Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rumah sakit merupakan sebuah institusi yang disediakan oleh

pemerintah untuk masyarakat dengan tujuan memenuhi kebutuhan

kesehatan secara profesional dengan beberapa peran seperti dokter,

perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Adapun beberapa poliklinik

yang disediakan seperti klinik umum, anak, penyakit dalam, bedah, mata,

saraf, THT, paru, dsb. Adapun juga beberapa pelayanan yang dibutuhkan

untuk memenuhi pelayanan kesehatan seperti Apotik, Laboratorium,

Fisioterapi, maupun Radiologi.

Instalasi Radiologi merupakan salah satu instalasi penunjang medis

yang memberikan layanan pemeriksaan Radiologi dengan hasil

pemeriksaan berupa foto atau gambar untuk membantu dokter yang

merawat Pasien dalam penegakan diagnosis. Instalasi Radiologi berada

pada penanganan para dokter ahli dan Radiografer. Radiologi sangat kental

dengan perannya radiasi, seperti Foto Rontgent, CT Scan, maupun

Radioterapi. Radiasi dapat menimbulkan resiko berupa efek samping,

mengingat sifat sinar x yang dapat membunuh/mematikan sel jaringan.

Maka dari itu adapun salah satu asas yang sangat penting untuk

diperhatikan yaitu proteksi radiasi.

Menurut Mata Kuliah yang diajarkan pada DIII Radiodiagnostik &

Radioterapi STIKes Widya Cipta Husada bahwa proteksi radiasi itu sangat
penting. Namun pada keadaan dilapangan peran proteksi radiasi ini tidak

sesuai teori yang telah disampaikan. Banyak pekerja radiasi khususnya

radiografer yang enggan untuk tidak memakai proteksi radiasi berupa

apron.

Masalah inilah yang mendorong penulis untuk meneliti mengenai

pengaruh apron pada pekerja radiasi. Penulis ingin membuktikan bahwa

peran apron adalah sangat penting untuk meminimalisir efek radiasi yang

dipancarkan akibat radiasi Sinar-X. Sehingga radiografer dapat lebih

memikir dua kali untuk tidak mematuhi asa proteksi radiasi ini.

Anda mungkin juga menyukai