6 m sehingga luasnya adalah
12,96 m2.
b. Berdasarkan hasil dari perhitungan luas ruang penyimpanan rekam medis
di Puskesmas Ngaglik I Sleman diketahui dari jarak antar rak jarak antar
rak 90 cm maka luas ruang penyimpanan yang dibutuhkan untuk
menyimpan 10 unit rak baru jenis kayu adalah 33,32 m2, apabila dengan
roll o’pack ruang yang dibutuhkan adalah 17,60 m2, selisih antara rak
kayu dengan roll o’pack yaitu 15,72 m2.
B. Saran
1. Kebutuhan Rak Penyimpanan Rekam Medis
a. Sebaiknya penomoran dengan family folder tetap terpisah rekam medis
anggota satu dengan lainnya sehingga secara otomatis tersimpan dalam
Terminal Digit Filing (TDF) yang sesuai dengan Sistem Pencatatan dan
Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP, 1983).
b. Sebaiknya kepala unit rekam medis melakukan perhitungan kebutuhan
rak kemudian mengusulkan kepada kepala puskesmas untuk penambahan
35
rak penyimpanan baru agar proses pengambilan berkas rekam medis
dapat terlaksana dengan baik dan keamanan berkas rekam medis dapat
terjaga.
2. Luas Ruang Penyimpanan Rekam Medis
Selain kebutuhan rak sebaiknya luas ruang untuk menyimpan rak baru
juga diperhitungkan agar pelaksanaan pengambilan dan pengembalian berkas
rekam medis terlaksana dengan baik dan dapat menyimpan rekam medis
untuk 5 tahun mendatang. Sebaiknya Puskesmas Ngaglik I Sleman
menggunakan roll o’pack yang lebih menghemat ruang daripada
menggunakan rak kayu.
36
DAFTAR PUSTAKA
Budi, Savitri Citra. 2011. Manajemen Unit Kerja Rekam Medis. Yogyakarta:
Quantum Sinergis Media.
Rustiyanto, E dan Warih. 2011. Manajemen Filing Dokumen Rekam Medis dan
Informasi Kesehatan. Yogyakarta: Politeknik Kesehatan Permata
Indonesia.
37
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dari R & D.
Bandung: CV Alfabeta.
38
L
A
M
P
I
R
A
N
39
PROGRAM STUDI DIPLOMA 3
PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
PANDUAN WAWANCARA
Rancangan Kebutuhan Rak dan Luas Ruang Filing Rekam Medis di
Puskesmas Ngaglik I Sleman
A. Responden
1. Nama :
2. Jenis Kelamin:
3. Usia :
4. Pendidikan :
B. Pertanyaan
1. Sistem pengelolaan apa yang digunakan di puskesmas ?
2. Mengapa menggunakan sistem tersebut ?
3. Sistem penomoran dan penjajaran apa yang digunakan dalam menyimpan
rekam medis ?
4. Jenis rak apa yang digunakan dalam menyimpan rekam medis ?
5. Berapa jumlah rak yang ada sekarang untuk penyimpanan rekam medis ?
6. Apakah dengan rak tersebut sudah efisien ? Jika belum jelaskan
alasannya!
7. Dengan jumlah rak yang ada sekarang apa hambatan yang terjadi pada
saat pengambilan dan pengembalian rekam medis ?
8. Apakah sudah dilakukan perhitungan kebutuhan rak padat ahun yang akan
datang ?
9. Apakah sudah ada rencana penambahan rak penyimpanan rekam medis
pada program kerja tahun ini ?
10. Berapa rata-rata kunjungan pasien baru ?
11. Berapa rata-rata tebal rekam medis pasien baru dan lama ?
12. Berapa lama simpan rekam medis aktif ?
48
55
56