NAPZA
Disusun Oleh:
KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
RSUP DR. KARIADI SEMARANG
2018
NAPZA
a. Pengertian NAPZA
adiktif lainnya, meliputi zat alami atau sintetis yang bila dikonsumsi
tersebut.2
b. Jenis–Jenis NAPZA
kelompok.4
1) Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
rasa. Zat ini dapat mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan
2) Psikotropika
jiwa (psyche).
STP.
kayu, penghapus cair, aseton, cat, bensin, yang bila dihisap, dihirup,
NAPZA.
c. Penyalahgunaan NAPZA
toleransi.
jenis NAPZA yang sering disalah gunakan oleh orang antara lain:6
sintetik, dan semi sintetik. Opioida alami berasal dari getah opium
semi
sintetik adalah heroin/putauw dan metadon fentanyl (china white).
menyebabkan ketergantungan.
kurang gizi, anemia, sekat hidung rusak, dan terjadi gangguan jiwa
(psikotik).
menyebabkan ketergantungan.
psikotik.
red dragon, blue heaven, sugar cubes, trips, tabs. Bentuknya seperti
banyak warna dan gambar atau berbentuk pil dan kapsul. Cara
pemakainnya adalah dengan meletakkan LSD pada lidah.
naik, koordinasi otot terganggu dan tremor dapat merusak sel otak,
MG, DUM dan Rohyp yang termasuk psikotropika golongan III dan
sama dengan alkohol, yaitu menekan kerja otak dan aktifitas organ
ketergantungan.
e. Tahapan Pemakaian NAPZA
Ada beberapa tahapan pemakaian NAPZA) yaitu sebagai berikut:7
pada faal tubuh dan gaya hidup. Teman lama berganti dengan
teman rusak.
sakit. Hal ini disebut gejala putus zat (sakaw). Gejalanya bergantung
karakteristik individu.8
1) Faktor Genetik
remaja dari orang tua kandung alkoholik mempunyai risiko 3-4 kali
kembar dizigot.
2) Lingkungan Keluarga
dibandingkan dengan pola asuh orang tua dengan disiplin yang ketat.
antara mereka.
ada sebetulnya adalah sebuah rumah tangga yang tidak akrab dimana
rumah atau pergi pagi dan pulang hingga larut malam. Kebanyakan
Bila hubungan orangtua dan anak tidak baik, maka anak akan
teman kelompoknya.
4) Karakteristik Individu
a) Umur
b) Pendidikan
sempit.12
c) Pekerjaan
11%.1
berat badan.
c) Akibat cara pakai atau alat yang tidak steril. Akan terjadi infeksi,
pemakaian alkohol.
pada gangguan perilaku tidak wajar. Pemakaian ganja yang berat dan
menyalahgunakan obat.
1) Pencegahan primer
pencegahan ini dilakukan sejak anak berusia dini, agar factor yang
dapat menghabat proses tumbuh kembang anak dapat diatasi dengan
baik.
2) Pencegahan sekunder
3) Pencegahan tersier
1) Terapi
penghilang rasa nyeri, rasa mual, dan obat tidur atau sesuai
2) Rehabilitasi
kembali sehat dalam arti sehat fisik, psikologik, sosial, dan spiritual.
a) Rehabilitasi Medik
bersangkutan.
b) Rehabilitasi Psikiatrik
kambuh.
c) Rehabilitasi Psikososial
bekerja.
d) Rehabilitasi Psikoreligius
e) Forum Silaturahmi
penyalahgunaan NAPZA.
f) Program Terminal
a. Pengertian
lanjut bagi para mantan pengguna NAPZA agar mampu berperan aktif
a) Detoksifikasi
b) Terapi Maintenance
2) Terapi Psikososial
alternatif lain. Metode ini diperlukan tindak lanjut dari sektor terkait
masalah kesehatan fisik dan mental yang mungkin dan atau dapat
3) Rujukan
terdekat.
a) Metadon
opioid. Bentuk terapi ini telah diteliti secara luas sebagai terapi
diberi
terapi substitusi Metadon. Bagi mereka yang tidak dapat
b) Burprenorfin
lidah).
klien ketergantungan NAPZA yang tidak menjalani rawat inap dan dapat
program).
a) Filosofi TC tertulis:
“Saya berada di sini karena tiada lagi tempat berlindung, baik dari
diri sendiri, hingga saya melihat diri saya di mata dan hati insan
diri saya ini, saya tidak dapat mengenal diri saya sendiri dan yang
sini saya dapat tumbuh dan berakar, bukan lagi seseorang seperti
kebohongan.
(2) No free lunch (di dunia ini tidak ada yang gratis). Tidak ada
dahulu.
positif.
yang positif)
(8) Be careful what ask to you, you might just get it (mulutmu
harimaumu)
(9) You can’t keep it unless you give it away (sebarkanlah ilmumu
berbuah baik)
seoptimal mungkin)
Tan Kraborg. Di dalam kuil, setiap pagi klien diberi ramuan daun
pelajaran agama Budha dalam lima hari pertama. Setelah lima hari
tidak ada lagi kegiatan terstruktur dan klien diberi kesempatan untuk
lebih dari satu kali. Setelah selesai mengerjakan seluruh langkah yang ada,
banyak hal baru yang terjadi dan timbul sehingga seorang pecandu harus
besar dari diri kami sendiri dapat memulihkan kami kepada hidup
memahaminya.
alamiah.
j) Step 10: Terus menemukan diri kami sendiri dan bila terdapat
kekuatan melaksanakannya.
kehidupan kami.
5) Model pelayanan dan rehabilitasi dengan pendekatan terpadu
dilaksanakan sesuai.
3. Therapeutic Community
a. Pengertian
konselor.16
kesembuhan.17
ini
kehidupannya.18
5 tahap, yaitu :
dan belajar ekspresi perasaan yang tepat dalam kelompok dan bentuk
4) Reentry Phase
gaya hidup yang stabil. Oleh karena itu perlu dukungan dari
5) Aftercare Phase
bertugas.
2) Pertemuan
a) Morning Meeting
makan, selama 30-45 menit. Kegiatan ini diikuti oleh staf dan residen
dengan baik.16
b) Seminar
yang baru, dan membentuk pola berpikir yang benar dan sarana
c) House Meeting
d) General Meeting
3) Permainan
Berbagai permainan yang dapat meningkatkan kemampuan bekerja
lain-lain.
4) Ibadah
dilakukan bersama-sama.
d. Tahapan Program
1) Induction
a) Younger member
b) Middle Peer
c) Older member
3) Re-entry
4) Aftercare
therapeutic community.
DAFTAR PUSTAKA
11. Friedman, M.M. (2005). Family Nursing : Theory, Research, and Practice.
California : Appleton & Lange
14. Purba, J.M. (2008). Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Masalah
Psikososial dan Gangguan Jiwa. Medan : USU Press
16. Leon, George (2007). Theurapetic Community, Theory, Model, and Method.
New York