A. TERDAKWA
Nama : Labib Renedy
Tempat Lahir : Kebumen
Umur/ Tanggal Lahir : 42/ 29 Oktober 1975
Jenis Kelamin : Laki Laki
Kebangsaan/ Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat Tinggal : Jalan Pelita 1 No. 40,
Tempuling, Jakarta.
Agama : Islam
Pekerjaan : Direktur PT. Finda Petrol
Corparation.
B. PENANGKAPAN
Terdakwa ditangkap oleh Penyidik pada tanggal 12 Mei 2017
berdasarkan Surat Perintah Penangkapan Nomor : SP. Kap / 112 -
BRTS / II / 2017 / KPK.
C. PENAHANAN
- Ditahan Penyidik KPK tanggal 12 Mei 2017 s/d 01 Juni
2017;
- Perpanjangan penahanan oleh Penuntut Umum pada
Komisi Pemberantasan Korupsi tanggal 02 Juni 2017 s/d
10 Juni 2017;
- Perpanjangan oleh Ketua Pengadilan Tindak Pidana
Korupsi Jakarta Pusat tanggal 11 Juli 2017 s/d 10 Agustus
2017;
- Perpanjangan oleh Ketua Pengadilan Tindak Pidana
Korupsi Jakarta Pusat tanggal 11 Agustus 2017 s/d 09
September 2017;
- Ditahan oleh Penuntut Umum pada Komisi Pemberantasan
Korupsi tanggal 10 September 2017 s/d 06 Oktober 2017;
- Ditahan Majelis Hakim tanggal 06 Oktober 2017 s/d 07
November 2017;
- Perpanjangan penahanan oleh Ketua Pengadilan Tindak
Pidana Korupsi Jakarta Pusat tanggal 08 November 2017
s/d 06 Januari 2017.
Setelah Membaca :
DAKWAAN :
DAKWAAN PERTAMA KESATU :
PRIMAIR
-------- Bahwa Terdakwa LABIB RENEDY selaku Direktur Utama PT. Finda Petrol
Corparation sejak tahun 2008 hingga sekarang yaitu sebagai pemasok Minyak
Mentah, bersama-sama dengan MILLA NOVARISTA selaku sekretaris PT. Finda
Petrol Corparation, ALIVIAREZA HADI PAMUDJI Selaku Direktur Utama PT.
Pertamina, NADIA VRISCANIA selaku sekretaris pribadi ALIVIAREZA HADI
PAMUDJI, DICKY DURROHMAN selaku Ketua Panitia Pelelangan pemasok
Minyak Mentah, KHOIRUDIN EFFENDY selaku Direktur Jenderal Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), SUGIANTORO selaku PPK (Pejabat
Pembuat Komitmen) Pada waktu antara bulan Februari 2015 sampai dengan bulan
Mei 2016, bertempat di Jalan H.R Rasuna Said Blok X 5 Kav. 4-9, Jakarta Selatan
12950, di PT. Finda Petrol Corparation Jalan Permai Sari No.15 Jakarta Pusat,
Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) atau setidak-
tidaknya di tempat-tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang
berwenang memeriksa, mengadili dan memutus perkara Tindak Pidana Korupsi,
yang melakukan atau turut serta melakukan, Secara Melawan Hukum Terdakwa
selaku Direktur Utama PT. Finda Petrol Corparation telah memberikan persenan
kepada saudara kandungnya Aliviareza Hadi Pamudji selaku Direktur Utama PT.
Pertamina untuk melakukan apa yang diinginkan oleh Terdakwa yaitu untuk
memenangkan perusahaannya PT. Finda Petrol Corparation dalam pelelangan
pemasok Minyak Mentah yang diadakan oleh Integrated Supply Chain (ISC) selaku
anak perusahaan daripada PT. Pertamina. Terdakwa juga telah mengurangi bagian
volume pada Minyak Mentah yang diimpor dari rekanan perusahaan luar negerinya
yang berada di Arab Saudi yaitu General Energy Oil Refinery Ltd agar mendapat
keuntungan. Serta Terdakwa telah memberikan beberapa uangnya kepada Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) agar Minyak Mentah yang diimpor dari Arab Saudi tidak
dilakukan pemeriksaan, Melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau
orang lain atau suatu korporasi yakni Terdakwa memperkaya diri sendiri dan
orang lain yaitu MILLA NOVARISTA selaku sekretaris PT. Finda Petrol
Corparation, ALIVIAREZA HADI PAMUDJI Selaku Direktur Utama PT. Pertamina,
NADIA VRISCANIA selaku sekretari pribadi ALIVIAREZA HADI PAMUDJI, DICKY
DURROHMAN selaku Ketua Panitia Pelelangan pemasok Minyak Mentah, ITA
SURYANI selaku Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral serta KHOIRUDIN
EFFENDY. Serta menguntungkan Perusahaannya sendiri yakni PT. Finda Petrol
Corparation yang merugikan keuangan negara atau perekonomian negara yaitu
merugikan kerugian negara sejumlah Rp. 687.570.300 (Enam ratus delapan puluh
tujuh miliyar lima ratus tujuh puluh juta tiga ratus ribu rupiah) yang mana diperoleh
dari data yang didapatkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), yang dilakukan
dengan cara sebagai berikut : ---------------------------------------------------------------------
No Nama Jabatan
NO TANGGAL KEGIATAN
- Pada tanggal 8 Mei 2015, Milla Novarista selaku sekretaris PT. Finda Petrol
Corparation Milla Novarista mengupload dokumen penawaran serta
dokumen kualifikasi yang telah dibuat sejak bulan Maret hingga April 2015
ke website Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) yang telah
diintruksikan oleh panitia pelelangan Integrated Supply Chain (ISC).
- Kemudian pada tanggal 9 Mei 2015, atas perintah dari Terdakwa pertanggal
8 Mei 2015 (via Chat) melalui Handphone (HP) merk Iphone type 5s dengan
nomor ponsel 081517555424 dan nomor IMEI 12032557810445871
menghubungi Milla Novarista yang menggunakan Handphone (HP) merk
Xiaomi type Redmi 6 dengan nomor 08588386446 dan nomor IMEI
1210445871104458 yang pada intinya Terdakwa mengintruksikan Milla
Novarista untuk melakukan survey terhadap perusahaan-perusahaan yang
mengikuti lelang yang isi percakapannya sebagai berikut :
Terdakwa : “Mill coba kamu survey dari semua perusahaan yang
mengikuti pelelangan, takutnya kita kalah saing”
Milla Novarista : “Baik pak, akan segera saya lakukan survey semua
perusahaan yang ikut pelelangan.”
Milla Novarista melakukan survey terhadap tiap perusahaan yang
mengikuti survey dan menemukan terdapat 8 (Delapan) peusahaan yang
menjadi saingan terberat dalam pelelangan yaitu PT. Bahtera Adiguna,
PT. Brantas Abipraya, PT. Djakarta Industrial Estate, PT. Angkasa Pura I,
PT. Maraja Yapen Energy Ltd, PT. Aprilia Oil Company, PT. Riscaramco
dan PT. Djago Oil. Setelah mendapatkan survey tersebut Milla Novarista
segera memberitahukan Terdakwa bahwasanya terdapat 8 (Delapan)
peusahaan yang menjadi saingan terberat dalam pelelangan. Hal ini
sontak membuat Terdakwa terkejut dan langsung menghubungi adiknya
Aliviareza Hadi Pamudji (Via Telepon), Terdakwa menggunakan
Handphone (HP) merk Iphone type 5s dengan nomor ponsel
081517555424 dan nomor IMEI 12032557810445871 Menghubungi
Terdakwa yang menggunakan Handphone (HP) merk Samsung type
Galaxy J2 Prime dengan nomor 085775268800 dan nomor IMEI
12031837810445811 yang pada intinya Terdakwa ingin melakukan
pertemuan dengan Aliviareza Hadi Pamudji di Rumah Aliviareza yang
beralamat di Jl. Margasari No.32, Jakarta Pusat pada tanggal 12 Mei 2015
untuk membuat strategi untuk menang dalam pelelangan, yang isi
percakapannya sebagai berikut :
Terdakwa : “Za, tadi Milla bilang ada delapan perusahaan yang akan jadi
saingan saya? Bagaimana ini?”
Aliviareza Hadi Pamudji : “Hah masa mas?”
Terdakwa : “Iya tadi Milla yang bilang dia habis saya suruh suvey
perusahaan yang ikut pelelangan, kamu dimana za?”
Aliviareza Hadi Pamudji : “Saya masih dikantor mas”
Terdakwa : “Oh yaudah besok aja ya, saya ke rumah mu”
Aliviareza Hadi Pamudji : “Baik mas, selagi saya pulang cepat juga besok”
Terdakwa : “Oke”
- Pada tanggal 12 Mei 2015, Terdakwa melakukan pertemuan dengan
Aliviareza Hadi Pamudji di Rumah Aliviareza yang beralamat di Jl. Margasari
No.32, Jakarta Pusat untuk membuat strategi untuk menang dalam
pelelangan, yaitu dengan menyuap ketua panitia pelelangan Dicky
Durrohman. Dengan menyuap ketuanya nanti dapat menjalar ke
bawahannya yakni tim penilai dokumen – dokumen penawaran dan
kualifikasi ujar Terdakwa. Sore hari tepatnya pukul 16.45 WIB di PT. Finda
Petrol Corparation Terdakwa memerintahkan sekretaris PT. Finda Petrol
Corparation Milla Novarista yang sedang berada di PT. Finda Petrol
Corparation untuk memberikan cek senilai USD 75.000 (Tujuh Puluh Lima
Ribu Dollar Amerika) dan SGD 41.500 (Empat Puluh Satu Ribu Lima Ratus
Dollar Singapura) dan sisa bonusnya akan ditambah lagi ketika proyek ini
berhasil kepada Nadia Vriscania, yang pada nantinya akan diberikan Nadia
Vriscania kepada Dicky Durrohman selaku Ketua pelelangan pemasok
Minyak Mentah. Pada malam harinya tepatnya pukul 19.00 WIB Nadia
Vriscania menghubungi Dicky Durrohman (Via Chat Whatsapp) untuk
melakukan pertemuan di Starbuck Café, Jakarta Selatan pada tanggal 14
Mei 2015 pukul 16.00 WIB. Yang isi percakapannya sebagai berikut :
Nadia Vriscania : “Pak dicky saya sekretarisnya pak aliviareza, besok kita
bisa bertemu?”
Dicky Durrohman : “Iya bisa, ada apa mbak?”
Nadia Vriscania : “Saya ingin berikan titipan dari seseorang”
Dicky Durrohman : “Baik mbak, besok dimana? jam berapa?”
Nadia Vriscania : “Di starbuck ya pak jam 4 sore
Dicky Durrohman : Baik mbak”
- Pada tanggal 14 Mei 2015, Nadia Vriscania yang sebelumnya telah
menghubungi Dicky Durrohman, melakukan pertemuan pada pukul 16.00
WIB di Starbuck Café, Jakarta Selatan, mereka melakukan pertemuan
tersebut awalnya untuk membahas mengenai perkembangan pelelangan,
akan tetapi itu bukanlah tujuan utama dari pada Nadia Vriscania, tujuan
utamanya yaitu untuk menyuap Dicky Durrohman dengan cek senilai USD
75.000 (Tujuh Puluh Lima Ribu Dollar Amerika) dan SGD 41.500 (Empat
Puluh Satu Ribu Lima Ratus Dollar Singapura) yang telah dititipkan oleh
Terdakwa melalui sekretaris PT. Finda Petrol Corparation, yang nantinya
dijanjikan oleh Terdakwa akan ditambah dana bonus lagi setelah proyek ini
selesai dan Dicky Durrohman diperintahkan untuk memanipulasi data
penilaian perusahaan yang telah dievaluasi oleh Tim Penilai, sontak Dicky
Durrohman menerima cek tersebut dan keesokan harinya segera melakukan
tugasnya untuk menemui Ketua Tim Penilai yaitu Bagus Ramadhan untuk
memanipulasi hasil evaluasinya, tepatnya pada pukul 19.20 WIB Dicky
Durrohman menghubungi Bagus Ramadhan (Via Chat Whatsapp). Dicky
Durrohman menghubunginya dengan menggunakan Handphone (HP) merk
Samsung type Galaxy J1 dengan nomor telepon 08284867743 dan IMEI
10238247321341 kepada Bagus Ramadan yang menggunakan Handphone
(HP) merk LG type Magna dengan nomor telepon 081776291331 dan IMEI
122093745919383, yang pada intinya melakukan percakapan sebagai
berikut :
Dicky Durrohman : “Gus dimana?”
Bagus Ramadhan : “ Saya ada dirumah pak kenapa?”
Dicky Durrohman : “Besok ada acara ga gus?”
Bagus Ramadhan : “Tidak ada pak, kenapa emangnya?”
Dicky Durrohman : “Besok malam ikut saya ya, kita bicara sebentar, ada
yang ingin saya bicarakan”
Bagus Ramadhan : “Baik pak, dimana?”
Dicky Durrohman : “Di Teng Go Food Street, dekat rumah mu kan?”
Bagus Ramadhan : “Oalah iya siap pak.”
- Pada tanggal 15 Mei 2015, Dicky Durrohman melakukan pertemuan dengan
Bagus Ramadhan di Teng Go Food Street, Jakarta Selatan untuk
membahas mengenai penetapan pemenang pelelangan, Dicky Durrohman
memintanya untuk memanipulasi hasil evaluasi tim penilai dengan
meninggikan nilai daripada PT. Finda Petrol Corparation dengan
memberinya uang pelicin sejumlah Rp. 200.000.000 (Dua Ratus Juta
Rupiah) kepada Bagus Ramadhan, yang pada akhirnya disetujui oleh Bagus
Ramadhan.
- Pada tanggal 20 Mei 2015, Tim Penaksir serta Tim Penilai melakukan
evaluasi terhadap dokumen kualifikasi dari 34 (Tiga Puluh Empat)
perusahaan yang mengikuti pelelangan serta menentukan salah satu
perusahaan mana yang lulus evaluasi kualifikasi yang dilihat dari
persyaratan – persyaratan yang memenuhi sebagai perusahaan pemasok
Minyak Mentah dalam pelelangan di Integrated Supply Chain (ISC) yang
betempat di Jl. Mahali I No.56 Jakarta Selatan, Bagus Ramadhan selaku
Ketua Tim Penilai telah memastikan bawahannya serta Tim Penaksir agar
memenangkan PT. Finda Petrol Corparation, karena menurut Bagus
Ramadhan sendiri PT. Finda Petrol Corparation memiliki kualitas Minyak
Mentah yang cukup bagus dan pantas sebagai pemasok Minyak Mentah
dengan jangka waktu selama 2 (Dua) tahun.
- Pada tanggal 26 Mei 2016, dilaksanakanlah Penetapan pemenang
pelelangan oleh Ita Suryani selaku Menteri ESDM
PEMENANG
Nama Perusahaan : PT. Finda Petrol Corparation
Harga Penawaran : Rp. 3.961.690.340.874,00 (Tiga Triliun Enam Puluh
Satu Milyar Enam Ratus Sembilan Puluh Juta Tiga Ratus Empat Puluh Ribu
Delapan Ratus Tujuh Puluh Empat Rupiah)
Sekaligus sebagai pemasok Minyak Mentah untuk PT. Pertamina dengan
jangka waktu selama 2 (Dua) tahun.
2. Terkait Pelaksanaan Impor Minyak Mentah
- Pada tanggal 28 Mei 2015, Dicky Durrohman membuat BAHP (Berita Acara
Hasil Pelelangan) yang nantinya akan diberikan kepada PPK (Pejabat
Pembuat Komitmen) untuk penerbitan SPPBJ (Surat Penunjukkan Penyedia
Barang dan Jasa) PT. Finda Petrol Corparation.
- Pada tanggal 29 Mei 2015, Dicky Durrohman memberikan BAHP (Berita
Acara Hasil Pelelangan) kepada PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) yaitu
Sugiantoro, lalu diterbitkanlah SK Nomor: 23/PPBJ-
MINTAH/KEMENESDM/III/2015 SPPBJ (Surat Penunjukkan Penyedia
Barang dan Jasa) yang menunjuk PT. Finda Petrol Corparation sebagai
pemasok Minyak Mentah selama 2 (Dua) tahun dengan nilai pekerjaan
senilai Rp. 3.961.690.340.874,00 (Tiga Triliun Enam Puluh Satu Milyar
Enam Ratus Sembilan Puluh Juta Tiga Ratus Empat Puluh Ribu Delapan
Ratus Tujuh Puluh Empat Rupiah).
- Pada tanggal 30 Juni 2015, setelah mendapatkan SPPBJ (Surat
Penunjukkan Penyedia Barang dan Jasa) PT. Finda Petrol Corparation oleh
PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) yaitu Sugiantoro, Labib Renedy yang
sebelumnya pernah memerintahkan Milla Novarista untuk mencari produk
Minyak Mentah terbaik sebelum masa pelelangan, segera menghubungi
pihak perusahaan yang akan bekerjasama dengan PT. Finda Petrol
Corparation melalui email yaitu General Energy Oil Refinery Ltd yang
terletak di Arab Saudi dan Terdakwa sepakat untuk melakukan pertemuan di
perusahaan Generel Energy Oil Refinery yang bertempat di Jalan Sekaa Al
Jouf 116, Dhahran, Arab Saudi pada tanggal 5 Juni 2017.
- Pada tanggal 1 Juni, untuk melakukan impor Minyak Mentah tahapan yang
harus dipenuhi selanjutnya oleh PT. Finda Petrol Corparation yaitu Surat
Persetujuan Impor oleh Kementerian Perdagangan, sehingga Milla Novarista
selaku Sekretaris PT. Finda Petrol Corparation membuat data spesifikasi
harga Minyak Mentah serta jumlah barang per tahun yang akan diimpor dari
rekanan perusahaan luar negeri PT. Finda Petrol Corparation yaitu General
Energy Oil Refenery Ltd yang bertempat di Jalan Sekaa Al Jouf 116,
Dhahran, Arab Saudi, setelah membuat data spesifikasi harga Minyak
Mentah serta jumlah barang yang akan diimpor bersamaan dengan SPPBJ
(Surat Penunjukan Penyedia Barang Jasa), Milla Novarista memberikannya
kepada Kementerian Perdagangan yang pada saat itu yang menerimanya
adalah Faishal Hidayatullah selaku Direktorat Jenderal Kementerian
Perdagangan Republik Indonesia, dan dibuatlah Surat Persetujuan Impor
(SPI) dengan Nomor 21.06.2222 dan Importir Terdaftar Minyak Bumi dan
Gas Bumi (IT) dengan Nomor 2111.444.22.12.
- Pada tanggal 4 Juni 2015, PT. Finda Petrol melalui Terdakwa bersama
dengan Milla Novarista membuat surat permohonan kerjasama dengan
pihak luar negeri yaitu General Energy Oil Refinery Ltd yang berada di Arab
Saudi kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di
kantornya Jalan Merdeka Selatan No.18 Jakarta 10110 dan Khoirudin
Effendy selaku Direktur Jenderal Minyak Bumi dan Gas sebelumnya tidak
menkonfirmasi terkait data penawaran impor Minyak Mentah dari PT. Finda
Petrol Corparation dikarenakan sangat tidak mencukupi kebutuhan dalam
negeri jika yang diimpor sedemikian, namun Terdakwa telah menyiapkan
uang senilai Rp 1.500.000.000,00 (Satu Milyar Lima Ratus Juta Rupiah)
untuk Khoirudin Effendy agar mengkonfirmasi penawaran dari PT. Finda
Petrol Corparation dengan segala bujuk rayu Terdakwa, akhirnya Khoirudin
Effendy membuat surat rekomendasi kepada PT. Finda Petrol Corporation
dengan syarat, jika telah pencairan dana keuntungan dari impor tersebut
Khoirudin Effendy wajib diberikan bonus, setelah itu PT. Finda Petrol
Corparation melakukan rapat persiapan untuk melakukan pertemuan dengan
pihak General Energy Oil Refinery pada tanggal 17 Juni 2017 di kantornya
yaitu Jalan Sekaa Al Jouf 116, Dhahran, Arab Saudi yang dihadiri oleh
Terdakwa selaku Direktur Utama PT. Finda Petrol Corparation, Direksi PT.
FInda Petrol Corparation Arisha Launa, dewan komisaris yaitu Admon
Prinna, Sekretaris PT. Finda Petrol Corparation yaitu Milla Novarista dan
para pemegang saham yaitu Ghani Kurniawan, Ahelia Dwi Putri, Jamil
Alfarizi, dan Ahza Rumaisa, untuk memaparkan rencana Terdakwa agar
anggaran yang diterima dari pelelangan tidak cepat habis, yaitu dengan
mengurangi volume Minyak Mentah yang ada di dalam dokumen penawaran
dengan membuat dua dokumen penawaran yang asli dan palsu, yang
seharusnya 3.210.000 (Tiga Juta Dua Ratus Sepuluh Ribu) barel per tahun
menjadi 2.817.100 (Dua Juta Delapan Ratus Tujuh Belas Ribu Seratus),
dengan membuat dua dokumen penawaran tentunya akan menyulitkan
Negara untuk mengetahui berapa jumlah asli barel Minyak Mentah yang
akan diimpor dari General Energy Oil Refinery Ltd yang berada di Arab
Saudi, dan hasilnya semua pihak menyetujui rencana yang dipaparkan oleh
Terdakwa, dan yang ikut dalam pertemuan pada 5 Juni 2015 dengan pihak
General Energy Oil Refinery Ltd yaitu Direksi daripada PT. Finda Petrol
Corparation yaitu Arisha Launa.
- Pada tanggal 5 Juni 2015, tepatnya pukul 08.00 WIB di Bandara Soekarno-
Hatta Terdakwa bersama dengan Direksi PT. Finda Petrol yaitu Arisha
Launa melakukan pemberangkatan menuju Arab Saudi menggunakan
pesawat Saudi Air untuk melakukan pertemuan dengan pihak General
Energy Oil Refinery Ltd di perusahaannya, pesawat mereka sampai pukul
17.00 WIB, setibanya mereka di Arab Saudi disambut oleh pegawai General
Energy Oil Refinery Ltd dan mengantar mereka ke perusahaannya, pada
pukul 18.30 dimulailah pertemuan antara pihak PT. Finda Petrol Corparation
dengan pihak General Energy Oil Refinery Ltd untuk membahas program
kerjasama mereka selama 2 (Dua) tahun kedepan mengenai Impor Minyak
Mentah, pihak General Energy Oil Refinery Ltd yang hadir dalam pertemuan
tersebut yaitu Fawayt Fiadh Al Harbei selaku Direktur Utama General
Energy Oil Refinery Ltd, dan Direksi General Energy Oil Refinery Ltd yaitu
Ameer Aafi Abbas, Abdullah samat, Aathifah Nur Rasyi dan Saheer abdul
malik, setelah 2 (Dua) jam berbincang-bincang mengenai impor Minyak
Mentah, disepakati bahwasanya jenis Minyak Mentah yang akan diimpor
selama 2 (dua) tahun kedepan yaitu Dubai Crude sebanyak 2.817.100 (Dua
Juta Delapan Ratus Tujuh Belas Ribu Seratus) barel pertahun, dengan
harga Minyak Mentah perbarelnya mencapai USD 57,50 (Lima Puluh Tujuh
Koma Lima Puluh Dollar Amerika Serikat) dengan rincian sebagai berikut :
NO TANGGAL KEGIATAN
- Pada tanggal 8 Mei 2015, Milla Novarista selaku sekretaris PT. Finda Petrol
Corparation Milla Novarista mengupload dokumen penawaran serta
dokumen kualifikasi yang telah dibuat sejak bulan Maret hingga April 2015
ke website Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) yang telah
diintruksikan oleh panitia pelelangan Integrated Supply Chain (ISC).
- Kemudian pada tanggal 9 Mei 2015, atas perintah dari Terdakwa pertanggal
8 Mei 2015 (via Chat) melalui Handphone (HP) merk Iphone type 5s dengan
nomor ponsel 081517555424 dan nomor IMEI 12032557810445871
menghubungi Milla Novarista yang menggunakan Handphone (HP) merk
Xiaomi type Redmi 6 dengan nomor 08588386446 dan nomor IMEI
1210445871104458 yang pada intinya Terdakwa mengintruksikan Milla
Novarista untuk melakukan survey terhadap perusahaan-perusahaan yang
mengikuti lelang yang isi percakapannya sebagai berikut :
Terdakwa : “Mill coba kamu survey dari semua perusahaan yang
mengikuti pelelangan, takutnya kita kalah saing”
Milla Novarista : “Baik pak, akan segera saya lakukan survey semua
perusahaan yang ikut pelelangan.”
Milla Novarista melakukan survey terhadap tiap perusahaan yang
mengikuti survey dan menemukan terdapat 8 (Delapan) peusahaan yang
menjadi saingan terberat dalam pelelangan yaitu PT. Bahtera Adiguna,
PT. Brantas Abipraya, PT. Djakarta Industrial Estate, PT. Angkasa Pura I,
PT. Maraja Yapen Energy Ltd, PT. Aprilia Oil Company, PT. Riscaramco
dan PT. Djago Oil. Setelah mendapatkan survey tersebut Milla Novarista
segera memberitahukan Terdakwa bahwasanya terdapat 8 (Delapan)
peusahaan yang menjadi saingan terberat dalam pelelangan. Hal ini
sontak membuat Terdakwa terkejut dan langsung menghubungi adiknya
Aliviareza Hadi Pamudji (Via Telepon), Terdakwa menggunakan
Handphone (HP) merk Iphone type 5s dengan nomor ponsel
081517555424 dan nomor IMEI 12032557810445871 Menghubungi
Terdakwa yang menggunakan Handphone (HP) merk Samsung type
Galaxy J2 Prime dengan nomor 085775268800 dan nomor IMEI
12031837810445811 yang pada intinya Terdakwa ingin melakukan
pertemuan dengan Aliviareza Hadi Pamudji di Rumah Aliviareza yang
beralamat di Jl. Margasari No.32, Jakarta Pusat pada tanggal 12 Mei 2015
untuk membuat strategi untuk menang dalam pelelangan, yang isi
percakapannya sebagai berikut :
Terdakwa : “Za, tadi Milla bilang ada delapan perusahaan yang akan jadi
saingan saya? Bagaimana ini?”
Aliviareza Hadi Pamudji : “Hah masa mas?”
Terdakwa : “Iya tadi Milla yang bilang dia habis saya suruh suvey
perusahaan yang ikut pelelangan, kamu dimana za?”
Aliviareza Hadi Pamudji : “Saya masih dikantor mas”
Terdakwa : “Oh yaudah besok aja ya, saya ke rumah mu”
Aliviareza Hadi Pamudji : “Baik mas, selagi saya pulang cepat juga besok”
Terdakwa : “Oke”
- Pada tanggal 12 Mei 2015, Terdakwa melakukan pertemuan dengan
Aliviareza Hadi Pamudji di Rumah Aliviareza yang beralamat di Jl. Margasari
No.32, Jakarta Pusat untuk membuat strategi untuk menang dalam
pelelangan, yaitu dengan menyuap ketua panitia pelelangan Dicky
Durrohman. Dengan menyuap ketuanya nanti dapat menjalar ke
bawahannya yakni tim penilai dokumen – dokumen penawaran dan
kualifikasi ujar Terdakwa. Sore hari tepatnya pukul 16.45 WIB di PT. Finda
Petrol Corparation Terdakwa memerintahkan sekretaris PT. Finda Petrol
Corparation Milla Novarista yang sedang berada di PT. Finda Petrol
Corparation untuk memberikan cek senilai USD 75.000 (Tujuh Puluh Lima
Ribu Dollar Amerika) dan SGD 41.500 (Empat Puluh Satu Ribu Lima Ratus
Dollar Singapura) dan sisa bonusnya akan ditambah lagi ketika proyek ini
berhasil kepada Nadia Vriscania, yang pada nantinya akan diberikan Nadia
Vriscania kepada Dicky Durrohman selaku Ketua pelelangan pemasok
Minyak Mentah. Pada malam harinya tepatnya pukul 19.00 WIB Nadia
Vriscania menghubungi Dicky Durrohman (Via Chat Whatsapp) untuk
melakukan pertemuan di Starbuck Café, Jakarta Selatan pada tanggal 14
Mei 2015 pukul 16.00 WIB. Yang isi percakapannya sebagai berikut :
Nadia Vriscania : “Pak dicky saya sekretarisnya pak aliviareza, besok kita
bisa bertemu?”
Dicky Durrohman : “Iya bisa, ada apa mbak?”
Nadia Vriscania : “Saya ingin berikan titipan dari seseorang”
Dicky Durrohman : “Baik mbak, besok dimana? jam berapa?”
Nadia Vriscania : “Di starbuck ya pak jam 4 sore
Dicky Durrohman : Baik mbak”
- Pada tanggal 14 Mei 2015, Nadia Vriscania yang sebelumnya telah
menghubungi Dicky Durrohman, melakukan pertemuan pada pukul 16.00
WIB di Starbuck Café, Jakarta Selatan, mereka melakukan pertemuan
tersebut awalnya untuk membahas mengenai perkembangan pelelangan,
akan tetapi itu bukanlah tujuan utama dari pada Nadia Vriscania, tujuan
utamanya yaitu untuk menyuap Dicky Durrohman dengan cek senilai USD
75.000 (Tujuh Puluh Lima Ribu Dollar Amerika) dan SGD 41.500 (Empat
Puluh Satu Ribu Lima Ratus Dollar Singapura) yang telah dititipkan oleh
Terdakwa melalui sekretaris PT. Finda Petrol Corparation, yang nantinya
dijanjikan oleh Terdakwa akan ditambah dana bonus lagi setelah proyek ini
selesai dan Dicky Durrohman diperintahkan untuk memanipulasi data
penilaian perusahaan yang telah dievaluasi oleh Tim Penilai, sontak Dicky
Durrohman menerima cek tersebut dan keesokan harinya segera melakukan
tugasnya untuk menemui Ketua Tim Penilai yaitu Bagus Ramadhan untuk
memanipulasi hasil evaluasinya, tepatnya pada pukul 19.20 WIB Dicky
Durrohman menghubungi Bagus Ramadhan (Via Chat Whatsapp). Dicky
Durrohman menghubunginya dengan menggunakan Handphone (HP) merk
Samsung type Galaxy J1 dengan nomor telepon 08284867743 dan IMEI
10238247321341 kepada Bagus Ramadan yang menggunakan Handphone
(HP) merk LG type Magna dengan nomor telepon 081776291331 dan IMEI
122093745919383, yang pada intinya melakukan percakapan sebagai
berikut :
Dicky Durrohman : “Gus dimana?”
Bagus Ramadhan : “ Saya ada dirumah pak kenapa?”
Dicky Durrohman : “Besok ada acara ga gus?”
Bagus Ramadhan : “Tidak ada pak, kenapa emangnya?”
Dicky Durrohman : “Besok malam ikut saya ya, kita bicara sebentar, ada
yang ingin saya bicarakan”
Bagus Ramadhan : “Baik pak, dimana?”
Dicky Durrohman : “Di Teng Go Food Street, dekat rumah mu kan?”
Bagus Ramadhan : “Oalah iya siap pak.”
- Pada tanggal 15 Mei 2015, Dicky Durrohman melakukan pertemuan dengan
Bagus Ramadhan di Teng Go Food Street, Jakarta Selatan untuk
membahas mengenai penetapan pemenang pelelangan, Dicky Durrohman
memintanya untuk memanipulasi hasil evaluasi tim penilai dengan
meninggikan nilai daripada PT. Finda Petrol Corparation dengan
memberinya uang pelicin sejumlah Rp. 200.000.000 (Dua Ratus Juta
Rupiah) kepada Bagus Ramadhan, yang pada akhirnya disetujui oleh Bagus
Ramadhan.
- Pada tanggal 20 Mei 2015, Tim Penaksir serta Tim Penilai melakukan
evaluasi terhadap dokumen kualifikasi dari 34 (Tiga Puluh Empat)
perusahaan yang mengikuti pelelangan serta menentukan salah satu
perusahaan mana yang lulus evaluasi kualifikasi yang dilihat dari
persyaratan – persyaratan yang memenuhi sebagai perusahaan pemasok
Minyak Mentah dalam pelelangan di Integrated Supply Chain (ISC) yang
betempat di Jl. Mahali I No.56 Jakarta Selatan, Bagus Ramadhan selaku
Ketua Tim Penilai telah memastikan bawahannya serta Tim Penaksir agar
memenangkan PT. Finda Petrol Corparation, karena menurut Bagus
Ramadhan sendiri PT. Finda Petrol Corparation memiliki kualitas Minyak
Mentah yang cukup bagus dan pantas sebagai pemasok Minyak Mentah
dengan jangka waktu selama 2 (Dua) tahun .
- Pada tanggal 26 Mei 2016, dilaksanakanlah Penetapan pemenang
pelelangan oleh Ita Suryani selaku Menteri ESDM
PEMENANG
Nama Perusahaan : PT. Finda Petrol Corparation
Harga Penawaran : Rp. 3.961.690.340.874,00 (Tiga Triliun Enam Puluh
Satu Milyar Enam Ratus Sembilan Puluh Juta Tiga Ratus Empat Puluh Ribu
Delapan Ratus Tujuh Puluh Empat Rupiah)
Sekaligus sebagai pemasok Minyak Mentah untuk PT. Pertamina dengan
jangka waktu selama 2 (Dua) tahun.
DAN
DAKWAAN KEDUA
DAN
DAKWAAN KEDUA :
-------- Bahwa Terdakwa LABIB RENEDY selaku Direktur Utama PT. Finda
Petrol Corparation sejak tahun 2008 hingga sekarang yaitu sebagai
pemasok Minyak Mentah, bersama-sama dengan MILLA NOVARISTA
selaku sekretaris PT. Finda Petrol Corparation, ALIVIAREZA HADI
PAMUDJI Selaku Direktur Utama PT. Pertamina, NADIA VRISCANIA
selaku sekretaris pribadi ALIVIAREZA HADI PAMUDJI, DICKY
DURROHMAN selaku Ketua Panitia Pelelangan pemasok Minyak Mentah,
KHOIRUDIN EFFENDY selaku Direktur Jenderal Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral (ESDM), SUGIANTORO selaku PPK (Pejabat
Pembuat Komitmen) Pada waktu antara bulan Februari 2015 sampai dengan
bulan Mei 2016, bertempat di Jalan H.R Rasuna Said Blok X 5 Kav. 4-9,
Jakarta Selatan 12950, di PT. Finda Petrol Corparation Jalan Permai Sari
No.15 Jakarta Pusat, Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM) atau setidak-tidaknya di tempat-tempat lain yang masih termasuk
dalam daerah hukum Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat yang berwenang memeriksa, mengadili dan memutus
perkara Tindak Pidana Korupsi, yang dengan sengaja menempatkan,
mentransfer, membayarkan atau membelanjakan, menghibahkan,
menitipkan Harta Kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya
merupakan hasil tindak pidana, baik perbuatan itu atas namanya
sendiri maupun atas nama pihak lain yaitu Terdakwa dengan sengaja
menempatkan dalam Rekening BRI Nomor 015967394857, mentransfer ke
Rekening Bank Mandiri Nomor 212-00-0090364-7, atas nama ALIVIAREZA
HADI PAMUDJI, Rekening BRI Nomor 0134983749432 atas nama DICKY
DURROHMAN dan Rekening Bank Mandiri Nomor 434-00-0063423-2 atas
nama NADIA VRISCANIA, membayarkan atau membelanjakan 2 (Dua)
Mobil Alphard, 1 Unit Rumah mewah di Jakarta Pusat, menghibahkan
sejumlah uang kepada korban banjir yang menimpa warga Kampung Pulo,
Jakarta Selatan, serta menitipkan sejumlah uang kepada keluarganya yang
diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana
sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat (1) Terdakwa patut diduga
memanfaatkan hasil dari melakukan tindak pidana korupsi, dengan maksud
menyembunyikan atau menyamarkan asal usul Harta Kekayaan yang
diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana yaitu
Terdakwa telah menyembunyikan atau menyamarkan asal usul Harta
Kekayaannya didalam Bank, yang dilakukan dengan cara sebagai berikut :
------------------------------------------------------------------------------------------------------
No Nama Jabatan
- Pada tanggal 8 Mei 2015, Milla Novarista selaku sekretaris PT. Finda Petrol
Corparation Milla Novarista mengupload dokumen penawaran serta
dokumen kualifikasi yang telah dibuat sejak bulan Maret hingga April 2015
ke website Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) yang telah
diintruksikan oleh panitia pelelangan Integrated Supply Chain (ISC).
- Kemudian pada tanggal 9 Mei 2015, atas perintah dari Terdakwa pertanggal
8 Mei 2015 (via Chat) melalui Handphone (HP) merk Iphone type 5s dengan
nomor ponsel 081517555424 dan nomor IMEI 12032557810445871
menghubungi Milla Novarista yang menggunakan Handphone (HP) merk
Xiaomi type Redmi 6 dengan nomor 08588386446 dan nomor IMEI
1210445871104458 yang pada intinya Terdakwa mengintruksikan Milla
Novarista untuk melakukan survey terhadap perusahaan-perusahaan yang
mengikuti lelang yang isi percakapannya sebagai berikut :
Terdakwa : “Mill coba kamu survey dari semua perusahaan yang
mengikuti pelelangan, takutnya kita kalah saing”
Milla Novarista : “Baik pak, akan segera saya lakukan survey semua
perusahaan yang ikut pelelangan.”
Milla Novarista melakukan survey terhadap tiap perusahaan yang
mengikuti survey dan menemukan terdapat 8 (Delapan) peusahaan yang
menjadi saingan terberat dalam pelelangan yaitu PT. Bahtera Adiguna,
PT. Brantas Abipraya, PT. Djakarta Industrial Estate, PT. Angkasa Pura I,
PT. Maraja Yapen Energy Ltd, PT. Aprilia Oil Company, PT. Riscaramco
dan PT. Djago Oil. Setelah mendapatkan survey tersebut Milla Novarista
segera memberitahukan Terdakwa bahwasanya terdapat 8 (Delapan)
peusahaan yang menjadi saingan terberat dalam pelelangan. Hal ini
sontak membuat Terdakwa terkejut dan langsung menghubungi adiknya
Aliviareza Hadi Pamudji (Via Telepon), Terdakwa menggunakan
Handphone (HP) merk Iphone type 5s dengan nomor ponsel
081517555424 dan nomor IMEI 12032557810445871 Menghubungi
Terdakwa yang menggunakan Handphone (HP) merk Samsung type
Galaxy J2 Prime dengan nomor 085775268800 dan nomor IMEI
12031837810445811 yang pada intinya Terdakwa ingin melakukan
pertemuan dengan Aliviareza Hadi Pamudji di Rumah Aliviareza yang
beralamat di Jl. Margasari No.32, Jakarta Pusat pada tanggal 12 Mei 2015
untuk membuat strategi untuk menang dalam pelelangan, yang isi
percakapannya sebagai berikut :
Terdakwa : “Za, tadi Milla bilang ada delapan perusahaan yang akan jadi
saingan saya? Bagaimana ini?”
Aliviareza Hadi Pamudji : “Hah masa mas?”
Terdakwa : “Iya tadi Milla yang bilang dia habis saya suruh suvey
perusahaan yang ikut pelelangan, kamu dimana za?”
Aliviareza Hadi Pamudji : “Saya masih dikantor mas”
Terdakwa : “Oh yaudah besok aja ya, saya ke rumah mu”
Aliviareza Hadi Pamudji : “Baik mas, selagi saya pulang cepat juga besok”
Terdakwa : “Oke”
- Pada tanggal 12 Mei 2015, Terdakwa melakukan pertemuan dengan
Aliviareza Hadi Pamudji di Rumah Aliviareza yang beralamat di Jl. Margasari
No.32, Jakarta Pusat untuk membuat strategi untuk menang dalam
pelelangan, yaitu dengan menyuap ketua panitia pelelangan Dicky
Durrohman. Dengan menyuap ketuanya nanti dapat menjalar ke
bawahannya yakni tim penilai dokumen – dokumen penawaran dan
kualifikasi ujar Terdakwa. Sore hari tepatnya pukul 16.45 WIB di PT. Finda
Petrol Corparation Terdakwa memerintahkan sekretaris PT. Finda Petrol
Corparation Milla Novarista yang sedang berada di PT. Finda Petrol
Corparation untuk memberikan cek senilai USD 75.000 (Tujuh Puluh Lima
Ribu Dollar Amerika) dan SGD 41.500 (Empat Puluh Satu Ribu Lima Ratus
Dollar Singapura) dan sisa bonusnya akan ditambah lagi ketika proyek ini
berhasil kepada Nadia Vriscania, yang pada nantinya akan diberikan Nadia
Vriscania kepada Dicky Durrohman selaku Ketua pelelangan pemasok
Minyak Mentah. Pada malam harinya tepatnya pukul 19.00 WIB Nadia
Vriscania menghubungi Dicky Durrohman (Via Chat Whatsapp) untuk
melakukan pertemuan di Starbuck Café, Jakarta Selatan pada tanggal 14
Mei 2015 pukul 16.00 WIB. Yang isi percakapannya sebagai berikut :
Nadia Vriscania : “Pak dicky saya sekretarisnya pak aliviareza, besok kita
bisa bertemu?”
Dicky Durrohman : “Iya bisa, ada apa mbak?”
Nadia Vriscania : “Saya ingin berikan titipan dari seseorang”
Dicky Durrohman : “Baik mbak, besok dimana? jam berapa?”
Nadia Vriscania : “Di starbuck ya pak jam 4 sore
Dicky Durrohman : Baik mbak”
- Pada tanggal 14 Mei 2015, Nadia Vriscania yang sebelumnya telah
menghubungi Dicky Durrohman, melakukan pertemuan pada pukul 16.00
WIB di Starbuck Café, Jakarta Selatan, mereka melakukan pertemuan
tersebut awalnya untuk membahas mengenai perkembangan pelelangan,
akan tetapi itu bukanlah tujuan utama dari pada Nadia Vriscania, tujuan
utamanya yaitu untuk menyuap Dicky Durrohman dengan cek senilai USD
75.000 (Tujuh Puluh Lima Ribu Dollar Amerika) dan SGD 41.500 (Empat
Puluh Satu Ribu Lima Ratus Dollar Singapura) yang telah dititipkan oleh
Terdakwa melalui sekretaris PT. Finda Petrol Corparation, yang nantinya
dijanjikan oleh Terdakwa akan ditambah dana bonus lagi setelah proyek ini
selesai dan Dicky Durrohman diperintahkan untuk memanipulasi data
penilaian perusahaan yang telah dievaluasi oleh Tim Penilai, sontak Dicky
Durrohman menerima cek tersebut dan keesokan harinya segera melakukan
tugasnya untuk menemui Ketua Tim Penilai yaitu Bagus Ramadhan untuk
memanipulasi hasil evaluasinya, tepatnya pada pukul 19.20 WIB Dicky
Durrohman menghubungi Bagus Ramadhan (Via Chat Whatsapp). Dicky
Durrohman menghubunginya dengan menggunakan Handphone (HP) merk
Samsung type Galaxy J1 dengan nomor telepon 08284867743 dan IMEI
10238247321341 kepada Bagus Ramadan yang menggunakan Handphone
(HP) merk LG type Magna dengan nomor telepon 081776291331 dan IMEI
122093745919383, yang pada intinya melakukan percakapan sebagai
berikut :
Dicky Durrohman : “Gus dimana?”
Bagus Ramadhan : “ Saya ada dirumah pak kenapa?”
Dicky Durrohman : “Besok ada acara ga gus?”
Bagus Ramadhan : “Tidak ada pak, kenapa emangnya?”
Dicky Durrohman : “Besok malam ikut saya ya, kita bicara sebentar, ada
yang ingin saya bicarakan”
Bagus Ramadhan : “Baik pak, dimana?”
Dicky Durrohman : “Di Teng Go Food Street, dekat rumah mu kan?”
Bagus Ramadhan : “Oalah iya siap pak.”
- Pada tanggal 15 Mei 2015, Dicky Durrohman melakukan pertemuan dengan
Bagus Ramadhan di Teng Go Food Street, Jakarta Selatan untuk
membahas mengenai penetapan pemenang pelelangan, Dicky Durrohman
memintanya untuk memanipulasi hasil evaluasi tim penilai dengan
meninggikan nilai daripada PT. Finda Petrol Corparation dengan
memberinya uang pelicin sejumlah Rp. 200.000.000 (Dua Ratus Juta
Rupiah) kepada Bagus Ramadhan, yang pada akhirnya disetujui oleh Bagus
Ramadhan.
- Pada tanggal 20 Mei 2015, Tim Penaksir serta Tim Penilai melakukan
evaluasi terhadap dokumen kualifikasi dari 34 (Tiga Puluh Empat)
perusahaan yang mengikuti pelelangan serta menentukan salah satu
perusahaan mana yang lulus evaluasi kualifikasi yang dilihat dari
persyaratan – persyaratan yang memenuhi sebagai perusahaan pemasok
Minyak Mentah dalam pelelangan di Integrated Supply Chain (ISC) yang
betempat di Jl. Mahali I No.56 Jakarta Selatan, Bagus Ramadhan selaku
Ketua Tim Penilai telah memastikan bawahannya serta Tim Penaksir agar
memenangkan PT. Finda Petrol Corparation, karena menurut Bagus
Ramadhan sendiri PT. Finda Petrol Corparation memiliki kualitas Minyak
Mentah yang cukup bagus dan pantas sebagai pemasok Minyak Mentah
dengan jangka waktu selama 2 (Dua) tahun.
- Pada tanggal 26 Mei 2016, dilaksanakanlah Penetapan pemenang
pelelangan oleh Ita Suryani selaku Menteri ESDM.
PEMENANG
Nama Perusahaan : PT. Finda Petrol Corparation
Harga Penawaran : Rp. 3.961.690.340.874,00 (Tiga Triliun Enam Puluh
Satu Milyar Enam Ratus Sembilan Puluh Juta Tiga Ratus Empat Puluh Ribu
Delapan Ratus Tujuh Puluh Empat Rupiah)
Sekaligus sebagai pemasok Minyak Mentah untuk PT. Pertamina dengan
jangka waktu selama 2 (Dua) tahun
----------- Perbuatan terdakwa tersebut adalah tindak pidana yang diatur dan
diancam pidana dalam pasal 3 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010
tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang
Jo Pasal 65 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.-----------------------
Berdasarkan uraian yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum terhadap Surat
Dakwaan dengan alasan sebagai berikut :
Bahwa apabila kompetensi peradilan tersebut dikaitkan dengan perkara a quo, maka
timbul pertanyaan peradilan manakah yang berwenang memeriksa, mengadili dan
memutus perkara terdakwa Labib Renedy.
a. melibatkan aparat penegak hukum, penyelenggara negara, dan orang lain yang ada
kaitannya dengan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh aparat penegak hukum
atau penyelenggara negara;
b. mendapat perhatian yang meresahkan masyarakat; dan/atau
c. menyangkut kerugian negara paling sedikit Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
Bahwa sesungguhnya ketentuan Pasal 11 tersebut mengandung 2 (dua) hal yang perlu
diperhatikan, yakni ketentuan yang termuat dalam Pasal 11 huruf a memuat Subyek
atau pelaku tindak pidana korupsi yang dapat ditindak oleh KPK sedangkan ketentuan
Pasal 11 huruf b dan/atau c memuat bentuk-bentuk perbuatan yang merupakan
kewenangan KPK. Dengan demikian kompetensi atau kewenangan KPK dalam
menangani tindak pidana korupsi dibatasi oleh ketentuan Pasal 11 tersebut.
Bahwa oleh karena Surat Dakwaan Penuntut Umum dirumuskan berdasarkan atas
berita acara yang diperoleh dari hasil Penyidikan yang dilakukan oleh Komisi
Pemberantasan Korupsi, sedangkan Komisi Pemberantasan Korupsi tersebut sesuai
dengan ketentuan Pasal 11 tidak berwenang melakukan penyidikan terhadap tindak
pidana Korupsi yang nilainya kurang dari Rp.1.000.000.000,- (satu miliar rupiah) akan
tetapi dalam surat Dakwaan menyebutkan kerugian negara sebesar Rp.
687.570.300.000,00, padahal menurut analisis dari IAW (Indonesian Auditor Watch)
kerugian negara tidak mencapai Rp. 1.000.000,00 maka Surat Dakwaan Penuntut
Umum tersebut adalah batal demi hukum atau setidak-tidaknya haruslah dibatalkan.
Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 11 dan Pasal 53 tersebut di atas, maka jelas baik
KPK tidak berwenang untuk melakukan penyelidikan, penyidikan, penuntutan maupun
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi tidak berwenang untuk memeriksa dan memutus
perkara terdakwa Ir. Mohammad Iqbal. Oleh karena itu mohon Majelis Hakim yang
mulia menyatakan bahwa Pengadilan Tindak Pidana Korupsi tidak berwenang untuk
memeriksa dan memutus perkara terdakwa Ir. Mohammad Iqbal.
Bahwa sebagaimana yang diuraikan oleh Jaksa Penuntut Umum bahwa apa yang
dilakukan oleh Terdakwa adalah tindak pidana yang diancam dengan ancaman
maksimal 15 tahun penjara sebagaimana yang diatur dalam Pasal 2 Ayat (1) jo Pasal
18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2001 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke (1Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana) atau Pasal 5 ayat 1 huruf aJo Pasal 9 Undang -
Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
sebagaimana diubah dan ditambah dengan Undang - Undang Nomor 20 Tahun
2001 tentang perubahan atas Undang - Undang nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana dan pasal 3 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang Jo Pasal 65 ayat
(1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dan yang harus majelis hakim ketahui juga
bahwa Terdakwa adalah orang yang sudah tidak dapat membaca dan menulis dan
oleh karena itu maka sudah sepatutnya dan sewajarnya jika sejak awal Terdakwa harus
di damping oleh Penasehat Hukum sebagaimana yang diatur dalam Pasal 56 KUHAP
yang menyatakan :
Dalam hal tersangka atau terdakwa disangka atau didakwa melakukan tindak
pidana yang diancam dengan pidana mati atu ancaman pidana lima belas tahun
atau lebih atau bagi mereka yang tidak mampu yang diancam dengan pidana lima
tahun atau lebih yang tidak mempunyai penasihat hukum sendiri, pejabat yang
bersangkutan pada semua tingkat pemeriksaan dalam proses peradilan wajib
menunjuk penasihat hukum bagi mereka.
Namun apa yang dilakukan oleh Pihak penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi justru
melakukan hal yang berbeda karena pada semua tingkat pemeriksaan yang harusnya
didampingi oleh Penasehat Hukum justru tidak dilakukan oleh Terdakwa dan artinya
bahwa pada semua tingkat Pemeriksaan yang dilakukan oleh Pihak Kepolisian dan
Kejaksaan adalah pemeriksaan yang tidak berdasarkan Hukum dan Hukum Acara
didalam KUHAP sebagaimana yang diatur dalam Pasa 56 KUHAP artinya Pemeriksaan
yang dilakukan adalah Pemeriksaan yang tidak sah dan berdasarkan hukum.
Bahwa sesuai dengan ketentuan pasal 143 ayat (2) huruf b dan ayat (3) KUHAP,
diatur surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum haruslah memenuhi syarat-syarat antara
lain:
Dalam eksepsi ini, yang kami ajukan keberatan adalah berkaitan dengan persyaratan
materiil sebagaimana diharuskan Pasal 143 ayat (2) huruf b dan ayat (3) KUHAP,
khususnya yang mensyaratkan bahwa dakwaan haruslah disusun secara cermat, jelas
dan lengkap tentang tindak pidana yang didakwaan.
Berkenaan dengan maksud ketentuan pasal 143 ayat (2) huruf b dan ayat (3) KUHAP
maka perkenankan kami untuk menyampaikan Nota Keberatan dan Eksepsi, karena
Jaksa Penuntut Umum kami anggap tidak cermat, jelas dan lengkap dalam membuat
surat dakwaan karena Jaksa Penuntut Umum tidak mengurai kronologis peristiwa
hukum yang sebenarnya.
Bahwa yang harus majelis hakim ketahui bahwa Terdakwa adalah direktur utama di PT.
Finda Petrol Corparation dan didalam Dakwaan Jaksa Penuntut Umum menyatakan
telah terjadi manipulasi data penilaian dalam pelelangan pemasok Impor Minyak
Mentah dalam negeri yang dilakukan oleh panitia pelelangan setelah diberikan suap
oleh Terdakwa.
Bahwa apa yang disampaikan oleh Jaksa Penuntut Umum didalam Surat Dakwaan
hanya menyatakan bahwa terdakwa telah menitipkan sejumlah uang melalui sekretaris
PT. Finda Petrol Corparation Milla Novarista yang nantinya akan diberikan kepada
Nadia Vriscania dan Jaksa Penuntut Umum juga tidak menerangkan berperan sebagai
apa Terdakwa didalam melakukan tindak pidana karena sebagaimana yang
disampaikan oleh Terdakwa, Terdakwa hanya sebagai Direktur Utama PT. Finda Petrol
Corparation yang tidak pernah mempunyai hubungan sama sekali ataupun hubungan
langsung dengan pihak Integrated Supply Chain (ISC), padahal yang mempunyai
hubungan langsung dengan pihak Integrated Supply Chain (ISC) adalah PT. Pertamina
yang mana Integrated Supply Chain (ISC) merupakan anak perusahaan PT. Pertamina
dan dalam Dakwaan kedua mengenai Tindak Pidana Pencucian Uang telah terkesan
mengada-ada karena yang mendapatkan keuntungan dari memasok minyak mentah
dalam negeri adalah PT. Finda Petrol Corparation dan yang mengelola keuntungan
tersebut bukan lah Labib Renedy selaku Direktur Utama melainkan divisi pengelolaan
keuangan PT. Finda Petrol Corparation oleh karena peristiwa tersebut Jaksa Penuntut
Umum mendakwa Terdakwa dengan dalam Pasal 2 Ayat (1) jo Pasal 18 Undang-
Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2001 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke (1Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana) atau Pasal 5 ayat 1 huruf aJo Pasal 9 Undang -
Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
sebagaimana diubah dan ditambah dengan Undang - Undang Nomor 20 Tahun
2001 tentang perubahan atas Undang - Undang nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana dan pasal 3 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang Jo Pasal 65 ayat
(1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
Bahwa karena dakwaan jaksa penuntut umum yang tidak cermat, jelas dan lengkap
dalam membuat surat dakwaan. Jaksa Penuntut Umum telah secara mengada-ada
menghubung - hubungkan bahwa Terdakwa mempunyai hubungan langsung dengan
pihak Integrated Supply Chain (ISC) dan telah melakukan Tindak Pidana Pencucian
Uang maka sudah sepatutnya surat dakwaan jaksa penuntut dapat dikategorikan
sebagai dakwaan yang bersifat kabur dan tidak jelas (OBSCUUR LIBEL).
-----Nota keberatan mengenai Surat Dakwaan batal demi hukum karena Dakwaan tidak
cermat dan tidak jelas dalam menguraikam fakta-fakta terkait perbuatan pidana yang
dilakukan oleh Terdakwa yang menyebabkan Surat Dakwaan batal demi hukum,
karena melanggar ketentuan pasal 143 ayat (2) huruf (b) KUHAP ( Obscuur Libel )
----- Menimbang, bahwa Penasihat Hukum Terdakwa telah mengajukan Nota Keberatan
. Nota Keberatan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat berwenang secara relatif
(RELATIVE COMPETENCE) untuk mengadili perkara terdakwa berdasarkan
tempat terjadinya tindak pidana bahwa kewenangan relatif pengadilan berdasarkan
Pasal 84 ayat (2) KUHAP yang berbunyi “Pengadilan negeri yang di dalam daerah
hukumnya terdakwa bertempat tinggal, berdiam terakhir, di tempat ia diketemukan
atau ditahan, hanya berwenang mengadili perkara terdakwa tersebut, apabila tempat
kediaman sebagian besar saksi yang dipanggil lebih dekat pada tempat pengadilan
negeri itu daripada tempat kedudukan pengadilan negeri yang di dalam daerahnya
tindak pidana itu dilakukan”.
-------Menimbang, bahwa dari bunyi pasal 156 ayat (1) KUHAP tersebut jelaslah alasan
alasan atau keberatan yang dapat diajukan oleh Terdakwa atau Penasehat Hukum
Terdakwa terhadap surat dakwaan hanyalah terbatas pada :
------- Menimbang, Majelis Hakim berpendapa bahwa tidak diberikannya bantuan hukum
pada saat pelaksanaan BAP dalam hal ini bedasarkan ketentan dengan Pasal 9 ICCPR
( International Convenant On Civil and Politica Right) dan Pasal 10 (Declaration
Universal of Human Right) bahwasanya setiap terdakwa berhak untuk mendapatkan
bantuan hukum apabila merujuk pada Pasal 56 ayat (1) juga merumuskan “ Setiap
Tersangka atau Terdakwa dengan tuduhan pidana diatas 5 tahun wajib didampingi
penasihat hukum” merujuk pada pasal tersebut. Namun pada saat demikian terdakwa
tidak didampingi oleh pengacara pada saat penyelidikan.
------Menimbang, Bahwa mengenai pertanggungjawaban korporasi atau perorangan
perlu kita ketahui bahwa terdapat kejahatan korporasi dan kejahatan okupasi.
Kejahatan korporasi merupakan kejahatan yang dilakukan oleh badan hukum perdata
dalam hal ini dilakukan oleh perusahaan dengan tujuan untuk menguntungkan
perusahaan. Sedangkan kejahatan okupasi merupakan kejahatan yang dilakukan oleh
pengendali korporasi (perusahaan) dengan tujuan bukan untuk keuntungan perusahaan
melainkan keuntungan pribadi.----------------------------------------------------------------------------
--------Menimbang, Majelis Hakim berpendapat bahwa dalam perkara ini kasus Tindak
pidana korupsi yang dakwaanya diajukan oleh komisi pemberantasan Korupsi pada
hakikatnya berdasarkan ketentuan pasal 6 huruf c undang-undang No. 30 tahun 2002
tentang Komisi Pemberantasan Korupsi, yang menegaskan bahwa tugas KPK adalah
melakukan penyidikan, penyelidikan, dan penuntutan terhadap Tindak Pidana Korupsi.
Dan berdasarkan pasal 54 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 30 tahun 2002
menegaskan bahwa:
-------Menimbang, Majelis Hakim berpendapat bahwa sesuai pasal 54 ayat (1) dapat
diartikan bahwa Pengadilan TindakPidana korupsi berada di wilayah Pengadilan
Negeri, yang kemudian akan ditegaskan lagi pada ayat (2)
“Untuk pertama kali pengadilan tindak pidana korupsi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dibentuk pada pengadilan negeri jakarta Pusat yang
wilayah hukumnya meliputi seluruh wilayah negara Republik Indonesia”
--------Menimbang, Majelis Hakim berpendapat bahwa pengadilan Tindak Pidana
Korupsi Jakarta Pusat tidak terikat masalah locus dilecti dalam menangani perkara
tindak pidana korupsi yang terjadi di seluruh Indonesia.-------------------------------------------
-------Menimbang, Majelis Hakim berpendapat bahwa sesuai dengan ketentuan pasal 34
huruf a Undang Undang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi bahwa Perkara Tindak
Pidana Korupsi yang sedang diperiksa oleh pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang dibentuk berdasarkan Undang Undang Nomor
30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi atau yang
sedang diperiksa pada setiap tingkat pemeriksaan, tetap diperiksa dan diadili sampai
perkara tindak pidana korupsi tersebut diputus sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------Menimbang, sesuai dengan Fakta Hukum bahwa Terdakwa telah memenuhi
syarat perkara yang dilakukan di wilayah hukum pengadilan, dengan demikian Hakim
Berpendapat bahwa Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat tetap berwenang mengadili dalam perkara ini dengan merujuk pada pasal
ayat (3) dan (4) Undang Undang No. 8 tahun 1981 tentang Kitab Undang Undang
hukum Acara Pidana.----------------------------------------------------------------------------------------
-----Menimbang, bahwa sesuai pasal 9 Undang Undang Komisi Pemberantasan Korupsi
bahwa penyidikan dan penuntutan dapat diambilalihkan oleh Komisi Pemberantasan
Korupsi dengan alasan-alasan yang dijelaskan oleh Pasal 9 Undang-Undang Komisi
Pemberantasan Korupsi, Bila terdapat alasan yang dimaksud dalam Pasal 9, Komisi
Pemberantasan Korupsi wajib memberitahukan kepada penyidik atau penuntut umum
untuk mengambil alih tindak pidana korupsi yang sedang ditangani.---------------------------
-------Menimbang, Majelis Hakim berpendapat bahwa sesuai dengan pasal 51 ayat (1)
Undang Undang No. 30 tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi disebutkan
“Penuntut adalah penuntut umum pada komisi pemberantasan korupsi yang diangkat
dan diberhentikan oleh Komisi pemberantasan Korupsi”----------------------------------------
-------Menimbang, majelis hakim berpendapat bahwa sesuai Doktrin atau Pendapat ahli
Yunus Husein dalam persidangan Di Mahkamah Konstitusi tentang Pengujian Undang
Undang No. 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana
Pencucian Uang yang diajukan pemohon bahwa menjelaskan jaksa penuntut umum
bukan saja jaksa penuntut umum yang ada di Kejaksaan Agung tetapi bisa juga jaksa
penuntut umum yang ada dalam Komisi Pemberantasan Korupsi, dikarenakan selama
ini jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi juga melakukan penuntutan terhadap perkara
perkara korupsi, selain itu tindak pidana pencucian uang adalah perkara yang lahir dari
tindak pidana korupsi. Berdasarkan Undang Undang No. 16 yahun 2004 tentang
Kejaksaan pada pasal 2 menyebutkan bahwa dalam pasal (1). Kejaksaan Republik
Indonesia yang selanjutnya dalam Undang Undang ini disebut kejaksaan adalah
lembaga pemerintah yang melaksanakan kekuasaan negara di bidang penuntutan serta
kewenangan lain berdasarkan undang undang. (2). Kekuasaan negara sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan secara merdeka. (3). Kejaksaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) adalah satu dan tidak terpisahkan. Sehingga berdasarkan
ketentuan normative nya, jaksa jaksa yang menuntut di Komisi Pemberantasan Korupsi
adalah jaksa dari kejaksaan agung juga, mereka belum berhenti dan jaksa KPK
menuntut untuk kepentingan umum, kepentingan negara sama dengan jaksa jaksa di
kejaksaan agung. Dalam pasal 6 Undang Undang Tindak Pidana korupsi.-------------------
----- Menimbang, bahwa Majelis Hakim akan menguraikan unsur pada pasal 143 ayat
(2) dari visi doktrinya, makna gramatikal/ leksikon, Surat Edaran Jaksa Agung RI dan
Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia.---------------------------------------------
------- Menimbang, bahwa uraian secara cermat dalam surat dakwaan yang disusun
oleh Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi telah dicantumkan dan diuraikan
secara cermat oleh Penuntut Umum, berdasarkan fakta hukum yang telah dimuat
dalam surat dakwaan penuntut umum bahwa penuntut umum telah menguraikan secara
cermat mulai dari bagaimana cara terdakwa melakukan tindak pidana yang didakwakan
dan keadaan yang melekat pada tindak pidana tersebut, sehingga menurut majelis
hakim bahwa penuntut umum dalam menyusun surat dakwaan sudah memenuhi pasal
143 ayat (2) huruf b Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana.------------------------------
------- Menimbang,bahwa jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yang didakwakan
oleh penuntut umum pada komisi pemberantasan korupsi telah diuraikan secara
gamblang dalam dakwaan penuntut umum yang menyebutkan berbagai perbuatan
perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan
tambahan yang diambil oleh penyidik pada tanggal 15 Agustus 2017 bahwa terdakwa
menjelaskan peran yang dilakukan terdakwa dalam perkara ini , sehingga majelis hakim
berpendapat bahwa dakwaan penuntut umum sudah memuat unsur kejelasan dan
kelengkapan mengenai tindak pidana yang didakwakan.---------------------------------------
Demikian putusan ini dibuat dan dibacakan dalam persidangan yang terbuka untuk
umum pada hari Jumat 20 Oktober 2017 oleh kami, Rizki Amelia, S.H., M.H.
sebagai Hakim Ketua dibantu oleh Siti Hotijeh,S.H.,M.H.Diego Dea Nugraha
Tondang, S.H., M.H. Nisa Arum Maharyani, S.H.,M.Hum dan Imam Fanani,
S.H.,M.Hum. masing-masing selaku hakim anggota, dengan dibantu oleh
Pramadhan Yudhatama S.H., M.Hum selaku Panitera Pengganti serta dihadiri oleh
Penuntut Umum Soybatul Islamiyah, S.H.,M.Hum dan Santi Indah Pratiwi, S.H.,M.H,
Terdakwa Labib Renedy dan Penasihat Hukum Terdakwa.
HAKIM KETUA
HAKIM ANGGOTA
IMAM FANANI,S.H.,M.Hum