Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)


STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)

DI SUSUN OLEH
KELOMPOK VI

ROSNAWATI, S.Kep
ASMA S. SULE, S.Kep
INDRIANI H. A KATILI, S.Kep
KIKI FATMAWATY HUSAIN, S.Kep
LIYANOVITASARI A. AMALI, S.Kep
MARYAM ABDUL, S.Kep
NELCINDI NUSI, S.Kep
RATNA T. ZESS, S.Kep
RIVALDI KASIM, S.Kep
SEPTIVIANA INDRIANI SANABI, S.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
2019
1. Topik
Terapi Musik pada Pasien dengan Gangguan Jiwa Halusinasi
2. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus :
a. Tujuan Umum
Klien dapat merespon terhadap stimulus panca indra yang diberikan
b. Tujuan Khusus
1) Klien mampu mengenali musik yang didengar
2) Klien mampu memberi respon terhadap musik
3) Klien mampu menceritakan perasaannya setelah mendengarkan
3. Latar Belakang
Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang berupaya untuk
meningkatkan dan mempertahankan perilaku yang berkontribusi pada fungsi
yang terintegrasi baik individu, keluarga, kelompok, organisasi atau komunitas.
Perawatan ini termasuk intervensi yang behubungan dengan pencegahan primer,
sekunder dan tersier. Intervensi keperawatan yang spesifik dalam pencegahan
primer termasuk penyuluhan kesehatan, pengubahan lingkungan dan dukungan
sistem sosial. Secara khusus dalam usaha peningkatan pelayanan kesehatan jiwa
bagi klien yang kondisi fisik dan fisiologis yang lemah perlu melibatkan keluarga
klien untuk berpartisipasi aktif dalam pelayanan terapi.
Penatalaksanaan keperawatan dengan klien gangguan jiwa adalah pemberian
terapi modalitas yang salah satunya adalah terapi aktivitas kelompok (TAK).
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan
perawat pada sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang
sama. Aktivitas digunakan sebagai terapi, dan kelompok digunakan sebagai
target asuhan.
Terapi aktivitas kelompok adalah metode pengobatan ketika klien ditemui
dalam rancangan waktu tertentu dengan tenaga yang memenuhi persyaratan
tertentu fokus terapi adalah membuat sadar diri (self-awareness). Terapi aktivitas
kelompok stimulasi sensori adalah upaya menstimulasi semua panca indra
(sensori) agar memberi respons yang asdekuat. TAK stimulasi sensori adalah
TAK yang diadakan dengan memberikan stimulus tertentu kepada klien sehingga
terjadi perubahan perilaku.
Cognitive Behaviour Therapy (CBT) merupakan suatu bentuk terapi kognitif
yang bisa dilakukan secara individual atau kelompok, dimana dasar dari terapi
kognitif ini adalah pikiran, perasaan, dan perilaku saling berhubungan. Menurut
Smith dan Segel (2016), tahapan dalam CBT adalah menerima insight, belajar
mekanisme koping dan mengkonfrontasi pikiran negative. Manfaat dari CBT itu
sendiri adalah agar pasien mampu mengalihkan pikiran saat suara-suara
halusinasi muncul (distraksi), meningkatkan interaksi antar pasien, mampu
mengungkapkan kelebihan yang dimiliki serta mampu menyampaikan presenting
reality.
4. Seleksi pasien dan Keluarga
Kriteria pasien yang diikutsertakan dalam TAK, adalah sebagai berikut:
a. Kooperatif
b. Mengalami kemunduran sensori
c. Sehat fisik
d. Bicara jelas
e. Waham atau halusinasi terkontrol
f. Mau mengikuti kegiatan
g. Klien mengalami isolasi sosial, HDR dan kurang komunikasi verbal
5. Jadwal Kegiatan
a. Tempat : Ruang Ketapang RSKD Dadi Prof Sulawesi Selatan
b. Lama : 45 menit
c. Waktu : Rabu, 12 Juni 2019
6. Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan dalam TAK adalah diskusi dan sharing persepsi
7. Media dan Alat
a. Speaker
b. Hp/Laptop
8. Pengorganisasian
a. Leader : Asma S. Sule., S.Kep
b. Co Leader : Rosnawati., S.Kep
c. Fasilitator : Septiviana Indriani Sanabi ., S.Kep
Liyanovitasari A. Amali., S.Kep
Indriani H. A Katili, S.Kep
Kiki Fatmawaty Husain, S.Kep
Maryam Abdul, S.Kep
Nelcindi Nusi, S.Kep
Ratna T. Zess, S.Kep
d. Observer : Rivaldi Kasim, S.Kep
9. Setting Tempat

Keterangan :

= Leader = Fasilitator
= Co Leader = Klien

= Observer

10. Program antisipasi kegiatan pendidikan kesehatan : antisipasi waktu, tempat dan
pasien terapis, media/alat
Waktu : Sabtu, 15 Juni 2019
Tempat : Ruang Ketapang RSKD Dadi Prof Sulawesi Selatan
Pasien Terapi : Halusinasi
Media/Alat : Speaker, Laptop/HP
11. Langkah kegiatan pendidikan kesehatan
Tahap Kegiatan
Persiapan a. Membuat kontrak dengan klien yang sesuai dengan
indikasi: menarik diri, harga diri rendah, dan tidak mau
bicara
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
Orientasi a. Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu
mendengarkan musik.
a) Klien mampu mengenali musik yang didengar
b) Klien mampu memberi respon terhadap musik
c) Klien mampu menbceritakanb perasaannya
setelah mendengarkan musik
2. Waktu
3. Terapis membacakan tata tertib TAK
4. Doa
Tahap Kerja a. Terapis mengajak klien untuk saling memperkenalkan
diri (nama dan nama panggilan) dimulai dari terapis
secara berurutan searah jarum jam.
b. Setiap kali seorang klien selesai memperkenalkan diri,
terapis mengajak semua klien untuk bertepuk tangan.
c. Terapis dan klien memakai papan nama.
d. Terapis menjelaskan bahwa akan diputar lagu, klien
boleh tepuk tangan atau berjoget sesuai dengan irama
lagu. Setelah lagu selesai klien akan diminta
menceritakan isi dari lagu tersebut dan perasaan klien
setelah mendengar lagu.
e. Terapis memutar lagu, klien mendengar (kira-kira 15
menit). Musik yang diputar boleh diulang beberapa kali.
Terapis mengobservasi respons klien terhadap musik.
f. Secara bergiliran, klien diminta menceritakan isi lagu
dan perasaannya. Sampai semua klien mendapat giliran.
g. Terapis memberikan pujian, setiap klien selesai
menceritakan perasaannya, dan mengajak klien lain
bertepuk tangan.
Terminasi a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah
mengikuti TAK
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan
kelompok.
b. Tindak Lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk mendengarkan
musik yang disukai dan bermakna dalam kehidupannya.
c. Kontrak yang akan datang
1. Menyepakati TAK yang akan datang
2. Menyepakati waktu dan tempat

12. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung khususnya pada tahap
kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemapuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Untuk TAK stimulus sensori mendengar musik, meberi pendapat tentang musik
yang didengar, dan perasaan saat mendengar musik. Hal-hal yang perlu
dievaluasi, antara lain:
a. Evaluasi Proses
1) Minimal 75% dapat mengikuti permainan dan dapat mengkuti kegiatan
dari awal sampai selesai.
2) Minimal 75% klien aktif mengikuti kegiatan.
b. Evaluasi Hasil
1) Minimal 75% mampu memahami musik yang didengar.
2) Minimal 75% mampu memberi respon terhadap musik yang didengar.
3) Minimal 75% mampu memberi pendapat tentang musik yang didengar.
4) Minimal 75% mampu menceritakan perasaannya setelah mendengar
musik.
5) Minimal 75% mampu mengikuti peraturan kegiatan.
6) Minimal 75% mampu menyebutkan manfaat dari TAK.

Anda mungkin juga menyukai