Anda di halaman 1dari 7

Nirmana 2 Dimensi [UNSUR – UNSUR RUPA DASAR]

UNSUR-UNSUR
DASAR RUPA

Dalam proses perancangan, unsur-unsur rupa merupakan elemen dasar dan


penting. Unsur-unsur rupa menjadi pertimbangan dasar dalam proses penentuan
bahan/material yang akan digunakan pada pembuatan produk (hasil) akhir. Unsur-
unsur rupa, secara sederhana adalah bahan dasar (raw-material), seperti susunan
huruf atau kata dalam bahasa. Adapun unsur-unsur rupa tersebut antara lain:

1. Titik (dot/point)
2. Garis (line)
3. Bentuk (form)
4. Warna (color)
5. Tekstur/Barik (texture)

Titik (Dot/Point)

Titik adalah unsur rupa yang paling dasar dengan karakteristik tidak memiliki
panjang dan lebar, hanya memiliki daerah atau ruang. Secara fisik, titik
menggambarkan pangkal dan ujung garis, serta merupakan perpotongan atau
pertemuan antara dua garis. Persepsi kita terhadap titik sangat relatif, karena
seringkali dipengaruhi oleh bidang atau frame yang melingkupinya. Di bawah ini
ada beberapa contoh pengolahan titik yang di susun berdasarkan kebutuhan.

1
Nirmana 2 Dimensi [UNSUR – UNSUR RUPA DASAR]

Fungsi dan Aplikasi Titik:


 Titik sebagai Tanda (mewakili unsur):
Titik dapat hadir sebagai tanda dan mewakili bentuk .. Titik seringkali tidak
harus berbentuk bulat, bisa saja kotak atau segitiga. Pengertian titik sebagai
tanda, karena ukuran yang dihadirkannya berbentuk kecil (sangat kecil). Titik
sebagai tanda merupakan wujud pemunculan bentuk dalam ukuran terbatas.
 Titik sebagai Garis Ilusi:
Dalam eksplorasi , titik yang dimunculkan secara berulang secara beraturan
ataupun tak beraturan dapat memunculkan kesan suatu garis.
 Titik sebagai isi (volume) dan ruang:
Titik yang disusun dengan membedakan besaran (besar-kecil secara
kontinyu) dan jaraknya dapat memunculkan kesan isi, ruang atau volume.
 Titik sebagai Bidang/Bentuk:
Titik dapat dijadikan atau dimanfaatkan sebagai pembentuk bidang/bentuk.
Titik-titik yang di susun berdasarkan struktur, secara perseptual memberi
pengalaman pada suatu bidang atau bentuk.
 Titik sebagai Gerak:
Titik dapat pula dimanfaatkan untuk memunculkan kesan gerak. Dengan
menyusun atau meletakkannya dalam linearitas . (lurus, lengkung, kurva),
titik dapat menghadirkan sebuah gerakan baik real maupun imajiner.

Garis (Line)

Garis mempunyai panjang tanpa lebar, mempunyai kedudukan dan arah; kedua
ujungnya berupa susunan titik. Garis merupakan sisi sebuah bidang/bentuk. Garis
digunakan untuk mewujudkan bidang atau bentuk, dan struktur. Bahkan garis

2
Nirmana 2 Dimensi [UNSUR – UNSUR RUPA DASAR]

dapat memberikan arti, simbol, dan ekspresi. Garis sangat variatif dalam
aplikasinya, contohnya: garis menjelaskan suatu informasi dalam diagram atau
garis dapat menjelaskan sebuah peta, arsitektur, mesin, simbol, dll. Garis
merupakan unsur esensial dalam menciptakan/menggambarkan bentuk dan
gambar. Garis juga dapat digunakan untuk mewujudkan kesan tekstur dan
kedalaman.

Jenis Garis:
A. Garis Nyata
Garis nyata adalah garis yang secara perseptual hadir sebagai wujud fisik
dan sengaja di buat untuk kebutuhan ..
B. Garis Ilusi
Garis ilusi adalah garis yang secara perseptual hadir sebagai bentuk daya
bayang, pemikiran serta imajinasi terhadap titik, garis, bidang atau bentuk
nyata.

Fungsi dan Aplikasi Garis:


 Garis membangun kesan gerak dan arah:
Garis dapat mewujudkan kesan gerak dan arah, ketika hadir sebagai olahan
rupa yang di buat berdasarkan konsep statis maupun dinamis.
 Garis menggambarkan bidang, bentuk dan ruang:
Garis dapat hadir dan menggambarkan kontur/garis-pinggir/blabar sebuah
bidang/bentuk 2 dimensi maupun 3 dimensi.
 Garis menciptakan gambar dan notasi:
Garis dapat dipergunakan sebagai unsur untuk menciptakan gambar dan
notasi (bentuk/gambar/catatan) suatu obyek atau sistem.
 Garis pembentuk tulisan dan tipografi (huruf):
Garis merupakan unsur dasar yang dapat di olah untuk mencitrakan huruf
dan berbagai tulisan berdasarkan kebutuhan ..
 Garis memunculkan ekspresi

3
Nirmana 2 Dimensi [UNSUR – UNSUR RUPA DASAR]

Secara otentik, garis merupakan media (penyampai) ekspresi setiap


individu.
Bidang/Bentuk (Form/Shape)

Setiap bidang atau bentuk mempunyai panjang dan lebar, mempunyai kedudukan
dan arah. Bidang atau bentuk dapat hadir karena dikelilingi titik atau garis. Secara
fisik, bidang atau bentuk dapat di persepsi dalam 2 (dua) dan 3 (tiga) dimensional.
Selain itu, bidang atau bentuk seringkali memiliki tekstur, warna, serta ruang.

Jenis, Aplikasi dan Karakteristik Bidang atau Bentuk:


 Bidang/bentuk geometris dan non-geometris
Bidang/bentuk geometris adalah bidang/bentuk matematis yang apabila
potong akan terbagi sama pada salah satu atau di kedua sisinya. Sementara
bidang/bentuk non-geometris adalah bentuk yang dibatasi oleh garis lurus
maupun lengkung yang apabila dipotong tidak terbagi sama pada sisi-sisinya.
Walaupun berbeda, kedua jenis bidang/bentuk ini dapat menghasilkan
paduan yang harmonis untuk aplikasi dan merancang desain.
 Bidang/bentuk konkrit (nyata) dan abstrak
Bidang/bentuk konkrit adalah bidang/bentuk yang ada dan bisa ditemukan
di alam dan lingkungan sehari-hari. Sebaliknya, bidang/bentuk abstrak
adalah bidang/bentuk yang tidak ada serta musykil ditemukan di alam dan
lingkungan sehari-hari. Kedua karakter bidang/bentuk ini banyak di olah
sebagai unsur dasar rupa yang bertujuan pada eksplorasi daya bayang,
imajinasi dan kreativitas.

4
Nirmana 2 Dimensi [UNSUR – UNSUR RUPA DASAR]

 Bidang/bentuk Positif dan negatif


Bidang/bentuk positif adalah bidang/bentuk yang mengisi ruang gambar. Sedangkan
bidang/bentuk negatif adalah bidang/bentuk yang tidak mengisi ruang. Penggunaan
kedua jenis bidang/bentuk ini, seringkali dipadu-padankan dengan bidang/bentuk
konkrit dan abstrak.

Warna (Color)
Rupa atau Corak

Secara fisik, warna merupakan kesan yang di terima oleh mata yang di bantu oleh
pantulan cahaya pada obyek. Warna yang diterima oleh mata sebelumnya telah
mengalami dispersi dan kemudian dipersepsikan dalam jenis, nama, karakter serta
kelompok .. Proses pendispersian warna, berbeda dan bergantung pada kualitas
obyek, cahaya, lingkungan dan persepsi kita masing-masing.

Dimensi Warna:
A. Nama Warna (Hue)
B. Gelap Terang Warna (Value/Achromatic)
1. Tints (memucat)
2. Shades (meredup)
C. Kemurnian Warna (Chroma atau Saturation)

Jenis Warna:
 Warna Primer
Warna Utama/Pokok, meliputi: merah, biru, kuning.
 Warna Sekunder
Warna campuran dari dua warna primer.

5
Nirmana 2 Dimensi [UNSUR – UNSUR RUPA DASAR]

 Warna Tertier
Warna campuran sekunder dan primer.

Tekstur/Barik (Texture)
Tekstur atau barik adalah kesan (kualitas) suatu permukaan (polos, licin, kasar,
dsb), yang dapat dirasakan oleh indera raba dan mata. Dilingkungan keseharian,
tekstur atau barik dapat ditemukan baik pada obyek alam maupun buatan. Unsur
dasar rupa ini sering dipergunakan sebagai komponen penting pembangun suasana
atau karakter desain, rancangan, dan produk.

Jenis dan Karakter Tekstur atau barik:


Tekstur/barik dapat dikelompokkan ke dalam dua golongan penting, yakni:

A. Tekstur/barik lihat/teraga
B. Tekstur/barik raba/tactile
Keberadaan tekstur dapat terjadi dari
- Tekstur Alam
- Tekstur Buatan Munual
- Tekstur Industri
- Tekstur Campuran

6
Nirmana 2 Dimensi [UNSUR – UNSUR RUPA DASAR]

REFERENSI

1. 1998Charles Walls & Cynthia Busie, Basic Visual Concepts and Principles,
Ohio State University-Dept. Of Industry Design, 1992

2. Brakeil JH. Van Budaya Indonesia, Arts & Crafts in Indonesia Royal Trop Ins,
Amsterdam, 1988

3. Pepin, Indonesia Ornament Design, Pepin Press,

4. Shigenoby Korbayashi, Color Image Scale, Kodansha Intl. 1991

5. Hann Michael A. Dr., The Geometry of Regular Repeating Patterns,


University of Leed, England, 1992

6. Stevents Petes S., Hand Book of Regular Patterns, An Introduction to


Symetri in Two Dimensions, The MIT Press, Massachusetts, 1980

7. Jeane Allen, Designers Guide to Color 1,2,3,4, Chromde Books San


Francisco, 1990

8. Diktat Rupa Dasar 2 Dimensi, Zaini Rais.

Anda mungkin juga menyukai