Puji dan syukur kami ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tentang Perawatan Lukan Bersih
dan Luka Kotor pada pasien. Makalah ini kami susun untuk salah satu syarat dalam
menyelesaikan tugas mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami menyampaikan terima kasih kepada Ibu Ns. Monica Saptiningsih,
Sp. Kep MB atas bimbingannya dan semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir.
Penyusun
Kelompok 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat ini, perawatan luka telah mengalami perkembangan yang sangat pesat
terutama dalam dua dekade terakhir ini. Teknologi dalam bidang kesehatan juga
memberikan kontribusi yang sangat untuk menunjang praktek perawatan luka ini.
Disamping itu pula, isu terkini yang berkait dengan manajemen perawatan luka ini
berkaitan dengan perubahan profil pasien, dimana pasien dengan kondisi penyakit
degeneratif dan kelainan metabolic semakin banyak ditemukan. Kondisi tersebut
biasanya sering menyertai kekompleksan suatu luka dimana perawatan yang tepat
diperlukan agar proses penyembuhan bisa tercapai dengan optimal.
Dengan demikian, perawat dituntut untuk mempunyai pengetahuan dan
keterampilan yang adekuat terkait dengan proses perawatan luka yang dimulai dari
pengkajian yang komprehensif, perencanaan intervensi yang tepat, implementasi
tindakan, evaluasi hasil yang ditemukan selama perawatan serta dokumentasi hasil yang
sistematis. Isu yang lain yang harus dipahami oleh perawat adalah berkaitan dengan cost
effectiveness. Manajemen perawatan luka modern sangat mengedepankan isu tersebut.
Hal ini ditunjang dengan semakin banyaknya inovasi terbaru dalam perkembangan
produk-produk yang bisa dipakai dalam merawat luka.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Agar mahasiswa dapat mengetahui mengenai perawatan luka: Luka bersih dan luka
kotor dan Uuntuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia.
2. Tujuan Khusus
a. Memahami pengertian luka
b. Mengetahui proses penyembuhan luka
c. Mengetahui faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka
d. Memahami cara perawatan luka
BAB II
PERAWATAN LUKA BERSIH DAN LUKA KOTOR
1. Epidermis
Epidermis merupakan lapisan teratas pada kulit manusia dan memiliki tebal
yang berbeda-beda: 400-600 μm untuk kulit tebal (kulit pada telapak tangan dan kaki)
dan 75-150 μm untuk kulit tipis (kulit selain telapak tangan dan kaki, memiliki
rambut).
Stratum Korneum
Terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng, tanpa inti dengan sitoplasma yang dipenuhi
keratin.
Stratum Lucidum
Terdiri atas lapisan tipis sel epidermis eosinofilik yang sangat gepeng, dan
sitoplasma terdri atas keratin padat. Antar sel terdapat desmosom.
Stratum Granulosum
Terdiri atas 3-5 lapis sel poligonal gepeng yang sitoplasmanya berisikan granul
keratohialin. Pada membran sel terdapat granula lamela yang mengeluarkan
materi perekat antar sel, yang bekerja sebagai penyaring selektif terhadap
masuknya materi asing, serta menyediakan efek pelindung pada kulit.
Stratum Spinosum
Terdiri atas sel-sel kuboid. Sel-sel spinosum ini banyak terdapat di daerah yang
berpotensi mengalami gesekan seperti telapak kaki.
Stratum Basal/Germinativum
Merupakan lapisan paling bawah pada epidermis, terdiri atas selapis sel kuboid.
stratum ini bertanggung jawab dalam proses pembaharuan sel-sel epidermis
secara berkesinambungan.
2. Dermis
Dermis yaitu lapisan kulit di bawah epidermis, memiliki ketebalan yang
bervariasi bergantung pada daerah tubuh. Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas
yang tidak nyata, yaitu stratum papilare dan stratum reticular.
Stratum papilare
Merupakan bagian utama dari papila dermis, terdiri atas jaringan ikat longgar.
Pada stratum ini didapati fibroblast, sel mast, makrofag, dan leukosit yang keluar dari
pembuluh (ekstravasasi).
Stratum retikulare
Yaitu yang lebih tebal dari stratum papilare dan tersusun atas jaringan ikat
padat tak teratur (terutama kolagen tipe I).
3. Subkutis
Subkutis terdiri dari kumpulan-kumpulan sel-sel lemak dan diantara
gerombolan ini berjalan serabut-serabut jaringan ikat dermis. Lapisan lemak ini
disebut penikulus adiposus yang gunanya adalah sebagai shock breaker atau pegas
bila tekanan trauma mekanik yang menimpa pada kulit, isolator panas atau untuk
mempertahankan suhu, penimbunan kalori, dan tambahan untuk kecantikan tubuh.
B. PENGERTIAN
KESIMPULAN
Luka adalah terputusnya kontinuitas suatu jaringan oleh karena adanya cedera atau
pembedahan. Luka ini bisa diklasifikasikan berdasarkan struktur anatomis, sifat, proses
penyembuhan dan lama penyembuhan. Luka adalah rusaknya kesatuan/komponen jaringan,
dimana secara spesifik terdapat substansi jaringan yang rusak atau hilang. Ketika luka timbul,
beberapa efek akan muncul :
1. Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ
2. Respon stres simpatis
3. Perdarahan dan pembekuan darah
4. Kontaminasi bakteri
5. Kematian sel
Penggunaan ilmu dan teknologi serta inovasi produk perawatan luka dapat memberikan
nilai optimal jika digunakan secara tepat. Prinsip utama dalam manajemen perawatan luka adalah
pengkajian luka yang komprehensif agar dapat menentukan keputusan klinis yang sesuai dengan
kebutuhan pasien. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan klinis diperlukan untuk
menunjang perawatan luka yang berkualitas
SARAN
Semoga makalah ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam pembelajaran perawatan
luka modern yang membuat mahasiswa keperawatan menjadi perawat berkompeten dan berdaya
saing untuk masa depan.
DAFTAR PUSTAKA