TIJAUAN PUSTAKA
2.3 Pengeringan
Pengeringan adalah suatu metode untuk mengeluarkan atau menghilangkan
sebagian besar air dari suatu bahan melalui penerapan energi panas. Pengeringan
dapat mengurangi kadar air bahan sehingga menghambat pertumbuhan bakteri dan
jamur, serta mengurangi aktivitas enzim yang dapat merusak bahan, sehingga dapat
memperpanjang daya simpan dan pengawetan. Jika air dihilangkan dapat
mempengaruhi kondisi fisik bahan dan menyebabkan perubahan warna, tekstur, dan
aroma bahan pangan. Pengeringan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti suhu dan
lama pengeringan. Pengeringan dengan suhu tinggi dan waktu yang cukup lama dapat
menurunkan aktivitas antioksidan pada bahan yang dikeringkan (Yamin, 2017).
proses pengeringan merupakan salah satu faktor yang berdampak pada kandungan
senyawa fenolik dan flavonoid sehingga dapat mempengaruhi aktivitas antioksidan
(Nurjannah, 2009). Semakin lama proses pengeringan maka aktivitas antioksidan
akan semakin menurun. Hal ini dikarenakan antioksidan akan mudah berkurang oleh
pemanasan (Apriadji, 2008).
Menurut Departemen Kesehatan RI (1995), suhu pengeringan tergantung
pada jenis herbal dan cara pengeringannya. Suhu pengeringan herbal yang baik
adalah berkisar antara 30oC-90oC tetapi suhu terbaik untuk pengeringan sebaiknya
tidak melebihi 60oC. Lama proses pengeringan tergantung pada bahan yang
dikeringkan dan cara pemanasan yang digunakan (Winarno, 2002).