Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENGANTAR GEOLOGI FISIKA

DEPOSIT

OLEH:
MUHAMAD NAHROWI (4211412031)

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Endapan mineral (bahan tambang )merupakan salah satu kekayaan alam yang
berpengaruh dalam perekonomian nasional. Oleh karenai tu upaya untuk mengetahui
kuantitas dan kualitas endapan mineral itu hendaknya selalu diusahakan dengan tingkat
kepastian yang lebih tinggi, seiring dengan tahapan eksplorasinya. Semakin lanjut tahapan
eksplorasi, semakin besar pula tingkat keyakinan akan kuantitas dan kualitas sumberdaya
mineral dan cadangan.
Berdasarkan tahapan eksplorasi, yang menggambarkan pula tingkat keyakinan
akan potensinya, dilakukan usaha pengelompokan atau klasifikas sumberdaya mineral dan
cadangan. Dasar atau criteria klasifikasi di sejumlah Negara terutama adalah tingkat
keyakinan geologi dan kelayakan ekonomi. Hal ini dipelopori oleh:1. US Bureau of Mines
dan US Geological Survey, yang hingga sekarang masih dianut oleh negara-negara dengan
industry tambang yang penting seperti Australia 2. AmerikaSerikat. 3. Kanada. Negara-
negara tersebut mengikuti klasifikasi cadangan terbukti (proven) dan terkira (probable)
dari Securitas dan Exchange Commision di AmerikaSerikat. 4. Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB) dalam hal ini Dewan Ekonomi dan Sosial (Economic and Social Council)
telah menyusun usulan klasifikasi cadangan dan sumberdaya mineral yang sederhana dan
mudah dimengerti oleh semua pihak 5. Selain criteria tersebut di atas, PBB juga
menggunakan ekonomi pasar (market economy) sebagai salah satu kriterianya.
Mineral bukan logam (gangue) merupakan bagian dari asosiasi mineral
yangmembentuk batuan dan bukan mineral bijih didalam suatu jebakan. Mineral
bukanlogam yang terbentuk biasanya berasosiasi dengan mineral lain, yang
kemudiandisebut dengan endapan mineral bukan logam. Beberapa jenis mineral bukan
logamdiantaranya adalah Gipsum, Bentonit, Zeolit, kalsit, Dolomit, Zeolit, dan lain-lain.
Endapan mineral bukan logam erat kaitannya dengan penggolongan bahan galian yang
didasarkan pada nilai strategis/ekonomis bahan galian terhadap Negara, Terdapatnya
sesuatu bahan galian dalam alam (genesa), Penggunaan bahan galian bagi industri,
Pengaruhnya terhadap kehidupan rakyat banyak, Pemberian kesempatan pengembangan
pengusaha, Penyebaran pembangunan di Daerah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Deposit Mineral
Deposit mineral adalah batuan yang mengandung satu atau lebih mineral logam
(metallic mineral) yang akan memiliki nilai ekonomis jika ditambang dinamakan Ore
Mineral atau mineral bijih. Suatu endapan dikatakan bijih sebenarnya dilihat dari nilai
ekonomisnya, bila harga pengolahan dan harga pasaran berfluktuasi, suatu saat endapan
mineral dikatakan sebagai bijih dan di saat lain bukan lagi. Pada saat ekstraksi didapatkan
bahan logam dan juga bahan limbah (gangue) yang tidak memiliki nilai ekonomis.
Proses ekstraksi tersebut menghasilkan timbunan limbah (tailing).
Suatu endapan mineral akan terbentuk oleh serangkaian proses yang mengubah
kondisi suatu batuan menjadi suatu endapan dengan kandungan mineral bijih yang disebut
proses ubahan (alteration). Proses tersebut akan menghasilkan mineral logam (metalic
mineral) dan mineral ubahan (alteration mineral), struktur serta tekstur batuan yang
berubah karenanya.
Kebanyakan bijih di dunia ini yang ditambang adalah berasal dari mineral bijih
yang diendapkan oleh larutan hidrotermal. Asal larutan hidrotermal masih sulit
dipecahkan. Beberapa larutan berasal dari pelepasan air yang terkandung dalam magma
saat magma naik dan mendingin. Lainnya berasal dari air meteoric atau air laut yang
bersirkulasi dalam kerak. Endapan mineral yang terbentuk oleh air laut yang terpanaskan
aktifitas vulkanisme, dan endapannya berbentuk senyawa sulfide, yang
dinamakan volcanogenic massive sulfide deposits.
Kebutuhan umat manusia akan mineral semakin lama semakin meningkat dan
bertambah banyak baik dalam jumlah maupun macam atau jenisnya. Hal ini disebabkan
oleh kemajuan teknologi dan penemuan-penemuan baru dalam berbagai industri yang
banyak memerlukan bahan baku mineral.
Ilmu yang mempelajari dan membahas mengenai mineral baik yang bersifat logam
maupun non logam serta batuan dan asosiasinya didalam kulit bumi beserta cara terjadi
dan penyebarannya disebut ilmu Geologi Ekonomi. Penyebaran mineral dan batuan
tersebut menyangkut mengenai tempat terdapatnya, bentuk, ukuran, mutu, jumlah dan
kontrol geologinya.
B. Mineral Bijih
Proses dan aktivitas geologi bisa menimbulkan terbentuknya batuan dan jebakan
mineral. Yang dimaksud dengan jebakan mineral adalah endapan bahan-bahan atau
material baik berupa mineral maupun kumpulan mineral (batuan) yang mempunyai arti
ekonomis (berguna dan mengguntungkan bagi kepentingan umat manusia). Faktor-faktor
yang mempengaruhi kemungkinan pengusahaan jebakan dalam arti ekonomis adalah
bentuk jebakan, besar dan volume cadangan, kadar, lokasi geografis dan biaya
pengolahannya.
Dari distribusi unsur-unsur logam dan jenis-jenis mineral yang terdapat didalam
kulit bumi menunjukkan bahwa hanya beberapa unsur logam dan mineral saja yang
mempunyai prosentasi relative besar, karena pengaruh proses dan aktivitas geologi yang
berlangsung cukup lama, prosentase unsur – unsur dan mineral-mineral tersebut dapat
bertambah banyak pada bagian tertentu karena Proses Pengayaan, bahkan pada suatu waktu
dapat terbentuk endapan mineral yang mempunyai nilai ekonomis. Proses pengayaan ini
dapat disebabkan oleh :
1. Proses Pelapukan dan transportasi
2. Proses ubahan karena pengaruh larutan sisa magma

Proses pengayaan tersebut dapat terjadi pada kondisi geologi dan persyaratan
tertentu.Kadar minimum logam yang mempunyai arti ekonomis nilainya jauh lebih besar
daripada kadar rata-rata dalam kulit bumi. Faktor perkalian yang bisa memperbesar kadar
mineral yang kecil sehingga bisa menghasilkan kadar minimum ekonomis yang disebut
faktor pengayaan (Enrichment Factor atau Concentration Factor). Dari sejumlah unsur
atau mineral yang terdapat didalam kulit bumi, ternyata hanya beberapa unsur atau mineral
saja yang berbentuk unsur atau elemen tunggal (native element).

Sebagian besar merupakan persenyawaan unsur-unsur daaan membentuk mineral


atau asosiasi mineral.Mineral yang mengandung satu jenis logam atau beberapa asosiasi
logam disebut mineral logam (metallic mineral). Apabila kandungan logamnya relatif
besar dan terikat secara kimia dengan unsur lain maka mineral tersebut disebut Mineral
Bijih (ore mineral). Yang disebut bijih/ore adalah material/batuan yang terdiri dari
gabungan mineral bijih dengan komponen lain (mineral non logam) yang dapat diambil
satu atau lebih logam secara ekonomis. Apabila bijih yang diambil hanya satu jenis logam
saja maka disebut single ore. Apabila yang bisa diambil lebih dari satu jenis bijih maka
disebut complex-ore.

Mineral non logam yang dikandung oleh suatu bijih pada umumnya tidak
menguntungkan bahkan biasanya hanya mengotori saja, sehingga sering dibuang. Kadang-
kadang apabila terdapatkan dalam jumlah yang cukup banyak bisa dimanfaatkan sebagai
hasil sampingan (by-product), misalnya mineral kuarsa, fluorit, garnet dan lain-lain.
Mineral non logam tersebut disebut gangue mineral apabila terdapat bersama-sama
mineral logam didalam suatu batuan. Apabila terdapat didalam endapan non logam yang
ekonomis, disebut sebagai waste mineral. Yang termasuk golongan endapan mineral non
logam adalah material-material berupa padat, cairan atau gas. Material-material tersebut
bisa berbentuk mineral, batuan, persenyawaan hidrokarbon atau berupa endapan garam.
Contoh endapan ini adalah mika, batuan granit, batubara, minyak dan gas bumi, halit dan
lain-lain.

Kadar (persentase) rata-rata minimum ekonomis suatu logam didalam bijih


disebut cut off grade. Kandungan logam yang terpadat didalam suatu bijih disebut tenor
off ore. Karena kemajuan teknologi, khususnya didalam cara-cara pemisahan logam,
sering menyebabkan mineral atau batuan yang pada mulanya tidak bernilai ekonomis bisa
menjadi mineral bijih atau bijih yang ekonomis. Jenis logam tertentu tidak selalu terdapat
didalam satu macam mineral saja, tetapi juga terdapat pada lebih dari satu macam mineral.

Misalnya logam Cu bisa terdapat pada mineral kalkosit, bornit atau krisokola.
Sebaliknya satu jenis mineral tertentu sering dapat mengandung lebih dari satu jenis
logam. Misalnya mineral Pentlandit mengandung logam nikel dan besi. Mineral wolframit
mengandung unsur-unsur logam Ti, Mn dan Fe. Keadaan tersebut disebabkan karena
logam-logam tertentu sering terdapat bersama-sama pada jenis batuan tertentu dengan
asosiasi mineral tertentu pula, hal itu erat hubungannya dengan proses kejadian (genesa)
mineral bijih.

Logam-logam yang berguna biasanya terikat di dalam mineral bijih bersama-sama


dengan unsur kimia lainnya. Mineral-mineral ini tersebar dalam batuan dan terdiri dari
mineral pembentuk batuan yang tidak atau sedikit sekali mengandung unsur logam.
Mineral-mineral non logam umumnya dikenal sebagai Gangue. Kebanyakan mineral bijih
mempunyai kilap logam seperti galenit, kalkopirit,ada juga yang tidak mempunyai kilap
logam misalnya bauksit, sfalerit dan biasanya bergambung dengan unsurlain seperti Al,
Si, S, O. oleh karenanya orang dapat mengambil satu unsur logam dari beberapa jenis
mineral. Misalnya tembaga (Cu) dapat diambil dari mineral kalkopirit. Malakhit, azurite.
Sebaliknya orang bisa memisahkan lebih dari satu unsur logam yang berguna, misalnya
galenit dapat diambil dari logam timah, perak atau dari stannit dapat diambil timah. Proses
itu dikatakan sebagai Ore Dressring.

Mineral bijih dikelompokkan menjadi dua yaitu:

a. Mineral hypogene
Mineral hipogene adalah mineral yang terbentuk bersama-sama dengan
mineral lain dan mengalami pelapukan. Misalnya: cinnabar, hematit, magnetit
emas murni, cavalerit, tembaga murni dll.
b. Mineral supergen
Mineral yang merupakan mineral yang terbentuk dari hasil proses pelapukan.
Misalnya: bauksit, azurite, kriskola, garnnerit dll.
Dalam menentukan apakah itu sebagai bijih atau bukan, lebih ditekankan pada
apakah kalau diusahakan itu menguntungkan atau tidak. Kalau dianggap menguntungkan,
maka itu dikatakan bijih. Dan salah satu factor yang bisa mengubah status dari sebutan
bukan bijih menjadi bijih yakni kemajuan teknologi.
Sebagai contoh pirit mengandung emas tidak dapat dikatakan bijih karena kadar
emasnya sangat rendah dan biaya untuk mengeluarkan emas tersebut dari pirit tidak
seimbang dengan harganya. Walaupun kadar emasnya tinggi tetapi biaya penambangan
dan pemisahan emasnya tidak seimbang dengan harga penjualan emasnya, mineral pirit
itu belum dapat dikatakan sebagai bijih.

C. Mineral Non Logam


Mineral bukan logam sebenarnya memeliki pengertian bahwa, suatu bahan
alamyang mempunyai sifat-sifat fisis dan kimia tetap dapat berupa unsure non logam (B,
C,Cl, Br, Si, S, dll) tunggal atau persenyawaan kimia yang melibatkan unsure non
logamseperti SiO2 yang tetap, pada umumnya anorganik, homogen, dapat berupa gas,
padat,dan cair.
Mineral bukan logam atau bisa disebut dengan istilah gangue merupakan bagian
dari asosiasi mineral yang membentuk batuan dan bukan mineral bijih didalamsuatu
jebakan. Mineral bukan logam yang terbentuk biasanya berasosiasi denganmineral lain,
yang kemudian disebut dengan endapan mineral bukan logam. Beberapa
jenis mineral bukan logam diantaranya adalah Gipsum, Bentonit, Zeolit, kalsit,Dolomit,
Zeolit, dan lain-lain.
Mineral non-logam adalah mineral yang tidak mempunyai unsur logamnya.mineral
logam sering jadi pengotor dalam mineral logam dan umumnya tidak bernilaiekonomis.
bila mineral logam terdapat dalam jumlah yang banyak dan hadir bersama-sama dengan
mineral logam disebut mineral gangue. bila hadir bersama-sama mineralnon-logam disebut
waste mineral. Yang termasuk golongan endapan mineral nonlogam adalah material-
material berupa padat, cairan atau gas. Material-materialtersebut bisa berbentuk mineral,
batuan, persenyawaan hidrokarbon atau berupaendapan garam. Contoh endapan ini adalah
mika, batuan granit, batubara, minyak dangas bumi, halit dan lain-lain.

Proses Pembentukan Endapan Mineral Bukan Logam


Pada dasarnya proses pembentukan endapan mineral dapat diklasifikasikanmenjadi
dua macam, yaitu proses internal atau endogen dan proses eksternal ataueksogen. Endapan
mineral yang berasal dari kegiatan magma atau dipengaruhi olehfaktor endogen disebut
dengan endapan mineral primer. Sedangkan endapan-endapan mineral yang dipengaruhi
faktor eksogen seperti proses weathering, inorganic sedimentasion, dan organic
sedimentation disebut dengan endapan sekunder,membentuk endapan plaser, residual,
supergene enrichment, evaporasi/ presipitasi,mineral-energi (minyak&gas bumi dan
batubara dan gambut). Mineral non logam (gangue) yang umum dijumpai dapat
dikelompokan menjadi :
a. Mineral Hipogene yang dimaksudakn sebagai mineral yang
terbentuk Bersama- sama dengan mineral lain dan belum mengalami
pelapukan.Contoh : Barit (BaSO4) , Garnet, Kalsit (CaCO3), dll
b. Mineral supergene adalah mineral yang merupakan hasil proses
pelapukanContoh : Gipsum (CaSO42H2O).
Proses pembentukan mineral bukan logam bisa saja terbentuk berdasarkan
prosesinternal atau endogen maupun eksternal atau eksogen. Pembentukan endapan
mineral internal, yang meliputi:
1. Kristalisasi dan segregrasi magma: Kristalisasi magma merupakan
proses utama dari pembentukan batuan vulkanik dan plutonik.
2. Hydrothermal : Larutan hydrothermal ini dipercaya sebagai salah satu
fluida pembawa bijih utama yang kemudian terendapkan dalam beberapa fase
dan tipeendapan.
3. Lateral secretion: merupakan proses dari pembentukan lensa-lensa dan urat
kuarsa pada batuan metamorf.
4. Metamorphic Processes: umumnya merupakan hasil dari contact dan
regionalmetamorphism.
5. Volcanic exhalative (= sedimentary exhalative); Exhalations dari
larutanhydrothermal pada permukaan, yang terjadi pada kondisi bawah
permukaan airlaut dan umumnya menghasilkan tubuh bijih yang berbentuk
stratiform.
Proses eksternal atau eksogen pembentukan endapan mineral yaitu meliputi:
1. Mechanical Accumulation ; Konsentrasi dari mineral berat dan lepas menjadi
endapan placer (placer deposit).
2. Sedimentary precipitates; Presipitasi elemen-elemen tertentu pada lingkungan
tertentu, dengan atau tanpa bantuan organisme biologi.
3. Residual processes: Pelindian (leaching) elemen-elemen tertentu pada batuan
meninggalkan konsentrasi elemen-elemen yang tidak mobile dalam material
sisa.
4. Secondary or supergene enrichment ; Pelindian (leaching) elemen-elemen
tertentu dari bagian atas suatu endapan mineral dan kemudian presipitasi
padakedalaman menghasilkan endapan dengan konsentrasi yang lebih tinggi.
Klasifikasi Kelompok Endapan Mineral Bukan Logam
Asosiasi kelompok endapan mineral dan batuan masing-masing mempunyaicirri
asosiasi komposisi unsure kimia, dapat diklasifikasikan dalam grup tertentu, misalnya:
1. Endapan mineral magmatic dicirikan dengan kelompok unsure Cr, Ni, Ti,
Cu, V,C, Bi (Segresi); Be, B, Li, Mo, W, P, F, REE, U, Th (pegmatit); F, Cl,
Sn, Mo, W,Au, Cu (pneumotolitik); Al, Zn, W, Mo, Fe, Cu, Au, Sn (Skarn);
Cu, Pb, Zn, Au,Ag, Fe, Co, B, U, Ni, Sb, As, Hg (hidrotermal); Fe, Cu, Pb, Zn,
Au (Exhalativesub marine/kuroko).
2. Endapan mineral sedimentasi dicirikan kelompok unsure Cu, Pb, Mn, Ag, Au
(Supergen); Ni, Fe, Al (residual, laterit); Au, Pt, Ti, Cr, gems (plaser);
gypsum(evaporit); mineral energi: batubara, migas (organic); lempung, pasir,
pebble,gravel, karbonat, feldspar, sirtu (klastik): karbonat (kimia, organik).
3. Endapan mineral metamorfik dicirikan kelompok unsure Au, U, Mg, Al, Pb,
Cu,Zn (regional metamorfik). Jadi pada dasarnya, kelompok endapan mineral
bukan logam yang erat kaitannya dengan ciri unsure non logam itu kebanyakan
diklasifikasikan dalam hasil group Endapan mineral sedimentasi. Namun tidak
semua endapan mineral bukan logam dihasilkan oleh proses sedimentasi dan
bisa saja pemebentukan mineral non logam dihasilkan oleh proses magmatic
dan metamorfik tergantung dari kandungan unsure non logamnya.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Deposit mineral merupakan batuan yang mengandung satu atau lebih mineral
logam (metallic mineral) yang akan memiliki nilai ekonomis jika ditambang
dinamakan Ore Mineral atau mineral bijih. Suatu endapan dikatakan bijih sebenarnya
dilihat dari nilai ekonomisnya, bila harga pengolahan dan harga pasaran berfluktuasi, suatu
saat endapan mineral dikatakan sebagai bijih dan di saat lain bukan lagi.
Logam-logam yang berguna biasanya terikat di dalam mineral bijih bersama-sama
dengan unsur kimia lainnya. Mineral-mineral ini tersebar dalam batuan dan terdiri dari
mineral pembentuk batuan yang tidak atau sedikit sekali mengandung unsur logam.
Mineral-mineral non logam umumnya dikenal sebagai Gangue.
Deposit mineral non-logam adalah mineral yang tidak mempunyai unsur logamnya
danumumnya tidak bernilai ekonomis. Yang termasuk golongan endapan mineral non
logam adalah material-material berupa padat, cairan atau gas. Material-material tersebut
bisa berbentuk mineral, batuan, persenyawaan hidrokarbonatau berupa endapan garam.
Contoh endapan ini adalah mika, batuan granit, batubara,minyak dan gas bumi, halit dan
lain-lain. Jadi pada dasarnya, kelompok endapan mineral bukan logam yang erat
kaitannyadengan ciri unsure non logam itu kebanyakan diklasifikasikan dalam hasil
groupEndapan mineral sedimentasi. Namun tidak semua endapan mineral bukan
logamdihasilkan oleh proses sedimentasi dan bisa saja pemebentukan mineral
nonlogamdihasilkan oleh proses magmatic dan metamorfik tergantung dari kandungan
unsurenon logam yang tergantung didalamnya.

Anda mungkin juga menyukai