Anda di halaman 1dari 12

Pembelahan Sel

Pembelahan Mitosis
Pembelahan mitosis menghasilkan sel anakan yang jumlah kromosomnya sama dengan
jumlah kromosom sel induknya, pembelahan mitosis terjadi pada sel somatic (sel penyusun
tubuh).
Pada sel – sel organisme multiseluler, proses pembelahan sel memiliki tahap – tahap
tertentu yang disebut siklus sel. Sel – sel tubuh yang aktif melakukan pembelahan memiliki
siklus sel yang lengkap. Siklus sel tersebut dibedakan menjadi dua fase(tahap ) utama, yaitu
interfase dan mitosis. Interfase terdiri atas 3 fase yaitu fase G, ( growth atau gap), fase S
(synthesis), fase G2(growth atau Gap2).
Pembelahan mitosis dibedakan atas dua fase, yaitu kariokinesis dan sitokinesis.
Kariokinesis adalah proses pembagian materi inti yang terdiri dari beberapa fase, yaitu Profase,
Metafase, dan Telofase. Sedangkan sitokinesis adalah proses pembagian sitoplasma kepada dua
sel anak hasil pembelahan.
1. Kariokinesis
Kariokinesis selama mitosis menunjukkan cirri yang berbeda – beda pada tiap fasenya.
Beberapa aspek yang dapat dipelajari selama proses pembagian materi inti berlangsung adalah
berubah – ubah pada struktur kromosom,membran inti, mikro tubulus dan sentriol. Cirri dari tiap
fase pada kariokinesis adalah:
a) Profase
1. Benang – benang kromatin berubah menjadi kromosom. Kemudian setiap kromosom
membelah menjadi kromatid dengan satu sentromer.
2. Dinding inti (nucleus) dan anak inti (nucleolus) menghilang.
3. Pasangan sentriol yang terdapat dalam sentrosom berpisah dan bergerak menuju kutub yang
berlawanan.
4. Serat – serat gelendong atau benang – benang spindle terbentuk diantara kedua kutub
pembelahan.

b) Metafase
Setiap kromosom yang terdiri dari sepasang kromatida menuju ketengah sel dan berkumpul pada
bidang pembelahan (bidang ekuator), dan menggantung pada serat gelendong melalui sentromer
atau kinetokor.

c) Anaphase
Sentromer dari setiap kromosom membelah menjadi dua dengan masing – masing satu
kromatida. Kemudian setiap kromatida berpisah dengan pasangannya dan menuju kekutub yang
berlawanan. Pada akhir nanfase, semua kroatida sampai pada kutub masing – masing.

d) Telofase
Pada telofase terjadi peristiwa berikut:
1. Kromatida yang berada jpada kutub berubah menjasadi benang – benangkromatin
kembali.
2. Terbentuk kembali dinding inti dan nucleolus membentuk dua inti baru.
3. Serat – serat gelendong menghilang.

4. Terjadi pembelahan sitoplasma (sitokenesis) menjadi dua bagian, dan terbentuk


membrane sel pemisah ditengah bidang pembelahan. Akhirnya , terbentuk dua sel anak
yang mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan kromosom induknya.

Hasil mitosis:
1. Satu Sel induk yang diploid (2n) menjadi 2 sel anakan yang masing – masing diploid.
2. Jumlah kromosom sel anak sama dengan jumlah kromosom sel induknya.

2 Sitokinesis
Selama sitokinesis berlangsung, sitoplasma sel hewan dibagi menjadi dua melalui
terbentuknya cincin kontraktil yang terbentuk oleh aktin dan miosin pada bagian tengah sel.
Cincin kontraktil ini menyebabkan terbentuknya alur pembelahan yang akhirnya akan
menghasilkan dua sel anak. Masing – masing sel anak yang terbentuk ini mengandung inti sel,
beserta organel – organel selnya. Pada tumbuhan, sitokinesis ditandai dengan terbentuknya
dinding pemisah ditengah – tengah sel. Tahap sitokinesis ini biasanya dimasukkan dalam tahap
telofase.

Sumber : http://www.crayonpedia.org/mw/B._Pembelahan_Sel_Secara_Mitosis_12.1 tahun 2009


diakses 8 nov 2012.
Pembelahan Meiosis

Pembelahan Meiosis disebut juga pembelahan reduksi, di karena terjadinya


pengurangan jumlah kromosom dalam prosesnya dari 2n menjadi n.
Menghasilkan sel anakan dengan jumlah kromosom separuh dari jumlah kromosom sel
induknya. Contoh, sel induk gamet jantan (spermatogonium) merupakan sel yang diploid (2n)
setelah membelah, sel anak yang terbentuk (spermatozoa) merupakan sel yang haploid (n).
Dalam pembelahan Meiosis terjadi dua kali pembelahan sel secara berturut –turut,
tanpa diselingi adanya interfase, yaitu tahap meiosis 1 dan meiosis 2 dengan hasil akhir 4 sel
anak dengan jumlah kromosom haploid (n).

Meiosis I

1. Profase I
a. Leptoten
Kromatin menebal membentuk kromosom.
b. Zygoten
Kromosom yang homolog mulai berpasangan, kedua sentriol bergerak menuju ke kutub
yang berlawanan.
c. Pakiten
Tiap kromosom menebal dan mengganda menjadi dua kromatida dengan satu sentromer.
d. Diploten
Kromatida membesar dan memendek, bergandengan yang homolog dan menjadi rapat.
e. Diakenesis
Ditandai dengan adanya pindah silang (crossing over) dari bagian kromosom yang telah
mengalami duplikasi. Hal ini hanya terjadi pada meiosis saja,, yang dapat mengakibatkan
terjadinya rekombinasi gen. nucleolus dan dinding inti menghilang. Sentriol berpisah menuju
kutub yang berawanan, terbentuk serat gelendong diantara dua kutub.

2. Metafase 1
Pada tahap ini, tetrad menempatkan dirinya pada bidang ekuator. Membrane inti sudah tidak
tampak lagi dan sentromer terikat oleh spindel pembelahan.

3. Anafase I
Pada tahap ini, spindel pembelahan memendek dan menarik belahan tetrad (diad) ke kutub sel
berlawanan sehingga kromosom homolog dipisahkan. Kromosom hasil crossing over yang
bergerak ke kutub sel membawa materi genetic yang berbeda.

4. Telofase I
Pada tahap ini, membrane sel membentuk sekat sehingga terbentuk dua sel anak yang bersifat
haploid, tetapi setiap kromosom masih mengandung dua kromatid (siser cromatid) yang
terhubung melalui sentromer.

Meiosis II

1. Profase II
a. Benang – benang kromatin berubah kembali menjadi kromosom.
b. Kromosom yang terdiri dari 2 kromatida tidak mengalami duplikasi lagi.
c. Nucleolus dan dinding inti menghilang.
d. Sentriol berpisah menuju kutub yang berlawanan.
e. Serat – serat gelendong terbentuk diantara 2 kutub pembelahan.

2. Metafase II
Kromosom kebidang ekuator menggantung pada serat gelendong melalui sentromernya.

3. Anafase II
Kromatida berpisah dari homolognya, dan bergerak menuju ke kutub yang berlawanan.

4. Telofase II
a. Kromosom berubah menjadi benang – benang kromatin kembali.
b. Nucleolus dan dinding inti terbentuk kembali.
c. Serat – serat gelendong menghilang dan terbentuk sentrosom kembali.
Hasil meiosis :
1.) Satu sel induk yang diploid (2n) menjadi 4 sel anakan yang masing – masing haploid (n)
2.) Jumlah kromosom sel anak setengah dari jumlah kromosom sel induknya.
3.) Pembelahan meiosis hanya terjadi pada sel – sel generative atau sel – sel gamet seperti
sperma dan ovum (sel telur).
http://www.crayonpedia.org/mw/C._Pembelahan_Sel_Secara_Meiosis_12.1
Kelainan Genetik
Penyebab

Kelainan kongenital merupakan kelainan dalam pertumbuhan struktur bayi yang timbul sejak
kehidupan hasil konsepsi sel telur. Penyebab langsung kelainan kongenital sering kali sukar
diketahui. Pertumbuhan embryonal dan fetaI dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor
genetik, faktor lingkungan atau kedua faktor secara bersamaan.

Beberapa faktor etiologi yang diduga dapat mempengaruhi terjadinya kelainan kongenital antara
lain:

 Kelainan Genetik dan Kromosom.


Kelainan genetik pada ayah atau ibu kemungkinan besar akan berpengaruh atas kelainan
kongenital pada anaknya. Di antara kelainan-kelainan ini ada yang mengikuti hukum Mendel
biasa, tetapi dapat pula diwarisi oleh bayi yang bersangkutan sebagai unsur dominan
(“dominant traits”) atau kadang-kadang sebagai unsur resesif. Penyelidikan daIam hal ini
sering sukar, tetapi adanya kelainan kongenital yang sama dalam satu keturunan dapat
membantu langkah-langkah selanjutya. Dengan adanya kemajuan dafam bidang teknologi
kedokteran, maka telah dapat diperiksa kemungkinan adanya kelainan kromosom selama
kehidupan fetal serta telah dapat dipertimbangkan tindakan-tindakan selanjutnya.

 Faktor mekanik
Tekanan mekanik pada janin selama kehidupan intrauterin dapat menyebabkan kelainan
hentuk organ tubuh hingga menimbulkan deformitas organ cersebut. Faktor predisposisi
dalam pertumbuhan organ itu sendiri akan mempermudah terjadinya deformitas suatu organ.
Sebagai contoh deformitas organ tubuh ialah kelainan talipes pada kaki sepcrti talipes varus,
talipes valgus, talipes equinus dan talipes equinovarus (clubfoot)
 Faktor infeksi
Infeksi yang dapat menimbulkan kelainan kongenital ialah infeksi yang terjadi pada
periode organogenesis yakni dalam trimester pertama kehamilan. Adanya infeksi tertentu
dalam periode organogenesis ini dapat menimbulkan gangguan dalam pertumbuhan suatu
organ rubuh. Infeksi pada trimesrer pertama di samping dapat menimbulkan kelainan
kongenital dapat pula meningkatkan kemungkinan terjadinya abortus. Sebagai contoh infeksi
virus pada trimester pertama ialah infeksi oleb virus Rubella. Bayi yang dilahirkan oleh ibu
yang menderita infeksi Rubella pada trimester pertama dapat menderita kelainan kongenital
pada mata sebagai katarak, kelainan pada sistem pendengaran sebagai tuli dan ditemukannya
kelainan jantung bawaan. Beberapa infeksi lain pada trimester pertama yang dapat
menimbulkan kelainan kongenital antara lain ialah infeksi virus sitomegalovirus, infeksi
toksoplasmosis, kelainan-kelainan kongenital yang mungkin dijumpai ialah adanya gangguan
pertumbuhan pada system saraf pusat seperti hidrosefalus, mikrosefalus, atau mikroftalmia.
 Faktor Obat
Beberapa jenis obat tertentu yang diminum wanita hamil pada trimester pertama
kehamilan diduga sangat erat hubungannya dengan terjadinya kelainan kongenital pada
bayinya. Salah satu jenis obat yang telah diketahui dagat menimbulkan kelainan kongenital
ialah thalidomide yang dapat mengakibatkan terjadinya fokomelia atau mikromelia.
Beberapa jenis jamu-jamuan yang diminum wanita hamil muda dengan tujuan yang kurang
baik diduga erat pula hubungannya dengan terjadinya kelainan kongenital, walaupun hal ini
secara laboratorik belum banyak diketahui secara pasti. Sebaiknya selama kehamilan,
khususnya trimester pertama, dihindari pemakaian obat-obatan yang tidak perlu sama sekali;
walaupun hal ini kadang-kadang sukar dihindari karena calon ibu memang terpaksa harus
minum obat. Hal ini misalnya pada pemakaian trankuilaiser untuk penyakit tertentu,
pemakaian sitostatik atau prepaat hormon yang tidak dapat dihindarkan; keadaan ini perlu
dipertimbangkan sebaik-baiknya sebelum kehamilan dan akibatnya terhadap bayi.
 Faktor umur ibu
Telah diketahui bahwa mongoIisme lebih sering ditemukan pada bayi-bayi yang
dilahirkan oleh ibu yang mendekati masa menopause. Di bangsal bayi baru lahir Rumah
Sakit Dr Cipto Mangunkusumo pada tahun 1975-1979, secara klinis ditemukan angka
kejadian mongolisme 1,08 per 100 kelahiran hidup dan ditemukan resiko relatif sebesar
26,93 untuk kelompok ibu berumur 35 tahun atau lebih; angka keadaan yang ditemukan ialah
1: 5500 untuk kelompok ibu berumur < 35 tahun, 1: 600 untuk kelompok ibu berumur 35-39
tahun, 1 : 75 untuk kelompok ibu berumur 40 – 44 tahun dan 1 : 15 untuk kelompok ibu
berumur 45 tahun atau lebih.
 Faktor hormonal
Faktor hormonal diduga mempunyai hubungan pula dengan kejadian kelainan kongenital.
Bayi yang dilahirkan oleh ibu hipotiroidisme atau ibu penderita diabetes mellitus
kemungkinan untuk mengalami gangguan pertumbuhan lebih besar bila dibandingkan
dengan bayi yang normal.
 Faktor radiasi
Radiasi ada permulaan kehamiIan mungkin sekali akan dapat menimbulkan kelainan
kongenital pada janin. Adanya riwayat radiasi yang cukup besar pada orang tua
dikhawatirkan akan dapat mengakibatkan mutasi pada gene yang mungkin sekali dapat
menyebabkan kelainan kongenital pada bayi yang dilahirkannya. Radiasi untuk keperluan
diagnostik atau terapeutis sebaiknya dihindarkan dalam masa kehamilan, khususnya pada
hamil muda.
 Faktor gizi
Pada binatang percobaan, kekurangan gizi berat dalam masa kehamilan dapat
menimbulkan kelainan kongenital. Pada manusia, pada penyelidikan-penyelidikan
menunjukkan bahwa frekuensi kelainan kongenital pada bayi-bayi yang dilahirkan oleh ibu
yang kekurangan makanan lebih tinggi bila dibandingkan dengan bayi-bayi yang lahir dari
ibu yang baik gizinya. Pada binatang percobaan, adanya defisiensi protein, vitamin A
ribofIavin, folic acid, thiamin dan lain-Iain dapat menaikkan kejadian &elainan kongenital.
 Faktor-faktor lain
Banyak kelainan kongenital yang tidak diketahui penyebabnya. Faktor janinnya sendiri
dan faktor lingkungan hidup janin diduga dapat menjadi faktor penyebabnya. Masalah sosial,
hipoksia, hipotermia, atau hipertermia diduga dapat menjadi faktor penyebabnya. Seringkali
penyebab kelainan kongenitai tidak diketahui.
http://childrengrowup.wordpress.com/2012/06/26/120-kelainan-bawaan-pada-anak-
penyebab-dan-penanganannya/ 2012 narulita dewi dan widodo judarwanto

Jenis-jenis kelainan genetik


 Cri du chat, yang disebabkan oleh penghapusan bagian dari lengan pendek kromosom 5.
"Cri du chat" berarti "teriakan kucing" dalam bahasa Prancis, dan kondisi itu dinamakan
demikian karena membuat bayi yang terkena menangis bernada tinggi yang terdengar
seperti kucing. Individu yang terkena memiliki lebar set mata, kepala kecil dan rahang, dan
moderat sangat terbelakang mental dan sangat pendek.
 Wolf-Hirschhorn syndrome, yang disebabkan oleh penghapusan parsial dari lengan
pendek kromosom 4. Hal ini ditandai dengan retardasi pertumbuhan berat dan berat untuk
keterbelakangan mental yang mendalam.
 Sindrom Down, biasanya disebabkan oleh tambahan salinan kromosom 21 (trisomi 21).
Karakteristik meliputi tonus otot menurun, gempal membangun, tengkorak asimetris, mata
miring dan ringan sampai sedang keterbelakangan mental.
 Sindrom Edwards, yang merupakan kedua paling umum trisomi, sindrom Down adalah
yang paling umum. Ini adalah trisomi kromosom 18. Gejala termasuk keterbelakangan
mental dan motorik dan anomali kongenital menyebabkan berbagai masalah kesehatan
yang serius. Sembilan puluh persen mati pada masa bayi, namun, mereka yang hidup
melewati ulang tahun pertama mereka biasanya cukup sehat setelahnya. Mereka memiliki
karakteristik tangan mengepal dan jari tumpang tindih.
 Sindrom Patau, juga disebut D-Sindrom atau trisomi-13. Gejala yang agak mirip dengan
trisomi-18, tetapi mereka tidak memiliki bentuk tangan yang khas.
 Idic15, singkatan untuk Isodicentric 15 pada kromosom 15, juga disebut nama berikut
karena berbagai riset, tetapi mereka semua berarti sama; IDIC (15), dupliction Inverted 15,
Marker ekstra, GKG Inv 15, parsial tetrasomy 15
 Jacobsen sindrom, juga disebut gangguan penghapusan terminal 11q. Ini adalah
gangguan yang sangat langka. Mereka yang terkena dampak memiliki kecerdasan normal
atau retardasi mental ringan, dengan miskin keterampilan bahasa ekspresif. Kebanyakan
memiliki kelainan perdarahan yang disebut sindrom Trousseau Paris.
 Sindrom Klinefelter (XXY). Pria dengan sindrom Klinefelter biasanya steril, dan
cenderung memiliki lengan yang lebih panjang dan kaki dan lebih tinggi dari rekan-rekan
mereka. Anak laki-laki dengan sindrom sering pemalu dan pendiam, dan memiliki insiden
yang lebih tinggi keterlambatan bicara dan disleksia. Selama pubertas, tanpa pengobatan
testosteron, beberapa dari mereka dapat berkembang gynecomastia.
 Sindrom Turner (X bukan XX atau XY). Dalam sindrom Turner, karakteristik seksual
perempuan hadir tapi terbelakang. Orang dengan sindrom Turner sering memiliki
perawakan pendek, garis rambut rendah, fitur mata normal dan perkembangan tulang dan
"menyerah-dalam" penampilan untuk dada.
 XYY sindrom. XYY anak laki-laki biasanya lebih tinggi dari saudara mereka. Seperti
anak laki-laki XXY dan perempuan XXX, mereka agak lebih cenderung memiliki kesulitan
belajar.
 Triple-sindrom X (XXX). Gadis XXX cenderung tinggi dan kurus. Mereka memiliki
insiden yang lebih tinggi disleksia.
 Kecil penanda kromosom supernumerary. Ini berarti ada kromosom, ekstra yang
abnormal. Fitur tergantung pada asal bahan genetik tambahan. Cat-eye syndrome dan
sindrom kromosom 15 isodicentric (atau Idic15) keduanya disebabkan oleh kromosom
penanda supernumerary, seperti Pallister-Killian sindrom.

http://www.news-medical.net/health/Chromosomal-Abnormalities-(Indonesian).aspx 2012
dibawah lisensi Lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike

Teknik Menganalisa

 Pemeriksaan untuk menemukan adanya kelainan kongenital dapat dilakukan pada


-pemeriksaan janin intrauterine, dapat pula ditemukan pada saat bayi sudah lahir.
 Pemeriksaan pada saat bayi dalam kandungan berdasarkan atas indikasi oleh karena ibu
mempunyai faktor resiko: misalnya: riwayat pernah melahirkan bayi dengan kelainan
kongenital, riwayat adanya kelainan-kongenital dalam keluarga, umur ibu hamil yang
mendekati menopause. Pencarian dilakukan pada saat umur kehamilan 16 minggu.
 Dengan bantuan alat ultrasonografi dapat dilakukan tindakan amniosentesis untuk
mengambil contoh cairan amnion Beberapa kelainan kongenital yang dapat didiagnose
dengan cara ini misalnya: kelainan kromosome, phenylketonuria, galaktosemia, defek tuba
neralis terbuka seperti anensefali serta meningocele.
 Pemeriksaan darah janin pada kasus thallasemia. Untuk kasus2 hidrosefalus pemeriksaan
dapat diketemukan pada saat periksa hamil
http://childrengrowup.wordpress.com/2012/06/26/120-kelainan-bawaan-pada-anak-
penyebab-dan-penanganannya/ 2012 narulita dewi dan widodo judarwantoP
Perspektif Islam
Huznuzon kepada Allah SWT
Salah satu akhlak terpuji yang harus tertanam pada dirimu adalah sifat husnudhan kepada Allah.
Sifat husnudhan kepada Allah adalah sikap yang selalu berbaik sangka atas segala kehendak
Allah terhadap hamba-Nya. Selanjutnya yang menjadi pertanyaan besar ialah, Mengapa kita
harus berbaik sangka kepada Allah ? . Banyak hal yang terjadi pada kita seperti musibah
membuat kita secara tidak langsung menganggap Allah telah tidak adil kepada kita. Padahal
,sebagai seorang mukmin sejati senantiasa menganggap apa yang ditakdirkan Allah kepada kita
adalah yang terbaik .
Seseorang boleh saja sedih ,cemas , dan gundah bila terkena musibah, tetapi hal tersebut jangan
sampai berlarut larut sehingga akan membuat dirinya menyalakan Allah sebagai penguasa takdir.
Sikap terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan cara segera menata hati dan perasaan,
kemudian menegguhkan sikap bahwa setiap yang ditakdirkan Allah kepada kita mengandung
hikmah, inilah yang disebut dengan sikap husnudhan kepada Allah.
Sebagaimana firman Allah dalam QS. Yunus ayat 44:
Artinya :
“Sesungguhnya Allah tidak berbuat aniaya kepada manusia sedikit pun, akan tetapi manusia itu
sendiri berbuat anuaya kepada diri mereka sendiri. (QS. Yunus: 44)”
Sebagai seseorang mukmin yang meyakini bahwa Allah Maha Mengetahui atas apa yang terjadi
terhadap hambanya ,kita seharusnya berpikir optimis, yakinlah bahwa Rahmat dan Karunia yang
diberikan Allah kepada manusia tidak akan pernah putus. Berikut firman Allah SWT ,di bawah
ini;
Artinya: “dan rahmat ku meliputi segala sesuatu” (QS.Al-‘Araf 7 : 156).
Sebagaimana firman Allah diatas, yang telah menjelaskan bahwa Rahmat dan Kasih sayang
Allah meliputi segala sesuatu ,kita perlu berhusnuzan kepada Allah dalam segala hal dan
keadaan.
Allah Maha Mengetahui, maka disaat kita senang dan suka (karena mendapatkan rezeki dan
kenikmatan dari Allah ),maupun saat dalam keadaan susah dan duka (karena mendapatkan ujian
dan cobaan ) hendaknya kita iringi dengan kita berhusnudhan kepada Allah SWT. Sebab semua
yang diberikan oleh Allah ,baik berupa kenikmatan maupun cobaan ,di dalamnya mengandung
banyak hikmah dan kebaikan. Sebagaimana ditegaskan Allah dalam sebuah hadits qudis yang
berbunyi :
Artinya : “selalu menuruti sangkaan hamba ku terhadap diriku jika ia berprasangka baik maka
akan mendapatkan kebaikan dan jika ia berprasangka buruk maka akan mendapatkan
leburukan.” (H.R. at –tabrani dan ibnu hibban).
Sikap Husnuzan Kepada Allah
1. Sabar serta senatiasa berserah diri kepada Allah (tawakal),
yakni mempercayakan diri kepadaNya dalam melaksanakan sesuatu pekerjaan yang telah
direncanakan dengan mantap.
Dijelaskan dalam QS. Al-Baqarah:112
Artinya :
Barang siapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya
pahala pada sisi Tuhan dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka
bersedih hati. (QS. Al-Baqarah:112)
1. Senantiasa taat kepada Allah
2. Yakin bahwa terdapat hikmah di balik segala penderitaan dan kegagalan
3. Menerima dengan ikhlas semua keputusan Allah
4. Syukur dan qona’ah, yakni senatiasa berterima kasih atas pemberian Allah serta merasa
cukup atas pemberihanNya itu

Dijelaskan dalam QS. At-Taubah:59


Artinya :
Jika mereka sungguh-sungguh rida dengan apa yang diberikan Allah dan Rasul-Nya kepada
mereka, dan berkata: Cukuplah Allah bagi kami, Allah akan memberikan kepada kami sebagian
dari karunia-Nya dan demikian (pula) Rasul-Nya, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang
berharap kepada Allah. (Tentulah yang demikian itu lebih baik bagi mereka). (QS. At-
Taubah:59)
Hikmah Husnuzan kepada Allah
Sikap husnuzan mempunyai hikmah yang besar. Berhusnuzan kepada Allah memiliki hikmah
yang banyak, diantaranya seperti berikut.
1) Dapat menumbuhkan sikap untuk selalu optimis dalam menyongsong masa depan
Sebagaimana firman Allah yang Artinya :
Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri,
janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa
semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
2) Menumbuhkan perasaan tidak mudah putus asa
3) Menumbuhkan perasan syukur kepada Allah atas nikmat yg telah dianugrahkan allah
kepada kita
4) Menumbuhkan sifat sabar dan tawakkal.
http://lathifashofi.wordpress.com/2011/05/10/makalah-materi-pai/ Rahayu ,Suci & Toifuri,
2007 Pendidikan Agama Islam SMA ( Jakarta: Ganesa Exact)
Tabah / sabar
Sabar (tabah) adalah tahan menderita mengahadapi yang tidak disenangi dengan ridho dan
menyerahkan diri kepada Allah. Sabar adalah kemampuan menahan diri dikala ada godaan utnuk
tidak marah atau tidak pasrah.

Orang sabar (Tabah) dalam berbagai keadaan akan tetap tenang, selalu mengingat Alla dan
berserah diri kepada Nya. Orang yang tabah , tahan menderita apabila terkena musibah, tidak
lekas putus asa dalam menunaikan kewajiban serta meraih apa yang dicitakan.
Sabar adalah suatu bagian dari akhlak utama yang dibtuhkan seorang muslim dan masalah dunia
dan agama. Salah seorang ulama pernah berkata bahwa pada intinya sabar dan ikhlas adalah inti
dalam menjalankan agama.

Rasullullah bersabda : " Sabar adalah cahaya (kemenangan yang gemilang)" (HR mUslim)

" Sesungguhnya hanya orang-orang yang sabarlah yang dicukupkan pahal merea tanpa batas"
( Q.S Az Zumar : 10)
" dan diantara mereka iu kami jadikan pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan
perintah kami, ketika mereka saba dan meyakini ayat-ayat kami". ( Q.S As-Sajdah : 24)

Sikap sabar bisa dikelompokan dalam tiga hal :


1. Sabar dalam menunaikan ibadah
Dalm menunaikan ibadah syetan selalu menggoda dan nafsu selalu mengganggu agar perintah
ibadah ditinggalkan atau dilalaikan. Tetapi orang yang sabar dapat menangkis dan mengatasinya
sehingga bisa tetap mampu mengerjakan perintah Allah Dengan Baik.

2. Sabar dalam meninggalkan maksiat


Menahan diri untuk menghindarkan dari segala perbuatan jahat dan adari menuruti hawa nafsu
angakara murka dan menghindarkan diri dari segala perbuatan yang mungkin dapat
menjerumuskan diri ke juranh kehinaan dan merugikan seseorang. sabar tehadap maksiat ialah
semacam unsur pertahanan yang melawan dorongan-dorongan yang menggoda manusia dalam
perjalanan hidupnya, serta menyingkirkan perbuatan-perbuatan dosa yang terlarang dan tercela.
Sabar adalah pengaruh dari keyakinan yang mendalam dan tujuan yang bulat mencari keridhoan
Allah untuk memperoleh derjat nilah kita selalu berdoa sebagaiman yang tersebut dalm Al
Quran:

‫ربنا افرغ علينا صبرا وتوفنا مسامين‬

" Ya Allah Tuhan kami, limpahknlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam
keadaan berserah diri (kepada-Mu). (Q.s Al A'raf : 126)

3. Sabar dalam Musibah


Musibah yang menimpa diterima dengan sabar dan bertawakal kepada Allah yaitu berihtiar untuk
terlepas dari musibah itu. Hidup ini adalah perjuangan. Perjuangan tidak luput dari ujian dan
cobaan yang pasti diberikan Allah.

http://islamwiki.blogspot.com/2008/12/tabah-dan-sabar.html#ixzz2BjyCMYLb 2008

Anda mungkin juga menyukai