MAKALAH
Kelompok 2
Fatma Januardani (15120049)
Nawang Prasetyasari (16120216)
Wahyu Handayani (16120222)
Yuli Rosidah (16120225)
Aida Perdanasari (17125018)
Elasani Ayuningtyas (17125043)
Wulan Cahyaningrum (18125011)
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pemilihan lokasi untuk penempatan toko atau bisnis ritel sebenarnya adalah
kombinasi dari ilmu dan seni. Bahkan dengan menggunakan semua analisis, terkadang
ritel justru harus mengambil keputusan tentang lokasi terbaik berdasarkan pengalaman
masa lalu. Terutama jika data dan informasi yang dimiliki bertentangan dengan fakta yang
ada dan apa yang harus diputuskan saat ini. Oleh karena itu, perlu untuk mengetahui
terlebih dahulu masalah-masalah apa yang seharusnya perlu dipertimbangkan ketika
menentukan daerah atau area perdagangan mana yang cocok untuk penempatan toko atau
bisnis ritel.
1
2
1.3 Tujuan
Berkasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut :
PEMBAHASAN
Pemilihan lokasi ritel adalah sebuah keputusan yang sangat strategis. Sekali lokasi
dipilih, pemilik ritel harus menanggung semua konsekuensi dari pilihan tersebut. Dalam
membuat keputusan mengenai pemilihan lokasi, yaitu
a. Daerah : bagian dari sebuah negara atau kota tertentu.
b. Area Perdagangan : Area geografis yang berdekatan dan memiliki mayoritas pelanggan
dan penjualan sebuah toko
c. Tempat yang lebih spesifik dan khusus.
Dalam menguji ketiga keputusan lokasi secara berurutan, maka dapat dijelaskan terlebih
dahulu bagaimana:
a. Mengamati faktor yang mempengaruhi daya tarik suatu area perdagangan tertentu;
b. Menguji apa yang dicari pemilik ritel dalam memilih tempat, seperti target penjualan
yang harus dicapai, sehingga dapat dilakukan pengujian dengan menggunakan beberapa
metode peramalan, seperti: indeks populasi, perkembangan merk, dan analisis toko
pembanding.
3
4
sekunder (secondary tradding area) dan segmen area perdagangan pinggiran (Fringe
tradding area) pembagian segmen area perdagangan tersebut dilakukan berdasarkan perkiraan
banyaknya pelanggan dalam setiap area.
2.2 Faktor – Faktor yang Memengaruhi Permintaan Suatu Wilayah atau Area
Perdagangan
Dapat menjual dengan harga yang lebih Membutuhkan dana promosi yang lebih
tinggi karena terbatasnya pilihan yang besar untuk menarik kunjungan
dimiliki oleh konsumen konsumen ke lokasi usaha
Harga sewa lokasi usaha yang relatif Pertukaran informasi yang lambat
lebih murah sehingga dapat menekan Harus berjuang sendiri di dalam
biaya operasional toko mengatasi persoalan stok barang serta
persoalan lain seputar kepentingan
bisnisnya
1. Aksesibilitas
Menurut Levy dan Weirtz (2010) suatu lokasi usaha ritel yang strategis ditentukan
oleh dua hal utama yaitu : Faktor akses (accessiblity) dan factor keunggulan lokasi
(location advantage).
Analisis ini memiliki dua tahap yaitu :
a. Analisis makro
Mempertimbangkan area perdagangan primer, seperti area dua hingga tiga
mil disekitar lokasi tersebut dalam kasus sebuah supermarket atau toko obat.
Beberapa hal yang terkait dengan akses makro yaitu :
1. Penghalang alam
2. Penghalang buatan
3. Kondisi jalan
4. Pola lalu lintas
b. Analisis mikro
Terfokus pada masalah-masalah sekitar lokasi, seperti visibilitas, arus lalu
lintas, parkir, keramaian, dan jalan masuk atau jalan keluar. Beberapa hal
yang terkait dengan akses mikro yaitu :
1. Jarak penglihatan (visibility)
2. Lahan parkir
3. Kepadatan arus lalu lintas (congestion)
7
1. Zona Primer, adalah area geografis dari mana toko atau pusat perbelanjaan
tersebut mendapatkan 60% dari para pelanggannya.
2. Zona Sekunder, merupaka area geografis dari kepentingan sekunder dalam tingkat
penjualan pelanggan, yang menghasilkan sekitar 20% dari penjualan sebuah toko.
3. Zona Tersier termasuk para pelanggan yang kadang berbelanja di toko atau pusat
perbelanjaan tersebut, beberapa alasan diantaranya :
a. Para pelanggan kekurangan fasilitas-fasilitas ritel yang memadai yang
berlokasi dekat dengan rumah.
b. Tersedianya akses jalan raya yang strategis menuju toko atau pusat
perbelanjaan tersebut sehingga pasar pelanggan dapat pergi kesana dengan
mudah.
c. Lokasi ritel atau pusat perbelanjaan merupakan rute yang sering dilalui
para pelanggan ketika menuju ketempat kerja atau tujuan lainnya.
d. Pelanggan tertarik pergi ke toko atau pusat perbelanjaan karena toko atau
pusat perbelanjaan tersebut dekat atau ada dalam area pariwisata.
dari sebuah area perdagangan adalah tipe toko ini apakah merupakan toko tujuan ataukah
toko parasite. Toko tujuan adalah toko dimana barang dagangan, pemilihan presentasi,
penetapan harga atau tampilan-tampilan unik lainnya bertindak sebagai magnet untuk
para pelanggan. Sedangkan toko parasite adalah toko yang tidak menciptakan lalu
lintasnya sendiri dan areanya area perdaganganya ditentukan oleh para pemilik ritel yang
dominan dalam pusat perpelanjaan atau area ritel.
1. Para pemilik ritel menentukan berapa banyak orang yang ada dalam area
perdagangan tersebut dan dimana mereka tinggal. Untuk ini, ritel menggunakan
suatu teknik yang dikenal dengan menemukan konsumen (consumer spotting)
berarti tujuannya untuk sebuah toko atau pusat perbelanjaan. Data spesifikasi
untuk konsumen sebuah ritel biasanya didapat dari informasi dari kartu kredit atau
cek pembelian atau dari program loyalitas konsumen.
2. Para pemilik ritel menggunakan sensus diadakan setiap 10 tahun untuk
menjelaskan pelanggan potensialnya dalam usaha untuk menilai seberapa besar
mereka akan membeli dalam area perdagangan yang diusulkan.
3. Para pemilik ritel menggunakan internet dan sumber-sumber yang diterbitkan
lainnya untuk menilai kompetensinya.
satu dari metode-metode pengukuran kompetisi yang paling kuat adalah melalui internet.
Sebagian besar situs Web mendaftar bukan hanya semua lokasi sekarang tetapi juga
tempat-tempat masa depan. Dalam Proses pengukuran kompetisi relative untuk tempat
baru yang potensial dengan menggunakan informasi.
Dengan menggunakan paket statistik yang dibakukan, tiga langkah diikuti untuk
mengembangkan persamaan ganda, yaitu:
1. Memilih ukuran pelaksanaan yang tepat, seperti penjualan per kapita atau saham
pasar.
2. Memilih sebuah set variabel yang dapat berguna dalam meramalkan pelaksanaan.
3. Memecahkan persamaan regresi dan menggunakannya untuk meramalkan
pelaksanaan tempat-tempat masa depan.
Pejualan = a+b1 . x1
Di mana:
a = konstanta yang dihasilkan dari program regresi. a juga mendefinisikan di mana garis
regresi memotong sumbu y dan karenanya juga dikenal dengan perpotongan sumbu y.
b1= angka yang dihasilkan dari program regresi yang mendefinisikan hubungan antara
penjualan dengan variabelnya, juga kemiringan dari garis regresi.
Di mana:
Tij=Waktu perjalanan atau jarak dari poin permulaan pelanggan menuju pusat
perbelanjaan.
B = Eksponen pada Tij yang mencerminkan efek dari waktu perjalanan pada jenis-jenis
perjalanan perbelanjaan yang berbeda.
Empat langkah tersebut diulang pada setiap area yang diajukan sebagai alternatif
dengan lokasi rnengelilingi pusat perbelanjaan.
Keputusan untuk memilih lokasi menjadi penting karena sudah banyak tempat
baru yang sudah digunakan untuk membuka ritel semakin baik penempatannya, semakin
sulit juga memperolehnya. Tapi bisa menjadi kompleks bila tingkat pertumbuhan
populasi penduduk lambat dan ada pusat perbelanjaan yang baru.
Ritel mengalokasikan pada lokasi non tradisional, seperti bandara atau dalam
kedai lainnya. Ritel mempunyai tiga tipe dasar lokasi yang bisa dipilih:
12
1. Pusat perbelanjaan
2. Lokasi di kota besar atau bertempat di tengah kota, maupun kota kecil
3. Lokasi bebas (freestanding)
Bagian di bawah ini menggambarkan masing-masing tipe dan kriteria yang ada dalam
memilih tipe lokasi tertentu.
Manfaat utama dari pusat perbelanjaan kecil (strip shopping centre) adalah
mereka menawarkan kepada pelanggan kenyamanan lokasi dan kemudahan parkir serta
biaya sewa yang relatif rendah untuk ritel. Kerugian besarnya adalah tidak adanya
perlindungan dari cuaca karena lokasi depan toko adalah lahan parkir, mereka hanya
sedikit memberikan penawaran serta pilihan hiburan bagi pelanggan daripada mal.
Terdapat dua tipe strip
Mal
1. Ritel saling bersaing selain pada tipe lokasi, seperti kekuatan dan lifestyle-nya,
katalog dan situs Web.
2. Pelanggan lebih melihat dari sisi nilai alternatif toko di mal.
Ada banyak mal menjadi semakin ketinggalan dan kemudian tidak sedikit
pelanggan memutuskan untuk lebih pergi tempat lain. Sehingga beberapa pemilik mal
merubah kosep yang disesuaikan dengan hiburan yang mendukang. Ini akan mendorong
pelanggan untuk semakin punya banyak waktu untuk berbelanja, dan makin banyak
waktu, makin banyak juga pelanggan memnbelanjakan uangnya.
Merupakan pusat perbelanjaan yang mirip dengan pusar belanja regional tetapi
karena ukuran pusat belanja regional lebih besar, banyak ditempati kios dan pemilihan
barang dagangan.
14
Merupakan pusat belanja yang sebagian besar terdiri atas pakaian mahal, butik,
toko suvenir dengan berhagai model pilihan atau pernik-pernik unik berkualitas tinggi
dan bernilai. Pusat mode (specialty shopping centre) ini tidak ditempati oleh stand
walaupun kadang-kadang penikmat makanan dan minuman serta bioskop berfungsi
sebagai tempat rekreasi
Pusat belanja outlet (outlet shopping centre) adalah pusat perbelanjaan yang
sebagian besar terdiri dari pemilik gerai dan pabrik yang menjual merek buatan mereka
sendiri selain juga seharusnya mencakup ritel dengan harga diskon.
Kios
Meskipun tidak satupun kios barang dagangan bisa ditemukan di semua jenis mal,
kios tetap merupakan suatu alternatif penempatan yang populer bagi ritel, untuk
kebutuhan lingkup pasar yang kecil.
15
Merupakan area tradisional yang ramai di kota besar atau kota kecil. Kegiatan
bisnis ini mampu menarik banyak orang ke area tersebut selama berjam-jam, baik orang
yang berlalu lalang atau yang bekerja di sekitar area itu karena juga merupakan pusat
transportasi umum lalu lintas pejalan kaki.
Lokasi dalam kota merupakan areal perkotaan dengan intensitas yang tinggi
terdiri dari bangunan apartemen, populasi terbesar dengan berbagai etnik. Ritel
melakukan penelitian permasaran dan pekerjaan rumah sebelum memasuki pasar yang
berada dalam lokasi ini.
Merupakan tempat di mana DPB berada pada areal belanja tradisional dari kota
kecil atau distrik bisnis yang kedua di daerah pinggiran kota atau kota besar. Lokasi ini
tidak mampu menarik pergunjung seperti DPB karena sedikit sekali orang yang bekerja
dan bermukim di area ini serta sedikit toko kecil yang memilih area ini.
Beberapa lokasi kota besar dan kecil menjadi lokasi alternatif yang menarik
sebagai pusat perbelanjaan. Hal ini dikarenakan oleh berbagai sebab :
5. Kota besar sering memberikan insentif signifikan untuk berada di pusat kota.
1. Bandar udara (airport) bisa menjadi satu area yang penting dan populer di antara
nitel-ritel nasional
2. Tempat peristirahatan (resort) Ritel menganggap resort sebagai peluang pemilihan
lokasi yang utama, sebab akan ada hanyak yang pelanggan lakukan di saat waktu
senggang mereka
3. Rumah sakit adalah alternatif pilihan lokasi yang terus populer. Karena pasien dan
para tamu pasti akan menyempatkan ke toko.
Keuntungan relatif ritel yang utama, menguji strategi pilihan lokasi toko serba
ada, toko spesialis pakaian, toko spesialis kategori, pusat grosir, dan butik
1. Toserba atau departemen store, Karena dimiliki oleh beberapa perusahaan yang
gabung jadi satu umumnya berlokasi di daerah pusat bisnis dan pesat perbelanjaan
super regional atau regional.
2. Daerah pusat bisnis mempunyai keuntungan dari pelanggan potensial yang
bekerja di daerah tersebut. Mal juga mengusahakan pelanggan mendapat jaminan
keamanan lingkungan karena dari awal, pelanggan akan lebih suka jalan-jalan di
sekitar mal selama cuaca bagus.
3. Toko spesialis pakaian, Pakaian khusus bertumbuh pesat di daerah pusat bisnis,
pilihan tempatnya past dipusat keramaian, bisa di mal, pusat belanja super
regional dan regional, pusat gaya hidup, pusat pertunjukan dan theme center.
4. Toko kategori spesialis, Toko kategori spesialis seperti restoran, pusat kebugaran,
dan kebutuhan bahan pokok sepertinya bisa ditemukan di lokasi toko yang bebas.
Toko kategori spesialis mempunyai lokasi kebutuhan yang berbeda , memilih
17
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Para pemilik ritel memiliki tiga tipe informasi dalam memutuskan untuk memilih
area perdagangan, yaitu:
18
19
seperti pendekatan analog tetapi didasarkan secara statistik dan membutuhkan data
objektif yang lebih banyak. Akhirnya, model Huff digunakan untuk meramalkan
kemungkinan yang dimiliki pelanggan pada mengunjungi toko tertentu di dalam area
perdagangan. Adalah berdasar premisnya para pelanggan lebih mungkin untuk berbelanja
di toko atau pusat perbelanjaan yang ada jika toko atau pusat perbelanjaan tersebut berada
pada tempat yang bagus dan menawarkan banyak pilihan.
DAFTAR PUSTAKA
20