Non tes
1. Menilai sikap dan kepribadian (afektif)
2. Kuantitatif
3. Jawabannya kurang pasti, missal : setuju , sangat setuju , ragu ragu, tidak setuju,
sangat tidak setuju (kemungkinan jawaban bergantung pada testee)
Kelemahan
1. Terbatasnya lingkup bahan pelajaran yang dinilai dan sulitnya mengoreksi jawaban
dengan objektif (Sudjana, 2001:262)
2. Kadar validitas dan realibilitas rendah karena sukar diketahui segimana dai
pengetahuan siswa yang betul-betul telah dikuasai.
3. Kurang representatif dalam hal mewakili seluruh scope bahan pelajaran yang akan dites
karena soalnya hanya beberapa saja (terbatas)
4. Cara pemeriksaannya banyak dipengaruhi oleh unsur-unsur subjektif
5. Pemeriksaaannya lebih sulit sebab membutuhkan pertimbangan individual lebih banyak
dari penilai.
6. Waktu untuk koreksinya lama dan tidak dapat diwakilkan kepada orang lain.
3. SEBUTKAN DAN JELASKAN MACAM-MACAM INSTRUMEN TES
Instrument Tes
1. Dilihat dari fungsinya sebagai alat ukur, tes dibagi menjadi 6 golongan, yakni Tes
Seleksi (ujian saringan atau ujian masuk), tes awal (pre-test), tes akhir (post-test), tes
diagnostic, tes formatif (ulangan harian), tes sumatif (ulangan umum).
2. Dilihat dari aspek psikis (kejiwaan) yang ingin diungkap, tes setidak-tidaknya dibedakan
menjadi 5 golongan, yakni : Tes intelegensi (inteligency test), Tes kemampuan (aptitude
test), Tes sikap (attitude test), Tes kepribadian (personality test), Tes hasil belajar
(achievement test).
3. Penggolongan lain
Dilihat dari segi banyaknya orang yang mengikuti tes, dibedakan menjadi 2 yakni test
individual dan tes kelompok. Dilihat dari segi waktu yang disediakan bagi testee untuk
menyelesaikan tes, dibagi menjadi 2 yakni Power test (waktu tidak dibatasi) dan Speed
test (waktu dibatasi). Dilihat dari segi bentuk responnya, tes dibedakan menjadi 2, yakni
Verbal Test (jawaban berupa kalimat baik lisan maupun tulisan) dan Nonverbal Test
(jawaban berupa perbuatan). Dilihat dari segi cara mengajukan pertanyaan dan cara
memberikan jawabannya, tes dibagi menjadi 2, yakni tes tertulis dan tes lisan.
Instrument Non-Tes
1. Pengamatan (Observation) adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara
sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi
yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Wawancara (Interview) merupakan salah satu bentuk alat evaluasi jenis non-tes yang
dilakukan melalui percakapan dan tanya jawab, baik langsung maupun tidak langsung
dengan peserta didik.
3. Skala sikap (Attitude Scale/Skala Likert). Peserta didik tidak hanya disuruh memilih
pernyataan-pernyataan positif saja, tetapi juga pernyataan-pernyataan yang negatif.
Tiap item dibagi menjadi lima skala, yakni SS, S, TT, TS, dan STS.
4. Daftar cek (Check List), yaitu suatu daftar yang berisi subjek dan aspek-aspek yang
akan diamati. Daftar ini memungkinkan guru sebagai penilai untuk mencatat tiap-tiap
kejadian yang betapapun kecilnya, tetapi dianggap penting.
5. Skala penilaian (Rating Scale). Dalam daftar cek, penilai hanya dapat mencatat ada
tidaknya veriabel tingkah laku tertentu, sedangkan dalam skala penilaian fenomena-
fenomena yang akan dinilai itu disusun dalam tingkatan-tingkatan tertentu.
6. Angket (Quesioner). Angket mempunyai kesamaan dengan wawancara, kecuali dalam
implementasinya. Angket dilaksanakan secara tertulis, sedangkan wawancara
dilaksanakan secara lisan.
7. Studi kasus (Case Study) adalah studi yang mendalam dan komprehensif tentang
peserta didik, kelas atau sekolah yang memiliki kasus tertentu. Misalnya, peserta didik
yang sangat cerdas, sangat lamban, sangat rajin, sangat nakal atau kesulitan dalam
belajar.
8. Catatan insidental (Anecdotal Records) adalah catatan-catatan singkat tentang
peristiwa-peristiwa sepintas yang dialami peserta didik secara perseorangan. Catatan ini
merupakan pelengkap dalam rangka penilaian guru terhadap peserta didiknya, terutama
yang berkenaan dengan tingkah laku peserta didiknya.
9. Sosiometri adalah suatu prosedur untuk merangkum, menyusun, dan sampai bats
tertentu dapat mengkuantifikasi pendapat-pendapat peserta didik tentang penerimaan
teman sebayanya serta hubungan diantara mereka. Teknik ini merupakan salah satu
cara untuk mengetahui kemampuan sosial peserta didik. Langkah-langkahnya yaitu
memberikan petunjuk atau pertanyaan, mengumpulkan jawaban yang sejujurnya dari
semua peserta didik, jawaban-jawaban tersebut dimasukkan ke dalam tabel.
10. Inventori kepribadian, jenis non-tes ini hampir serupa dengan tes kepribadian. Bedanya,
pada inventori, jawaban peserta didik tidak memakai kriteria benar salah. Semua
jawaban peserta didik adalah benar selama dia menyatakan yang sesungguhnya.
Walaupun demikian, dipergunakan pula skala-skala tertentu untuk kuantifikasi jawaban
sehingga dapat dibandingkan dengan kelompoknya.
11. Teknik pemberian penghargaan kepada peserta didik. Kegiatan evaluasi bukan hanya
dilakukan pada dimensi hasil, tetapi juga pada dimensi proses. Salah satu bentuk
penilaian proses adalah pemberian penghargaan (reward).