Anda di halaman 1dari 32

Kampung Iwol

DISTRIK OKABA
KATA PENGANTAR

Pengelolaan Pesisir Terpadu atau dalam bahasa asing sering disebut dengan Integrated
Coastal Managament (ICM) merupakan sebuah konsep pengelolaan wilayah pesisir secara
terintegrasi. Integrasi yang dimaksud ialah upaya pengelolaan secara terpadu, terpadu antar
ekosistem pesisir, terpadu antara ekosistem daratan dengan laut, terpadu antar instansi
pemerintahan, terpadu antara pemerintah dengan pemangku kepentingan (stakeholder), dan terpadu
antar multi displin ilmu. Keterpaduan tersebut dipandang perlu untuk mencegah konflik kepentingan
akan laut, konflik wewenang akan laut, dan konflik penggunaan sumber daya hayati dan non-hayati
yang ada di pesisir dan lautan. Keterpaduan merupakan aspek yang sangat penting dalam kegiatan
pembangunan masyarakat pesisir

Penyusunan dokumen rencana pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu (ICM) Kampung
Iwol merupakan salah satu kegiatan Pembangunan Masyarakat Pesisir melalui CCDP IFAD.
Rencana ini diharapkan menjadi salah satu rekomendasi konstruktif, baik kepada pemerintah pusat
(Kementerian Kelautan dan Perikanan) serta PMO (Project Managament Officer), dan pemerintah
daerah (Dinas Perikanan) serta PIU (Project Implementation Unit) Kabupaten Merauke ataupun
pemangku kepentingan diluar pelaksana kegiatan CCDP IFAD. Dokumen ini dapat dijadikan salah
satu dokumen acuan dan arahan dalam perencanaan, pemanfaatan, pengawasan dan pengendalian
sumberdaya sehingga dapat tercapai keseimbangan ekonomi dan ekologi dalam rangka menjamin
kelestarian sumberdaya pesisir dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Dokumen ICM
ini disusun melalui serangkaian kegiatan antara lain pengumpulan data sekunder, survey lapangan,
wawancara, FGD, analisis data dan penulisan dokumen.

Dokumen Pengelolaan Wilayah Pesisir (ICM) ini masih perlu dikonsultasikan kembali kepada
stakeholder terkait untuk mendapatkan masukan sehingga menjadi lebih baik. Selain itu rencana
pengelolaan ini diharapkan dapat diadopsi dalam rencana pembangunan desa atau pemerintahan
daerah Kabupaten Merauke, agar mendapatkan pengakuan dari masyarakat luas dan pemangku
kepentingan lainnya dan ikut mengimplementasikannya di masa datang.

Akhirnya, disampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang
telah membantu dalam keseluruhan proses penyusunan dokumen ICM ini.

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................... i


DAFTAR TABEL ................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1


1.1 Latar Belakang .......................................................................................................................... 1
1.2 Ruang Lingkup .......................................................................................................................... 2
1.3.Tujuan ....................................................................................................................................... 3
1.4 Tahapan Penyusunan ............................................................................................................... 3

BAB II RONA WILAYAH PESISIR ........................................................................ 5


2.1 Kondisi Geografis dan Administratif .......................................................................................... 5
2.2 Kondisi Sosial Budaya ............................................................................................................... 7
2.3 Aktivitas Ekonomi ...................................................................................................................... 9
2.4.Potensi SDA dan Ekosistem Pesisir .......................................................................................... 10

BAB III PERENCANAAN PENGELOLAAN .......................................................... 12


3.1 Isu-Isu Prioritas ......................................................................................................................... 12
3.2.Strategi Pengelolaan ................................................................................................................. 15
3.3 Rencana Program ..................................................................................................................... 17
3.4 Monitoring dan Evaluasi ............................................................................................................ 20

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 21


LAMPIRAN ........................................................................................................... 22

i | Dokumen Perencanaan Pengelolaan Pesisir Kampung Iwol, Kabupaten Merauke


DAFTAR TABEL

Tabel 1. Identifikasi perencanaaan aspek Sumberdaya Alam dan Lingkungan ............................................15


Tabel 2. Identifikasi perencanaan aspek Sosial-Budaya Kampung Iwol .......................................................15
Tabel 3. Identifikasi Perencanaan aspek Ekonomi ........................................................................................16
Tabel 4. Identifikasi perencanaan aspek Kelembagaan ................................................................................16
Tabel 5. Rencana Strategis dalam 5 tahun ...................................................................................................17

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Diagram alir Penyusunan rencana pengelolaan pesisir terpadu ....................................................3


Gambar 2 Peta Administrasi Kampung Iwol ....................................................................................................5
Gambar 3 Peta Penggunaan Lahan (land use) Kampung Iwol........................................................................6
Gambar 4 Peta Infrastruktur Kampung Iwol.....................................................................................................7
Gambar 5 Persentase pendidikan penduduk di Kampung Iwol .......................................................................8
Gambar 6 Persentase mata pencaharian penduduk Kampung Iwol................................................................9
Gambar 7 Peta Penggunaan ruang laut (sea use) Kampung Iwol.................................................................10
Gambar 8 Peta Sumberdaya Pesisir Kampung Iwol......................................................................................11
Gambar 9 Peta Perencanaan Pengelolaan Pesisir Terpadu (ICM) Kampung Iwol........................................12

ii | Dokumen Perencanaan Pengelolaan Pesisir Kampung Kumbe, Kabupaten Merauke


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Wilayah pesisir memiliki sumberdaya alam yang dapat dimanfaatkan secara langsung maupun
tidak langsung. Potensi yang dapat dimanfaatkan secara langsung seperti perikanan merupakan hasil
nyata dan menjadi tumpuan utama bagi masyarakat yang hidup di wilayah pesisir. Melalui perikanan
tangkap dan budidaya memberikan kontribusi secara signifikan terhadap pendapatan masyarakat
pesisir, khususnya bagi rumah tangga nelayan. Adapun sumberdaya penting yang perlu diupayakan
agar terus terjaga kondisinya antara lain: perbaikan ekosistem terumbu karang, lamun, dan mangrove.
Setiap masing-masing ekosistem tersebut mampu terjaga dengan baik maka mengindikasikan
melimpahnya stock ikan. Selain potensi sumberdaya yang melimpah, ekosistem lingkungan pesisir juga
memberikan potensi berupa peluang pengembangan jasa-jasa lingkungan seperti pariwisata,
pengolahan hasil perikanan, dll.
Hal tersebut mendorong adanya peningkatan permintaan terhadap kebutuhan sumberdaya dan
jasa lingkungan. Seiring dengan pemanfaatan wilayah pesisir yang meningkat maka akan berdampak
pada munculnya berbagai permasalahan. Indikasi tersebut ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah
penduduk yang menetap diwilayah pesisir, meningkatnya kemiskinan masyarakat pesisir, terjadinya
pencemran limbah cair maupun padat di lingkungan pesisir, kerusakan ekosistem pesisir, konflik
kepentingan.
Kabupaten Merauke berada di wilayah pesisir, termasuk salah satunya adalah Kampung Iwol
yang berada di Distrik Okaba. Sumberdaya alam, perikanan tangkap, kebudayaan, dan jasa-jasa
lingkungan di wilayah tersebut sangat berpotensi untuk dikembangkan dalam rangka membantu
program pembangunan wilayah daerah. Pembangunan di wilayah pesisir dan laut yang merupakan
suatu proses perubahan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, tidak terlepas dari aktivitas
pemanfaatan sumberdaya alam pesisir dan laut. Pada aktivitas ini sering dilakukan kegiatan-kegiatan
yang menimbulkan perubahan pada sumberdaya alam. Diantaranya pembuangan limbah galangan
kapal. Adanya aktifitas tersebut meberikan dampak terhadap lingkungan pesisir Kampung Iwol.
Sejalan dengan permasalahan tersebut, perencanaan pembangunan Kampung Iwol tetap
memperhatikan aspek-aspek ekologi yang berlaku untuk mengurangi dampak negatif yang dapat
merugikan bagi kelangsungan pembangunan itu sendiri secara menyeluruh. Perencanaan dan
pengelolaan sumberdaya alam pesisir dan laut perlu dipertimbangkan secara cermat dan tepadu dalam

1 | Dokumen Perencanaan Pengelolaan Pesisir Kampung Iwol, Kabupaten Merauke


setiap perencanaan pembangunan, agar dapat dicapai suatu pengembangan lingkungan hidup di
pesisir dan laut dalam lingkup pembangunan.
Konsep perencanaan pengembangan wilayah pesisir perlu dilakukan dengan menggunakan
pendekatan yang menyeluruh. Pengelolaan pesisir terpadu (Integrated Coastal Management)
merupakan suatu pendekatan pengelolaan wilayah pesisir yang melibatkan dua atau lebih ekosistem,
sumberdaya, dan kegiatan pemanfaatan (pembangunan) secara terpadu yang bertujuan untuk
mencapai pembangunan wilayah pesisir secara berkelanjutan. Keterpaduan tersebut perlu mencakup
tiga dimensi, yaitu: sektoral, bidang ilmu, dan keterkaitan ekologis (Dahuri et al. 2001).

1.2 Ruang Lingkup


1.2.1 Ruang Lingkup Wilayah
Perencanaan dalam pelaksanaan kegiatan penyusunan rencana pengelolaan wilayah pesisir
berada pada Kampung Iwol.

1.2.2 Ruang Lingkup Kegiatan


Adapun ruang lingkup kegiatan dalam pelaksanaan pekerjaan penyusunan rencana pengelolaan
wilayah pesisir desa/Kampung Iwol adalah sebagai berikut:
1. Menginventarisasi berbagai data primer dan sekunder yang berkaitan dengan potensi
sumberdaya alam (pertanian, kehutanan, kelautan dan perikanan, pertambangan dan energi, dll)
dan jasa lingkungan di wilayah pesisir.
2. Mengidentifikasi isu strategis yang ada, khususnya isu kerusakan ekosistem wilayah pesisir,
ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan di pesisir Kampung Iwol.
3. Mengidentifikasi kondisi perekonomian wilayah baik berupa gambaran perekonomian
masyarakat, kegiatan investasi yang berkembang, dan potensi pengembangan ekonomi untuk
multi sektor yang ada di wilayah pesisir Kampung Iwol.
4. Mengidentifikasi kondisi sosial dan nilai-nilai budaya (budaya lokal) dalam pengelolaan
sumberdaya pesisir Kampung Iwol.
5. Menyusun rencana induk pengelolaan di wilayah pesisir Kampung Iwol, antara lain: isu strategis,
visi dan misi, konsep kebijakan dan strategi pengembangan wilayah pesisir dan laut, rencana
struktur runag wilayah pesisir, rencana pola pemanfaatan ruang pesisir dan laut, rencana
kawasan-kawasan prioritas yang layak usaha secara nasional dan regional serta sektor
unggulan yang dapat dikembangkan.
6. Mengadakan pertemuan dan diskusi melalui FGD di pesisir Kampung Iwol yang melibatkan
segenap pemangku kepentingan.

2 | Dokumen Perencanaan Pengelolaan Pesisir Kampung Kumbe, Kabupaten Merauke


1.3. Tujuan
Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk menyusun rencana pengelolaan wilayah pesisir
terpadu ICM Kampung Iwol, Kabupaten Merauke yang menyeluruh terpadu dan berkelanjutan sesuai
dengan visi dan misi pengembangan pengelolaan wilayah Pesisir Kabupaten Merauke 20 tahun
kedepan.

1.4 Tahapan Penyusunan


Proses penyusunan rencana pengelolaan wilayah pesisir terpadu Kampung Iwol, sebagaimana
disajikan dalam alur tahapan penyusunan pada Gambar 1 :
Persiapan

Studi Literatur

Resource Replikasi Desa Data BPS Profil Kampung


Inventory

Identifikasi Isu
Pengelolaan

Community
FGD Mapping

Rumusan Isu Penyajian Spasial

Kajian Strategi
Pengelolaan

Draft Dokumen
Rencana Konsultasi
Pakar
Dokumen
Perencanaan

Gambar 1. Diagram alir Penyusunan rencana pengelolaan pesisir terpadu


Diagram alir penyusunan rencana pengelolaan pesisir terpadu Kampung Iwol , meliputi 1.
persiapan, 2. studi literatur dalam pengumpulan data dan informasi melalui (resources inventory) data
sumberdaya lingkungan pesisir, replikasi desa merupakan data spasial berupa sistem informasi

3 | Dokumen Perencanaan Pengelolaan Pesisir Kampung Kumbe, Kabupaten Merauke


geospasial. Data BPS, dan Profil Kampung atau desa. Setelah proses tersebut dilanjutkan pada 3.
Identifikasi atau pencarian informasi permasalahan dengan diskusi kelompok (Focus Group
Discussions), penggalian informasi spasial dari masyarakat (community mapping based). Dari tahapan
tersebut akan menghasilkan rumusan isu atau permasalahan dan penyajian spasial dalam peta.
Rumusan isu dan penyajian spasial diharapkan sebagai bahan untuk tahapan 4. kajian
strategis, sehingga dapat menghasilkan 5. draft dokumen perencanaan pengelolaan pesisir yang
terlebih dahulu dikonsultasikan dengan pakar para ahli untuk menjadi dokumen rencana pengelolaan
pesisir yang telah disepakati bersama antar pemangku kepentingan.

4 | Dokumen Perencanaan Pengelolaan Pesisir Kampung Kumbe, Kabupaten Merauke


BAB II
RONA WILAYAH PESISIR

2.1 Kondisi Geografis dan Administratif


Kampung Iwol merupakan salah satu kampung yang berada di Distrik Okaba, Kabupaten
Merauke. Kampung Iwol secara geografis terletak pada 07o 56’ 14,36’’ - 08o 6’ 49,36’’ LU dan 1390 34’
5,22” - 1390 39’ 6,31” BT dengan luas wilayah 65,94 km2. Adapun batas wilayah administrasi Kampung
Iwol dapat dilihat pada peta administrasi yang terjadi di Gambar 2.

Gambar 2 Peta Administrasi Kampung Iwol

Berdasarkan peta adminitrasi diatas dapat diketahui bahwa Kampung Iwol di sebelah utara
berbatasan dengan Kecamatan Nguti, sebelah selatan berbatasan dengan Laut Arafuru, sebelah timur
dengan Kampung Makaling, dan sebelah barat berbatasan dengan Kampung Dufmira.
Wilayah Kampung Iwol sebagian besar merupakan lahan pertanian dan lahan hutan. Lahan
pertanian di Kampung Iwol terdiri dari lahan basah dan lahan kering, sedangkan lahan hutan yang

5 | Dokumen Perencanaan Pengelolaan Pesisir Kampung Kumbe, Kabupaten Merauke


terdapat di Kampung Iwol terdidir dari lahan hutan produksi dan lahan hutan lindung. Berikut peta
penggunaan lahan (land use ) di Kampung Iwol.

Gambar 3 Peta Penggunaan Lahan (land use) Kampung Iwol

Pemukiman masyarakat di Kampung Iwol hanya sebagian kecil dari total keseluruhan luas
wilayah Kampung Iwol. Aktivitas masyarakat di Kampung Iwol ditunjang dengan beberapa sarana dan
prasarana yang tersedia, seperti sekolah, sarana kesehatan, sarana peribadatan, dll. Selain itu untuk
menunjang perkembangan informasi masyaarakat kampung Iwol, CCDP-IFAD mendirikan pondok
informasi yang berfungsi sebagai sarana berkumpul masyarakat. Berikut peta insfrastruktur yang
tersedia di Kampung Iwol.

6 | Dokumen Perencanaan Pengelolaan Pesisir Kampung Kumbe, Kabupaten Merauke


Gambar 4 Peta Infrastruktur Kampung Iwol

2.2 Kondisi Sosial Budaya


2.2.1 Penduduk
Pada tahun 2015, penduduk yang berada di Kampung Iwol berjumlah 206 jiwa, dengan
perbandingan 116 jiwa penduduk laki-laki dan 90 jiwa penduduk perempuan. Jumlah keseluruhan
kepala keluarga (KK) di Kampung Iwol adalah 64 KK, sedangkan jumlah rata-rata anggota keluarga di
Kampung Iwol berjumlah 3 anggota/KK.

2.2.2 Kesejahteraan Keluarga


Berdasarkan tingkat pendapatan, kesejahteraan masyarakat di Kampung Iwol masih tergolong
sedang. Hal ini terlihat dari masih adanya kemiskinan di Kampung Iwol. Tingkat kemiskinan yang
tercatat di Kampung Iwol diperkirakan masih mencapai 39%.
Sedangkan berdasarkan tingkat kesehatan, di Kampung Iwol masih ditemui balita yang berstatus
gizi kurang dan gizi buruk. Balita penderita gizi kurang dan gizi buruk di Kampung Iwol masing-masing
sebanyak 2 orang (28,57%).

7 | Dokumen Perencanaan Pengelolaan Pesisir Kampung Kumbe, Kabupaten Merauke


2.2.3 Pendidikan
Tingkat pendidikan penduduk Kampung Iwol sangat bervariasi, yaitu dari lulusan SD hingga
lulusan perguruan tinggi. Meskipun begitu, masih ditemukan penduduk buta huruf di kampung ini.
Penduduk di Kampung Iwol yang buta huruf tercatat sebesar 3% dari keseluruhan penduduk.
Sedangkan persentase terbanyak tingkat pendidikan di Kampung Iwol adalah lulusan SLTP.
Sedangkan sarana pendidikan yang tersedia di Kampung Iwol hanya 1 (satu) buah Sekolah Dasar (SD)
saja. Berikut diagram tingkat persentase pendidikan penduduk Kampung Iwol.

3% 3%
4%

30%
Lulus SD
20%
lulus SLTP
lulus SLTA
Lulus Perguruan Tinggi
Tidak Lulus SD
Buta Huruf

40%

Gambar 5 Persentase pendidikan penduduk di Kampung Iwol

2.2.4 Fasilitas Kesehatan


Sarana kesehatan yang tersedia di Kampung Iwol hingga saat ini berupa 1 (satu) unit Pustu dan
1 (satu) unit Posyandu. Sedangkan tenaga medis yang membantu penduduk Kampung Iwol adalah 2
orang bidan.

2.2.5 Kelembagaan
Lembaga yang terdapat di Kampung Iwol selain Pemerintah Kampung diantaranya adalah
Pemberdayaan Kesehatan Keluarga (PKK), Badan Musyawarah Kampung (BAMUSKAM), dan
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kampung (LPMK).

8 | Dokumen Perencanaan Pengelolaan Pesisir Kampung Kumbe, Kabupaten Merauke


2.3 Aktivitas Ekonomi
2.3.1 Mata Pencaharian Masyarakat
Mata pencaharian penduduk Kampung Iwol terdiri dari petani, nelayan penuh waktu, pengumpul
ikan, pengolah ikan, wiraswasta, PNS, POLRI, TNI, dan Pensiunan. Persentase terbesar untuk mata
pencaharian penduduk di Kampung Iwol adalah Petani dan Nelayan, yaitu masing-masing sebesar
39%. Berikut diagram persentase mata pencaharian penduduk Kampung Iwol disajikan pada Gambar 2.

Petani
Nelayan penuh waktu

39% Pengumpul ikan


Pengolah ikan
Wiraswasta
PNS
POLRI
TNI
39% Pensiunan

Gambar 6 Persentase mata pencaharian penduduk Kampung Iwol

2.3.2 Pendapatan Perkapita Sektor Perikanan


Mata pencaharian penduduk Kampung Iwol yang berasal dari sektor perikanan terdiri dari
nelayan dan pengolah ikan. Rata-rata pendapatan nelayan dan juga pengolah ikan di Kampung Iwol,
yaitu sebesar Rp. 500.000,00 per bulannya.

2.3.3 Prasarana dan Sarana


Wilayah pesisir dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mencari ikan. Nelayan di Kampung Iwol
termasuk dalam kategori nelayan tradisional dengan alat tangkap yang digunakan berupa jaring tarik.
Lokasi daerah penangkapan ikan masyarakat Kampung Iwol disajikan pada gambar seause dibawah
ini.

9 | Dokumen Perencanaan Pengelolaan Pesisir Kampung Kumbe, Kabupaten Merauke


Gambar 7 Peta Penggunaan ruang laut (sea use) Kampung Iwol

2.4. Potensi SDA dan Ekosistem Pesisir


2.4.1 Ekosistem Mangrove
Hutan mangrove merupakan komunitas vegetasi pantai tropis, yang didominasi oleh beberapa
spesies pohon mangrove yang mampu tumbuh dan berkembang pada daerah pasang-surut pantai
berlumpur. Komunitas vegetasi ini umumnya tumbuh pada daerah intertidal dan supratidal yang cukup
mendapat aliran air, dan terlindung dari gelombang besar dan arus pasang-surut yang kuat. Karena itu
hutan mangrove banyak ditemukan di pantai-pantai teluk yang dangkal, estuaria, delta dan daerah
pantai yang terlindung. (Bengen 2002)
Kondisi ekosistem mangrove di wilayah Kampung Iwol menurut sebarannya berada pada wilayah
bagian selatan. Luasan secara detail sebaran beserta jenis mangrove di Kampung Iwol belum
diketahui. Sehingga diperlukan upaya untuk merekomendasikan pengambilan data resource inventory
untuk mengetahui berapa luasan actual mangrove yang terdapat di Kampung Iwol. Berikut peta
sumberdaya pesisir yang terdapat di Kampung Iwol.

10 | Dokumen Perencanaan Pengelolaan Pesisir Kampung Kumbe, Kabupaten Merauke


Gambar 8 Peta Sumberdaya Pesisir Kampung Iwol

11 | Dokumen Perencanaan Pengelolaan Pesisir Kampung Kumbe, Kabupaten Merauke


BAB III
PERENCANAAN PENGELOLAAN

Perencanaan pengelolaan merupakan salah satu upaya yang perlu dilakukan dalam rangka
pelaksanaan pengelolaan wilayah pesisir yang berkelanjutan. Perencanaan untuk Kampung Iwol adalah
pengembangan sektor ekowisata serta kawasan rehabilitasi mangrove. Ekosiwata yang direncanakan
adalah berupa ekowisata pantai, mengingat Kampung Iwol memiliki pantai dengan pemandangan yang
bagus. Perencanaan pengelolaan pesisir terpadu (ICM) Kampung Iwol disajikan pada Gambar 9
berikut.

Gambar 9 Peta Rencana Pengelolaan Pesisir Terpadu (ICM) Kampung Iwol

3.1 Isu-Isu Prioritas


1. Aspek Sumberdaya Alam dan Lingkungan
 Ancaman sumber air bersih
Sumur-sumur warga di Kampung Iwol rata-rata akan mengalami kekeringan pada saat
musim kering. Hal ini menyebabkan minimnya pasokan air bersih untuk kebutuhan sehari-

12 | Dokumen Perencanaan Pengelolaan Pesisir Kampung Kumbe, Kabupaten Merauke


hari masyarakat. Minimnya air bersih akan mengancam kondisi kesehatan masyarakat
karena masyarakat akan terpaksa mengonsumsi air yang kurang bersih

 Sanitasi lingkungan
Hingga saat ini keberadaan MCK di Kampung Iwol masih minim. Hal ini disebabkan
oleh minimya informasi atau pemahaman masyarakat terhadap pentingnya sanitasi/
menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Pemahaman terhadap pentingnya sanitasi ini akan
membantu masyarakat dalam mencegah munculnya penyakit-penyakit yang diakibatkan
lingkungan yang tidak sehat, seperti diare. Selain itu selama ini sampah yang dihasilkan
masyarakat hanya dibakar begitu saja, sehingga dirasa perlu untuk adanya pemberitahuan
kepada masyarakat terkait langkah-langkah pengelolaan sampah.

2. Aspek Sosial-Budaya
 Rendahnya fasilitas dan tenaga pendidikan
Rendahnya fasilitas dan tenaga pendidikan kiranya turut menjadi penentu utama terkait
tinggi rendahnya tingkat pendidikan masyarakat di suatu wilayah. Hal ini terlihat pula pada
kasus di Kampung Iwol. Fasilitas sekolah yang tersedia di Kampung ini hanya untuk jenjang
sekolah dasar, sehingga cukup menyulitkan bagi anak-anak yang ingin melanjutkan ke
jenjang pendidikan selanjutnya. Meskipun berdasarkan data yang tersedia rata-rata tingkat
pendidikan penduduk Kampung Iwol adalah lulusan SLTP meski tidak tersedia SLTP di
kampung ini, keberadaan sekolah untuk jenjang SLTP dan SLTA sangat diperlukan di
Kampung Iwol. Selain itu keberadaan dan kualitas tenaga pendidik juga perlu diperhatikan,
karena tenaga pendidik yang akan menjadi acuan bagi anak-anak di wilayah tersebut.

 Rendahnya tenaga dan pelayanan jasa kesehatan


Tenaga kesehatan yang telah tersedia di Kampung Iwol adalah 2 orang bidan. Namun
jumlah tenaga kesehatan ini rasanya masih perlu penambahan. Tenaga kesehatan atau
kader kesehatan memegang peranan sangat penting terkait kondisi kesehatan masyarakat
di Kampung Iwol. Hal ini tidak terbatas hanya pada tindakan penyembuhan penyakit saja,
namun juga terkait peningkatan kesadaran masyarakat terdahap kebersihan diri serta
lingkungan agar dapat menghindari terjangkitnya berbagai macam penyakit.

13 | Dokumen Perencanaan Pengelolaan Pesisir Kampung Kumbe, Kabupaten Merauke


 Tidak tersedianya jaringan listrik
Saat ini di Kampung Iwol belum tersedia jaringan listrik. Sehingga aktivitas masyarakat
pada malam hari sangat terbatas.

3. Aspek Ekonomi
 Rendahnya Kemampuan Permodalan, Sumber Bahan baku dan Menghasilkan Produk
layak untuk Pasar.
Masyarakat Kampung Iwol bergantung akan modal untuk keberlanjutan usaha mandiri
dimana jenis usaha pengolahan ikan yang masih.
 Tidak adanya tempat terpusat berupa rumah produksi dan rumah pemasaran
Masyarakat yang memiliki usaha pengolahan ikan tidak memiliki rumah produksi yang
jauh dari pemukiman. Kemudian timbul Serta pemasarannya berlangsung dari rumah ke
rumah.

4. Aspek Kelembagaan
 Rendahnya koordinasi antar pemangku kepentingan di Kampung Iwol
Kondisi saat ini penguatan kordinasi berdasarkan potensi hasil kegiatan usaha
masyarakat tidak terkelola dengan baik, sehingga peran pemerintah Kabupaten Merauke,
mengupayakan pembentukan lembaga koperasi keberadaan koperasi di suatu wilayah akan
sangat membantu masyarakat sekitar dalam berbagai aspek baik modal, hingga pemasaran
hasil produksi baik produksi perikanan maupun produksi pertanian. Namun saat ini di
Kampung Iwol belum tersedia Koperasi bagi masyarakat. Sehingga perlu dibentuk Koperasi
dengan sistem yang dapat diterima oleh masyarakat. Pembentukan Koperasi tersebut juga
perlu diiringi dengan pelatihan baik bagi pengurus maupun calon anggota koperasi terkait
sistem Koperasi yang akan dijalankan.

14 | Dokumen Perencanaan Pengelolaan Pesisir Kampung Kumbe, Kabupaten Merauke


3.2. Strategi Pengelolaan
Tabel 1. Identifikasi perencanaaan aspek Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Aspek Sumberdaya Alam dan Lingkungan
No Isu Strategi
1 Ancaman sumber air bersih a. Merencanakan program pengelolaan air bersih
b. Merencanakan penyediaan bak atau tempat
penampungan air beserta pompa
2 Sanitasi lingkungan a. Merencanakan sosialisasi terkait sanitasi lingkungan
kepada masyarakat
b. Penyediaan bantuan untuk pembangunan MCK dan
tong sampah

Tabel 2. Identifikasi perencanaan aspek Sosial-Budaya Kampung Iwol


Aspek Sosial-Budaya
No Isu Strategi
1 Rendahnya fasilitas dan tenaga a. Dorongan untuk sadar akan pendidikan lanjut
pendidikan kejenjang SLTA/SMU, dengan pemberian informasi
beasiswa.
b. Penambahan sarana dan fasilitas pendidikan
2 Rendahnya tenaga dan pelayanan a. Perencanaan pelatihan untuk tambahan kader
kesehatan kesehatan
b. Pembangunan posyandu Lansia dan Balita besertap
penambahan tenaga medis.
3 Tidak tersedianya jaringan listrik a. Perencanaan pengadaan genset
b. Perencanaan pemasangan jaringan listrik PLN

15 | Dokumen Perencanaan Pengelolaan Pesisir Kampung Kumbe, Kabupaten Merauke


Tabel 3. Identifikasi Perencanaan aspek Ekonomi

Aspek Ekonomi
No Isu Strategi
1 Rendahnya Kemampuan Permodalan, a. Mendorong dan memfasilitasi pengembangan usaha-
Sumber bahan baku dan menghasilkan usaha kecil berbasis masyarakat bersama program
produk pemerintah.
b. Meningkatkan keterampilan dan manajemen usaha
dengan pelatihan
2 Tidak adanya tempat terpusat berupa a. Merencanakan pembangunan rumah produksi dan
rumah produksi dan rumah pemasaran pemasaran dalam satu lokasi

Tabel 4. Identifikasi perencanaan aspek Kelembagaan

Aspek Kelembagaan
No Isu Strategi
1 Rendahnya koordinasi antar pemangku a. Meningkatkan peran tokoh masyarakat untuk
kepentingan di Kampung Iwol mendorong akan kepedulian pengawasan.
b. Penguatan kordinasi aparatur Kampung
c. Pembentukan Koperasi bagi pelaku usaha
berkembang .

16 | Dokumen Perencanaan Pengelolaan Pesisir Kampung Kumbe, Kabupaten Merauke


3.3 Rencana Program
Tabel 5. Rencana Strategis dalam 5 tahun

Waktu
Isu Strategi Kegiatan Pelaksana Sumber Pendanaan
1 2 3 4 5
a. Merencanakan program 1. Pembuatan sarana Dinas Pekerjaan
pengelolaan air bersih penampungai air Umum, PDAM APBN, APBD, Bantuan LN,
Ancaman sumber air bersih
2. mendorong instalasi pipa Kab. Merauke. Swadaya Masyarakat
air dari distrik Okaba
a. Mengupayakan peningkatan taraf 1. Merencanakan Dinas Kelautan
kesehatan keluarga sosialisasi terkait sanitasi dan Perikanan,
lingkungan kepada Badan Lingkungan
APBN, APBD, Bantuan LN,
Sanitasi lingkungan masyarakat Hidup Daerah
Swadaya Masyarakat
2. Penyediaan bantuan
untuk pembangunan
MCK dan tong sampah
Rendahnya fasilitas dan a. Dorongan untuk sadar akan 1. Pemberian Informasi Dinas Pendidikan,
tenaga pendidikan pendidikan lanjut. beasiswa Tokoh
2. Penambahan sarana dan Masyarakat,
APBN, APBD, Bantuan LN,
fasilitas pendidikan Pemuka Agama
Yayasan Gerja
3. Pengadaan sarana Antar
jemput Siswa antar
Distrik Okaba

17 | Dokumen Perencanaan Pengelolaan Pesisir Kampung Iwol, Kabupaten Merauke


Rendahnya tenaga dan a. Perencanaan pelatihan untuk 1. Pengajuan tenaga medis Dinas Kesehatan
pelayanan kesehatan tambahan kader kesehatan tambahan
b. Pembangunan posyandu Lansia 2. Mengupayakan APBD, CSR
dan Balita besertap penambahan pelayanan cepat tanggap
tenaga medis. kesehatan
1. Perencanaan PLN Kab.
pengadaan genset Merauke
Tidak tersedianya jaringan Mengupayakan penerangan
2. Perencanaan APBN
listrik tingkat Kampung
pemasangan jaringan
listrik PLN
a. Mendorong dan memfasilitasi 1. Memberikan bantuan Dinas Kelautan
pengembangan usaha-usaha modal kepada kelompok dan Perikanan,
Rendahnya Kemampuan
kecil berbasis masyarakat usaha Dinas Kopoerasi,
Permodalan, Sumber bahan APBN, APBD, CSR, Banuan
bersama program pemerintah 2. Mengadakan pelatihan Bank
baku dan menghasilkan Luar Negeri
b. Meningkatkan keterampilan dan manajemen usaha
produk
manajemen usaha dengan perikanan skala rumah
pelatihan tangga
1. Merencanakan Dinas Koperasi,
Tidak adanya tempat terpusat Penguatan produksi yang sesuai pembangunan rumah Dinas Kelauatan
APBD, APBN, CSR, Bantuan
berupa rumah produksi dan permintaan produksi dan pemasaran dan Perikanan
Luar Negeri
rumah pemasaran produksi dan pemasaran
dalam satu lokasi

18 | Dokumen Perencanaan Pengelolaan Pesisir Kampung Kumbe, Kabupaten Merauke


Rendahnya koordinasi antar 1. Meningkatkan peran tokoh 1. Sosialisasi perencanaan Kepala Kampung Dinas Kelautan dan Perikanan,
pemangku kepentingan di masyarakat untuk mendorong pengelolaan wilayah Iwol Swadaya Masyarakat
Kampung Iwol akan kepedulian pengawasan. pesisir
2. Penguatan kordinasi aparatur 2. Kegiatan rutin kerja bakti
Kampung RT
3. Perlombaan kebersihan
tingkat RT

19 | Dokumen Perencanaan Pengelolaan Pesisir Kampung Kumbe, Kabupaten Merauke


3.4 Monitoring dan Evaluasi

Kegiatan Waktu Penangung Jawab

1 2 3 4 5
1. Pembuatan sarana penampungan air PDAM, Kab Merauke, Dinas
2. Mendorong instalasi pipa air dari distrik Okaba Kebersihan,
3. Merencanakan sosialisi terkait sanitasi
lingkungan kepada masyarakat
4. Penyediaan bantuan untuk pembangunan MCK
dan tong sampah
5. Pemberian informasi Beasiswa Dinas Pendidikan, Lembaga
6. Penambahan sarana dan fasilitas pendidikan Gereja, Dinas Koperasi dan
7. Pengadaan sarana produksi dan pemasaran Usaha Kecil Menengah, Dinas
dalam satu lokasi Kelautan dan Perikanan

8. Sosialisasi perencanaan pengelolaan wilayah Dinas Kelautan Perikanan


pesisir
9. Kegiatann rutin kerja bakti RT Dinas Kelautan dan Perikanan,
Aparatur Kampung
10. Perlombaan kebersihan tingkat RT

20 | Dokumen Perencanaan Pengelolaan Pesisir Kampung Iwol, Kabupaten Merauke


DAFTAR PUSTAKA

[BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Merauke. 2016. Kabupaten Merauke Dalam Angka. Catalog:
1102001.5371

[BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Merauke. 2016. Kecamatan Kota Lama Dalam Angka. Catalog:
1102001.5371041

Cicin-Sain B. 1993. Sustainable Development and Integrated Coastal Zone Management. Ocean and
Coastal Management 21:11-14. Island Press

Dahuri R., Ginting S, dan Sitepu M. 2001. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan
Secara Tepadu. Jakarta: PT. Pradya Paramita

Nybakken and James W. 1993. Marine biology: an ecological approach. No. QH 91. N93 1993.

21 | Dokumen Perencanaan Pengelolaan Pesisir Kampung Iwol, Kabupaten Merauke


LAMPIRAN 1. FOTO KEGIATAN

1 2

3 4

Telampir foto kegiatan :

1. Agenda FGD di Kampung Iwol bersama Kelompok Masyarakat


2. Peninjauan Lokasi Penanman Kelapa dan Penyimpanan Bibit Kelapa
3. Kondisi jalan di Kampung Iwol pada saat kunjungan
4. Lokasi penanaman mangrove di kampung Iwol

22 | Dokumen Perencanaan Pengelolaan Pesisir Kampung Iwol, Kabupaten Merauke


LAMPIRAN 2. PETA

1. Peta Administrasi Kampung Iwol, Kabupaten Merauke

23 | Dokumen Perencanaan Pengelolaan Pesisir Kampung Iwol, Kabupaten Merauke


2. Peta Penggunaan Lahan (Landuse) Kampung Iwol, Kabupaten Merauke

24 | Dokumen Perencanaan Pengelolaan Pesisir Kampung Kumbe, Kabupaten Merauke


3. Peta Penggunaan Ruang Laut (Seause) Kampung Iwol, Kabupaten Merauke

25 | Dokumen Perencanaan Pengelolaan Pesisir Kampung Kumbe, Kabupaten Merauke


4. Peta Sumber Daya Pesisir Kampung Iwol, Kabupaten Merauke

26 | Dokumen Perencanaan Pengelolaan Pesisir Kampung Kumbe, Kabupaten Merauke


5. Peta Infrastruktur Kelurahan Fatufet, Kota Kupang

27 | Dokumen Perencanaan Pengelolaan Pesisir Kampung Kumbe, Kabupaten Merauke


6. Peta Rencana Pengelolaan Pesisir Kampung Iwol, Kabupaten Merauke

28 | Dokumen Perencanaan Pengelolaan Pesisir Kampung Kumbe, Kabupaten Merauke

Anda mungkin juga menyukai