Anda di halaman 1dari 4

KOMPARASI ANTARA KELOMPOK PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN KELOMPOK

PEMBELAJARAN TRADISONAL.

a. Kelompok pembelajaran cooperative learning jigsaw dengan kelompok pembelajaran


tradisonal.

No. pembelajaran cooperative learning pembelajaran tradisonal


jigsaw
1 Adanya saling ketergantungan positif, Guru sering membiarkan adanya siswa
saling membantu dan saling memberikan yang mendominasi kelompok atau
motivai sehingga ada interaksi promotif. menggantungkan diri pada kelompok.
2 Adanya akuntabilitas individual yang Akuntabilitas individual sering diabaikan
mengukur penguasaan materi pelajaran sehingga tugas- tugas sering diborong
tiap anggota kelompok. Kelompok diberi oleh salah seorang anggota kelompok,
umpan balik tentang hasil belajar para sedangkan anggota kelompok lainnya
anggotanya sehingga dapat saling hanya ‘enak-enak saja’ diatas
mengetahui siapa yang memerlukan keberhasilan temannya yang dianggap ‘
bantuan dan siapa yang dapat pemborong’.
memberikan bantuan.
3 Kelompok belajar heterogen, baik dalam Kelompok belajar biasanya homogen
kemampuan akademik, jenis kelamin,
ras, etnik, dsb sehingga dapat saling
mengetahui siapa yang memerlukan
bantuan dan siapa yang dapat
memberikan bantuan.
4 Pimpinan kelompok dipilih secara Pemimpin kelompok sering ditentukan
demokratis atau bergilir untuk oleh guru atau kelompok dibiarkan untuk
memberikan pengalaman memimpin memilih pemimpinnya dengan cara
bagi para anggota kelompok. masing-masing.
5 Ketrampilan social yang diperlukan
dalam kerja gotong royong seperti
kepemimpinan, kemampuan berkomu Ketrampilan sosial sering tidak diajarkan
nikasi, mempercayai orang lain dan secara langsung.
mengelola konflik secara langsung
diajarkan.

b. Kelompok pembelajaran berbasis masalah dengan kelompok pembelajaran tradisonal.

No. pembelajaran berbasis masalah pembelajaran tradisonal


1 Guru menyampaikan topik masalah Guru cenderung menyampaikan
yang harus dipecahkan oleh siswa informasi bersifat fakta, kurang
memberikan permasalahan dalam
pembelajaran
2 Guru mendorong siswa berfikir kritis Guru kurang memberikan kesempatan
dan kreatif dalam memecahkan berfikir kritis dan kreatif
masalah
3 Materi yang disampaikan Materi yang disampaikan cenderung
bersifat kognitif , psikomotorik, dan bersifat kognitif
afektif dalam pemecahan masalah
4 Peran guru sebagai fasilitator Peran guru sebagai pentransfer ilmu

c. Kelompok pembelajaran project based cooperative learning dengan kelompok


pembelajaran tradisonal.

No. pembelajaran project based pembelajaran tradisonal


cooperative learning
1 Penekanan pembelajaran terletak pada Pembelajaran berpusat pada guru,
aktivitas-aktivias peserta didik untuk peran guru cenderung aktif, dan siswa
menghasilkan produk dengan hanya sebagai objek pembelajran
menerapkan keterampilan meneliti,
menganalisis, membuat, sampai
dengan mempresentasikan produk
pembelajaran berdasarkan pengalaman
nyata.
2 Pada saat pembelajaran kelompok, pemantauan melalui observasi dan
guru melakukan pemantauan melalui intervensi sering dilakukan oleh guru
observasi, dan memfasilitasi kelompok pada saat belajar kelompok sedang
yang mengalami permasalahan berlangsung

d. Kelompok pembelajaran simulasi (role playing) dengan kelompok pembelajaran


tradisonal.

No. pembelajaran simulasi (role playing) pembelajaran tradisonal


1 Penekanan tidak hanya pada Penekanan sering hanya pada
penyelesaian tugas tetapi juga hubungan penyelesaian tugas.
interpersonal (hubungan antar pribadi
yang saling menghargai).

Secara spesifik keuntungan penggunaan model pembelajaran:


1. Pembelajaran cooperative learning jigsaw.
a) Mempermudah pekerjaan guru dalam mengajar, karena sudah ada kelompok ahli yang
bertugas menjelaskan materi kepada rekan-rekannya.
b) Mengembangkan kemampuan siswa mengungkapkan ide atau gagasan dalam
memecahkan masalah tanpa takut membuat salah.
c) Dapat meningkatkan kemampuan sosial: mengembangkan rasa harga diri dan
hubungan interpersonal yang positif
d) Siswa lebih aktif dalam berbicara dan berpendapat karena siswa diberikan kesempatan
untuk berdiskusi dan menjelaskan materi pada masing-masing kelompok
e) Siswa lebih memahami materi yang diberikan karena dipelajari lebih dalam dan
sederhana dengan anggota kelompoknya
f) Siswa lebih menguasai materi karena mampu mengajarkan materi tersebut kepada
teman kelompok belajarnya
g) Siswa diajarkan bagaimana bekerja sama dalam kelompok
h) Materi yang diberikan kepada siswa dapat merata
i) Dalam proses belajar mengajar siswa saling ketergantungan positif
2. Pembelajaran berbasis masalah.
a. Merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi pelajaran.
b. Dapat menantang kemampuan peserta didik serta memberikan kepuasan untuk
menentukan pengetahuan baru bagi peserta didik
c. Dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran peserta didik
d. Dapat membantu peserta didik bagaimana mentrasfer pengetahuan mereka untuk
memahami masalah dalam kehidupan nyata
e. Dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan
bertanggungjawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan
f. Masalah dianggap lebih menyenangkan dan disukai peserta didik
g. Dapat mengembangkan kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis dan
mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru
h. Dapat memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengaplikasikan pengetahuan
yang mereka miliki dalam dunia nyata
i. Dapat mengembangkan minat peserta didik untuk secara terus menerus belajar

3. Pembelajaran project based cooperative learning.


a) Meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk belajar, mendorong kemampuan
mereka untuk melakukan pekerjaan penting, dan mereka perlu untuk dihargai.
b) Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.
c) Membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem
yang kompleks.
d) Meningkatkan kolaborasi.
e) Mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan
komunikasi.
f) Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola sumber.
g) Memberikan pengalaman kepada peserta didik pembelajaran dan praktik dalam
mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti
perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.
h) Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan peserta didik secara kompleks dan
dirancang untuk berkembang sesuai dunia nyata.
i) Melibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil informasi dan menunjukkan
pengetahuan yang dimiliki, kemudian diimplementasikan dengan dunia nyata.
j) Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga peserta didik maupun
pendidik menikmati proses pembelajaran.

4. Pembelajaran simulasi (role playing).


a) Dapat berkesan dengan kuat dan tahan lama dalam ingatan siswa. Disamping
merupakan pengalaman yang menyenangkan yang saling untuk tidak dilupakan
b) Sangat menarik bagi siswa, sehingga memungkinkan kelas menjadi dinamis dan penuh
antusias
c) Membangkitkan gairah dan semangat optimisme dalam diri siswa serta menumbuhkan
rasa kebersamaan dan kesetiakawanan sosial yang tinggi
d) Dapat menghayati peristiwa yang berlangsung dengan mudah, dan dapat memetik butir-
butir hikmah yang terkandung di dalamnya dengan penghayatan siswa sendiri
e) Dimungkinkan dapat meningkatkan kemampuan profesional siswa,
f) Melibatkan seluruh siswa dapat berpartisipasi mempunyai kesempatan untuk
memajukan kemampuannya dalam bekerjasama.
g) Siswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh.
h) Permainan merupakan penemuan yang mudah dan dapat digunakan dalam situasi dan
waktu yang berbeda.
i) Guru dapat mengevaluasi pemahaman tiap siswa melalui pengamatan pada waktu
melakukan permainan.
j) Permainan merupakan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi anak.
k) Melatih daya imajinasi siswa

Anda mungkin juga menyukai