Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KELAS B
GROUP FOKUS 3
1. SRI DEWI KESUMA
2. ELYN OVALINA
3. WELLY HENDRY
4. YULIA NINGSIH
5. HOTLAND
6. VEPI SAFRIANDI
STIKES DHARMASRAYA
PROGRAM KHUSUS SI KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kelompok yang akan di
diskusikan tentang studi Kependudukan mengenai Analisis Kejadian dalam beberapa
teori studi Kependudukan.
Penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas Studi Kependudukan dalam
pembahasan materi Demografi dan Studi Kependudukan. Penulisan makalah ini
dilaksanakan atas kerja sama rekan kelompok serta bimbingan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu perkenankan kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
Rekan yang saling membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karen itu, kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun.
JUDUL
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Penulisan
2. Rumusan Masalah
3. Maksud Penulisan
4. Tujuan Penulisan
5. Kegunaan Penulisan
6. Kerangka Pemikiran
BAB II LANDASAN TEORI
1. Konsep Demografi
2. Teori Demografi
3. Ukuran Demografi
4. Pengertian Kependudukan
5. Teori Kependudukan
6. Faktor Kelahiran, Kematian dan Perpindahan Penduduk
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang banyak. Dapat
dilihat dari hasil sensus penduduk yang semakin tahun semakin meningkat. Dalam
pengetahuan tentang kependudukan dikenal sebagai istilah karakteristik penduduk
yang berpengaruh penting terhadap proses demografi dan tingkah laku sosial ekonomi
penduduk. (bahan kuliah dan makalah kesehatan).
Dibanding dengan negara-negara yang sedang berkembang lainnya, Indonesia
menempati urutan ketiga dalam jumlah penduduk setelah Cina dan India. Indonesia
merupakan negara yang sedang membangun dengan mempunyai masalah
kependudukan yang sangat serius disertai dengan, yaitu jumlah penduduk yang sangat
besar disertai dengan tingkat pertumbuhan yang relatif tinggi dan persebaran
penduduk yang tidak merata. Jumlah penduduk bukan hanya merupakan modal, tetapi
juga akan merupakan beban dalam pembangunan.
Pertumbuhan penduduk yang meningkat berkaitan dengan kemiskinan dan
kesejahteraan masyarakat. Pengetahuan tentang aspek-aspek dan komponen
demografi seperti fertilitas, mortalitas, morbiditas, migrasi, ketenagakerjaan,
perkawinan, dan aspek keluarga dan rumah tangga akan membantu para penentu
kebijakan dan perencana program untuk dapat mengembangkan program
pembangunan kependudukan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang tepat
pada sasarannya.
Masalah utama yang dihadapi di bidang kependudukan di Indonesia adalah
masih tingginya pertumbuhan penduduk dan kurang seimbangnya penyebaran dan
struktur umur penduduk. Program kependudukan dan keluarga berencana bertujuan
turut serta menciptakan kesejahteraan ekonomi dan sosial bagi seluruh masyarakat
melalui usaha-usaha perencanaan dan pengendalian penduduk. Dengan demikian
diharapkan tercapai keseimbangan yang baik antara jumlah dan kecepatan
pertambahan penduduk dengan perkembangan produksi dan jasa.
2. Rumusan Masalah
• Bagaimana konsep demografi?
• Bagaimana teori-teori demografi ?
• Bagaimana ukuran-ukuran demografi?
• Apa itu Pengertian Penduduk?
• Jelaskan Dinamika Kependudukan?
• Apa saja Faktor-faktor Demografik yang mempengaruhi laju pertumbuhan
penduduk?
3. Maksud Penulisan
• Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Studi Kependudukan
• Makalah ini dibuat untuk menambah pengetahuan mengenai Studi
Kependudukan
4. Tujuan Penulisan
• Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu.
• Menjelaskan pertumbuhan penduduk, penurunannya dan persebarannya
dengan sebaik- baiknya dan dengan data yang tersedia.
• Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk
dengan bermacam-macam aspek organisasi sosial.
• Mencoba meramalkan pertumbuhan pendukuduk di masa yang akan datang
dan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya
5. Kegunaan Penulisan
1. Perencanaan pembangunan yang berhubungan dengan pendidikan, perpajakan,
kemiliteran, kesejahteraan sosial, perumahan, pertanian dan lain-lain yang
dilakukan pemerintah menjadi lebih tepat sasaran jika mempertimbangkan
komposisi penduduk yang ada sekarang dan yang akan datang.
2. Evaluasi kinerja pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah dengan
melihat perubahan komposisi penduduk yang ada sekarang dan yang lalu
beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
3. Melihat peningkatan standar kehidupan melalui tingkat harapan hidup rata-rata
penduduk sebab tidak ada ukuran yang lebih baik kecuali lamanya hidup
seseorang di negara Indonesia.
4. Melihat seberapa cepat perkembangan perekonomian yang dilihat dari
ketersediaan lapangan pekerjaan, persentase penduduk yang ada di sektor
pertanian, industri dan jasa.
6. Kerangka Pemikiran
Kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan dengan jumlah, struktur,
umur, jenis kelamin, agama, kelahiran, perkawinan, kehamilan, kematian,
persebaran, mobilitas dan kualitas serta ketahanannya yang menyangkut politik,
ekonomi, sosial, dan budaya. Pakar kependudukan memberikan definisi
kependudukan antara lain yaitu: Kependudukan, studi kependudukan mempelajari
variabel-variabel demografi, juga memperhatikan hubungan (asosiasi) antara
perubahan penduduk dengan berbagai variabel sosial, ekonomi, politik, biologi,
genetika, geografi, lingkungan dan lain sebagainya.
Definisi kependudukan menunjukkan setidaknya terdapat dua variabel yang
terkait dengan kependudukan yaitu yang pertama, variabel demografi yaitu mortalitas
(mortality), fertilitas (fertility) dan migrasi (migration) yang saling mempengaruhi
terhadap jumlah, komposisi, persebaran penduduk. Yang kedua, variabel non
demografi yang dimaksud misalnya pendidikan, pendapatan penduduk, pekerjaan,
kesehatan, dan lain-lain.
Jadi, kependudukan sebagai studi (Population studies) memberikan informasi yang
lebih komperhensif mengenai sebab-akibat dan solusi pemecahan masalah dari
munculnya fenomena demografi.
Kependudukan sebagai sebuah multidisiplin ilmu (studies) yang
memfokuskan pada berbagai persoalan kehidupan manusia menunjukkan space
kependudukan yang sangat luas. Keluasan studi kependudukan memungkinkan untuk
memberikan penjelasan fenomena sosial, budaya, ekonomi, ketahanan, lingkungan
fisik yang dihadapi oleh penduduk baik dalam wilayah pedesaan pertanian, pesisir
maupun perkotaan.
BAB II
PEMBAHASAN
1. KONSEP DEMOGRAFI :
a. DEFINISI MENURUT PARA AHLI DAN MANFAAT
Demografi merupakan istilah yang berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani,
yaitu “demos” yang berarti rakyat atau penduduk dan “graphein” yang berarti
menggambar atau menulis. Oleh karena itu, demografi dapat diartikan sebagai tulisan
atau gambaran tentang penduduk, terutama tentang kelahiran, perkawinan, kematian
dan migrasi. Demografi meliputi studi ilmiah tentang jumlah, persebaran geografis,
komposisi penduduk, serta bagaimana faktor faktor ini berubah dari waktu kewaktu.
Istilah ini pertama kali dikemukakan oleh Archille Guillard pada tahun 1855 dalam
karyanya yang berjudul “elements de statistique humaine, ou demographie
comparree” atau elements of human statistics or comparative demography (dalam
Iskandar,1994). engertian tentang demografi berkembang dengan seiring dengan
perkembangan keadaan penduduk serta penggunaan statistic kependudukan pada
zamannya. Berikut beberapa contoh tentang perkembangan definisi demografi :
1. Johan Sussmilch (1762, dalam Iskandar ,1994) “ Demografi adalah ilmu yang
mempelajari hukum tuhan yang berhubungan dengan perubahan-perubahan pada
umat manusia yang terlibat dari jumlah kelahiran, kematian, dan
pertumbuhannya”
2. Achille Guillard (1855) “ Demografi sebagai ilmu yang mempelajari segala
sesuatu dari keadaan dan sikap manusia yang dapat diukur, yaitu meliputi
perubahan secara umum, fisiknya, peradabannya, intelektualitasnya, dan kondisi
moralnya”
3. David v. Glass (1953) “ Demografi terbatas pada studi penduduk sebagai akibat
pengaruh dari proses demografi yaitu fertilitas, mortalitas, dan migrasi”
4. United Nations (1958) dan International Union for the Scientific Study of
Population/IUSSP (1982) “demografi sebagai studi ilmiah masalah penduduk
yang berkaitan dengan jumlah, struktur, serta pertumbuhannya”.
5. Philip M. Hauser dan Otis Dudley Duncan (1959) “demografi merupakan ilmu
yang mempelajari jumlah, persebaran teritorial, komposisi penduduk, serta
perubahannya dan sebab-sebab perubahan tersebut”.
6. George W. Brclay (1970) “demografi sebagai ilmu yang memberikan gambaran
secara statistik tentang penduduk secara menyeluruh bukan perorangan”
b. MANFAAT DEMOGRAFI
Manfaat Ilmu Demografi
1. Mempelajari kuantitas, komposisi, dan distribusi penduduk dalam suatu
daerah tertentu serta perubahan-perubahannya.
2. Menjelaskan pertumbuhan masa lampau dan mengestimasi pertumbuhan
penduduk pada masa mendatang
3. Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dan
bermacam-macam aspek pembangunan sosial, ekonomi, budaya, politik,
lingkungan, dan keamanan.
4. Mempelajari dan mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan konsekuensi
pertumbuhan penduduk pada masa mendatang.
5. PENGERTIAN KEPENDUDUKAN
Penduduk adalah mereka yang berada di dalam dan bertempat tinggal atau
berdomisili di dalam suatu wilayah Negara (Menetap) Lahir secara turun temurun &
besar di Negara itu Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan
menjadi dua:
1. Orang yang tinggal di daerah tersebut
2. Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut.
Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal disitu. Misalkan
bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain.
Ilmu yang mempelajari tentang masalah kependudukan adalah Demografi.
Istilah Demografi pertama sekali ditemukan oleh Achille Guillard. John Graunt
adalah seorang pedagang di London yang menganalisis data kalahiran dan kematian,
migrasi dan perkawinan yang berkaitan dalam proses pertumbuhan penduduk.
Sehinnga John Graunt dianggap sebagai bapak Demografi.
Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati
wilayah geografi dan ruang tertentu. Masalah-masalah kependudukan dipelajari dalam
ilmu demografi. Berbagai aspek perilaku manusia dipelajari dalam sosiologi, ekonimi,
dan geografi. Demografi banyak digunakan dalam pemasaran, yang berhubungan erat
dengan unit-unit ekonomi, seperti pengencer hingga pelanggan potensial
(Wikipedia,2009).
Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika
kependudukan manusia. Meliputi didalamnya ukuran, struktur, dan distribusi
penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk setiap waktu akibat kelahiran, kematian,
migrasi, serta penuaan. Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara
keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti pendidikan,
kewarganegaraan, agama, atau etnisitas tertentu.
b. Dinamika Kependudukan
Dinamika kependudukan adalah perubahan penduduk. Perubahan tersebut
selalu terjadi dan dalam Undang-Undang No. 10 Tahun 1992 Tentang ´Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera disebut sebagai Perkembangan
Kependudukan. Perkembangan kependudukan terjadi akibat adanya perubahan yang
terjadi secara mauoun karena perilaku yang terkait dengan upaya memenuhi
kebutuhannya. Perubahan alami tersebut adalah karena kematian dan kelahiran.
Sedangkan yang terkait dengan upaya pemenuhan kebutuhan adalah migrasi
atau pindahan tempat tinggal.
Setiap perubahan yang diakibatkan salah satu faktor perubahan penduduk
tersebut akan berdampak pada keseluruhan, misalnya jumlah menurut umur penduduk
dan jenis kelamin penduduk.
Yang diperlukan dalam pengukuran dinamika kependudukan adalah :
a. Indikator
Indikator diperlukan untuk mengetahui dan mempelajari dengan tepat berbagai
keadaan atau perubahan yang terjadi pada penduduk disuatu negara. Indikator
dalam demografi terdiri dari beberapa hal, yaitu :
Jumlah penduduk
Komposisi penduduk menurut jenis kelamin, umur, suku bangsa, pendidikan,
agama, lain-lain
Proses demografi yang mempengaruhi jumlah dan komposisi penduduk
b. Parameter
Ukuran atau satuan yang memberikan penilaian kuantitatif. Dikenal 2 macam
pengukuran, yaitu :
Angka Absolut
Bilang absolut dalam demografi di kembangkan menjadi bilangan
relative,degan maksud agar lebih mudah untuk mengadakan analisa dan
ukuran satu degan yang lain dapat diperbandingkan.contoh bilangan sederhana
bilngan absolut adalah jumlah penduduk.dari berbagai survei dan sensus
Angka Relatif
Beberapa pengukuran dengan bilngan relatif adalah sebagai berikut.
a. Proporsi
b. Persentase
c. Perbandingan
d. Rasio
Dinamika kependudukan menjelaskan bahwa di samping jumlah absolutnya
yang tetap tinggi, persoalan kependudukan di Indonesia meliputi persebaran serta
kualitas penduduk dipandang dari sudut sumberdaya manusia secara keseluruhan.
Manfaat dari memahami dinamika penduduk adalah :
1) Mengetahui jumlah penduduk pada suatu waktu dan wilayah tertentu.
2) Memahami perkembangan dari keadaan dahulu, sekarang dan perkiraan yang akan
datang.
3) Mempelajari hubungan sebab akibat keadaan penduduk dengan aspek kehidupan
lain misalnya ekonomi, pendidikan, sosial, kesehatan dan lain-lain.
4) Merancang antisipasi menghadapi perkembangan kependudukan yang terjadi baik
hal yang menguntungkan maupun merugikan.
B. Faktor Kematian
Tinggi rendahnya angka kematian penduduk dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu faktor pendorong dan faktor penghambat.
1. Faktor pendorong kematian (promortalitas)
a. Adanya wabah penyakit seperti demam berdarah, flu burung dan
sebagainya.
b. Adanya bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir dan
sebagainya.
c. Kesehatan serta pemenuhan gizi penduduk yang rendah.
d. Adanya peperangan, kecelakaan, dan sebagainya.
e. Tingkat pencemaran yang tinggi sehingga lingkungan tidak sehat.
2. Faktor penghambat kematian (antimortalitas)
a. Tingkat kesehatan dan pemenuhan gizi masyarakat yang sudah baik.
b. Negara dalam keadaan aman dan tidak terjadi peperangan.
c. Adanya kemajuan iptek di bidang kedokteran sehingga berbagai
macam penyakit dapat di obati
d. Adanya pemahaman agama yang kuat oleh masyarakat sehingga tidak
melakukan tindakan bunuh diri atau membunuh orang lain, karena
ajaran agama melarang hal tersebut
Pola Migrasi:
Tinggi pada penduduk usia produktif;
Memperoleh pekerjaan lebih baik;
Memperoleh pendidikan lebih baik;
Lebih tinggi utk laki-laki; merupakan indikasi bahwa laki-laki lebih mobil
daripada perempuan.
2. Registrasi
Pencatatan penduduk secara rutin komponen penduduk yang dinamis, seperti
kelahiran, kematian, mobilitas penduduk, perkawinan,perceraian, perubahan
pekerjaan, yang dapat terjadi setiap saat. Pelaksanaan registrasi dengan sistem
pasif menimbulkan permasalahan, terutama ketidaklengkapan data pelaporan
misalnya:Tidak melaporkan, Terlambat melapor, Tidak lengkap
3. Survei
Survei mempunyai cakupan lebih terbatas, dengan pengambilan sampel,
informasi yang dikumpulkan lebih luas dan mendalam. Contoh: supas,
sakernas, susenas,
Transisi Demografi
Transisi demografi adalah perubahan terhadap fertilitas dan mortilitas yang
besar. Perubahan atau transisi tersebut dapat digambarkan .
A. Pada keadaan I
Tingkat kelahiran dan kematian tinggi antara 40 sampai 50. Keadaannya masih
alami tingkat kelahiran tinggi/tidak terkendali dan tingkat ekonomi yang rendah,
sehingga kesehatan dan gizi lingkungan kurang mendukung. Akibatnya kelaparan
dan kejadian penyakit tinggi sehingga tingkat kematian pun tinggi (kondisi pra
intervensi / pembangunan).
B. Pada keadaan II
Angka kematian turun lebih dahulu akibat peningkatan pembangunan dan
teknologi, misalnya dibidang kesehatan, lingkungan, perumahan dan lain-lain.
Kondisi ekonomi makin membaik akibat pembangunan dan pendapatan penduduk
meningkat sehingga kesehatan semakin baik. Akibatnya tingkat kelahiran tetap
tinggi (makin sehat) tetapi angka kematian menurun (akibat kesehatan dan lain-
lain). Pada kondisi ini akan terasa tingginya laju pertumbuhan penduduk alami,
seperti dialami indonesia pada periode tahun 1970 sampai 1980 dengan angka
pertumbuhan 2,32 % per tahun.
C. Pada keadaan III
Terjadi perubahan akibat pembangunan dan juga upaya pengendalian penduduk,
maka sikap terhadap fertilitas berubah menjadi cenderung punya anak sedikit,
maka turunnya tingkat kematian juga diikuti turunnya tingkat kelahiran sehingga
pertumbuhan penduduk menjadi tidak tinggi lagi. Keadaan tersebut dapat dilihat
pada pertumbuhan penduduk Indonesia periode 1980 sampai 1990 yang turun
menjadi 1,85 %.
D. Pada keadaan IV
Bila penurunan tingkat kelahiran dan kematian berlangsung terus menerus, maka
akan mengakibatkan pertumbuhan yang stabil pada tingkat yang rendah Indonesia
sedang menuju/mengharap tercapainya kondisi ini yaitu penduduk bertambah
sangat rendah atau tanpa pertumbuhan. Demikianlah gambaran transisi demografi
yang dapat dipercepat dengan peningkatan pembangunan terutama bidang
ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan KB.
Menurut Blacker (1947), ada 5 fase dalam teori transisi demografi, dimana khususnya
fase 2 dan 3 adalah fase transisi. Tahap-tahap dalam transisi demografi :
1. Tahap stasioner tinggi
Tingkat kelahiran: tinggi
Tingkat kematian: tinggi
Pertumbuhan alami: nol/sangat rendah
Contoh: Eropa abad 14
2. Tahap awal perkembangan
Tingkat kelahiran: tinggi (ada budaya pro natalis)
Tingkat kematian: lambat menurun
Pertumbuhan alami: lambat
Contoh: India sebelum pd II
3. Tahap akhir perkembangan
Tingkat kelahiran: menurun
Tingkat kematian: menurun lebih cepat dari tingkat kelahiran
Pertumbuhan alami: cepat
Contoh: Australia, Selandia Baru tahun ‘30an
4. Tahap stasioner rendah
Tingkat kelahiran: rendah
Tingkat kematian: rendah
Pertumbuhan alami: nol/sangat rendah
5. Tahap menurun
Tingkat kelahiran: rendah
Tingkat kematian: lebih tinggi dari tingkat kelahiran
Pertumbuhan alami: negatif
Contoh: Jerman Timur & Barat tahun ‘75
1. Kesimpulan
Masalah kependudukan adalah masalah yang paling penting dalam
pembangunan suatu negara karena dapat menghambat pembangunan nasional yang
sedang dilaksanakan. Dengan persebaran penduduk yang lebih merata dimaksudkan
untuk membantu mengurangi berbagai beban sosial, ekonomi dan lingkungan yang
ditimbulkan akibat tekanan kepadatan penduduk yang semakin meningkat. Di
samping itu persebaran penduduk yang lebih merata juga dimaksudkan untuk
membuka dan mengembangkan wilayah baru guna memperluas lapangan kerja dan
memanfaatkan sumber daya alam sehingga lebih berhasil guna. Jumlah penduduk
yang lebih sedikit akan mempermudah pemerintah untuk meningkatkan derajat hidup,
kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Dengan demikian hasil
pembangunan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, baik di wilayah yang
berkepadatan tinggi maupun di wilayah baru.
2. Saran
Setelah mempelajari tentang demografi di harapkan kita semua mampu
mengatasi masalah pertumbuhan penduduk dan diharapkan agar semua pihak dapat
bekerja sama dalam pengaturan pertumbuhan penduduk bukan hanya dari kalangan
kesehatan semata tapi dari berbagai pihak dapat bekerja sama.
DAFTAR PUSTAKA
http://warnawarnidina.blogspot.com/2010/10/kependudukan-dan-mobilitas-
sosial.html [diakses 21 MARET 2011].
http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/83/115/
http://www.hprory.com/transisi-demografi/
1) Rasio Ketergantungan
Rasio ketergantungan (Depedency Ratio) adalah perbandingan antara jumlah
penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas
dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. Rasio ketergantungan dapat
dilihat menurut usia yakni rasio ketergantungan muda dan rasio ketergantungan tua.
Rasio ketergantungan merupakan indicator demografi yang sangat penting.
Semakin tingginya presentase dependency ratio menunjukan semakin tingginya beban
yang harus ditanggung penduduk yang produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan
presentase dependency ratio yang semakin rendah menunjukan semakin rendahnya
beban yang ditanggung penduduk yang produktif untuk memembiayai penduduk yang
belum produktif dan tidak produktif lagi.
Rasio ketergantungan didapat dengan membagi total dari jumlah pnduduk usia
belum produktif (0-14 tahun) dan jumlah penduduk usia tidak produktif (65 tahun
keatas) dengan jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun).
Dimana :
RK Total = Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Muda dan Tua
RK Muda = Rasio Ketergantungan Panduduk Usia Muda
RK Tua = Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Tua
P (0-14) = Jumlah Penduduk Usia Muda (0-14 tahun)
P (65+) = Jumlah Penduduk Usia Tua (65 tahun keatas)
P (15-64) = Jumlah Penduduk Usia Produktif (15-64)
3) Pengaruh Program KB
Berikut ini adalah beberapa istilah yang digunakan dalam analisa keluarga
berencana (KB) beserta definisinya.
a) Pasangan Usia Subur (PUS) adalah pasangan suami istri yang istrinya berusia
15-49 tahun.
b) Pemakai alat/cara KB adalah seseorang yang sedang atau pernah memakai
alat/cara KB.
c) Pernah memakai alat/cara KB (ever user) adalah seseorang yang pernah
memakai alat/cara KB.
d) Pemakai alat /cara KB aktif (Current User) adalah seseorang yang sedang
memakai alat/cara KB.
e) Alat/cara KB adalah alat/cara yang digunakan untuk mengatur kelahiran.
Kebutuhan KB yang tidak dipenuhi (Unment need) adalah presentase
perempuan usia subur yang tidak ingin mempunyai anak lagi, atau ingin
menunda kelahiran berikutnya, tetapi tidak memakai alat/cara KB.
DISTRIBUSI FREKUENSI
Ilmu kependudukan distribusi frekuensi merupakan alat untuk
menggambarkan profil penduduk menurut karakteristik tertentu. Karakteristik ini
contohnya umur, jenis kelamin, daerah tempat tinggal, lapangan pekerjaan, agama,
dan kewarganegaraan.
TEKNIK PRO-RATING
Pro-rating biasanya dilakukan untuk masing-masing jenis kelamin, pro-rating
bisa dilakukan terhadap penduduk total perkiraan total tahun-tahun depan dengan
menggunakan struktur umur penduduk sebelumnya, atau terhadap penduduk total
yang tak diketahui struktur umurnya dengan mengasumsikan suatu stuktur umur
penduduk yang polanya dianggap kurang lebih sama.
TEKNIK PENGHITUNGAN UMUR MEDIAN
Umur median dipakai sebagai salah satu petunjuk untuk melihat struktur umur
penduduk suatu negara atau wilayah tertentu dalam suatu negara. Struktur umur
penduduk muda akan memperlihatkan median rendah, dan sebaliknya struktur
penduduk tua akan menunjukkan umur median tinggi. Semakin mengarah umur
kestruktur tua akan semakin tinggi umur struktur median penduduk suatu wilayah.
Umur median adalah umur yang berada pada titik tengah membagi penduduk suatu
wilayah dalam jumlah yang sama.