Anda di halaman 1dari 6

5.

Seorang pria berusia 20 tahun, datang ke UGD dengan keluhan sesak napas memberat sejak
1 jam yang lalu. Sejak 3 hari, pasien batuk dan demam. Sesak sudah dirasakan sejak
kemarin, namun masih membaik bila pasien menggunakan obat salbutamol inhaler. Pasien
menderita asma sejak kecil. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak gelisah;
tekanan darah 130/80 mmHg; frekuensi nadi 125 kali/menit; isi cukup; frekuensi napas 30
kali/menit. Pada pemeriksaan paru didapatkan wheezing di kedua lapangan paru. Salah satu
bagian tatalaksana bagi pasien saat di UGD adalah :
a. Diberikan aminofilin intravena
b. Diberikan kortikosteroid intravena
c. Diberikan inhalasi B2 agonis kerja panjang tiap 4 jam
d. Diberikan inhalasi B2 agonis kerja panjang tiap 20 menit sampai 3 kali
e. Diberikan inhalasi B2 agonis kerja panjang tiap 8 jam dan kortikosteroid tiap 12 jam

6. Seorang laki‐laki 56 tahun datang ke RS dengan keluhan sesak nafas dan batuk lama. dia
merokok 1 bungkus rokok perhari selama 30 tahun. hasil spirometri menunjukkan obstruksi.
manakah pernyataan di bawah ini yang benar?
a. glukokortikoid inhalasi sebaiknya diberikan pada pasien untuk mengurangi inflamasi jalan
nafas
b. bronkodilator harus diberikan secara reguler untuk mencegah atau mengurangi gejala
c. bronkodilator kerja panjang sama efektifnya dengan bronkodilator kerja pendek
d. kombinasi inhalasi beta 2 agonis dan inhalasi antikolinergik menunjukkan hasil yang lebih
besar dan perbaikan pada FEV1 dibanding obat tunggal
e. penggunaan beta 2 agonis secara reguler dapat memodifikasi penurunan paru dalam jangka
panjang

7. Seorang laki-laki, 28 tahun datang dengan keluhan batuk-batuk sejak 3 minggu sebelum
berobat, disertai dahak warna kuning dan kadang-kadang bercampur darah. Pasien juga
mengeluh demam hilang timbul, badan yang semakin kurus dan sakit bila menelan. Kira-kira
1 tahun yang lalu pasien pernah dikatakan sakit paru, berobat hanya 3 bulan. Pada
pemeriksaan jasmani didapatkan KU lemah, kompos mentis, TD 100/60 mmHg, N : 96 /x, S :
38 oC, frekuensi napas 20 x/mnt. Pada pemeriksaan mata konjungtiva tampak anemis, pada
mulut didapatkan oral trush. Pemeriksaan paru didapatkan ronki basah, halus nyaring pada
kedua apeks paru. Pada pemeriksaan lab didapatkan Hb : 10,2 g/dL, leukosit 5100 /mm3
dengan CD4 : 80 /mm3, trombosit : 230.000 /mm3. Pada pemeriksaan sputum BTA hasilnya
(+1), anti HIV (+) dan pada foto thorax didapatkan gambaran infiltrat pada kedua apeks
paru. Pasien diagnosis TB paru dan HIV. Regimen OAT yang diberikan pada pasien ini adalah
:
a. 2 RHZ/4RH
b. 2 RHZE/4RH
c. 2 RHZES/4RH
d. 2 RHZES/RHZE/5RHE
e. 2 RHZES/2RHZE/RHE
8. Seorang lelaki berusia 40 tahun, datang berobat ke poliklinik dengan riwayat batuk kronik
sejak 1 bulan sebelum berobat. Batuk dengan dahak yang biasanya berwarna kuning dan
kadang-kadang kehijauan. Tidak ada riwayat mengi, asma, gagal jantung kongestif, dan
penyakit refluks gastroesofageal. Pasien merokok selama 15 tahun sebanyak 1
bungkus/hari. Pada pemeriksaan paru didapati ronki basah kasar nyaring pada basal paru
kanan. Hasil rontgen torak didapatkan gambaran menyerupai sarang tawon pada paru
kanan bawah disertai bercak-bercak infiltrat disekitarnya. Hasil spirometri: FEV 1 80%; FVC
88%. Berdasarkan data di atas, kemungkinan diagnosis pada pasien adalah:
a. Emfisema paru
b. Asma bronkhiale
c. Bronkhitis kronis
d. Bronkopneumia
e. Bronkiektasis terinfeksi

9. Seorang lelaki berusia 50 tahun menderita penyakit diabetes melitus tipe 2, datang berobat
ke poliklinik edngan keluhan batuk sejak 4 hari yang lalu disertai sesak napas. Pada
pemeriksaan fisik paru didapatkan bronkovesikular pada paru kanan bawah disertai ronki
basah nyaring. Pada foto toraks didapatkan berca-bercak infiltrat inhomogen pada paru
kanan bawah. Mikroorganisme penyebab infeksi tersering pada kasus pasien tersebut
adalah :
a. Bacteroides sp
b. Enterobacteriaceae
c. Staphylococcus aureus
d. Mycoplasma pneumonia
e. Streptococccus pneumonia

10. Seorang laki-laki 30 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan nyeri dan
bengkak di tumit kanan yang mendadak saat bangun tidur sejak 1 hari lalu. Pasien pernah
mengalami keluhan serupa di pangkal ibu jari kaki kiri 1 bulan lalu. Pasien minum obat asam
mefenamat dan keluhan membaik dalam 3 hari. Kadar asam urat saat itu 8,1 mg/dL.
Pemeriksaan apa yang paling tepat untuk menegakkan diagnosis secara definitif:
a. Kadar asam urat darah >9 mg/dL
b. Jumlah leukosit >50000/mm3 pada analisa cairan sendi
c. Jumlah leukosit >100000/mm3 pada analisa cairan sendi
d. Didapatkan kristal monosodium urat pada analisa cairan sendi
e. Didapatkan kristal calcium pyrophosphate dehydrate pada analisa cairan sendi

43. Pilihan terapi yang paling tepat adalah….


a. Tramadol 2x50 mg
b. Kolkisin 2x0,6 mg
c. Probenesid 2x500 mg
d. Allopurinol 1x300 mg
e. Asetaminofen 3x1000 mg

44. Komplikasi penyakit ini pada ginjal melalui mekanisme:


a. oliguria/anuria
b. pembentukan batu kalsium
c. timbunan kompleks imun di glomerulus
d. timbunan kristal monosodium urat di medula ginjal
e. pelebaran podocyte ginjal

45. Seorang wanita, 37 tahun, datang ke poli penyakit dalam karena demam dan nyeri pada
sendi-sendi kecil di kedua tangannya, kaku pagi hari. Tidak ada riwayat trauma sebelumnya.
Pasien tidak merokok, riwayat sakit reumatik sebelumnya atau reumatik di keluarga
disangkal. Pemeriksaan fisik menunjukkan eritem dan nyeri pada penekanan sendi MCP dan
PIP kedua tangan. Pemeriksaan penunjang berikut dapat membantu diagnostik RA kecuali?
a. CRP
b. Faktor reumatoid
c. Anti-CCP
d. Anti U1-RNP
e. Anti-RA33

46. Pasien wanita, 25 tahun, mengeluh mata sering terasa kering, dan terdapat demam, setelah
dibawa ke RS dari pemeriksaan fisik didapatkan vaskulitis dikatakan pasien mengalami
sindrom Sjogren. Pasien juga sedang berobat rutin di Poli IPD untuk penyakit sistemiknya
yang menahun. Berikut penyakit sistemik yang dapat terkait dengan sindrom sjogren kecuali?
a. Artritis reumatoid
b. Skleroderma
c. MCTD
d. Tiroiditis
e. Paratiroiditis

47. Seorang perempuan 40 tahun muncul bercak-bercak putih di kulit dada, leher dan punggung
sejak 1 tahun yang lalu, kulit makin keras dan kaku. Kulit wajah menjadi kencang, sendi jari
tangan kaku-kaku. Pasien ada riwayat keguguran 5 kali dan tidak memiliki anak. Selama 3
bulan ini makin sering tampak kebiruan pada ujungujung jari terutama bila mandi, terasa
nyeri seperti ditusuk jarum, nafas sering sesak dan terasa panas terbakar di dada. Berat badan
menurun 5 kg. Pemeriksaan penunjang awal dan hasil yang diharapkan untuk menegakkan
diagnosis pada pasien adalah:
a. Biopsi kulit, didapatkan banyak fibroblas dan inflamasi perivaskular
b. Profil ANA didapatkan anti Scl-70 dan anti RNA-Pol III
c. Profil ANA didapatkan anti sentromer dan anti Jo-1
d. Barium meal esofagoram, didapatkan dismotilitas
e. CT Scan Thorax didapatkan Interstitial Lung Disease

48. Seorang perempuan berusia 34 tahun dikonsulkan oleh sejawat obstetric ginekologi dengan
keterangan diagnosis infertilitas primer. Pasien menikah 5 tahun yang lalu, tetapi sampai
saat ini belum pernah hamil . Sejak 1 tahun yang lalu , pola menstruasi pasien tidak teratur,
kadangkadang sampai 3 bulan sekali. Sejak 6 bulan terakhir pasien sering mengeluh sakit
kepala yang hilang timbul dan sejak 3 bulan terakhir keluhan dirasakan makin memberat.
Dua prioritas utama pemeriksaan penunjang yang Saudara rencanakan untuk memastikan
diagnosis pada kasus di atas adalah:
a. USG tiroid dan kadar prolactin darah
b. MRI sela tursica dan kadar prolactin darah
c. Scan atau sidik tiroid serta kadar FT4 dan TSH
d. MRI kepala serta rasio estrogen dan progestron
e. CT Scan kepala dan pemeriksaan estrogen dan progesteron

49. Laki-laki usia 33 tahun datang ke UGD dengan keluhan penurunan kesadaran sejak 1 hari
SMRS, tidak ada gangguan makan dan minum, ada keluhan batuk hilang timbul sejak 1
bulan namun tidak ada panas badan, pasien pernah berobat ke dokter klinik 1 minggu yang
lalu dilakukan foto thorax dengan gambaran miliary TB namun terapi OAT belum dimulai.
Keadaran : somnolen tekanan darah 70/40 mmHg , Nadi : 112 x/ menit, respirasi : 24 x /
menit. suhu : 36,6. Kaku kuduk tidak ada. Ronkhi tidak ada setelah dilakukan resusitasi Nacl
0,9 % 2000 cc tensi tidak naik., kemudian diberikan norepinefrin tensi naik 90/50 akan
tetapi 30 menit kemudia tensi turun lagi. Hb: 11,3 Leukosit : 7800 Trombosit : 189.000 N :
127 K : 5,9 kreatinin : 1,2 GDS : 73. Albumin : 2,5 Terapi apa selanjutnya yang paling tepat
pada pasien ini :
a. Epinefrin
b. Koloid
c. Dexamethasone IV
d. Hydrocortison IV
e. Koreksi Albumin

50. Seorang wanita 62 tahun datang ke poliklinik mengeluh rasa kelelahan dan lesu selama 6
bulan. Dia juga mengeluhkan kulit kering dan kehilangan rambut. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan bradikardi dengan nadi 52 x/ menit dengan tekanan darah normal dan
didapatkan kulit kering dan kasar, alopesia dan edema ringan pada ekstremitas bawah.
Manakah dari berikut ini yang paling mungkin sebagai diagnosis klinis dan tes skrining yang
diperlukan?
a. Hipertiroidi: thyroid-stimulating hormone (TSH)
b. Hipertiroid : free T4
c. Hipotiroid: TSH
d. Hipotiroid: free T4
e. Hipotiroid: T3 dan T4

51. Seorang wanita berusia 65 tahun dengan batu ginjal rekuren, didiagnosis
hiperparatiroidisme (kalsium total 13,3 mg / dL, hormon paratiroid [PTH] 380Pg / mL).
Seorang ahli bedah paratiroid berpengalaman melakukan paratiroidektomi minimal invasif
dan menghilangkan adenoma paratiroid besar (6 g). Pasca operasi, pasien merasa baik dan
mulai makan makanan normal. Pada 24 jam pasca operasi, ia mulai mengalami kesemutan
perioral dan tanda Chvostek positif. Tingkat kalsium menurun menjadi 8,1 mg / dL, kalsium
karbonat (600 mg kalsium, 3 tablet setiap hari) diberikan secara oral. Pada hari ke 2 pasca
operasi, kesemutan berlanjut dan hasil tes laboratoriumnya adalah sebagai berikut: kalsium
total 7,4 mg / dL, fosfor 1,5 mg / dL, albumin 3,9 g / dL, dan kreatinin 1,0 mg / dL. Anda
memberikan kalsium intravena dan meningkatkan dosis oral kalsiumnya, serta memulai
terapi calcitriol. gejala pasien membaik. Apa penjelasan terbaik untuk temuan ini?
a. Hungry Bone Syndrome
b. Defisiensi vitamin D yang parah
c. Hipoparatiroidisme transien dari manipulasi bedah
d. Hipoparatiroidisme transien dari penekanan jangka panjang dari paratiroid normal
e. Kurangnya penyerapan kalsium oral

52. Seorang perempuan berusia 65 tahun datang berobat ke poliklinik untuk berkonsultasi
mengenai hasil pemeriksaan BMD dirinya. Hasil BMD menunjukkan hasil T-score -1,5 dari
pengambilan dua titik di tulang belakang dan tulang paha. Pasien sudah diketahui sebagai
penderita lupus sistemik eritematosus yang selama ini mengkonsumsi obat metil
prednisolone 1 x 4 mg, asam folat 1 x 1 mg dan azatioprin 2 x 50 mg. Pasien mengatakan
dirinya sudah minum kombinasi ketiga obat tersebut sejak muda. Tatalaksana selanjutnya
yang anda sarankan untuk pasien ini saat ini adalah:
a. Menghentikan metil prednisolon
b. Mengurangi dosis metil prednisolon
c. Memberikan tambahan suplemen vitamin D dan kalsium
d. A dan C benar
e. B dan C benar

53. Seorang pria berusia 31 tahun yang sudah menikah datang dengan keluhan pembesaran
payudara yang terasa nyeri sejak 6 bulan. fungsi seksual normal dan memiliki 2 anak
biologis. Dia tidak minum obat apapun, dia tidak merokok atau minum alkohol.
Pemeriksaan fisik dalam batas normal kecuali ginekomastia bilateral, nyeri, simetris.
Karakteristik seks sekunder, genitalia eksternal, ukuran testis dan konsistensinya semua
normal. Hasil uji laboratorium testosteron serum dan bebas, prolaktin, tirotropin, dan
dehidroepiandrosteron-sulfat (DHEA-S) hasilnya normal. Hasil lainnya (dan rentang
referensi) meliputi serum estradiol 78 pg / mL (10-40 pg / mL) dan β-human chorionic
gonadotropin (hCG) 50.000 IU / L (<3.0 IU / L). Langkah berikut yang paling tepat?
a. Ultrasonografi testis
b. Pencitraan tomografi terkomputerisasi dari adrenal
c. Pencitraan resonansi magnetik dari hipofisis
d. Mamografi
e. Biopsi hati

54. Penderita laki – laki berumur 78 tahun, mengeluh nyeri pada tulang disertai dengan kaku
otot dan kram sejak 6 bulan terakhir. Penderita sehari-hari lebih banyak berada di dalam
rumah. Tidak ada riwayat gangguan pencernaan sebelumnya maupun gangguan ginjal.
Pasien tampak sakit ringan, tekanan darah 120/70 mmHg. Frekuensi nada 82x/menit.
Frekuensi napas 18x/menit. Suhu 36,3˚C. bunyi jantung normal, paru – paru dalam batas
normal. Hati dan limpa tidak teraba. Ekstremitas tidak ada edema. Hasil pemeriksaan
laboratorium didapatkan kalsium ion serum 3,6 mEq/ L, fosfat organik 1 mg/dL, alkalin
fosfataese 207 U/L, nilai 25-hydroxy vitamin D 3 ng/mL. Pada gambaran radiologis
ditemukan looser zone pada tulang femoral. Penatalaksanaan yang dapat diberikan pada
penderita ini adalah kecuali:
a. Kalsium karbonat 3x500 mg po
b. Kalsitriol 2000 IU/hari
c. Berjemur selama 15 menit 3 x seminggu
d. Vitamin D 50.000 IU 3 x seminggu
e. Meningkatkan konsumsi ikan salmon, susu dan tuna

Anda mungkin juga menyukai