Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN

PENGUKURAN DAN RANGKAIAN LISTRIK

NOMOR JOBSHEET : 01
NAMA JOBSHEET : MULTIMETER
KELAS : TOLI - 2
GROUP : 03
NAMA PRAKTIKAN :
NAMA PARTNER :

TANGGAL PRAKTIKAN : 11 JANUARI 2019


TANGGAL LAPORAN : 18 JANUARI 2019

NILAI:

I. Tujuan
I.1 Mempelajari fungsi dan sifat multimeter
I.2 Mempelajari penggunaan multimeter dan keterbatasan kemampuan
I.3 Mengunakan multimeter sebagai pengukuran tegangan (Voltmeter),
sebagai pengukur arus (Amperemeter), sebagai pengukur resistansi
(Ohmmeter)

II. Daftar Alat dan Bahan


No. Nama Alat Spesifikasi Jumlah

1. Multimeter Sanwa 1 buah

2. Resistor 47 Ω 1Buah
470 Ω 1Buah
4K7 Ω 1Buah
100 Ω 1Buah
1K Ω 1Buah
10K Ω 1Buah
3. Power Supply 1 Buah
4. Jumper 1 Buah

III. Teori Dasar

Multimeter adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur beberapa besaran listrik.
Pada dasarnya alat ini merupakan gabungan dari alat ukur Voltmeter, Ampermeter dan
Ohmmeter, karena itu alat ini disebut juga dengan AVO meter (Ampere, Volt, Ohm).

Multimeter dibagi menjadi dua yaitu :

1. Multimeter Analog
Multimeter Analog atau yang biasa disebut multimeter jarum adalah alat pengukur
besaran listrik yang menggunakan tampilan dengan jarum yang bergerak ke range-
range yang kita ukur dengan probe . Multimeter ini tersedia dengan kemampuan
untuk mengukur hambatan ohm, tegangan (Volt) dan arus (mA). Analog tidak
digunakan untuk mengukur secara detail suatu besaran nilai komponen, tetapi
kebanyakan hanya digunakan untuk baik atau jeleknya komponen pada waktu
pengukuran atau juga digunakan untuk memeriksa suatu rangkaian apakah sudah
tersambung dengan baik sesuai dengan rangkaian blok yang ada.

2. Multimeter Digital
Multimeter digital hampir sama fungsinya dengan multimeter analog tetapi
multimeter digital menggunakan tampilan angka digital. Multimeter digital
pembacaan pengukuran besaran listrik yang lebih tepat jika dibanding dengan
multimeter analog, sehingga multimeter digital dikhususkan untuk mengukur suatu
besaran nilai tertentu dari sebuah komponen secara mendetail sesuai dengan besaran
yang diinginkan.

Bagian Bagian Multimeter


1. Papan Skala : digunakan untuk membaca hasil pengukuran. Pada papan skala
terdapat skala-skala; tahanan/resistan (resistance) dalam satuan Ohm (Ω), tegangan
(ACV dan DCV), kuat arus (DCmA), dan skala-skala lainnya.

2. Saklar Jangkauan Ukur : digunakan untuk menentukan posisi kerja multimeter , dan
batas ukur (range). Jika digunakan untuk mengukur nilai satuan tahanan (dalam W),
saklar ditempatkan pada posisi W, demikian juga jika digunakan untuk mengukur
tegangan (ACV-DCV), dan kuat arus (mA-mA). Satu hal yang perlu diingat, dalam
mengukur tegangan listrik, posisi saklar harus berada pada batas ukur yang lebih
tinggi dari tegangan yang akan diukur. Misal, tegangan yang akan diukur 220 ACV,
saklar harus berada pada posisi batas ukur 250 ACV. Demikian juga jika hendak
mengukur DCV.

3. Sekrup Pengatur Posisi Jarum (preset) : digunakan untuk menera jarum penunjuk
pada angka nol (sebelah kiri papan skala).

4. Tombol Pengatur Jarum Pada Posisi Nol (Zero Adjustment) : digunakan untuk
menera jarum penunjuk pada angka nol sebelum multimeter digunakan untuk
mengukur nilai tahanan/resistan. Dalam praktek, kedua ujung kabel penyidik
(probes) dipertemukan, tombol diputar untuk memosisikan jarum pada angka nol.

5. Lubang Kabel Penyidik : tempat untuk menghubungkan kabel penyidik dengan


Multimeter. Ditandai dengan tanda (+) atau out dan (-) atau common. Pada
multimeter yang lebih lengkap terdapat juga lubang untuk mengukur hfe transistor
(penguatan arus searah/DCmA oleh transistor berdasarkan fungsi dan jenisnya), dan
lubang untuk mengukur kapasitas kapasitor.

OHMMETER

Ohmmeter adalah alat pengukur hambatan listrik, yaitu daya untuk menahan
mengalirnya arus listrik dalam suatu konduktor. Besarnya satuan hambatan yang diukur
oleh alat ini dinyatakan dalam ohm. Alat ohm-meter ini menggunakan galvanometer
untuk mengukur besarnya arus listrik yang lewat pada suatu hambatan listrik (R), yang
kemudian dikalibrasikan ke satuan ohm. Ohmmeter dipasang pararel dengan tahanan
yang akan diukur (Rx) Dan Rx harus tidak bertegangan.

Ohmmeter ada dua jenis :

a. Ohmmeter tipe seri


Tipe ini memiliki skala yang khas dan berbeda dengan skala lainnya, yaitu skala
dengan nol (0) disebelah kanan dan skala tak terhingga (∞) disebelah kiri. Selain itu
juga memiliki skala pengali (x10, x100, x 1k), sehingga tipe ini cocok untuk
mengukur nilai resistansi yang besar. Pada pemakaian ohmmeter tipe ini harus
dilakukan kaliberasi (setting nol) setiap mengganti factor pengali, yaitu dengan
menghubungsingkatkan kedua terminalnya.

b. Ohmmeter tipe pararel


Ohmmeter tipe ini memiliki skala nol (0) disebelah kiri dan tipe ini cocok untuk
mengukur nilai resistansi yang kecil (0-500). Dalam pengukuran resistansi yang akan
diukur harus dihubungkan terlebih dahulu dengan ohmmeter baru batas ukurnya
disesuaikan.

Bagian – Bagian Ohmmeter

1. Skala Ohmmeter, Papan skala untuk pengukuran tahanan

2. Jarum penunjuk (pointer), Sebagai penunjuk nilai hasil pengukuran pada papan
skala.

3. Pengatur nol AV (zero position adjuster), Pengatur jarum penunjuk posisi nol Volt
dan nol Amper pada papan skala volt dan ampere. dengan cara memutar skrupnya
ke kiri atau ku kanan dengan menggunakan obeng pihil kecil.

4. Zero adjusment ohm, untuk penepat atau pengatur jarum kedudukan nol ketika
menggunakan Ohm meter

5. Sakelar pemilih (range selector), Sakelar rotary yang digunakan untuk memilih
mode pengukuran dan faktor pengalinya (ohmmeter) atau batas ukurnya (volt dan
ammeter).

6. Posisi W (Ohm) berarti multimeter berfungsi sebagai ohmmeter, yang terdiri dari
tiga batas ukur : x 1; x 10; dan K W

7. Lubang kutub + (V A W Terminal), berfungsi sebagai tempat masuknya test lead


kutub + yang berwarna merah.

8. Lubang kutub – (Common Terminal), berfungsi sebagai tempat masuknya test lead
kutub – yang berwarna hitam.

9. Probe Merah/Probe positif (+) berfungsi sebagai test lead kutub +

10. Probe Hitam/Probe negatif (-) berfungsi sebagai test lead kutub
IV. Gambar Rangkaian

Gambar 1.6 Rangkaian pengukuran tahanan

Gambar 1.7 Rangkaian pengukuran tahanan seri

Gambar 1.8 Rangkaian pengukuran tahanan paralel

Gambar 1.9 Rangkaian pengukuran tegangan


Gambar 1.10 Rangkaian pengukuran tegangan dan arus

V. Langkah Percobaan
V.1 MULTIMETER SEBAGAI OHM METER
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Buat rangkaian seperti Gambar 1.6.
2. Ukurlah dengan Ohmmeter Resistor, 47, 100, 470,1k, 10k
Catat data hasil pengukuran pada Tabel 1.1 Pastikan bahwa range (batas ukur)
berada pada range pengukuran tahanan, dan lakukan set nol setiap mengganti
skala pengali.
3. Buatlah rangkaian seperti Gambar 1.7.
4. Ukurlah dengan ohmmeter nilai tahanan total pada rangkaian seri dan
catat hasilnya pada Tabel 1.2.
5. Buatlah rangkaian seperti Gambar 1.8.
Ukurlah dengan ohmmeter nilai tahanan total pada rangkaian paralel dan catat
hasilnya pada Tabel 1.2

V.2 MULTIMETER SEBAGAI VOLT METER


Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Buat rangkaian seperti Gambar 1.9.

2. Ukur besar tegangan pada Power Supply DC Vs mulai dari 2 sampai 15 V.


3. Pergunakanlah batas ukur yang terbesar dahulu, lalu turunkanlah batas
ukurnya. Catat hasilnya pada Tabel 1.3.

V.3 MULTIMETER SEBAGAI AMPERE METER


1. Buat rangkaian seperti Gambar 1.10 dengan R = 47k
2. Atur tegangan sumber 2V, 4V, 6V, 8V. Ukur tegangan dan arus yang
mengalir pada rangkaian, hasil pengukuran masukkan pada Tabel 1.4.
Pastikan selector switch berada pada posisi tegangan dan arus pada
pengukuran DC. Dan pergunakanlah batas ukur yang terbesar dahulu.
3. Seperti prosedur diatas (1) ganti nilai tahanan dengan 47100, 470, 1k

Anda mungkin juga menyukai