Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

MATA KULIAH MANAJEMEN PRODUKSI (PNB1629)

Persediaan Bahan Baku pada Cafe Kargloss di Purwokerto

Oleh :
1. Catur Adi Prasetyo A1A016026
2. Kristina A1A016032
3. Adi Wicaksono A1A016060
4. Husna Puteri A1A016063

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN


FAKULTAS PERTANIAN
SOSEK/AGRIBISNIS
PURWOKERTO
2019
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. iv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ v

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... vi

I. PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Gambaran Umum Perusahaan ................................................................... 3

II. PPROSES PRODUKSI .................................................................................


III. PEMASARAN ...............................................................................................

IV. PEMBAHASAN ............................................................................................

V. KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................

LAMPIRAN ..........................................................................................................

ii
DAFTAR GAMBAR

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
hidayahNya penulis dapat menyelesaikan “Laporan Praktikum Manajemen
Produksi” dengan baik. Penyusunan laporan ini tak lepas dari peran serta berbagai
pihak.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr.Ir. Kusmantoro Edy Sularso M.S dan Bapak Ir. Tatang Widjojoko
M.P selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Manajemen Produksi yang telah
memberikan bimbingan dan arahan, sehingga mempermudah dalam
pelaksanaan praktikum.
2. Orang tua yang telah membantu secara moril maupun materil.
3. Teman-teman Agribisnis 2016.
Penulis sepenuhnya menyadari bahwa laporan praktikum ini terdapat banyak
kekurangan, sehingga diharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan penulisan
ke depan.

Purwokerto, Juni 2019

Penulis

iv
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahan baku merupakan faktor penting dalam melaksanakan suatu proses


produksi. Ketersediaan bahan baku secara terus-menerus dan ketelitian dalam
proses produksi akan menghasilkan produk yang berkualitas. Salah satu hal
penting yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam proses produksi adalah
pengelolaan persediaan. Persediaan yang besar tidak efisien karena biaya yang
dikeluarkan besar pula, namun persediaan yang kecil berisiko tinggi akan
menyebabkan terhentinya produksi jika bahan baku habis.
Salah satu model persediaan yang paling banyak digunakan adalah model
kuantitas pesanan ekonomis (Economic Order Quantity). Metode EOQ berusaha
mencapai tingkat persediaan seminimum mungkin, biaya rendah dan mutu yang
lebih baik. Adanya penerapan metode EOQ diharapkan dapat mengurangi biaya
penyimpanan, penghematan ruang, baik gudang maupun ruang kerja,
menyelesaikan masalah-masalah yang timbul dari banyaknya persediaan yang
menumpuk sehingga mengurangi risiko yang dapat ditimbulkan karena persediaan
yang berlebihan.
Memenuhi kebutuhan bahan baku dapat diperhitungkan pemenuhan
kebutuhan (pembeliannya) yang paling ekonomis yaitu sejumlah barang yang
dapat diperoleh dalam pembelian dengan biaya yang paling minimum. Pembelian
yang dilakukan secara efisien dapat menurunkan biaya produksi yang nantinya
dapat meningkatkan keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan. Besarnya
keuntungan yang dapat diperoleh dijadikan patokan apakah perusahaan
tersebutmenguntungkan atau tidak. Oleh karena itu perusahaan perlu melakukan
pengelolaan persediaan bahan baku yang dibutuhkannya agar dapat meningkatkan
keuntungan yang dapat diperoleh. Praktikum ini dilakukan untuk mengetahui
pengelolaan persediaan bahan baku yang dilakukan di Cafe Kargloss.

1
B. Gambaran Umum Perusahaan

Cafe Kargloss didirikan pada bulan Oktober 2013 yang berlokasi di Jalan
Raya Baturraden KM 5 Pabuaran. Tenaga kerja yang ada di Cafe Kargloss
berjumlah 19 orang meliputi karyawan cafe bagian depan dan bagian dapur.
Owner membawahi supervisor dan headchef, supervisor mengatur cafe bagian
depan yang meliputi 5 waiters, 2 kasir dan 2 barista. Headchef mengatur bagian
dapur yang meliputi 2 koki, 3 helper dan 2 dishwasher. Berikut susunan
organisasi Cafe Kargloss :

Owner
Shanti

Supervisor Headchef
Wulan Handik

Barista Koki

Kasir Cook Helper

Waiters Dishwasher

Gambar 1. Susunan organisasi Cafe Kargloss

Cafe Kargloss menyediakan aneka menu meliputi jenis steak, pasta, nasi
goreng, olahan ayam dan minuman. Menu utama yang ada di Cafe Kargloss yaitu
steak yang kisaran harganya sekitar Rp 71.500.

2
II. PROSES PRODUKSI

Cafe Kargloss setiap hari buka jam 09.00-23.00. Cafe ini terbilang unik
karena menyatu dengan tempat pencucian mobil sehingga sembari menunggu
mobil dicuci di Kargloss autocare dapat sambil menyantap makanan di cafe. Cafe
ini menyajikan aneka makanan dan minuman yang dominan western food namun
juga menyediakan local food. Salah satu menu yang ada di Cafe Kargloss adalah
French Fries. French fries yang di produksi di Cafe Kargloss menggunakan
bahan baku kentang varietas Atlantik impor dengan jenis potongan Shoestring
beku yang dipesan dari pemasok di Yogyakarta. Produksi atau pembuatan French
Fries dilakukan hampir setiap hari tergantung pesanan konsumen yang datang.
Jumlah kentang dihabiskan dalam satu hari rata-rata 2 kilogram.
Pemenuhan kebutuhan bahan baku yaitu kentang varietas Atlantik dilakukan
dengan melakukan pembelian bahan baku sebanyak 2 kali dalam 1 minggu. Bahan
baku kentang varietas Atlantik dipesan 2 kali dalam 1 minggu secara reguler
dengan kuantitas sejumlah 10 kilogram yang terbagi menjadi 5 pack (@2
kilogram). Pesanan khusus menyesuaikan kebutuhan dapur untuk acara-acara
yang sudah dipesan 1 minggu sebelum acara. Kentang yang sudah dipesan akan
disimpan di chiller yang berjumlah 3 yang berada di dekat dapur. Ketersediaan
bahan baku yang ada di cafe selalu di perhatikan dengan melakukan markerlist
setiap malam hari sesudah cafe tutup dan langsung melakukan pemesanan jika
bahan baku yang diperlukan kurang. Pemesanan biasanya dilakukan oleh kasir
melalui telefon atau media sosial pribadi.
Penggunaan kentang per hari rata-rata 2 kg dengan keterlambatan
pengiriman 2 hari, maka besarnya safety stock sebesar 2 x 2 kg = 4 kg. Kasir
selalu melakukan pemesanan dengan kuantitas + 4 kg untuk persediaan jaga-jaga
melalui kontak Whatsapp pemasok kentang. Biaya pemesanan untuk satu bulan
adalah sebesar Rp. 50.000 yaitu tunjangan pulsa untuk karyawan atau kasir yang
menelepon mitra kentang di Yogya, sementara biaya pengiriman ditanggung oleh
mitra. Harga kentang di mitra yaitu Rp 80.000 /pack (@ 2 kilogram).

3
Biaya penyimpanan termasuk Maintenance, listrik, dan penyusutan
peralatan dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 1. Biaya Penyimpanan


Persentase
Penggunaan Keterangan Harga Total
Biaya
Chiller Joint Cost 5% Rp1,000,000 Rp 50,000
Maintenance Joint Cost 5% Rp200,000 Rp 10,000
Penyusutan Peralatan Dapur 100% Rp150,000 Rp 150,000
Total Biaya Rp 210,000

Perhitungan Economical Order Quantity (EOQ)

2 .𝐹 .𝑆
𝐸𝑂𝑄 = √
𝐶. 𝑃

Keterangan :
P = Harga beli per unit P = Rp 40.000/ kg kentang
S = Penjualan perbulan S = 60 kg kentang
F = Biaya tetap F = Rp 50.000/bln
C = Biaya penyimpanan C = Rp 210.000/bln = 8.75 %

2 . (50.000) . 60
𝐸𝑂𝑄 = √
0.0875. (40.000)

𝐸𝑂𝑄 = 1,9 kg

Senyatanya Café Kargloss melakukan pemesanan seminggu 2 kali dengan


kuantitas tiap pemesanan sebesar 10 kg, hal ini menyesuaikan dengan sifat bahan
baku yang dapat bertahan sampai 1 minggu di dalam chiller dan pemasok tidak
bisa mengirim setiap hari dan sudah terjadwal seminggu 2 kali pengiriman untuk
mengurangi ongkos kirim.

4
III. PEMASARAN

Pemasaran adalah kegiatan meneliti kebutuhan dan konsumen


(probel/search), menghasilkan barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan konsumen (product), menentukan tingkat harga (price),
mempromosikan agar produk dikenal konsumen (promotion), dan
mendistribusikan produk ke tempat konsumen (place) (Suryana, 2006). Untuk
melakukan pemasaran perlu adanya langkah-langkah yang tepat agar nantinya
strategi pemasarannya mengena pada sasaran. Adapun bentuk dan langkah-
langkah strategi dalam teori ini yaitu :
a. Segmentasi pasar
Menurut Swastha dan Irawan (2001) segmentasi pasar adalah kegiatan
membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam
satuan-satuan (segmen pasar) yang bersifat heterogen. Segmentasi pasar
membagi pasar menjadi kelompok-kelompok kecil dan kebutuhan,
karekteristik, atau perilaku berbeda yang mungkin memerlukan produk atau
bauran pemasaran tersendiri. Dalam hal ini konsumen membutuhkan produk-
produk dan jasa-jasa yang memusakan kebutuhan mereka dengan harga yang
bersaing dengan membentuk segmentasi pasar perusahan membentuk karakter
produk sendiri dengan terlebih dahulu dengan menganalisa dan
mengidentifikasi konsumen dengan karakteristik respon yang sama.
Sasaran pasar Kafe Kargloss disesuaikan dengan gaya hidup, motif
pembelian, selera dan kebutuhan masyarakat perkotaan. Berdasarkan
segmentasi geografis, sasaran Kafe Kargloss adalah daerah Purwokerto dan
sekitarnya. Sedangkan berdasarkan segmentasi psikografis, sasaran pasar Kafe
Kargloss adalah golongan anak muda dan masyarakat menengah ke atas.
b. Strategi penentuan pasar sasaran (Targeting)
Strategi targeting adalah proses menyelesaikan target market yang tepat
untuk memproduksi dan service dari perusahaan. Targeting juga dapat
dikatakan sebagai stretegi untuk mengalokasikan sumber daya perusahaan

5
secara efektif. Penetapan target targeting yaitu proses mengevaluasi daya tarik
masing-masing untuk segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen untuk
di masuki (Kotler dan Armstrong, 2008). Target pasar Kafe Kargloss yaitu
golongan anak muda khususnya mahasiswa dan keluarga menengah ke atas.
c. Strategi penentuan posisi pasar (Positioning)
Menurut Khoir (2016) positioning adalah strategi untuk membangun
kepercayaan, keyakinan, dan kompetensi bagi konsumen sehingga konsumen
dengan sukarela mau mengikuti perusahaan. Positioning membahas mengenai
bagaimana sebuah produk di mata konsumen yang membedakannya dengan
produk pesaing. Dalam hal ini termasuk brand image, manfaat yang
dijanjikan, serta competitive advantage.
Kafe Kargloss selalu menjaga mutu produknya dan membuat suasana
kafe senyaman mungkin untuk konsumen. Salah satu yang dilakukan untuk
menarik anak muda yaitu tempat kafe dibuat menjadi instgramable, dan
konsep cafe yang terlihat elegan dan mewah.
Bauran pemasaran pada Cafe Kargloss meliputi :
a. Product
Cafe Kargloss menyediakan aneka makanan dan minuman. Makanan
yang disajikan beragam baik western maupun local food diantaranya : steak,
pasta, burger, salad, rice, dessert dan lain-lain. Sedangkan minumannya
antara lain : coffe, tea, juice, dan lain-lain. Baik makanan maupun minuman
di Cafe Kargloss terjamin kualitas dan rasanya.
b. Price
Harga makanan dan minuman di Cafe Kargloss cukup terjangkau,
yaitu mulai dari Rp 7000 sampai Rp 135.000.
c. Place
Cafe Karglos terletak di lokasi yang strategis yaitu berada di jalur
wisata populer Baturraden, tepatnya di Jl. Baturraden km 5, Pabuaran. Selain
itu, letaknya juga tidak jauh dari pusat kota dan cukup dekat dengan
Universitas Jenderal Soedirman.
d. Promotion

6
Cafe Kargloss pernah melakukan pemasaran dengan memasang iklan di
Bioskop Rajawali namum hanya dilakukan satu kali karena dianggap tidak
terlalu membawa pengaruh pada jumlah konsumen yang datang ke café,
sehingga promosi saat ini dilakukan dengan memanfaatkan media sosial
seperti instagram.

7
IV. PEMBAHASAN

Pemenuhan kebutuhan bahan baku kentang varietas Atlantik dipesan 2 kali


dalam seminggu secara reguler dengan kuantitas sejumlah 10 kilogram yang
terbagi menjadi 5 pack (@2 kilogram). Perhitungan Economical Order Quantity
(EOQ) sebagai berikut :

2 .𝐹 .𝑆
𝐸𝑂𝑄 = √
𝐶. 𝑃

Keterangan :
P = Harga beli per unit P = Rp 40.000/ kg kentang
S = Penjualan perbulan S = 60 kg kentang
F = Biaya tetap F = Rp 50.000/bln
C = Biaya penyimpanan C = Rp 210.000/bln = 8.75 %

2 . (50.000) . 60
𝐸𝑂𝑄 = √
0.0875. (40.000)

𝐸𝑂𝑄 = 1,9 kg

Senyatanya Café Kargloss melakukan pemesanan seminggu 2 kali dengan


kuantitas tiap pemesanan sebesar 10 kg, hal ini menyesuaikan dengan sifat bahan
baku yang dapat bertahan sampai 1 minggu di dalam chiller dan pemasok tidak
bisa mengirim setiap hari dan sudah terjadwal seminggu 2 kali pengiriman untuk
mengurangi ongkos kirim.

8
V. KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penjabaran di atas dapat diketahui bahwa persediaan

B. Saran

Sebaiknya perusahaan melakukan pengelolaan secara terus menerus agar


biaya yang dikeluarkan dapat seminimal mungkin dan nantinya dapat
meningkatkan keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Khoir, M. 2016. Mengidentifikasi Segmen Pasar dan Memilih Pasar Sasaran.


Jurnal Akademika. Vol 10(1) : 119-134.

Kotler, P., dan Armstrong, G. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta,


Erlangga.

Suryana. 2006. Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju


Sukses. Salemba, Jakarta.

Swastha, B dan Irawan. 2001. Manajemen Pemasaran Modern. Liberty.


Yogyakarta

10

Anda mungkin juga menyukai