ANTARA
BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN
CABANG PADANG
DENGAN
PUSKESMAS LUBUK KILANGAN
TENTANG
PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA BAGI PESERTA
PROGRAM JAMINAN KESEHATAN
________________________________________________________________
Nomor : 612/KTR/II-04/1218
Nomor : 4005/HCLK/XII/2018
Perjanjian Kerja Sama ini, dibuat dan ditandatangani di Padang pada hari Jumat
tanggal Dua Puluh Delapan Bulan Dua Belas tahun dua ribu delapan belas, oleh
dan antara :
II. Ns. Hj. Linda Hasmi, S.Kep, selaku Kepala Puskesmas Lubuk Kilangan
berdasarkan Surat Keputusan Walikota Padang Nomor: 821.21/219/SK-
BKPSDM/2018 yang berkedudukan dan beralamat kantor di Jl. Raya Gadut,
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Puskesmas Lubuk Kilangan,
selanjutnya disebut “PIHAK KEDUA”.
1
dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya di wilayah kerjanya;
Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK setuju dan sepakat
untuk menandatangani Perjanjian Kerjasama tentang Pelayanan Kesehatan
Tingkat Pertama Bagi Peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan
(yang selanjutnya disebut “Perjanjian”), dengan syarat dan ketentuan sebagai
berikut:
PASAL 1
DEFINISI
Kecuali apabila ditentukan lain secara tegas dalam Perjanjian ini, istilah-istilah di
bawah ini memiliki pengertian-pengertian sebagai berikut :
2
6. Auditor Eksternal adalah lembaga pengawas independen, kantor akuntan
publik dan atau lembaga pemeriksa lain.
8. Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan yang
telah teregistrasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
11. Home Visit adalah kegiatan pelayanan kunjungan ke rumah Peserta untuk
pemberian informasi/edukasi kesehatan diri dan lingkungan bagi Peserta
dan keluarga.
12. Identitas Peserta adalah identitas yang didapatkan sebagai bukti telah
terdaftar sebagai Peserta Jaminan Kesehatan. Identitas Peserta berupa
Kartu Indonesia Sehat yang paling sedikit memuat nama dan nomor identitas
Peserta yang terintegrasi dengan Nomor Identitas Kependudukan (NIK),
kecuali untuk bayi baru lahir.
3
16. Kapitasi Berbasis Pemenuhan Komitmen Pelayanan adalah penyesuaian
besaran tarif kapitasi berdasarkan hasil penilaian pencapaian indikator
pelayanan kesehatan perseorangan yang disepakati berupa komitmen
pelayanan PIHAK KEDUA dalam rangka peningkatan mutu pelayanan.
17. Kecurangan (Fraud) adalah tindakan yang dilakukan dengan sengaja, untuk
mendapatkan keuntungan finansial dari Program Jaminan Kesehatan dalam
Sistem Jaminan Sosial Nasional melalui perbuatan curang yang tidak sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
18. Klaim adalah besaran tagihan atas pelayanan rawat jalan maupun rawat
inap yang dibayarkan ke Faskes.
20. Monitoring dan Evaluasi adalah kegiatan secara terus menerus untuk
memantau perkembangan dalam pelaksanaan tugas dan menilai hasil yang
telah dicapai serta kendala yang dihadapi.
23. Pelayanan Non Kapitasi adalah pelayanan yang diberikan kepada Peserta
dan tercakup dalam benefit yang berhak diterima oleh Peserta Program JKN
dan dibayarkan sesuai dengan jenis dan jumlah pelayanan.
25. Pelayanan Rujuk Balik adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada
penderita di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (selanjutnya
disingkat FKRTL) atas rekomendasi dari dokter spesialis/sub-spesialis yang
merawat.
26. Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling
singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah membayar Iuran Jaminan
Kesehatan.
4
kesehatan dan komunikasi bagi sekelompok Peserta dengan kondisi
penyakit tertentu melalui upaya penanganan penyakit secara mandiri.
28. Program Rujuk Balik adalah pelayanan kesehatan yang diberikan pada
penderita penyakit kronis dengan kondisi stabil dan masih membutuhkan
pengobatan atau asuhan keperawatan jangka panjang yang dilaksanakan di
PIHAK KEDUA atas rekomendasi/rujukan dari dokter spesialis/sub-
spesialis yang merawat.
31. Rasio Peserta Prolanis Rutin Berkunjung ke PIHAK KEDUA adalah indikator
untuk mengetahui pemanfaatan layananPIHAK KEDUA oleh Peserta
Prolanis dan kesinambungan PIHAK KEDUA dalam melaksanakan
pemeliharaan kesehatan Peserta Prolanis.
32. Rasio Rujukan Rawat Jalan Kasus Non Spesialistik adalah indikator untuk
mengetahui optimalnya koordinasi dan kerjasama antara PIHAK KEDUA
dengan FKRTL sehingga sistem rujukan terselenggara sesuai indikasi medis
dan kompetensinya.
34. Rawat Jalan Tingkat Pertama (untuk selanjutnya disebut RJTP) adalah
pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat non spesialistik yang
dilaksanakan pada PIHAK KEDUA untuk keperluan observasi, diagnosis,
pengobatan, dan/atau pelayanan kesehatan lainnya.
35. Tarif Kapitasi adalah besaran pembayaran per-bulan yang dibayar dimuka
oleh PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA berdasarkan jumlah Peserta
5
yang terdaftar tanpa memperhitungkan jenis dan jumlah pelayanan
kesehatan yang diberikan.
36. Tarif Non Kapitasi adalah besaran pembayaran klaim oleh PIHAK KESATU
kepada PIHAK KEDUA berdasarkan jenis dan jumlah pelayanan kesehatan
yang diberikan.
37. Tindakan Medis adalah tindakan yang bersifat operatif maupun non operatif
yang dilaksanakan baik untuk tujuan diagnostik maupun pengobatan.
38. Tim Kendali Mutu dan Kendali Biaya (selanjutnya disebut TKMKB) adalah
tim yang dibentuk oleh PIHAK KESATU dalam rangka penyelenggaraan
kendali mutu dan kendali biaya yang terdiri dari unsur organisasi profesi,
akademisi dan pakar klinis.
PASAL 2
MAKSUD DAN TUJUAN
(1) Maksud Perjajian ini adalah PARA PIHAKsepakat untuk melakukan kerja
sama dalam penyediaan layanan kesehatan tingkat pertama bagi Peserta
JKN-KIS;
(2) Tujuan Perjanjian ini adalah mengatur syarat dan ketentuan dalam kerja
sama dalam penyediaan layanan kesehatan tingkat pertama bagi Peserta
JKN-KIS.
PASAL 3
RUANG LINGKUP DAN PROSEDUR
6
(2) Uraian Ruang lingkup dan Prosedur Pelayanan Kesehatan bagi Peserta
sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Perjanjian ini.
PASAL 4
7
sistem informasi milik PIHAK KESATU dan perangkat keras (hardware)
sesuai standar minimal dan jaringan komunikasi data yang berfungsi
dengan baik;
8
f. Menyediakan sistem informasi data pelayanan Peserta dan daftar FKRTL
di PIHAK KEDUA;
9
e. Mendapatkan sistem informasi data pelayanan Peserta dan daftar FKRTL
dari PIHAK KESATU;
10
h. Menjamin Peserta mendapatkan obat, alat kesehatan, dan bahan medis
habis pakai yang dibutuhkan sesuai dengan indikasi medis;
11
r. Menyediakan fungsi pelayanan informasi dan unit penanganan
pengaduan di PIHAK KEDUA.
PASAL 5
(1) Peserta yang tidak puas terhadap pelayanan Jaminan Kesehatan dapat
menyampaikan pengaduan langsung maupun tidak langsung kepada PIHAK
KESATU dan/atau PIHAK KEDUA.
(2) Pengaduan secara langsung dapat dilakukan melalui:
a. tatap muka, yaitu Peserta bertemu dengan petugas PIHAK KESATU
dan/atau petugas PIHAK KEDUA; atau
b. media saluran telepon, yaitu akses melalui salah satu layanan pada BPJS
Kesehatan Care Center 1500400 dan/atau Hotline Service Fasilitas
Kesehatan.
(3) Standar Pelayanan Penanganan Pengaduan Peserta sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diatur dalam Lampiran VIII Perjanjian ini.
PASAL 6
JEJARING FASKES
(1) Dalam hal PIHAK KEDUA tidak memiliki sarana penunjang, wajib
membangun jejaring dengan Fasilitas Kesehatan penunjang untuk menjamin
ketersediaan obat, bahan medis habis pakai, dan pemeriksaan penunjang
yang dibutuhkan;
(3) PIHAK KEDUA dapat bekerjasama dengan Jejaring Faskes antara lain
Instalasi Farmasi/Apotek/Laboratorium yang telah menjalin kerja sama
dengan PIHAK KESATU;
(4) Jejaring Faskes berhak mengajukan Klaim non kapitasi kepada PIHAK
KESATU melalui PIHAK KEDUA;
(5) Jejaring Faskes wajib membuat dan menyampaikan laporan bulanan dan
laporan lainnyayang berkaitan dengan Program Jaminan Kesehatan kepada
PIHAK KESATU melalui PIHAK KEDUA;
(6) Biaya dan tata cara pembayaran Klaim non kapitasi sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) diuraikan sebagaimana pada Lampiran II Perjanjian;
12
(7) Jejaring Faskes yang bekerjasama dengan PIHAK KEDUA sebagaimana
dimaksud pada ayat (1),tercantum pada Lampiran VI Perjanjian;
(8) Jejaring Faskes sebagaimana dimaksud pada ayat (6), menundukkan diri
pada Perjanjian ini dengan menandatangani pernyataan persetujuan yang
tercantum pada Lampiran VII Perjanjian;
(9) Salinan Perjanjian Kerja Sama antara PIHAK KEDUA dengan Jejaring
Faskes menjadi lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Perjanjian ini.
PASAL 7
KADALUARSA KLAIM NON KAPITASI
(1) Kadaluarsa klaim kolektif yang diajukan PIHAK KEDUA kepada PIHAK
KESATU adalah 6 (enam) bulan terhitung sejak pelayanan kesehatan
selesai diberikan;
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikecualikan bagi
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Fasilitas Kesehatan sebelum
berlakunya Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan
Kesehatan.
(3) Dalam hal jangka waktu pengajuan klaim sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) terlampaui, klaim tidak dapat diajukan kembali.
PASAL 8
KERAHASIAAN INFORMASI
Para Pihak dilarang, tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK lainnya untuk
memberitahukan, membuka atau memberikan informasi, keterangan atau hal
yang sejenisnya yang menyangkut isi atau yang berhubungan dengan Perjanjian
ini, selama berlakunya dan sesudah berakhirnya Perjanjian ini, kepada PIHAK
ketiga lainnya baik yang berupa badan hukum, perorangan, kecuali :
b. Informasi tersebut yang saat ini atau sewaktu-waktu di kemudian hari dapat
menjadi atau tersedia untuk masyarakat umum;
13
c. Diperintahkan oleh badan peradilan atau instansi pemerintah lainnya secara
tertulis dan resmi, berkaitan dengan proses penegakan hukum atas suatu
perkara yang terkait dengan hal-hal yang diatur dalam Perjanjian ini;
PASAL 9
PELAYANAN KESEHATAN
Biaya dan tata cara pembayaran pelayanan kesehatan yang dilakukan dalam
pelaksanaan Perjanjian ini diuraikan sebagaimana pada Lampiran II Perjanjian
ini.
PASAL 10
(1) Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu satu tahun terhitung sejak tanggal
Satu Januari Dua Ribu Sembilan Belas (01-01-2019)dan berakhir pada
tanggal Tiga Puluh Satu Desember Dua Ribu Sembilan Belas (31-12-2019)
(2) Selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya Jangka Waktu
Perjanjian, PARA PIHAK sepakat untuk saling memberitahukan maksudnya
apabila hendak memperpanjang Perjanjian ini.
(3) Pada jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) Pasal ini PIHAK
KESATU akan melakukan penilaian kembali terhadap PIHAK KEDUA atas :
a. fasilitas dan kemampuan pelayanan kesehatan;
b. penyelenggaraan pelayanan kesehatan selama jangka waktu Perjanjian;
c. kepatuhan dan komitmen terhadap Perjanjian.
(4) Keputusan untuk memperpanjang Perjanjian ini atau tidak, merupakan
kewenangan masing-masing PIHAK.
PASAL 11
14
(2) Hasil evaluasi penyelenggaraan pelayanan kesehatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) Pasal ini akan disampaikan secara tertulis kepada
PIHAK KEDUA dengan disertai rekomendasi (apabila diperlukan).
(3) Dalam rangka melakukan monitoring dan evaluasi, PIHAK KESATU secara
langsung dan/atau dengan akademisi, organisasi profesi, dinas
kesehatan,asosiasi faskes, berhak untuk melakukan pengawasan atas
pelaksanaan Perjanjian Kerjasama yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA.
(4) Evaluasi yang dilakukan meliputi indikator antara lain : angka kunjungan,
rasio rujukan, angka kontak,angka rujukan non spesialistik, pengelolaan
prolanisdan walk trough audit.
(5) Untuk kepentingan pemeriksaan atau audit yang dilaksanakan oleh pihak
internal maupun pihak eksternal, PIHAK KEDUA juga wajib untuk
menyediakan bukti pelayanan lain yang dibutuhkan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, sepanjang bukti yang diminta
berhubungan dengan kasus yang di audit.
(6) Selain audit yang dilakukan oleh tim audit internal BPJS Kesehatan, Tim PK-
JKN BPJS Kesehatan Kantor Cabang bersama verifikator BPJS Kesehatan
melakukan audit (pemeriksaan) rutin berupa verifikasi paska klaim sebagai
berikut:
a. Audit Klaim Berkala, adalah audit yang dilakukan (pemeriksaan) rutin
dengan cara pengambilan sampling klaim dalam jangka waktu 3 (tiga)
bulanan.
b. Audit Klaim Insiden, merupakan Audit Klaim yang dilakukan secara
sewaktu-waktu.
c. Audit Klaim Menyeluruh, adalah Audit yang dilakukan pada seluruh Klaim
di Faskes. Audit Klaim Menyeluruh dilakukan di Faskes yang memiliki
temuan potensi inefisiensi/Fraud dari hasil Audit Klaim berkala (dua kali
temuan dalam periode waktu satu tahun) atau Audit Klaim Insiden (tiga
kali temuan dalam periode waktu satu tahun).
PASAL 12
PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
15
(2) Dalam rangka melakukan pengawasan dan pengendalian, PIHAK KESATU
secara langsung atau dengan menunjuk pihak lain berhak untuk melakukan
pemeriksaan terhadap penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang
dilakukan oleh PIHAK KEDUA.
PASAL 13
SANKSI
(1) Dalam hal PIHAK KEDUA terbukti secara nyata melakukan hal-hal sebagai
berikut:
(2) Apabila PIHAK KESATU telah 3 (tiga) kali memberikan surat peringatan
kepada PIHAK KEDUA, maka PIHAK KESATU berhak melakukan
pengakhiran perjanjian ini sebagaimana diatur pada Pasal 13 ayat (1)
setelah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten dan/atau
Asosiasi Faskes dan/atau Organisasi Profesi.
(3) Dalam hal salah satu pihak diketahui menyalah gunakan wewenang dengan
melakukan kegiatan moral hazard atau fraudnamun tidak terbatas pada :
a. membuat Klaim fiktif;
b. tidak memberitahukan adanya perubahan ketersediaan sumber daya
manusia khususnya tenaga kesehatan yaitu tenaga medis, kelengkapan
sarana prasarana dan lingkup pelayanan yang mempengaruhi kapasitas
layanan dan besaran kapitasi yang dibayarkan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
16
c. Pemindahan peserta antar Faskes yang tidak sesuai dengan ketentuan.
yang dibuktikan dari hasil pemeriksaan Tim Pemeriksa Internal maupun
Eksternal yang merugikan pihak lainnya, maka pihak yang
menyalahgunakan wewenang tersebut berkewajiban untuk memulihkan
kerugian yang terjadi.
(4) Pihak yang dirugikan akibat penyalah gunaan wewenang sebagaimana ayat
(3) dapat mengakhiri Perjanjian ini secara sepihak.
(5) Pemulihan kerugian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan dengan
mekanisme sebagai berikut:
a. Apabila kerugian diketahui selama masa perjanjian, maka pemulihan
kerugian dilakukan dengan memperhitungkan pembayaran kapitasi
dan/atau non kapitasi yang dituangkan dalam berita acara pemulihan
kerugian;
b. Apabila kerugian diketahui setelah masa perjanjian berakhir, maka
pemulihan kerugian dilakukan dengan pembayaran langsung ke
rekening pihak yang dirugikan yang dituangkan dalam Berita Acara
Pemulihan Kerugian.
(6) Dalam hal tenaga medis maupun paramedis pada PIHAK KEDUA maupun
Jejaring Faskes PIHAK KEDUA, tidak melakukan kewajiban sebagaimana
seharusnya, yaitu :
(8) Dalam hal PIHAK KESATU tidak melakukan pembayaran kepada PIHAK
KEDUA sesuai dengan waktu yang telah disepakati dalam Perjanjian ini
17
PIHAK KEDUA berhak memberikan surat peringatan secara tertulis kepada
PIHAK KESATU.
(9) Dalam hal surat peringatan PIHAK KEDUA sebagaimana dimaksud pada
ayat (7) Pasal ini tidak ditanggapi oleh PIHAK KESATU, dapat
menyampaikan pengaduan kepada Menteri Kesehatan.
PASAL 14
PENGAKHIRAN PERJANJIAN
(1) Perjanjian ini dapat diakhiri oleh salah satu Pihak sebelum berakhirnya
Jangka Waktu Perjanjian, berdasarkan hal-hal sebagai berikut:
2. Dalam hal PIHAK KEDUA bermaksud untuk mengakhiri Perjanjian ini secara
sepihak sebelum berakhirnya Jangka Waktu Perjanjian, PIHAK KEDUA
wajib memberikan pemberitahuan tertulis kepada PIHAK KESATU
mengenai maksudnya tersebut sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan
sebelumnya.
3. Dalam hal PIHAK KEDUA tidak bekerjasama lagi dengan PIHAK KESATU
sebelum masa kerjasama berakhir sebagaimana diatur dalam ayat (1) pada
Pasal ini, maka Peserta yang terdaftar di PIHAK KEDUA akan dipindahkan
ke FKTP lain oleh PIHAK KESATU setelah berkoordinasi dengan Dinas
Kesehatan setempat, asosiasi fasilitas kesehatan, dan/atau pemangku
kepentingan lain.
18
PASAL 15
(2) Dalam hal terjadinya peristiwa Force Majeure, maka Pihak yang terhalang
untuk melaksanakan kewajibannya tidak dapat dituntut oleh Pihak lainnya.
Pihak yang terkena Force Majeure wajib memberitahukan adanya peristiwa
Force Majeure tersebut kepada Pihak yang lain secara tertulis paling lambat
14 (empat belas) hari kalender sejak saat terjadinya peristiwa Force
Majeure, yang dikuatkan oleh surat keterangan dari pejabat yang berwenang
yang menerangkan adanya peristiwa Force Majeuretersebut. Pihak yang
terkena Force Majeure wajib mengupayakan dengan sebaik-baiknya untuk
tetap melaksanakan kewajibannya sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini
segera setelah peristiwa Force Majeure berakhir.
(4) Semua kerugian dan biaya yang diderita oleh salah satu Pihak sebagai
akibat terjadinya peristiwa Force Majeure bukan merupakan tanggung jawab
pihak yang lain
PASAL 16
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
19
(2) Dalam hal perselisihan dan perbedaan pendapat tidak dapat diselesaikan
secara musyawarah dan mufakat, maka akan diselesaikan melalui mediasi
atau pengadilan.
(5) Mengenai Perjanjian ini dan segala akibatnya, PARA PIHAK memilih
kediaman hukum atau domisili yang tetap dan umum di Kantor Panitera
Pengadilan NegeriPadang
PASAL 17
PEMBERITAHUAN
20
Hari : Sabtu
Jam : 07.30 Wib s.d 13.00 Wib
atau kepada alamat lain yang dari waktu ke waktu diberitahukan oleh PARA
PIHAK, satu kepada yang lain, secara tertulis.
PASAL 18
LAIN-LAIN
(2) Keterpisahan
Jika ada salah satu atau lebih ketentuan dalam Perjanjian ini ternyata tidak
sah, tidak berlaku atau tidak dapat dilaksanakan berdasarkan hukum atau
keputusan yang berlaku, maka PARA PIHAK dengan ini setuju dan
menyatakan bahwa keabsahan, dapat berlakunya, dan dapat
dilaksanakannya ketentuan lainnya dalam Perjanjian ini tidak akan
terpengaruh olehnya.
(3) Perubahan
Perjanjian ini tidak dapat diubah atau ditambah, kecuali dibuat dengan suatu
Perjanjian perubahan atau tambahan (addendum/amandemen) yang
ditandatangani oleh PARA PIHAK dan menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari Perjanjian ini.
21
Kecuali dalam hal terdapatperubahan besaran Tarif kapitasi, PARA PIHAK
sepakat untuk menuangkannya dalam Berita Acara Perubahan Tarif Kapitasi
dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.
(6) Kesatuan
Setiap dan semua lampiran yang disebut dan/atau dilampirkan pada
Perjanjian ini, merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan
dari Perjanjian ini.
DIKETAHUI
KEPALA DINAS KESEHATAN
KOTA PADANG
22
Lampiran I Perjanjian
Nomor :
Nomor :
PELAYANAN KESEHATAN
I. RUANG LINGKUP
23
habis pakai serta pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat
pertama yang dilakukan di PIHAK KEDUA sesuai dengan Panduan Praktik
Klinis (PPK) bagi Dokter di Fasilitas pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama yang
berlaku.
B. Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP) ** bagi Puskesmas dengan fasilitas rawat
inap
24
II. PROSEDUR PELAYANAN KESEHATAN
25
f. PIHAK KEDUA melakukan pemeriksaan, perawatan, pemberian tindakan, obat
dan BMHP;
g. Setelah mendapatkan pelayanan yang termasuk dalam klaim non kapitasi,
Peserta menandatangani bukti pelayanan pada lembar yang disediakan. Lembar
bukti pelayanan disediakan oleh masing-masing Faskes sesuai lampiran IX;
h. PIHAK KEDUA melakukan pencatatan pelayanan dan tindakan yang telah
dilakukan pada rekam medis peserta dan menginputnya ke dalam aplikasi PIHAK
KESATU;
i. Peserta dapat dirujuk ke FKRTL bila berdasarkan indikasi medis diperlukan.
26
Lampiran II Perjanjian
Nomor :
Nomor :
- Besaran tarif Kapitasi per FKTP (diisi berdasarkan kesepakatan BPJS Kesehatan
bersama dengan Asosiasi Fasilitas Kesehatan dengan standar tarif yang
ditetapkan oleh Menteri).
Puskesmas
No Norma Kapitasi
27
No Pemeriksaan Tarif Keterangan
Enam Puluh
Ribu Rupiah)
sampai
dengan Rp.
200.000,-
(Dua Ratus
Ribu Rupiah)
Rp.
120.000,-.
- Pemeriksaan (seratus dua
2 kali dalam 1 tahun bagi seluruh
Microalbuminuria peserta Prolanis
puluh ribu
rupiah)
Rp.
- Pemeriksaan 30.000,- 2 kali dalam 1 tahun bagi seluruh
Ureum (tiga puluh peserta Prolanis
ribu rupiah)
Rp.
- Pemeriksaan 30.000,- 2 kali dalam 1 tahun bagi seluruh
Kreatinin (tiga puluh peserta Prolanis
ribu rupiah)
Rp.
45.000,-
- Pemeriksaan (empat puluh
2 kali dalam 1 tahun bagi seluruh
Kolesterol Total peserta Prolanis
lima ribu
rupiah)
Rp.
- Pemeriksaan 60.000,- 2 kali dalam 1 tahun bagi seluruh
Kolesterol LDL (enam puluh peserta Prolanis
ribu rupiah)
Rp.
45.000,-
- Pemeriksaan (empat puluh
2 kali dalam 1 tahun bagi seluruh
Kolesterol HDL peserta Prolanis
lima ribu
rupiah)
Rp.
- Pemeriksaan 50.000,- 2 kali dalam 1 tahun bagi seluruh
Trigliserida (lima puluh peserta Prolanis
ribu rupiah)
2 Pelayanan Skrining Kesehatan
- Pemeriksaan IVA Rp. 1 kali dalam 365 hari, Apabila selama
25.000,- 3 tahun berturut-turut hasilnya
(dua puluh negativemaka selanjutnya per 5 tahun
lima ribu sekali.
rupiah)
- Pemeriksaan Rp. 1 kali dalam 365 hari, Apabila selama
28
No Pemeriksaan Tarif Keterangan
- Pemasangan Rp. -
dan/atau 100.000,-
pencabutan (seratus ribu
IUD/implant rupiah)
29
No Pemeriksaan Tarif Keterangan
(seratus dua
puluh lima
ribu)
- Pelayanan Rp. -
Keluarga 350.000,-
Berencana (tiga ratus
metode Operasi lima puluh
Pria
ribu rupiah)
(KBMOP)/vasekto
mi
4 - Protesa Gigi Maksimal - Diberikan paling cepat
Rp. 2 (dua) tahun sekali
1.000.000,- atas indikasi medis
untuk gigi yang sama
(satu juta
- Full protesa gigi maksimal
rupiah)
Rp. 1.000.000,-
- Masing-masing rahang
maksimal Rp. 500.000,-
5 - Ambulance Sesuai - Penggantian biaya pelayanan
dengan tarif ambulan diberikan pada pelayanan
Perda ambulan darat dan ambulan air
- Dalam hal belum terdapat tarif
Perda maka mengacu pada standar
yang berlaku pada daerah dengan
karakteristik geografis yang setara
pada satu wilayah
*Tarif berdasarkan kesepakatan dengan Asosiasi Faskes
b. Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP) ** bagi Puskesmas dengan fasilitas rawat inap
30
NO Jenis Pelayanan Tarif (Rp)
1 Paket Persalinan pervaginam normal oleh Bidan Rp 700.000
2 Paket Persalinan pervaginam normal oleh Dokter Rp 800.000
Paket Persalinan pervaginam dengan tindakan
3 Rp 950.000
emergency dasar di Puskesmas PONED
Pelayanan tindakan paska persalinan di Puskesmas
4 Rp 175.000
PONED (mis. placenta manual)
Pelayanan pra rujukan pada komplikasi kebidanan dan
5 Rp 125.000
atau neonatal
Mekanisme pengenaan pajak terhadap jenis pelayanan diatas mengacu pada
peraturan perundangan yang berlaku.
3. Zona Tidak Aman adalah kondisiPIHAK KEDUA tidak dapat mencapai target
pemenuhan komitmen pelayanan.
3) Jumlah Peserta yang melakukan kontak adalah jumlah Peserta JKN (per
nomor identitas Peserta) yang terdaftar di PIHAK KEDUA dan
mendapatkan pelayanan kesehatan di FKTP per bulan baik di dalam
gedung maupun di luar gedung tanpa memperhitungkan frekuensi
kedatangan Peserta dalam satu bulan.
31
5) Bentuk Kontak yang menjadi catatan penilaian adalah:
i. kunjungan sakit;
(c) Bentuk kontak lain yang dapat diukur dan telah disepakati antara
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan PIHAK KESATU, baik
kunjungan sehat maupun kunjungan sakit.
3) Jumlah rujukan rawat jalan kasus non spesialistik adalah jumlah Peserta
yang dirujuk dengan diagnosa yang termasuk dalam jenis penyakit yang
menjadi kompetensi dokter di PIHAK KEDUA sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan atau berdasarkan kesepakatan antara PIHAK
KESATU, PIHAK KEDUA, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan
32
Organisasi Profesi dengan memperhatikan kemampuan pelayanan
FKTPPIHAK KEDUA dan progresivitas penyakit yang merupakan
keadaan khusus pasien dan/atau kedaruratan medis, serta dituangkan
secara tertulis dalam berita acara kesepakatan yang menjadi satu
kesatuan yang tidak terpisahkan dari perjanjian kerja sama.
4) Jumlah rujukan FKTP adalah total jumlah Peserta yang dirujuk ke FKRTL
oleh PIHAK KEDUA.
4) Jenis penyakit kronis yang termasuk dalam Prolanis yang dihitung dalam
indikator adalah penyakit Diabetes Melitus dan Hipertensi atau sesuai
dengan kesepakatan antara Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, PIHAK
KESATU dan PIHAK KEDUA.
RKR = jumlah keluarga (KK) dikunjungi dalam program pendekatan keluarga x 100
jumlah keluarga (KK) yang ada di wilayah kerja Puskesmas
33
pendekatan keluarga dengan jumlah keluarga (KK) yang ada di wilayah
kerja PIHAK KEDUA dikali seratus. Perhitungan yang dihasilkan dalam
bentuk persentase.
Target pemenuhan rasio rujukan rawat jalan kasus non spesialistik oleh
PIHAK KEDUA sebesar kurang dari 5% (lima persen) setiap bulan.
Tabel
34
b) Penyesuaian besaran kapitasi berdasarkan pencapaian target indikator
komitmen pelayanan bagi PIHAK KEDUA, sebagai berikut:
Tabel
Penerapan Pembayaran Kapitasi Berbasis
Pemenuhan Komitmen Pelayanan
35
d. Mekanisme pelaksanaan perhitungan pemenuhan komitmen pelayanan:
1. Biaya pelayanan Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP) dibayar dengan kapitasi,
yaitu berdasarkan norma penetapan besaran kapitasi dan jumlah Peserta
terdaftar di PIHAK KEDUA sesuai ketentuan pendaftaran Peserta di PIHAK
KEDUAyang berlaku
b. Peserta baru
36
5. Penyesuaian norma penetapan besaran tarif kapitasi dalam hal terjadi
penambahan ketersediaan sumber daya manusia khususnya tenaga kesehatan,
kelengkapan sarana prasarana dan lingkup pelayanan yang mempengaruhi
kapasitas layanan dan besaran kapitasi yang dibayarkan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, diberlakukan pada bulan berikutnya setelah PIHAK
KEDUA memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK KESATU
10.Biaya pelayanan kesehatan yang dibayar dengan tarif non kapitasi untuk
pelayanan yang telah dilakukan oleh PIHAK KEDUA maupun jejaringnya, diajukan
secara kolektif oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK KESATU dengan kelengkapan
administrasi berdasarkan pada ketentuan yang berlaku.
37
F. Pembayaran dari PIHAK KESATU kepada Jejaring Faskes melalui mekanisme
transfer bank ke nomor rekening masing-masing Jejaring Faskes sebagaimana pada
Lampiran VI Perjanjian ini.
G. Biaya administrasi bank yang timbul akibat adanya transfer (kliring) dibebankan
kepada masing-masing rekening PIHAK KEDUA dan Jejaring Faskes.
H. Pembayaran klaim non kapitasi kepada PIHAK KEDUA dan Jejaring Faskes sebesar
Netto setelah dikurangi biaya administrasi bank dan pajak sesuai ketentuan yang
berlaku.
38
Lampiran III Perjanjian
Nomor :
Nomor :
…………………., ……………………20…..
Yang Membuat Pernyataan
( …………………………………………….)
PIHAK KESATU PIHAK KEDUA
BPJS KESEHATAN Peserta
KEPALA PUSKESMAS
CABANG PADANG LUBUK KILANGAN
39
Lampiran IV Perjanjian
Nomor :
Nomor :
LAPORAN PELAYANAN
RAWAT JALAN TINGKAT PERTAMA (RJTP)
BULAN ......... TAHUN ......
Nama Faskes :
Alamat :
NO TANDA
DI
NO TANGGAL KARTU NAMA PESERTA DIAGNOSA TANGAN
RUJUK
PESERTA PESERTA
40
Lampiran V Perjanjian
Nomor :
Nomor :
LAPORAN PELAYANAN
Nama Faskes:
Alamat :
TANDA
NO KARTU DI
NO TANGGAL NAMA PESERTA DIAGNOSA LOS TANGAN
PESERTA RUJUK
PESERTA
41
Lampiran VIPerjanjian
Nomor :
Nomor :
PUSKESMAS .............
a. Bidan .........
Nama Penanggungjawab :
Alamat praktik :
Nomor telepon :
Nama Bank :
Nomor rekening :
NPWP :
b. Laboratorium .........
Nama Penanggungjawab :
Alamat praktik :
Nomor telepon :
Nama Bank :
Nomor Rekening :
NPWP :
42
c. Apotek ............
Nama Penanggungjawab :
Alamat praktik :
Nomor telepon :
Nama Bank :
Nomor rekening :
NPWP :
d. Dst............
Catatan : data jejaring diatas sesuai dengan jumlah jejaring yang bekerjasama dengan
FKTP
43
Lampiran VIIPerjanjian
Nomor :
Nomor :
ANTARA
TENTANG
1. ……(nama orang yang bertandatangan), Nomor KTP .….., Alamat …… bertindak untuk
dan atas nama…… (nama praktek bidan, nama rumah bersalin, nama laboratorium,
apotek) Jejaring dari Puskesmas ...........;
2. ……(nama orang yang bertandatangan), Nomor KTP .….., Alamat …… bertindak untuk
dan atas nama…… (nama praktek bidan, nama rumah bersalin, nama laboratorium,
apotek) Jejaring dari Puskesmas ...........;
3. ……(nama orang yang bertandatangan), Nomor KTP .….., Alamat …… bertindak untuk
dan atas nama…… (nama praktek bidan, nama rumah bersalin, nama laboratorium,
apotek) Jejaring dari Puskesmas ...........;
4. ……(nama orang yang bertandatangan), Nomor KTP .….., Alamat …… bertindak untuk
dan atas nama…… (nama praktek bidan, nama rumah bersalin, nama laboratorium,
apotek) Jejaring dari Puskesmas ...........;
5. dst
i. Pasal 4 ayat (4) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun Tahun 2013 Tentang
Pelayanan Kesehatan PadaJaminan Kesehatan Nasional sebagaimana diubah dengan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 99 Tahun 2015TentangPerubahan Atas Peraturan
Menteri KesehatanNomor 71 Tahun 2013 Tentang Pelayanan Kesehatan PadaJaminan
Kesehatan Nasional, mengatur sebagai berikut:
”Dalam hal perjanjian kerjasama sebagaimanadimaksud pada ayat (3) dilakukan antara
BPJSKesehatan dengan Fasilitas Kesehatan yangmembentuk jejaring harus
ditandatangani olehunsur Fasilitas Kesehatan dan semua jejaringnya.”
44
ii. Pasal 32A Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun Tahun 2013 Tentang
Pelayanan Kesehatan PadaJaminan Kesehatan Nasional sebagaimana diubah dengan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 99 Tahun 2015TentangPerubahan Atas Peraturan
Menteri KesehatanNomor 71 Tahun 2013 Tentang Pelayanan Kesehatan PadaJaminan
Kesehatan Nasional, mengatur sebagai berikut:
2. Setuju dan Sepakat serta menundukkan diri terhadap seluruh isi perjanjian;
3. Melaksanakan dan bertanggung jawab terhadap hak dan kewajiban sebagai jejaring
PIHAK KEDUA sebagaimana diatur dalam perjanjian; dan
4. Pernyataan ini tidak dapat dicabut atau diubah tanpa adanya persetujuan dari PIHAK
KESATU dan PIHAK KEDUA.
........................................ ...................................
........................................ ...................................
45
APOTEK ........... DST ……….
........................................ ...................................
46
Lampiran VIII Perjanjian
Nomor :
Nomor :
Waktu
Sampai Level
Sejak Penanganan Syarat
dengan Pengaduan
Pengaduan
47
2. Secara Tidak Langsung
Waktu
Sampai Level
Sejak Penanganan Syarat
dengan Pengaduan
Pengaduan
48
Lampiran IX Perjanjian
Nomor :
Nomor :
Pasien/keluarga menyatakan bahwa benar, pasien telah mendapatkan pelayanan tanpa dikenakan iur biaya serta
memberikan persetujuan kepada BPJS Kesehatan untuk menggunakan informasi medis yang tertera di status kesehatan
pasien sebagai salah satu syarat pengajuan klaim pelayanan program JKN
Pasien/Keluarga
(Nama jelas)
No telp yang dpat dihubungi :
49
Lampiran X Perjanjian
Nomor :
Nomor :
JENIS PEMERIKSAAN
URINALISIS
Makroskopis
PH
Berat Jenis
Glukosa
Protein
Urobilinogen
Bilirubin
Darah Samar
Benda Keton
Sedimen
T INJA
Makroskopis
Mikroskopis, Telur Cacing
Mikroskopis, Amoeba
Mikroskopis, Sisa makanan
Darah Samar
HEMAT OLOGI
Kadar Hemoglobin
Nilai Hematokrit
Hitung Lekosit
Hitung Eritrosit
Hitung Eosinofil
Pemeriksaan sediaan apus dan hitung
Jenis lekosit
Laju Endap Darah
Hitung Retikulosit
Hitung Trombosit
HEMOST ASIS
Masa Pendarahan
Masa Pembekuan
Pencobaan Pembendungan
Golongan Darah AOB,Rh
KIMIA KLINIK
Protein total
Albumin
Globulin
Bilirubin
SGOT
SGPT
Ureum
Kreatinin
Asam Urat
Trigliserida
Kholesterol Total
Glukosa
IMUNOLOGI
Test Kehamilan
MIKROBIOLOGI
Mikroskopis
Malaria
Filaria
Jamur
Corynebacterium sp
BTA
Pewarnaan Gram
50
Lampiran XI Perjanjian
Nomor :
Nomor :
1 Dr. Dezilia Arzie Senin s.d sabtu 07.30 s.d 14.30 Wib
2 Dr. Rani Intan Permata Senin s.d Sabtu 07.30 s.d 14.30 Wib
3 Dr. Bunga Saridewi Nurmansyah Senin s.d Sabtu 07.30 s.d 14.30 Wib
51