Anda di halaman 1dari 1

Jambu biji (Psidium guajava) termasuk ke dalam suku Myrtaceae, Jambu biji

merupakan tanaman perdu dengan tinggi 5-10 meter. Daun jambu biji
mengandung zat samak, minyak atsiri, triterpenoid, leukosianidin, kuersetin, asam
arjunolat, resin, dan minyak lemak. Khasiat daun jambu biji sebagai anti
inflamasi, hemostatic, dan astringen. Daun jambu biji berguna untuk disentri, haid
tidak lancar, keputihan, mencret, pencernaan tidak baik pada anak-anak, radang
usus, sariawan usus, panu (obat luar) dan sakit kulit (obat luar).
Daun mengandung asam psidiolat, asam ursolat, asam krategolat, asam
oleanolat, asam guaiavolat, kuersetin dalam bentuk aglikon, guajaverin,
isokuersetin, hiperin, kuersitrin, dan 5 senyawa flavonol. Komponen minyak atsiri
daun antara lain limonene, kariofilen, seskuiterpen alkohol.
Penelitian Dhiman menyebutkan bahwa ekstrak metanol daun jambu biji
dapat menghambat aktifitas antibakteri E.coli. Hal ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Leonardo, dkk di Desa Sekabuk Kecamatan Sadaniang
Kabupaten Pontianak yang menyebutkan bahwa masyarakat di daerah tersebut
menggunkan jambu biji bermanfaat untuk mengobati diare.

Jambu biji (Psidium guajava) dengan merebus 3 lembar daun jambu biji
dengan 3 gelas air (600 ml) hingga diperoleh 1 gelas (200 ml) larutan. Penelitian
Hamzari (2008) juga menyebutkan bahwa masyarakat di sekitar hutan tabo-tabo
menggunakan daun yang masih muda atau segar sebanyak 15 lembar untuk
kemudian dicuci dan direbus. Dapat juga direndam dengan air panas selama 15 –
20 menit, diminum 3 kali sehari. Selain itu dapat juga dilakukan dengan cara
memakan langsung daun muda (pucuk) sebanyak 3 helai.
Cara pengolahan jambu biji untuk diare dengan merebus 5 lembar daun, 1
potong akar, kulit dan batang dengan 1500 ml air hingga mendidih, kemudian
disaring untuk diambil sarinya.

Anda mungkin juga menyukai