Anda di halaman 1dari 12

A.

Pengertian
Isolasi sosial adalah keadaan dimana seseorang individu mengalami
penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang
lain di sekitarnya. Pasien mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian,
dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain (Keliat,
2011).
Isolasi sosial adalah suatu keadaan kesepian yang dialami oleh seseorang
karena orang lain mengatakan sikap yang negatif dan mengancam
(Towsen,1998 dalam Kusumawati dan Hartono, 2011).
Isolasi sosial adalah kegagalan individu dalam interaksi dengan orang lain
karena pemikiran negatif atau ancaman. (Ruti Wiyati, Dyah Wahyuningsih,
Esti Dwi Widayanti, 2010).
Terapi aktivitas kelompok adalah terapi modalitas yang dilakukan perawat
kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama.
Aktivitas yang digunakan sebagai terapi, dan kelompok digunakan sebagai
target asuhan. Di dalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang saling
bergantung, saling membutuhkan dan menjadi laboratorium tempat klien
berlatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku lama yang
maladaptif. (Andri Mahpudin, 2015).
Terapi akitivitas kelompok adalah suatu psikoterapi yang dilakukan
sekelompok klien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang
dipimpin atau diarahkan oleh seorang terapis. (Yosep,2009).
Terapi aktivitas kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki
hubungan satu dengan yang lain, saling bergantung dan memiliki norma yang
sama. (Stuart & Laraia,2001).
Terapi aktivitas kelompok sosialisasi adalah suatu upaya memfasilitasi
kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial, yang
bertujuan untuk meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok secara
bertahap. (Wahyu Elok P, Erti Ikhtiarani D, Lantin Sulistyorini, 2017).
Terapi aktivitas kelompok sosialisasi adalah terapi untuk meningkatkan
kemampuan klien dalam melakukan interaksi sosial maupun berperan dalam
lingkungan sosial. (Purwaningsih, 2012 :39)
Terapi aktivitas kelompok sosialisasi adalah suatu proses belajar yang
membimbing klien kearah perkembangan kepribadian social (Warsiki, 1999).

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Klien dapat meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok secara
bertahap
2. Tujuan khusus
Tak sosialisasi sesi satu:
a. Klien mampu memperkenalkan diri
b. Klien mampu berkenalan dengan kelompok
c. Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok
d. Klien mampu menyampaikan dan membicarakan topik percakapan
e. Klien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi
pada orang lain
f. Klien mampu bekerja sama dalam permainan sosial kelompok
g. Klien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan
TAKS yang telah dilakukan

C. Karakteristik Klien
a. Pasien dengan isolasi sosial menarik diri dengan kondisi mulai
menunjukkan kemauan untuk melakukan interaksi interpersonal
b. Klien bersedia dilakukan TAK sesuai kontrak
c. Jenis kelamin perempuan dan laki – laki
d. Pasien usia dewasa
e. Pasien dapat diajak untuk bekerjasama
D. Masalah Keperawatan
Isolasi Sosial

E. Kriteria Evaluasi
1. Evalusi Struktur
a) Kondisi lingkungsn tenang, dilakukan di tempat tertutup, dan
memungkinkan pasien untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan.
b) Pasien dan terapis duduk bersama membentuk lingkaran.
c) Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan.
d) Alat yang digunakan adalah dalam kondisi baik.
e) Leader, co-leader, fasilitator, observer berperan sebagaimana mestinya
2. Evalusi Proses
a) Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal sampai akhir.
b) Leader mampu memimpin acara.
c) Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
d) Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.
e) Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung
jawab dalam antisipasi masalah.
f) Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada
kelompok yang berfungsi sebagai evaluator kelompok.
g) Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal sampai akhir.
3. Evalusi Hasil
Diharapkan 80% dari kelompok mampu :
a) Memperkenalkan diri
b) Membicarakan perilaku isolasi sosial yang sedang dialami.
c) Membicarakan cara-cara menanggulangi perilaku isolasi sosial yang
dialami.
d) Bekerja sama dengan perawat selama berinteraksi.
e) Mengevaluasi kemampuan menanggulangi perilaku isolasi sosial.
EVALUASI SESI 1
Evaluasi di lakukan pada saat proses TAKS berlangsung,
khususnya pada tahap kerja untuk menilai kemampuan klien melakukan TAKS.
Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAKS.
Untuk TAKS sesi 1, di evaluasi kemampuan klien memeperkenalkan diri secara
verbal dan non verbal dengan menggunakan formulir evaluasi berikut.
1. Kemampuan verbal
Nama klien
No Aspek yang di nilai
Nina Slamet Inem Ijah
1. Menyebutkan nama lengkap
2. Menyebutkan nama panggilan
3 Menyebutkan asal
4 Menyebutkan hobi
Jumlah

2. kemampuan non verbal


Nama klien
No Aspek yang dinilai
Nina Slamet Inem Ijah
1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan bahasa tubuh yang
sesuai
4. Mengikuti kegiatan dari awal
hingga akhir
Jumlah
Petunjuk :
1. Dibawah judul klien, tulis nama panggilan klien mengikuti TAKS
2. Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda ceklist jika
ditemukan pada klien atau tanda (-) jika tidak di temukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan, jika nilai 3 atau 4 klien mampu, dan
jika nilai 0, 1 atau 2 klien belum mampu.

F. Pengorganisasian TAK
1. Terapis:
b. Leader : Faiq Rachmadi
c. Co-Leader : Yizlia Esperanza Uneputty
d. Fasilitator : Amelia Widiastuti, Cucu Sulistiana, Rahmayanti
Fauziah, Nanda Muhammas C P.
Peran dan fungsi :
a. Leader:
Tugasnya:
1) Memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok
2) Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya terapi
3) Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK
4) Menyampaikan tata tertib TAK
5) Memimpin diskusi kelompok
6) Menutup acara diskusi
b. Co-Leader : Yizlia
1) Membuka acara
2) Mendampingi Leader
3) Mengambil alih posisi leader jika leader blocking
4) Menyerahkan kembali posisi kepada leader
c. Observer : Dari kelompok lain
1) Mengobservasi semua respon klien
2) Mencatat semua proses yang terjadi dan semua perubahan
perilaku klien
3) Memberi umpan balik/masukan pada kelompok
d. Fasilitator :
1) Membantu leader memfasilitasi anggota untuk berperan aktif
dan memotivasi anggota
2) Memfokuskan kegiatan
3) Membantu mengkoordinasikan anggota kelompok
2. Seleksi Klien
Seleksi pasien Terapi Aktivitas Kelompok Isolasi Sosial yang dipilih
merupakan pasien dengan kriteria sebagai berikut :
a. Pasien dengan resiko isolasi sosial
b. Pasien yang mengikuti TAK ini dalam keadaan tenang.
c. Pasien dapat diajak bekerjasama
d. Pasien laki – laki dan perempuan
e. Pasien usia dewasa (21 sampai 25 tahun)
f. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi :
menjelaskan tujuan pada klien, rencana kegiatan kelompok dan
aturan main dalam kelompok
g. Menyepakati kontrak
3. Nama Klien yang ikut
Klien yang mengikuti kegiatan berjumlah 5 orang, sedangkan
sisanya sebagai cadangan jika yang ditunjuk berhalangan.adapun
nama-nama klien yang akan mengikuti TAK yaitu :
a. Nurul sebagai Ny nina
Nina adalah pasien dengan ciri-ciri pasien berjilbab, kulit
sawo matang, tidak ada kontak mata dengan orang lain. Pasien
dibawa ke RS karena suka menyendiri dan tidak mau berinteraksi
dengan orang lain, dikarenakan pasien trauma dengan kejadian
pemerkosaan yang terjadi pada dirinya.
b. Deni sebagai Tn slamet
Slamet adalah pasien dengan ciri – ciri rambut lurus
berwarna hitam, tinggi, kulit sawo matang. Slamet termasuk pasien
yang mau berbicara dengan orang lain seperlunya tetapi tidak
kontak mata dengan orang laon. Pasien dibawa ke Rumah Sakit
karena mengalami gangguan jiwa disebabkan pasien di tinggal
nikah oleh pacarnya.
c. Frida sebagai Ny inem
Inem adalah pasien dengan ciri – ciri berjilbab, kulit sawo
matang, badan bau, timggi sedang, pasien tidak mau berkomunikasi
dengan orang lain dan selalu menunduk jika diajak berbicara.
Pasien dibawa ke Rumah Sakit karena mengalami gangguan jiwa
yang disebabkan pasien di putuskan oleh tunangannya.
d. Najla sebagai Ny Dijah
Ijah adalah pasien dengan ciri – ciri berjilbab, kulit sawo
matang, tinggi sedang, suka berdandan tetapi jika diajak
berkomunikasi pasien selalu diam dan tidak ada kontak mata.
4. Waktu
Hari / tanggal :
Waktu
Alokasi waktu :
a. Perkenalan dan pengarahan : 10 menit
b. Terapi kelompok : 25 menit
c. Penutup : 10 menit
5. Tempat : Ruang kelas Akper Serulingmas Cilacap
6. Denah

C C
V V

C
Keterangan :
V

: Pasien

: Leader Dan Co-Leader

C : Fasilitator
V

7. Alat-alat
a. Papan nama
b. Jadwal kegiatan

G. Proses TAK
1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik: mengucapkan salam pembuka
b. Perkenalan dr perawat dan pasien
c. Evaluasi/validasi: menanyakan perasaan klien saat ini
d. Tujuan
1) Menjelaskan tujuan
e. Menjelaskan aturan main: perkenalan, cara meninggalkan
kelompok, lama kegiatan
f. Menjelaskan antisipasi masalah
g. Kontrak waktu dan kesediaan
2. Fase Kerja
a. Klien yang telah diseleksi dikumpulkan di tempat yang cukup luas
dan duduk membentuk lingkaran.
b. Leader memberi penjelasan tentang aturan permainan yaitu duduk
melingkar dengan menyanyikan lagu “domikado” sambil menepuk
telapak tangan temanya jika lagu yang dinyanyikan berhenti di
salah satu pasien maka pasien tersebut yang harus maju
berkenalan.
c. Selanjutnya pasien yang maju memperkenalkan diri harus
menyebutkan nama lengkap, nama panggilan yang disukai, hobbi
dan alamat pasien.
d. Setelah selesai, Leader, Co Leader dan fasilotator memotifasi
pasien lain untuk menanyakan sesuatu kepada klien yang sedang
berkenalan di depan dan pasien yang didepan harus menjawab
sesuai pertanyaan dari pasien lain.
e. Jika pasien sudah selesai memperkenalkan diri maka permainan
diulang kembali sampai semua pasien memeperkenalkan diri.
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
1) Menanyakan perasaan klien setelah kegiatan
2) Memberi pujian
3) Mengulang permainan “Domikado” kembali bersama preawat
b. Rencana tindak lanjut
1) Menganjurkan klien melakukan kegiatan sesuai dengan TAK
yang baru diikuti
2) Kontrak YAD : TAK yang akan dilaksanakan kemudian
Bagaimana komunikasinya

H. Antisipasi Masalah
1. Tata tertib :
a. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK
b. Berpakaian rapi dan bersih
c. Peserta tidak diperkenankan makan, minum dan merokok
selama kegiatan TAK
d. Peserta tidak boleh meninggalkan ruangan sebelum tata tertib
dibacakan selama 5 menit, dan bila peserta tidak kembali ke
ruangan maka peserta tersebut diganti peserta cadangan.
e. Peserta tidak diperkenankan meninggalkan ruangan setelah tata
tertib dibacakan. Bila peserta meninggalkan ruangan dan tidak
bisa mengikuti kegiatan lain setelah dibujuk oleh fasilitator,
maka peserta tersebut tidak dapat diganti oleh peserta cadangan.
f. Jika ada anggota baru yang masuk tidak diperbolehkan karena
mengganggu permainan yang sedang dilakukan oleh pasien
isolasi sosial dan diberi peringatan oleh perawat.
g. Paserta hadir 5 menit sebelum kegiatan dimulai
h. Peserta yang ingin mengajukan pernyataan, mengangkat tangan
terlebih dahulu dan berbicara setelah dipersilahkan.
2. Program Antisipasi
a. Usahakan dalam keadaan terapeutik
b. Anjurkan kepada terapis agar dapat menjaga perasaan anggota
kelompok, menahan diri untuk tertawa atau sikap yang
menyinggung.
c. Bila ada peserta yang direncanakan tidak bisa hadir, maka
diganti oleh cadangan yang telah disiapkan dengan cara
ditawarkan terlebih dahulu kepada peserta.
d. Bila ada peserta yang tidak menaati tata tertib, diperingatkan
dan jika tidak bisa diperingatkan, dikeluarkan dari kegiatan
setel
e. ah dilakukan penawaran.
f. Bila ada anggota cadangan yang ingin keluar, bicarakan dan
dimintai persetujuan dari peserta TAK yang lain.
g. Bila ada peserta TAK yang melakukan kegiatan yang tidak
sesuai dengan tujuan, leader memperingatkan dan mengarahkan
kembali bila tidak bisa, dikeluarkan dari kelompok.
h. Jika ada anggota baru yang masuk tidak diperbolehkan
i. Bila peserta pasif, leader memotivasi dibantu oleh fasilitator.
j. Jika ada anggota yang keluar dari kelompok tidak boleh masuk
lagi.
k. Bila pasien melakukan kegaduhan dikeluarkan dari kelompok.
l. Jida terdapat pasien yang ngegeng dipisahkan tempat
duduknya.
Daftar pustaka

Anda mungkin juga menyukai