Anda di halaman 1dari 7

LI 1 mm proses pembelahan sel

LO 1.1 mm mitosis

LO 1.2 mm meiosis

Meiosis merupakan pembelahan sel yang menghasilkan sel anak dengan jum;ah kromosom setengah
dari induknya. Pembelahan meiosis disebut juga sebagai pembelahan reduksi karena dalam proses
pembelahannya terjadi pengurangan atau reduksi jumlah kromosom akibat pembagian. Pengurangan
jumlah kromosom tersebut bertujuan memelihara jumlah kromosom yang tetap dalam satu spesies.

Pada sel tumbuhan dan hewan, meiosis terjadi didalam alat-alat reproduksinya, yakni pada
pembentukan sel kelamin atau sel gamet. Pada tumbuhan berbiji, meiosis terjadi pada putik dan kepala
sari, sedangkan pada manusia dan hewan terjadi pada testis dan ovarium.

Urutan tahapan meiosis

Pembelahan 1 meiosis 1 profase 1

Prometafase 1

Metafase 1

Anafase 1

Telofase 1

Meiosis

Pembelahan II meiosis II profase II

Metafase II

Anafase II

Telofase II

Pembelahan meiosis meliputi dua kali pembelahan secara lengkap dan menghasilkan 4 sel anak yang
haploid (N). pada manusia dengan 46 kromosom diploid akan dihasilkan 4 buah sel kelamin haploid
dengan 23 kromosom.

Pada pembelahan meiosis 1, pembelahan disertai dengan profase yang cukup panajang dan terjadi
pencampuran kromosom homolog. Pada pembelahan reduksi terjadi faktor hereditas menghasilkan dua
sel anak yang haploid. Pada pembelahan meiosis II, sel haploid mengalami pembelahan secara mitosis
dan dihasilkan 4 sel anak yang masing-masing haploid. Setiap sel anak memiliki sifat yang berbeda-beda.
1. Meiosis 1
Pada awal pembelahan meiosis 1, nucleus membesar yang menyebabkan penyerapan air dari
sitoplasma oleh inti sel meningkat sampai tiga kali lipat

Profase I
Pada tahap ini benang kromatin akan memendek dan menebal sehingga membentuk
kromosom, setiap kromosom yang terdiri atas dua kromatid akan bergabung dengan
homolognya, proses ini dinamakan dengan sinapsis, pasangan-pasangan kromosom homolog ini
tampak memiliki 4 kromatid sehingga dinamakan tetrad. Pada saat pembentukan tetrad,
pertukaran bagian dari kromatid dapat terjadi. Hal ini dinamakan dengan pindah silang atau
crossing over. Inti kemuian akan menghilang dan benang spindle dibentuk. Benang spindel akan
membawa etrad menuju bidang pembelahan.
Peristiwa pindah silang pada profase I merupakan penyebab terjadinya perbedaan sifat pada
sel-sel hasil meiosis. Hal tersebut menyebabkan tidak ada kromosom yang benar-benar mirip.
Tentunya hal ini berpengaruh terhadap sel-sel keturunannya.

Metafase I
Metafase I dimulai dengan berjajarnya tetrad dibidang pembelahan dengan posisi saling
berhadapan menuju kutub masing-masing. Namun, posisi kromatid masih tetap tertahan
disentromernya

Anafase I
Pada tahap anafase I, tetrad ( 2 kromosom homolog) ini kemudian akan terpisah, namun
kromatid masih melekat pada benang spindel disentromer. Setiap anak kromosom akan
bergerak menuju kutub yang belawanan. Pada tahap ini terjadi pengurangan atau reduksi
jumlah kromosom akibat pemisahan kromosom homolog.

Telofase I
Kromosom telah enuju kutub masing-masing pada tahap telofase I. setiap kutub kini memiliki
kromosom hapoid dengan dua kromatid. Nukleous tampak kembali dan dalam satu sel
terbentuk 2 inti yang lengkap. Setelah itu, terjadi sitokinesis, yaitu pembentukan p;asma
membrane untuk memisahkan sitoplasma sehingga membentuk 2 sel anak yang haploid.
Setelah telofase I pada beberapa organism, kromosom terurai dan membrane inti terbentuk
kembali. Selanjutnya, terdapat interfase sebelum meiosis II dimulai . pada beberapa spesies
lainnya, sel-sel yang dihasilkan dari meiosis I segera melakukan persiapan untuk pembelahan
meiosis II. Pada kedua cara tersebut tidak terjadi duplikasi kromosom pada proses antara
telofase I dan awal meiosis II.

2. Meiosis II
Pembelahan meiosis II adalah pemelahan mitosis, yakni dari satu sel yang haploid menjadi 2 sel
anak yang haploid berbeda dengan meiosis I, pembelahan meiosis II diawali dengan sel anak
yang haploid.

Profase II
Profase II diawali dengan pembelahan dua buah sentriol menjadi 2 pasang sentriol baru. Setiap
pasang sentriol baru. Setiap pasang sentriol akan bergerak menuju kutub yang berlawanan.
Benang spindel dam membrane inti dibentuk, sementara nucleus lenyap . pada tahap ini
kromosom berubah menjadi kromotid.

Metafase II
Pasangan kromatid dari kromosom haploid berada didalam pembelahan.kinetokor dari setiap
kromatid ini akan menghadap kutub yang berlawanan. Benang spindel menghubungkan
sentromer dengan kutub pembelah.

Anafase II
Sentromer akan membelah sehingga kromatid bergerak menuju kutub yang berlawanan

Telofase II
Pada tahap ini, masing-masing kutub telah memiliki sebuah kromosom haploid. Benang spindel
akan menghilang dan diikuti dengan sitokinesis menghasilkan 4 sel anak yang haploid.
Praktis Belajar Biologi Oleh Fiktor Ferdinand P. dan Moekti Ariwibowo

LI 2 mm kelainan genetik

LO 2.1 mm penyebab kelainan genetik

Kelainan genetik adalah polodaktili (berjari banyak) dan albanisme (tubuh tidak memiliki
melanin, sehingga berwarna pucat). Yang merupakan penyaki yang muncul karena tidak berfungsinya
faktor-faktor genetic yang mengatur struktur dan funsi fisiologi manusia, penyakit genetic menyebabkan
masalah medis yang bervariasi yang disebabkan oleh mutasi gen, mutasi gen merupakan perubahan
susunan gen yang umumnya tidak sempurna atau cacat. Oleh karena itu, alel mutan bersifat resesif,
sedangkan sel alel normalnya dominan. Namun, ada juga mutasi yang bersifat dominan.berdasarkan
sifat alelnya kelainan dan penyakit genetik dapat digolongkan :

 kelainan dan penyakit genetik yang disebabkan faktor alel tunggal autosomal yang dominan.
 Kelainan dan penyakit genetik yang disebabkan faktor alel tunggal autosomal yang resesif
 Kelainan dan penyakit genetik yang disebabkan alel tertaut tertaut dengan kromosom
seks/kelamin
 Kelainan dan penyakit genetik yang disebabkanoleh pengaruh aberasi kromosom

LO 2.2 mm jenis kelainan genetik

Jenis kelainan dan penyakit genetik pada manusia digolongkan berdasar penyebabnya, yaitu adanya
kelainan dan penyakit genetik karena :

Kelainan atau penyakit genetik Konsekuensi utama


Pewarisan alel resesif autosomal Tidak adanya pigmen kulit

Albino anemia sel sabit Adanya hemoglobin sel sabit (Hbs) yang tidak
normal sehingga terjadi cacat pada sel-sel darah
merah yang mengakibatkan anemia

Fibrosis sistik Tidak adanya protein yang membantu transport


ion klorida melalui membrane plasma. Oleh
karenanya dihasilkan banyak lender yang
mempengaruhi pancreas, saluran pernapasan,
kelenjer keringan dan lain-lain.

Fenilketonuria Memiliki asam amino fenilanin yang akan


merusak sistem saraf dan mengarah pada
keterbelakangan mental. Jika penyakit
diketahuidari awal, bayi dapat diberi diet protein
yang bebas fenilanin
Galaktosemia Tidak dapat menggunakan galaktosa (laktosa
dari ASI ibu) jika tidak diobati, bayi akan
mengalami keterbelakangan mental. Jika
diketahui dari awal, bayi dapat diobati dengan
diet bebak laktosa

Talasemia Sel-sel darah merah yang tidak normal sehingga


mengakibatkan anemia

Pigmen tidak normal, bila kulit terpapar sinar


Xeroderma pigmentosum matahari akan menyebabkan kanker kulit

Pewarisan alel dominan Kerdil karena gagalnya pertumbuhan tulang


autosomal akondroplasia rawan dan tulang sejati, sehingga tidak dapat
tumbuh membesar. Namun intelejensi, ukuran
kepaa dan ukuran tubuh normal

Brakidaktili Jari tangan atau kaki yang memendek karena


memendeknya ruas-ruas tulang jari

Penyakit Huntington Menggelengkan kepala pada satu arah karena


terjadi degenerasi sistem saraf yang cepat dan
tidak dapat balik

Polidaktili Jumlah jari-jari tangan atau kaki yang berlebih

Penyakit ginjal polisistik pada Terbentuk kista didalam ginjal, lebih lanjut dapat
orang dewasa menyebabkan gagal ginjal

progeria Penuaan pada usia dini


sindrom marfan Tidak ada atau ada kelainan jaringan pengikat

sindrom achoo Bersin yang kronis


Pewarisan alel resesif trtaut
kromosom seks kelamin X

Buta warna Penderita umumnya tidak dapat membedakan


warna hijau dan merah atau semua warna

Lchtyosis Defisensi enzim sulfatase steroid, menyebabkan


kulit kering, tampak bersisik seperti ikan,
khususnya pada lengan dan kaki

Distrofi otot Degenerasi otot, keterbelakangan mental dan


defisiensi protein distrofin

Hemophilia Darah tidak dapat atau sangat lambat membeku


karena tidak ada faktor koagulasi

Sindrom fragile x Keterbelakangan mental

Syndrome lesch-nyhan Defesiensi enzim hipoksantin-guanin fosforil


transferase (HGPRT) yang menyebabkan
keterbelakangan mental, degenerasi motorik
dan kematian diusia muda
Aberasi jumlah kromosom

kondisi XYY Keterbelakangan mental ringan atau tidak ada


gejala sama sekali
Sindrom down
Keterbelakangan mental dan cacat jantung

Sindrom kinefelter Keterbelakangan mental dan sterilitas

Sindrom turner Sterilitas ovarium dan sifat-sifat seksual yang


tidak normal
Aberasi struktur kromosom

Sindrom cri du chat Keterbelakangan mental dan bentuk laring tidak


normal

Chronic myelogenous leukemia Produksi sel-sel darah putih berlebihan pada


sumsum tulang belakang

BIOLOGI : - Jilid 3 Oleh Diah Aryulina, Dkk

LO 2.3 mm cara mendeteksi / menganalisa kelainan genetik

LI 3 mm perspektif islam

LO 3.1 mm tabah

Sabar merupakan salah satu akhlak qur’ani yang paling utama dan ditekankan dalam alqur’an
baik dalam surah makkiyah maupun madaniyyah serta merupakan akhlak yang terbanyak sebutannya
dalam alqur’an. Kata sabar secara bahasa adalah menahan dan mencegah diri,
Al-Quran Menyuruh Kita Sabar Oleh Yusuf Al Qaradhawi

LO 3.2 berprasangka baik terhadap allah

Anda mungkin juga menyukai