Anda di halaman 1dari 47

KEPERAWATAN JIWA

STRATEGI PELAKSANAAN

Masalah : Waham Kebesaran


Pertemuan : Ke 1 (satu)

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien tenang, kooperatif, duduk sendiri, nonton televisi sambil duduk di kursi
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan berhubungan
dengan perubahan isi pikir : waham kebesaran
3. Tujuan khusus
 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

B. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan (SP)


I. Fase Orientasi
 “Hallo, selamat siang pak’
 “ Bagaimana kabar bapak hari ini? Aduh bapak hari ini tampak segar
sekali? Sudah makan pagi apa belum? Menunya masih ingat apa tadi ?”
 “ Kenalkan, nama saya Masrokhatun, biasa dipanggil Perawat Rokah”.
Nama bapak siapa?, suka dipanggil siapa? O…nama bapak suparmin,
suka dipanggil pak parmin ya, baiklah.”
 “Saya mahasiswa Keperawatan UNIMUS pak, Saya bertugas di sini
selama 14 hari, saya akan merawat ibu selama saya bertugas di sini, tiap
hari kita akan ketemu dan bincang-bincang”
 “ Hari ini kita akan bincang-bincang untuk lebih saling mengenal,
waktunya ± 15 menit cukup tidak pak?”. Dimana kita bicara? Bagaimana
kalau sambil duduk di teras?”
 “Di depan sana pak, ok baiklah kalau begitu.”
II. Fase Kerja
 “Bagaimana perasaan dan keadaan pak hari ini?”
 “Apakah ada yang dikeluhkan atau ditanyakan sebelum kita berbincang-
bincang?”
 “ Pak nggak usah kawatir karena kita berada di tempat yang aman. Saya
dan perawat-perawat di sini akan selalu menjadi teman dan membantu
Pak parmin”
 “Pak parmin, bisa saya tahu sekarang identitas Bapak, baik alamat,
keluarga, hobi atau mungkin keinginan sekarang?”
 “Wah terima kasih Pak parmin karena sudah mau berkenalan dengan
saya dan sekarang saya akan memberitahu identitas saya, Pak parmin
mau kan mendengarkan?”
 “Nah karena kita sudah saling mengenal maka sekarang kita berteman,
jadi Pak Parmin tidak perlu sungkan lagi bila ada masalah bisa
diceritakan pada saya, Pak parmin mau kan berteman dengan saya?”
III. Fase terminasi
 “Sementara itu dulu yang kita bicarakan ya Pak?”
 “Coba bisa diulang tadi, nama saya siapa?”
 “ Wah, bagus sekali Pak bisa ingat nama saya.”
 “Saya sangat senang bisa berkenalan dengan Pak parmin dan Pak
Parmin sudah bisa mengungkapkan perasaan dengan baik dan mau
berkenalan dan berteman dengan saya.”
 “Besok kita ketemu lagi ya? Dan bincang-bincang lagi tentang cara
mempraktekkan membina hubungan dengan orang lain dan
membicarakan kemampuan yang dimiliki bu Is, jam 10.30 WIB,
tempatnya disini lagi, bagaimana bapa parmin setuju?”
 “Baiklah, saya minta pamit dulu, terimakasih, sampai bertemu besok ya?”

STRATEGI PELAKSANAAN

Masalah : Waham Kebesaran


Pertemuan : Ke 2 (Dua)
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien tenang, kooperatif, duduk sendiri, sambil duduk di meja makan, tatapan
mata kosong,
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan berhubungan
dengan perubahan isi pikir : waham kebesaran
3. Tujuan khusus
 Klien dapat membina hubungan saling percaya dan
 Klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki

B. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan (SP)


I. Fase Orientasi
 “Selamat pagi pak parmin?”
 “Apa kabar? Bagaimana keadaan hari ini? Semalam bisa tidur tidak? Tadi
makan pagi dengan lauk dan sayur apa?”
 “Kemarin kita sudah berkenalan, masih ingat kan nama saya? Belum lupa
kan?”
 “ Bagus sekali pak parmin mampu mengingat nama saya.”
 “ Melanjutkan pertemuan kita kemarin dan sesuai dengan kesepatan kita, hari
ini kita akan mencoba mempraktekkan kembali dalam membina hubungan
dengan orang lain dengan cara berkenalan baik dengan sesama klien maupun
dengan perawat, dan kita juga akan membicarakan tentang kemampuan yang
dimiliki pak parmin. Waktunya 30 menit saja, kita ngobrol di kursi ruang
depan bagaimana pak?”

II. Fase Kerja


 “Penampilan pak parmin hari ini bagus, rapi dan bersih, bagus sekali pak
dipertahankan ya….?”
 “ Sudah mandi ya pak tadi, bapak kelihatan segar sekali.”
 “ pak parmin seperti yang sudah saya sampaikan tadi, saya ingin melihat pak
berkenalan dengan teman (klien) dan perawat, coba sekarang bapak
praktikkan”
 “Bagus sekali, ternyata bapak mampu berkenalan. Bagaimana senang kan
punya banyak teman.”
 ” pak parmin sudah tahu nama teman-temannya yang berada di sini ya, coba
disebutkan kembali.” bagus pak, dipertahankan ya!”
 “Sekarang pak parmin berkenalan dengan perawat juga ya…ayo ini ada pak
perawat, silahkan berkenalan juga.” “Wah hebat pak parmin berani
berkenalan dengan pak perawat yang baru di lihat. Bagaimana senang kan
mempunyai kenalan banyak. Nah, coba sebutkan dengan siapa saja tadi yang
sudah diajak berkenalan. Hebat sekali pak, daya ingatannya bagus sekali.”
 “pak parmin sekarang kita akan membicarakan kemampuan yang dimiliki
oleh bapak. Kalau saya lihat selama di ruangan ini pak parmin jarang
beraktivitas, Jadi saya ingin tahu kemampuan atau ketrampilan yang dimiliki
oleh bapak apa saja? Misalnya menyapu, mengepel, merapikan tempat tidur
sendiri dll. Wah hebat sekali. Selain itu apa lagi pak. Bagus sekali ternyata
bapak pandai mengukir ya. bapak kalau di rumah pekerjaannya mengukir ya?
Tapi apakah ibu bisa mengerjakan apa yang disebutkan tadi?”
 “Kalau dirumah aktivitas sehari-hari apa yang pak kerjakan? Oh ya, di sini
pak parmin bisa juga melakukan, bisa dianggap rumah sendiri jadi harus
dipertahankan kemampuan yang dimiliki. Terus pak parmin bisa juga
menonton TV, melakukan aktifitas seperti di rumah ataupun merawat diri
seperti mandi, gosok gigi, keramas dll.”

III. Fase Terminasi


 “Sementara cukup di sini dulu ya, pembicaraan kita”
 “Saya senang bapak parmin mau mengobrol dengan saya. Tadi pak parmin
sudah bagus bisa berkenalan dan mengungkapkan kemampuan apa yang
dimiliki dengan baik, pertahankan ya….”
 “Besok kita akan bertemu lagi, berbincang lagi tentang kebutuhan-kebutuhan
pak parmin yang belum terpenuhi, bapak setuju?” Bagaimana kalau jam
10.00 lagi. Disini lagi ya bu?”
 “Baik, saya permisi dulu, bapak bisa melanjutkan kegiatan yang lainnya
terimakasih ya atas waktuny

STRATEGI PELAKSANAAN

Masalah : Waham Kebesaran


Pertemuan : Ke 3 (Tiga)

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien tenang, kooperatif, duduk dengan teman (pasien) yang lain, tanpa ada
pembicaraan,
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan liingkungan berhubungan
dengan perubahan isi pikir : waham kebesaran
3. Tujuan khusus
 Klien dapat mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi dan dapat
berhubungan dengan realitas.

B. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan (SP)


I. Fase Orientasi
 “Hallo, Selamat siang pak parmin ?”
 “Apakah ada yang dikeluhkan atau dipertanyakan sebelum kita mulai
bincang-bincang?”
 “ sesuai dengan janji kita kemarin, kita kan akan berbincang-bincang tentang
kebutuhan bapak yang sudah terpenuhi dan kebutuhan bapak yang belum
terpenuhi, bagaimana pak sudah siap.”
 “ Baiklah, kita mulai saja ya pak.”
II. Fase Kerja
 “Selama di sini apa saja kebutuhan bapak yang sudah terpenuhi. Kebutuhan
apa yang belum terpenuhi?”
 “Berkaitan dengan kemampuan yang bapak miliki, kalau di sini terpenuhi
tidak?”
 “bapak pernah merasa sakit, cemas atau marah, kepada siapa? Lalu
bagaimana cara pak parmin menghilangkan perasaan itu?”
 “Jika kebutuhan tidak terpenuhi lalu apa yang bapak pikirkan? Merasa
curiga atau biasa saja?”
 “pak parmin jika mau kita bisa membuat jadwal untuk kegiatan ibu sehingga
kebutuhan bapak terpenuhi semua” Bisa kan?”
 “Sekarang saya ingin tahu bapak merasa asing tidak di lingkungan yang
sekarang?”
 “bapak mengenal tidak dengan semua teman-teman yang berada disini tidak
bingung kan dengan hari, tanggal dan jam?”
 “Apakah bapak mampu untuk bekerja sama dengan teman-teman yang
disini?”
 “bapak kalau ada yang dikeluhkan, bapak bisa berbicara dengan saya ya.”
 “ bapak kemarin kan sudah berkenalan dengan teman-teman yang ada di
sini, bapak bisa bekerjasama dengan mereka. Semua yang ada di sini adalah
teman bapak.”
 “ Wah, bagus sekali pak parmin. Sudah bisa berbincang-bincang dengan
temannya. Pertahankan ya pak.”
 “ Baiklah karena waktu kita sudah habis, kita lanjutkan besok pagi lagi
bagaimana?”

III. Fase Terminasi


 “Sementara cukup disini dulu ya, pembicaraan kita”
 “Saya senang pak parmin mau mngobrol dengan saya. Tadi pak parmin
sudah bagus bisa mengungkapkan kemampuan apa yang dimiliki dengan
baik, pertahankan ya….”
 “Besok kita akan bertemu lagi, berbincang tentang ini lagi, o Iya boleh pak.”
 “ Besok kita bertemu lagi di tempat seperti biasa di halaman, jam 10.00 WIB,
OK”.
 “Baik, saya permisi dulu, bapak bisa melanjutkan kegiatan yang lainnya
terimakasih ya?”

Semarang, Juni 2007


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Masalah : Harga diri rendah
Pertemuan : I (satu)
PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
DS :

DO :

2. Diagnosa Keperawatan

3. Tujuan khusus
Tuk 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya
4. Tindakan Keperawatan
Tuk 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya
a. Sapa klien dengan ramah, baik verbal maupun non verbal
b. Perkenalkan diri dengan sopan
c. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai
d. Jelaskan tujuan pertemuan
e. Jujur dan menepati janji
f. Tunjukan sikap empati dan menerima klien apa adanya.
B. STRATEGI PELAKSANAAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
FASE ORIENTASI
a. Salam Teraupetik
Selamat pagi……. Nama saya.........................biasa dipanggil....................
Nama…..siapa ? Senang dipanggil apa ?
b. Validasi
Bagaimana persaaan ……….hari ini ?Bagaimana tidurnya semalam ?
Nyenyak ? Apakah ……masih ingat mengapa……….dibawa kesini ?
c. Kontrak
Baiklah kalau begitu, bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang
hobi atau kegiatan yang ……….sukai ?
Mau dimana kita berbincang-bincang ?
Bagaimana kalau di ruangan ini.
Mau berapa lama ? Bagaimana kalau 10 menit.

FASE KERJA
- Kalau boleh tahu, hobi………..….apa ?
- Kegiatan apa yang sering…………...lakukan dirumah ?
- Bagus………………kegiatan yang ……………bagus sekali.
- Apakah…………….sering melakukan kegiatan tersebut ?
- Apa yang menarik dari kegiatan tersebut ?
- Apa ada kegiatan lain yang biasa …….…….lakukan ?

FASE TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan.
a. Evaluasi Subyektif
Bagaimana perasaan ……….. setelah kita bercakap-cakap ?
b. Evaluasi Obyektif
- Klien mampu mengungkapkan atau mengulang kembali
pembicaran
- Klien mampu mempertahankan kontrak
- Klien mau melakukan aktivitas yang sesuai dengan kemampuan
yang dimiliki.
2. Rencana Tindak Lanjut.
Coba ……………ingat- ingat lagi kegiatan – kegiatan yang sudah
pernah………….lakukan selama ini.
3. Kontrak
Saya kira, sekian dulu perbincangan kita hari ini. Nanti kita lanjutkan
dengan membahas tentang kemampuan yang ………… miliki baik itu
dirumah, di sini ataupun ditempat lain. Menurut…………kita
berbincang-bincang jam berapa ? bagaimana kalau jam 10 nanti.
Dimana tempatnya ? Bagaimana kalau di kursi belakang.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


Masalah : Harga diri rendah
Pertemuan : II (dua)
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
DO :

DS :

2. Diagnosa Keperawatan

3. Tujuan khusus
Tuk 2 : Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki
4. Tindakan Keperawatan
Tuk 2 : Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki
a. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien
b. Setiap bertemu klien hindarkan memberi penilaian negatif.
c. Berikan pujian yang realistic

B. STRATEGI PELAKSANAAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


FASE ORIENTASI
a. Salam Teraupetik
Selamat pagi………
b. Validasi
Bagaimana persaan ……….hari ini ? Apa…….masih ingat dengan saya
dan topik yang akan kita bicarakan hari ini ?
d. Kontrak
Baiklah kalau begitu, bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang
kemampuan dan aspek positif yang …………..…..miliki.
Mau dimana kita berbincang-bincang ?Bagaimana kalau di……Mau
berapa lama ? Bagaimana kalau ….….menit.

FASE KERJA
- Apa yang biasa….. lakukan atau kerjakan dirumah ?
- Sekarang kegiatan apa saja yang……lakukan disini ?
- Apa yang menarik dari kegiatan tersebut ?
- Apa ada kemampuan lain yang…….miliki ?

FASE TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan.
a. Evaluasi Subyektif
Bagaimana perasaan ……….. setelah kita bercakap-cakap ?
b. Evaluasi Obyektif
- Klien mampu mengungkapkan atau mengulang kembali
pembicaran
- Klien mampu mempertahankan kontrak
- Klien mau melakukan aktivitas yang sesuai dengan kemampuan
yang dimiliki
- Klien mau menjalin kontak mata
2. Rencana Tindak Lanjut
Baiklah, sekarang coba……ingat - ingat lagi kemampuan lain yang
…….miliki yang belum kita bicarakan?
3. Kontrak
Saya kira, sekian dulu perbincangan kita hari ini. Nanti kita akan
membahas tentang kemampuan mana yang …………..miliki yang masih
dapat dilakukan di RS dan kemampuan yang dapat dilakukan dirumah.
Kapan kita bisa berbincang- bincang lagi ? Bagaimana kalau
jam……..? Kita mau berbincang- bincang dimana ? Bagaimana kalau
di ruangan ini Mau berapa lama……..? bagaimana kalau 15 menit.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


Masalah : Harga diri rendah
Pertemuan : III (Tiga)
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
DS :

DO :

2. Diagnosa Keperawatan

3. Tujuan khusus
Tuk 3 : Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.
4. Tindakan Keperawatan
Tuk 3 : Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.
a. Diskusikan dengan klien kemampuan yang dimiliki
b. Diskusikan dengan klien kemampuan yang digunakan selama sakit
c. Diskusikan dengan klien kemempuan yang masih belum disebutkan,
tapi ada.

B. STRATEGI PELAKSANAAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


FASE ORIENTASI
a. Salam Teraupetik
Selamat pagi………
b. Validasi
Bagaimana perasaan ……….hari ini ? Apakah…………sudah mulai
bergaul dengan teman-teman dan berbincang- bincang dengan mereka ?
Apakah masih ada sesuatu yang……….miliki tapi belum
diceritakan pada saya.
c. Kontrak
Masih ingatkah, apa yang telah kita bicarakan kemarin ? Betul,
membicarakan tentang kemampuan……. ….selama ini untuk menilai
mana kegiatan yang dapat dikerjakan dirumah sakit dan mana kegiatan
yang dapat dilakukan dirumah.
Menurut……..dimana kita mau berbincang-bincang ? Bagaimana kalau
di ruangan ini? Mau berapa lama….? bagaimana kalau 10 menit.

FASE KERJA
Ini daftar kemampua yang……….miliki yang telah kita bicarakan.
Baiklah apa menurut…….…masih ada yang belum ditulis ?
Coba………. ………sebutkan (beberapa ) kemampuan yang dapat
dilakukan dirumah sakit ? Nah, sekarang coba ……………pilih mana
yang bisa kita latih sekarang ? Mungkin kita bisa mencoba
kemampuan…… ……..Bagaimana kalau ini…………….. bagus sekali
!

FASE TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan.
a. Evaluasi Subyektif
Bagaimana perasaan ……….. setelah kita bercakap-cakap ?
Sekarang………...sudah tahu khan, kemampuan yang
………….miliki dan dapat dilakukan disini,
coba……….…sebutkan kembali ? bagaimana
perasaan…….….setelah melakukan kegiatan tersebut.
b. Evaluasi Obyektif
- Klien mau menjawab pertanyaan
- Klien mampu mengulang dan mampu berkomunikasi dengan
lancar
- Klien mau menjalin kontak mata
2. Rencana Tindak Lanjut
Baiklah, bagaimana kalau kegiatan tadi dilakukan terus di RS,
supaya lancar dan terbiasa. Nah, mau jam berapa melakukannya ?
Bagaimana kalau kita buat jadwal, biar tidak lupa.
3. Kontrak
Saya kira, sekian dulu perbincangan kita hari ini. Nanti kita akan
membahas tentang aktivitas yang dapat……….…lakukan setiap
hari sesuai dengan kemampuan yang….……miliki. Kita bincang-
bincang jam berapa ? Mau dimana ? Bagaimana kalau di…… ?
Berapa lama ? Bagaimana kalau ….menit ? Baiklah sampai
nanti……
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Masalah : Harga diri rendah
Pertemuan : IV (Empat)
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
DO :

DS :

2. Diagnosa Keperawatan

3. Tujuan khusus
Tuk 4 : Klien dapat merencanakan kegiatan yang sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki.
4. Tindakan Keperawatan.
Tuk 4 : Klien dapat merencanakan kegiatan yang sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki.
a. Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari
sesuai kemampuan. buat jadwal :
- Kegiatan mandiri
- Kegiatan dengan bantuan sebagian
- Kegiatan yang membutuhkan bantuan total
b. Beri contoh pelaksanaan kegiatan yang dapat dilakukan
c. Minta klien untuk memilih satu kegiatan yang mau dilakukan dirumah
sakit
d. Bantu klien melakukannya, kalau perlu beri contoh
e. Beri pujian atas kegiatan dan keberhasilan klien
f. Diskusikan jadwal kegiatan harian atau kegiatan yang telah dilatih

B. STRATEGI PELAKSANAAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


FASE ORIENTASI
a. Salam Teraupetik
Selamat pagi………

b. Validasi
Bagaimana persaaan ……….hari ini ? Apakah………masih ingat dengan
kemampuan yang……………..miliki.
c. Kontrak
Masih ingatkah , apa yang akan kita bicarakan sekarang ? Betul, kita akan
bercakap mengenai cara………menilai kemampuan yang
digunakan…………....serta dapat menetapkan / merencanakan kegiatan
sesuai dengan kemampuan yang…………....miliki. Sekarang, kita akan
buat jadwal kegiatan….
Menurut………..dimana kita mau berbincang-bincang ? Bagaimana kalau
di….? Mau berapa lama….? bagaimana kalau…..menit.

FASE KERJA
- Mengingatkan kemampuan klien yang masih bisa dilakukan di Rumah
Sakit sesuai kemampuan klien
- Menanyakan kegiatan lain yang mungkin dilakukan. Mandi, makan,
tidur dll.
- Menyusun jadwal bersama klien
- Memberikan pijuan pada klien dalam penyusunan jadwal kegiatan.

FASE TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan.
a. Evaluasi Subyektif
Bagaimana perasaan ……….. setelah menyusun jadwal dengan saya ?
Sekarang coba……ceritakan kembali, kegiatan apa saja yang
dapat…..lakukan disini.
b. Evaluasi Obyektif
- Klien mampu mengungkapkan atau mengulang kembali
pembicaran
- Klien mampu mempertahankan kontrak
- Klien mau menjawab pertanyaan
- Klien mampu mengulang dan mampu berkomunikasi dengan
lancar
- Klien mau menjalin kontak mata.

2. Rencana Tindak Lanjut


Baiklah, bagaimana kalau …….melakukan kegiatan yang sudah dibuat
tadi ? Jika ada hambatan dan perlu bantuan, saya siap membantu.
3. Kontrak
Saya kira, sekian dulu perbincangan kita hari ini. …….coba laksanakan
jadwal yang telah dibuat tadi. Besok kita akan berbincang lagi mengenai
kegiatan apa saja yang telah………….lakukan hari ini..
Menurut……………kita bincang-bincang jam berapa ? Mau dimana ?
Bagaimana kalau di……..… ? Berapa lama ? Bagaimana kalau 15 menit ?
Baiklah sampai nanti……

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


Masalah : Harga diri rendah
Pertemuan : V (lima)
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
DO :

DS :

2. Diagnosa Keperawatan.

3. Tujuan khusus
Tuk 5 : Klien mampu melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan
kemampuannya.
4. Tindakan Keperawatan.
Tuk 5 : Klien mampu melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan
kemampuannya.
a. Beri kesempatan klien untuk mencoba kegiatan yang telah
direncanakan.
b. Beri pujian atas keberhasilannya.
c. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan dirumah.

B. STRATEGI PELAKSANAAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


FASE ORIENTASI
a. Salam Teraupetik
Selamat pagi………Masih ingat dengan saya ?
b. Validasi
Bagaimana perasaan ……….hari ini ? Apakah……masih ingat apa yang
kita bicarakan kemarin. Bagaimana kegiatan hari ini ? Tetap terlaksana ?
Bagus,……..Tadi pagi sudah melakukan apa saja ? Sesuai tidak dengan
jadwal yang telah kita buat ?
c. Kontrak
Baiklah, sesuai dengan kesepakatan kita kemarin, kita akan bicarakan
tentang kegiatan apa saja yang akan kita coba hari ini ?
Menurut……..dimana kita mau berbincang-bincang ? Bagaimana kalau
di….? Mau berapa lama….? bagaimana kalau…..menit.

FASE KERJA
- Menanyakan pada klien tentang kegiatan yang mampu dilakukan ?
- Menawarkan pada klien kegiatan lain yang mungkin dilakukan.
- Diskusikan dengan klien tentang kegiatan yang mampu dilakukan.
- Beri reinforcement atas pelaksanaan tindakan.

FASE TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan.
a. Evaluasi Subyektif
Bagaimana perasaan ……….. setelah dapat melakukan kegiatan
tersebut?
b. Evaluasi Obyektif
- Klien mampu melakukan jadwal kegiatan harian yang telah
dibuat.
2. Rencana Tindak Lanjut
Baiklah, untuk selanjutnya…………tetap melaksanakan kegiatan yang
telah dibuat tadi. Bagaimana kalau setelah pulang nanti, apa saja yang
telah kita jadwalkan tersebut, tetap……………..laksanakan. Kalau ada
kesulitan selama di sini, saya siap membantu.
3. Kontrak
Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi ? Bagaimana kalau besok kita
bahas tentang manfaat sistem pendukung, baik yang ada
pada…….…..dan keluarga. Menurut……………kita bincang-bincang
jam berapa ? Mau dimana ? Bagaimana kalau di…… ? Berapa lama ?
Bagaimana kalau ….menit ? Baiklah sampai nanti……

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


Masalah : Harga diri rendah
Pertemuan : VI (Enam)
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
DO :

DS :

2. Diagnosa Keperawatan.

3. Tujuan khusus
Tuk 6 : Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada.
4. Tindakan Keperawatan
Tuk 6 : Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada.
a. Memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga tentang cara
merawat klien dengan harga diri rendah.
b. Membantu keluarga memberikan dukungan selama klien dirawat.
c. Membantu keluarga menyiapkan lingkungan dirumah.

B. STRATEGI PELAKSANAAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


FASE ORIENTASI
a. Salam Teraupetik
Selamat pagi………Masih ingat dengan saya ?
b. Validasi
Menurut pendapat bapak / ibu setelah dirawat disini beberapa hari,
bagaimana kondisi…..
c. Kontrak
Apakah bapak/ibu bersedia mendiskusikan masalah………dengan saya.
Menurut bapak/ibu kita berbincang-bincang dimana ? Bagaimana kalau
disini ? Mau berapa lama ? Bagaimana kalau…….menit ?

FASE KERJA
- Menceritakan kondisi klien selama dirawat pada keluarga dan
perkembangannya. Jadi begini ya pak / ibu, Harga Diri Rendah adalah
suatu keadaan yang digambarkan dengan perasaan negatif terhadap diri
sendiri hilang kepercayaan diri dan merasa gagal dalam mencapai
keinginan. Adapun penyebabnya adalah pengalaman masa kanak-kanak
yang tidak menyenangkan, karena tuntutan pekerjaan, tekanan dari
kelompok sebaya, sedangkan tanda dan gejalanya yaitu menarik diri dari
lingkungan, merasa diri bersalah, mengurung diri, cemas, sikap negatif
terhadap diri sendiri dsb.
- Mendiskusikan dengan keluarga kemungkinan peran serta keluarga
merawat………. dirumah sakit maupun dirumah.
- Memotivasi keluarga untuk berperan dalam perawatan klien.
- Memberikan reward atas kemampuan dan kemauan keluarga dalam
mendukung perawatan klien.

FASE TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan.
a. Evaluasi Subyektif
Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah kita berdiskusi?
b. Evaluasi Obyektif
Coba ibu atau bapak ulangi lagi, penyebab dan tanda gejala gangguan
konsep diri harga diri rendah ? Bagus sekali
2. Rencana Tindak Lanjut
Baiklah, berhubung bapak/ibu sudah mengerti tentang perawatan…….
Mulai sekarang, coba bapak /ibu mengingatkan dan mendukung kegiatan
yang dilakukan……… Dan bapak/ibu harus selalu mendukung…….
3. Kontrak
Nanti kalau sudah pulang jangan lupa kontrol kesehatan. Minum obat
teratur, dan mencegah agar tanda-tanda harga diri rendah tidak muncul.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


KLIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN
Pertemuan I

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
DO :

DS :

2. Diagnosa Keperawatan

3. Tujuan Khusus
TUK I : klien dapat membina hubungan saling percaya
4. Tindakan Keperawatan
TUK I : klien dapat membina hubungan saling percaya
Bina hubungan saling percaya dengan prinsip komunikasi
terapeutik:
1. Sapa klien denghan ramah baik verbal maupun non verbal
2. Perkenalkan diri dengan sopan
3. Tanyakn nama lengkap dan nama panggilan yang disukai klien
4. Jelaskan tujuan pertemuan
5. Jujur dan menepati janji
6. Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
7. Beri perhatian pada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien

B. STRATEGI KOMUNIKASI
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
Selamat pagi…….Nama saya Kunnika Mujhana, biasa
dipanggil Kaka. Nama…..siapa ? Senang dipanggil siapa ?
b.Evaluasi/Validasi
Bagaiman perasaan ……..hari ini ?
Apakah……masih ingat, kenapa dibawa kesini ?
c. Kontrak
Baiklah, bagaimana kalau kita berbincang-bincang
tentang hal-hal yang menyebabkan ………marah ? mau
dimana kita bercakap-cakap ? Bagaimana kalu di……..?
Mau berapa lama ? Bagaimana kalau…….menit ?
2. Fase Kerja
a. Sekarang coba ………ceritakan kepada saya apa yang
membuat…………marah ?
b. Apakah ada yang mebuat ………..kesal ?
c. Apakah sebelumnya …………pernah marah ?
d. Apa penyebabnya ? Sama dengan sekarang ?
e. Baiklah, jadi ada………(missal 3 hal ) penyebab….marah
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subyektif
Bagaiman perasaan …setalah kita bercakap-cakap ?
b. Evaluasi Obyektif
Coba….……sebutkan hal-hal yang membuat ……..marah
?Bagus sekali.
c. Rencana Tindak Lanjut
Baiklah, sekian dulu pembicaraan kita. Nanti coba
……ingat-ingat lagi penyebab….marah yang belum kita
bicarakan.
d. Kontrak
Bagaimana kalau kita nanti bicarakan lagi
penyebab………marah yang belum…ceritakan pada
saya. Mau dimana kita bicara ? Bagaimana kalau di…..?
mau berapa lama ? Bagaimana kalau….menit ?

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


KLIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN
Pertemuan II

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
DO :

DS :
2. Diagnosa Keperawatan

3. Tujuan Khusus
TUK I : Klien dapat mengidentifikasi penyebab marah
4. Tindakan Keperawatan
TUK I : Klien dapat mengidentifikasi penyebab marah
1. Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
2. Bantu klien untuk mengungkapkan penyebab marah/kesal
B. STRATEGI KOMUNIKASI
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
Selamat pagi…….
b. Evaluasi/Validasi
Bagaiman perasaan ……..hari ini ?
c. Kontrak
Baiklah, bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang hal-hal
yang menyebabkan ………marah ? mau dimana kita bercakap-
cakap ? Bagaimana kalau di…..…..? Mau berapa lama ?
Bagaimana kalau…….menit ?
2. Fase Kerja
- Apa yang menyebabkan ………....marah- marah ?
- Kapan …..merasa marah/jengkel ? Apa penyebabnya ? Apa ada
yang membuat………….kesal ?
- Apa sebelumnya ………….pernah marah ?
- Apa penyebabnya sama dengan sekarang ?
4. Fase Terminasi
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan.
a. Evaluasi Subyektif
Bagaiman perasaan …setalah kita bercakap-cakap ?
b. Evaluasi Obyektif
- Klien mengungkapkan perasaannya
- Klien mengungkapkan penyebab marah /jengkel (dari
diri sendiri, orang lain dan lingkungan ).
2. Rencana Tindak Lanjut
Baiklah, sekian dulu pembicaraan kita. Nanti kita akan
bicarakan mengenai tanda dan gejala perilaku kekerasan.
3. Kontrak
Baiklah, sekian dulu pembicaraan kita . Nanti kita bicarakan lagi

tentang tanda dan gejala….saat marah dan perasaan…..saat

kemarahan itu datang.Mau dimana kita bicara ? Bagaimana kalau

di….?Mau berapa lama ? Bagaimana kalau….menit ?

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


KLIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN
Pertemuan III

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
DO :

DS :

2. Diagnosa Keperawatan

3. Tujuan Khusus
TUK 3 : Klien dapat mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan
4. Tindakan Keperawatan.
TUK 3 : Klien dapat mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan
3.1 Anjurkan klien mengungkapkan yang dialami soal marah, jengkel/ kesal.
3.2 Observasi tanda perilaku kekerasan pada klien
3.3 Simpulkan bersama klien tanda-tanda jengkel/ kesal yang dialami klien.

B. STRATEGI KOMUNIKASI TINDAKAN KEPERAWATAN


1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
Selamat pagi…..
b. Evaluasi/Validasi
Bagaimana perasaan…..saat ini ? Apa…..masih ingat apa yang akan
kita bicarakan nanti

c. Kontrak
Baiklah sesuai kesepakatan kita kemarin, hari ini kita akan
membicarakan mengenai perasaan dan tanda-tanda…….….…saat
marah ? Mau dimana kita ngobrol ? Bagaimana kalau diruangan ini ?
Mau berapa lama ? bagaimana kalau 10 menit ?
2. Fase Kerja
- Bila suatu kali…….…..dimarahi oleh seseorang, apa
yang……………..rasakan ?
- Apakah ada perasaan kesal, tegang, jengkel, mengepalkan tangan,
mondar-mandir ?
- Lalu apa yang ingin….lakukan saat marah ? Tanda-tanda apa
yang….ketahui saat akan marah ?
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan…………....setelah bercakap-cakap ? Jadi
sekarang…………..sudah tahu, tanda-tanda………...saat marah ?
Coba ceritakan kembali ?
b. Evaluasi Objektif
- Klien dapat mengungkapkan perasaan saat marah ?
- Klien mengetahui tanda-tanda saat marah ?
c. Rencana Tindak Lanjut
Baiklah, coba …..ingat-ingat lagi perasaan…saat marah ?
Apa saja tanda-tandanya? Selanjutnya kita akan bicarakan tentang
perilaku yang sering….lakukan saat marah ?
d. Kontrak
Bagaimana kalau besok kita bincang-bincang lagi ? Mau dimana
tempatnya ? Bagaimana kalau diruang perawat, berapa lama?
Bagaimana kalau 15 menit ?

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


KLIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN
Pertemuan IV

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
DO :

DS :
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan berhubungan
dengan perilaku kekerasan
3. Tujuan Khusus
TUK 4 : Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang sering
dilakukan.
4. Tindakan Keperawatan
TUK 4 : Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang sering
dilakukan.
4.1. Anjurkan klien untuk mengungkapkan perilaku kekerasan yang biasa

dilakukan klien

4.2. Bantu klien bermain peran sesuai dengan perilaku kekerasan yang biasa

dilakukan

4.3. Bicarakan dengan klien apakah dengan cara yang klien lakukan

masalahnya selesai.

B. STRATEGI KOMUNIKASI TINDAKAN KEPERAWATAN


1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
Selamat pagi…..

b. Evaluasi/Validasi
Bagaimana perasaan…..saat ini ? Apa…..masih ingat apa kita bicarakan
tadi ?
c. Kontrak
Baiklah sesuai kesepakatan kita, hari ini kita akan membicarakan
tentang hal-hal yang biasa………...lakukan saat marah dan ….sering
lakukan.? Mau dimana kita ngobrol ? Bagaimana ruangan. Mau berapa
lama ? Bagaimana kalau 10 menit ?
2. Fase Kerja
- Apa yang…………..lakukan saat marah ?
- Apa yang sering……………..lakukan ?
- Coba……………...peragakan didepan saya, bagaimana ekspresi
marah…………...(misal, memukul meja ) ?
- Bagaimana, menurut……………apa cara itu menyelesaikan
masalah ?
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan…..setelah bercakap-cakap ?
b. Evaluasi Objektif
- Klien dapat mengungkapkan perilaku kekerasan yang biasa
dilakukan ?
- Klien dapat bermain peran dengan perilaku kekerasan ?
c. Rencana Tindak Lanjut
Baiklah, coba…………..ingat-ingat lagi apa yang biasa
………...lakukan saat marah ? dan akibatnya apa ?
d. Kontrak
Bagaimana kalau besok kita bincang-bincang lagi ? Mau dimana
tempatnya ? Bagaimana kalau di ruangan ini ? Jam berapa ? bagaimana
kalau jam 10, Mau berapa lama ? Bagaimana kalau 15 menit ?

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


KLIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN
Pertemuan V

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
DO :

DS :

2. Diagnosa Keperawatan

3. Tujuan Khusus
TUK 5 : Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan.
4. Tindakan Keperawatan
TUK 5 : Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan.
5.1. Bicarakan akibat/ kerugian dari cara yang telah dilakukan klien

5.2. Bersama klien simpulkan akibat cara yang digunakan oleh klien.

5.3. Tanyakan pada klien apakah ia ingin mempelajari cara baru yang sehat.

B. STRATEGI KOMUNIKASI TINDAKAN KEPERAWATAN


1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
Selamat pagi…..
b. Evaluasi/Validasi
Bagaimana perasaan………….saat ini ? ………..masih ingat apa akibat
marah ?
c. Kontrak
Baiklah sesuai kesepakatan kita, hari ini kita akan membicarakan
tentang akibat dan kerugian dari tindakan yang dilakukan.
Mau dimana kita ngobrol ? Bagaimana kalau diruangan ini? Mau
berapa lama ? Bagaimana kalau 10 menit ?
2. Fase Kerja
- Coba…..sebutkan akibat dan kerugian dari tindakan kekerasan
yang……………..lakukan ?
- Apa cara itu menyelesaikan masalah ?
- Maukah……………… belajar cara mengungkapkan marah yang
benar dan sehat ?
3. Fase Terminasi
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan.
a. Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan…..setelah bercakap-cakap ?
b. Evaluasi Objektif
- Klien dapat menjelaskan akibat dari tindakan yang ia lakukan ?

2. Rencana Tindak Lanjut


Besok kita akan bicarakan tentang cara konstruktif (baik) dalam
berespon terhadap kemarahan yang sering…………...lakukan.

3. Kontrak
Bagaimana kalau besok kita bincang-bincang lagi ? Kita akan bicaran
tentang cara konstruktif dalam berespon terhadap kemarahan Mau
dimana tempatnya ? Bagaimana kalau diruangan ini ? Jam berapa ?
Mau berapa lama ? Bagaimana kalau 15 menit ?

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


KLIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN
Pertemuan VI

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
DO :
DS :

2. Diagnosa Keperawatan.

3. Tujuan Khusus
TUK 6 : Klien dapat mengidentifikasi cara konstrukif dalam bersespon
terhadap kemarahan.
4. Tindakan Keperawatan
TUK 6 : Klien dapat mengidentifikasi cara konstrukif dalam bersespon terhadap
kemarahan.
6.1. Tanyakan pada klien apakah ia ingin mempelajari cara baru yang sehat

6.2. Berikan pujian bila klien mengetahui cara lain yang sehat.

6.3. Diskusikan dengan klien cara lain yang sehat.

a. Secara fisik: tarik nafas dalam saat kesal, memukul kasur/ bantal,
olah raga, melakukan pekerjaan yang penuh tenaga.
b. Secara verbal : katakan pada perawat atau orang lain
c. Secara social : latihan asertif, manajemen PK.
d. Secara spiritual : anjurkan klien sembahyang, berdoa,/ ibadah lain

B. STRATEGI KOMUNIKASI TINDAKAN KEPERAWATAN


1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
Selamat pagi…..
b. Evaluasi/Validasi
Bagaimana perasaan………..saat ini ? Apa………..masih ingat apa saja
akibat marah ? Coba sebutkan ?
c. Kontrak
Baiklah sesuai kesepakatan kita, hari ini kita akan membicarakan
tentang cara marah yang sehat.? Mau dimana kita ngobrol ? Bagaimana
kalau di ruangan ini? Mau berapa lama ? Bagaimana kalau 15 menit ?
2. Fase Kerja
Tadi kita sudah membicarakan akibat marah yang tidak sehat. Apakah
………...mau mempelajari cara marah yang sehat ? Bagus sekali.
Saya bangga pada ……………., yang mau berusaha berubah. Saya
punya beberapa cara marah yang sehat diantaranya :
a. Secara fisik : tarik nafas dalam saat kesal, memukul kasur/
bantal, olah raga, melakukan pekerjaan yang
penuh tenaga.
b. Secara verbal : katakan pada perawat atau orang lain
c. Secara social : latihan asertif, manajemen PK.
d. Secara spiritual : anjurkan klien sembahyang, berdoa,/ ibadah lain
3. Fase Terminasi
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan.
a. Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan…..setelah bercakap-cakap ? Coba …..
ulangi apa yang kita bicarakan tadi ?

b. Evaluasi Objektif
- Klien dapat melakukan cara berespon terhadap kemarahan
secara konstruktif ?
2. Rencana Tindak Lanjut
Setelah kita bercakap-cakap saya harap ………….mau mengingatnya
dan berusaha untuk mencoba cara-cara yang telah kita bicarakan tadi .

3. Kontrak
Bagaimana kalau besok kita bincang-bincang lagi ? Kita akan
mempraktekkan cara mengontrol perilaku kekerasan . Mau dimana
tempatnya ? Bagaimana kalau dihalaman belakang ? Jam berapa ? Mau
berapa lama ? Bagaimana kalau 15 menit ?
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN
Pertemuan VII

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
DO :

DS :

2. Diagnosa Keperawatan.

3. Tujuan Khusus
TUK 7 : Klien dapat mendemonstrasikan cara mengontrol perilaku
kekerasan.
4. Tindakan Keperawatan
TUK 7 : Klien dapat mendemonstrasikan cara mengontrol perilaku
kekerasan.
7.1. Bantu klien memilih cara yang paling tepat untuk klien.

7.2. Bantu klien mengidentifikasi manfaat cara yang dipilih

7.3. Bantu klien menstimulasi cara tersebut (role play).

7.4. Beri reinforcement positif atas keberhasilan klien menstimulasi cara

tersebut.

7.5. Anjurkan klien untuk menggunakan cara yang telah dipelajari saat

marah.

B. STRATEGI KOMUNIKASI TINDAKAN KEPERAWATAN


1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
Selamat pagi…..

b. Evaluasi/Validasi
Bagaimana perasaan………..saat ini ? Apa………..masih ingat cara
mengontrol marah ? Coba sebutkan ?
c. Kontrak
Baiklah sesuai kesepakatan kita, hari ini kita akan mempraktikan cara
mengontrol marah yang sehat.? Mau dimana kita mempraktikannya ?
Bagaimana kalau di dihalam belakang? Mau berapa lama ?
Bagaimana kalau 15 menit ?
2. Fase Kerja
Masih ingat beberapa cara yang dapat kita gunakan untuk mengontrol
marah ? Bagus,……………masih ingat. Sekarang saya akan
mempraktikkan dahulu cara mengontrol marah, nanti diikuti
oleh…………….., bagus apa yang telah ……………….lakukan. Saya
bangga pada ……………., yang mau berusaha latihan marah yang baik.
3. Fase Terminasi
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan.
a. Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan…..setelah bercakap-cakap ? Coba …..
ulangi apa yang kita bicarakan tadi ?
b. Evaluasi Objektif
- Klien dapat melakukan cara berespon terhadap kemarahan
secara konstruktif ?
2. Rencana Tindak Lanjut
Setelah kita berlatih, …………………dapat menggunakan untuk
mengontrol marah.
3. Kontrak
Bagaimana kalau besok kita ketemu lagi ? Kita akan bicarakan
dengan keluarga…………..tentang bagaimana merawat
…………selama dirumah. Mau dimana tempatnya ? Bagaimana di
ruangan ini? Jam berapa ? Mau berapa lama ? Bagaimana kalau 15
menit ?
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN
Pertemuan VIII

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
DO :

DS :

2. Diagnosa Keperawatan
3. Tujuan Khusus
TUK 8 : Klien mendapat dukungan keluarga dalam mengontrol perilaku
kekerasan.
4. Tindakan Keperawatan
TUK 8 : Klien mendapat dukungan keluarga dalam mengontrol perilaku
kekerasan.
8.1. Identifikasi kemampuan keluarga klien dari sikap apa yang telah

dilakukan keluarga terhadap klien selama ini.

8.2. Jelaskan peran serta keluarga dalam merawat klien.

8.3. Jelaskan cara-cara merawat klien.

8.4. Bantu keluarga mendemonstrasikan cara merawat klien.

8.5. Bantu keluarga mengungkapkan perasaannya setelah melakukan

demonstrasi.

B. STRATEGI KOMUNIKASI TINDAKAN KEPERAWATAN


1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
Selamat pagi………….Perkenalkan nama saya Kunnika Mujhana,
biasa dipanggil Kaka. Saya dari Prodi Keperawatan Semarang. Saya
yang akan merawat ………Kalau boleh tahu siapa nama bapak/ ibu ?
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan Bapak/ibu setelah melihat kondisi
saudara……….? Apa ada hal yang ingin bapak / ibu sampaikan ?
c. Kontrak
Bapak / ibu saya ingin berdiskusi dengan
keluarga…………………..tentang kondisi…………..dan cara
merawatnya ketika sampai dirumah. Bagaimana kalau kita berdiskusi
di ruang tamu, selama 15 menit ? Bagaimana ?

2. Fase Kerja
Sebelum dibawa kesini, perlakuan apa yang biasanya bapak / ibu
lakukan dalam merawat………………? Tahukah bapak/ ibu, bahwa
keluarga berperan besar dalam perawatan …………..? Saya akan
menjelaskan bagaimana keluarga berperan merawat ? Saya akan
menjelaskan cara-cara merawatnya.
Coba sekarang bapak/ ibu jelaskan kembali tentang perawatan yang
baik tersebut ?
Apa masih ada yang perlu ditanyakan ?

3. Fase Terminasi
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan.
a. Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah kita berbincang-bincang ?

b. Evaluasi Objektif
Keluarga klien dapat menyebutkan cara merawat klien yang
berperilaku kekerasan, mengungkapkan rasa puas dalam merawat
keluarganya.

2. Rencana Tindak Lanjut


Setelah perbincangan saya harap keluarga mampu melakukan
perawatan pada saudara……………..untuk nantinya dirumah.

3. Kontrak
Saya rasa sekian dulu perbincangan kita, besuk kita akan bicarakan
lagi tentang penggunaan obat untuk membantu kesembuhan………..
kira- kira ……………jam berapa, bagaimana kalau jam 10 setelah
makan pagi. Tempatnya enaknya dimana, bagaiamana kalau
diruangan ini lagi. Sampai ketemu besuk pagi…….

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


KLIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN
Pertemuan IX

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
DS :

DO:
2. Diagnosa keperawatan

3. Tujuan khusus
Tuk 9 :Klien dapat menggunakan obat dengan benar (sesuai program

pengobatan)

4. Tindakan keperawatan
Tuk 9 :Klien dapat menggunakan obat dengan benar (sesuai program

pengobatan)

9.1 Jelaskan jenis- jenis obat yang diminum klien (pada klien dan

keluarga)

9.2. Diskusikan menfaat minum obat dan kerugian jika berhenti minum

obat tanpa seijin dokter

9.3. Jelaskan prinsip benar minum obat (nama, dosis, waktu, cara minum).

9.4. Anjurkan klien minta obat dan minum obat tepat waktu.

9.5. Anjurkan klien melapor kepada perawat/ dokter bila merasakan efek

yang tidak menyenangkan.

9.6. Berikan pujian pada klien bila minum obat dengan benar.

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN.
FASE ORIENTASI
1. Salam terapeutik.
Selamat pagi, …..
2. Evaluasi/ validasi
……………….tampak segar hari ini ? masih ingat dengan saya ?
Bagus…! Kita sudah buat janji kan, hari ini akan ketemu ?!
3. Kontrak
Topik : kali ini kita akan bicarakan tentang obat yang harus diminum
guna kesembuhan………………dari perilaku kekerasan.
Waktu : kira- kira berapa lama ? bagaimana kalau 15 menit ? cukup.
Tempat : kita ngobrol dimana ? ditempat seperti kemarin.

FASE KERJA
1. Apakah …………………..sudah tahu obat yang diminum setiap hari ?
2. Biasanya minum berapa macam obat setiap kali minum.
3. Bagus sekali………….masih ingat obat yang diminum.
4. Sudah tahu kegunaan obat tersebut ?

FASE TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan.
a. Evaluasi subjektif
Bagaimana perasaan ……………sekarang setelah kita diskusi tentang
obat.
b. Evaluasi Objektif
Apakah klien kooperatif, apakah klien mengambil obatnya sendiri
2. Rencana tindak lanjut
Sekarang ………………sudah faham tentang obat- obat yang harus
diminum, untuk itu tidak boleh berhenti minum obat tanpa konsultasi
terlebih dahulu.
3. Kontrak
Cukup sampai disini dulu ya………….., semoga cepat sembuh dan
jangan lupa untuk selalu mengingat apa yang telah kita pelajari.
Pertahankan kondisi yang baik ini.
KEPERAWATAN JIWA
STRATEGI PELAKSANAAN

Masalah : Perilaku Kekerasan


Pertemuan : ke 1 (satu)

Proses Keperawatan
1. Kondisi
Klien datang ke rumah sakit diantar keluarga karena dirumah sering
marah-marah dan ingin memukul seseorang yang menasehatinya.
2. Diagnosa Keperawatan
Risiko mencederai orang lain dan lingkungan berhubungan dengan
perilaku kekerasan
3. TUK
Membina hubungan saling percaya
Mengidentifikasi penyebab marah

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Selamat pagi, nama saya Dwi Setyowarni, panggil saya Dwii, saya mahasiswa

PSIK UNDIP yang praktek di sini. Namanya siapa, senang dipanggil apa?”

b. Evaluasi/validasi
“Ada apa dirumah sampai dibawa kemari?”
c. Kontrak
 Topik
“Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang hal-hal yang menyebabkan Mas
marah?”
 Tempat
“Mau dimana kita bercakap-cakap? Bagaimana kalau di ruang tunggu
saja?”
 Waktu
“Mau berapa lama? Bagaimana kalau 10 menit saja?”
2. Kerja
 “Apa yang membuat Mas marah-marah?”
 “Apakah ada yang membuat kesal?”
 “Apakah sebelumnya Mas pernah marah?”
 “Apa penyebabnya? Apakah sama dengan yang sekarang?”
 “Baiklah, jadi ada yang menyebabkan Mas marah-marah ya!”

3. Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan Mas setelah kita bercakap-cakap?”

b. Evaluasi Objektif
“Coba sebutkan 3 penyebab Mas marah-marah, bagus sekali”
c. Rencana tindak lanjut
“Baiklah, waktu kita sudah habis, nanti coba Mas ingat lagi, penyebab
marah yang belum kita bicarakan”
d. Kontrak
 Topik
“Nanti kita akan bicarakan perasaan Mas pada saat marah dan cara marah yang biasa
Mas lakukan
 Tempat
“Mau dimana kita bicara?”
 Waktu
“Kira-kira 30 menit lagi ya, sampai nanti”
STRATEGI PELAKSANAAN

Masalah : Perilaku Kekerasan


Pertemuan : ke 2 (dua)

Proses Keperawatan
1. Kondisi
Klien dapat menyebutkan penyebab marah

2. Diagnosa Keperawatan
Risiko mencederai orang lain dan lingkungan berhubungan dengan
perilaku kekerasan

3. TUK
a. Mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan
b. Mengidentifikasi perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
c. Mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan klien

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Selamat pagi Mas Syaiful ”

b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan Mas Syaiful saat ini?
“Apakah masih ada penyebab marah Mas Syaiful yang lain?”
c. Kontrak
 Topik
“Baiklah kita akan membicarakan perasaan Mas Syaiful saat sedang
marah”
Tempat
“Mau dimana? Bagaimana kalau di ruang tunggu saja?”
Waktu
“Mau berapa lama? Bagaimana kalau 15 menit saja?”

2. Kerja
 “Mas Syaiful pada saat dimarahi oleh ibu apa yang Mas Syaiful
rasakan?”
 “Apakah ada perasaan kesal, tegang, mengepalkan tangan, mondar-
mandir?”
 “Lalu apa yang biasanya Mas Syaiful lakukan?”
 “Apakah sampai memukul? Atau Cuma marah-marah saja?”
 “Mas Syaiful , coba praktekkan cara marah pada Ani, anggap perawat
(saya) adalah orang tua yang membuat Mas Syaiful jengkel, wah
bagus sekali”
 Nah, bagaimana perasaan Mas Syaiful setelah memukul meja?”
 Apakah masalahnya selesai?”
 Apa akibat perilaku Mas Syaiful ”
 “Betul, tangan jadi sakit, meja bisa rusak, masalah tidak selesai dan
akhirnya dibawa kerumah sakit”
 “Bagaimana Mas Syaiful, maukah belajar cara mengungkapkan marah
yang benar dan sehat”
 Baiklah waktu kita sudah habis”
3. Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan Mas Syaiful setelah kita bercakap-cakap?”

b. Evaluasi Objektif
“Apa saja tadi yang kita bicarakan?”
“Benar, perasaan saat marah, apa saja tadi?ya betul, lagi, OK!”
“Lalu cara marah yang lama, apa saja tadi? Ya betul, lagi, OK!”
“Dan akibat marah, apa saja? Ya betul, sampai dibawa kerumah sakit”
c. Rencana tindak lanjut
“Baiklah, sudah banyak yang kits bicarakan, nanti coba ingat-ingat lagi
perasaan Mas Syaiful sewaktu marah, dan cara Mas Syaiful marah serta
akibat yang terjadi, kalau di rumah sakit ada yang membuat Mas Syaiful
marah beritahu saya ya”
d. Kontrak
 Waktu : “Besok satu bulan lagi kita ketemu ya”
 Tempat : “Bagaimana kalau disini lagi?”
 Topik : “Besok kita mulai latihan cara marah yang baik dan
sehat, sampai besok ya!”

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Masalah : Percobaan Bunuh Diri


Pertemuan : Ke 1 (satu)
Tanggal : 21 Mei 2005

A. Proses Keperawatan
4. Kondisi Klien
Klien bicara sendiri nampak bingung, mempermainkan jari-jari tangannya,
kontak mata kurang, tidak mau menatap lawan bicara, sulit berkomunikasi
dengan perawat, sering menunduk, pembicaraan kacau.
5. Tujuan khusus
 Klien dapat membina hubungan saling percaya dan mengenali masalah
bunuh diri.
Tindakan:
a. memperkenalkan diri
b. menjelaskan tujuan interaksi
c. menciptakan lingkungan yang aman dan tenang
d. mewawancarai dan mengobservasi kondisi klien secara langsung dari
keluarga.

B. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan (SP)


III. FASE ORIENTASI
 “ Selamat siang Mbak !”
 “ Bagaimana keadaan Ibu hari ini?”
 “ Kenalkan, nama saya Sugiharti Dwi, biasa dipanggil Suster Dwi”.
Nama Mbak siapa?, nama panggilan Mbak siapa? Saya mahasiswa PSIK
UNDIP yang bertugas URJ hari ini.
 “Boleh saya tahu usia Mbak berapa? Tinggal dimana? Di rumah tinggal
dengan siapa?”
 “ Hari ini kita akan bincang-bincang mengenai keluhan yang Mak
rasakan”.

IV. FASE KERJA


1. Menanyakan identitas pengantar klien
“Siapa nama Ibu? Apa hubungan dengan klien? Dimana alamat Ibu? Apakah
Ibu tinggal satu rumah dengan klien? Apa alasan Ibu membawa klien ke
RSJ?”
2. “Apa penyebab klien dibawa ke RSJ sehubungan dengan perilaku yang
membahayakan diri/lingkungan/ orang lain atau yang aneh antara lain:
perubahan tingkah laku, mencoba bunuh diri, memukul orang, mengamuk
dan lain-lain”.
3. “Apa tanda-tanda yang diperlihatkan klien saat di rumah: bicara sendiri,
melamun, bicara kacau, marah-marah, menangis, berjalan ke sana kemari,
tidak mau makan dan minum dan kebingungan”.
4. “Apakah penyakit ini yang pertama kali diderita atau sudah berkali-kali?
Apakah gejalanya mirip, kapan saja, dirawat dimana, berapa lama sakitnya,
sembuh atau tidak, berobat teratur atau tidak, apakah penyakit sekarang lebih
berat/ringan dari pada yang dulu?”
5. “Adakah kejadian-kejadian yang luar biasa sebelum timbulnya penyakit yang
mungkin menyebabkan gangguan jiwa?”
6. “Apakah pekerjaan klien, apa masih sekolah, bagaimana kemajuan sekolah
sebelum dan pada waktu sakit atau setelah sembuh dari penyakit yang
terdahulu?”
7. “Bagaimana sifat dan perilaku penderita sebelum sakit?”
8. “Apakah dalam keluarga ada yang sakit ingatan (jiwa) siapa dan apakah
gejalanya mirip dengan klien?”
9. “Bagaimana riwayat pribadi klien, bagaimana kondisi waktu dilahirkan, waktu
semasa kecil, siapa yang mengasuh klien?”
10. Mengkaji tentang persepsi dan isi pikir klien:
a. “Apakah klien pernah mendengar bisikan atau suara-suara pada
telinga?”
b. “Apakah klien pernah melihat bayangan-bayangan/hal aneh atau setan
atau orang yang sudah mati?”
c. “Apakah pikiran saudara dikendalikan/diketahui orang lain?”
d. “Apakah ada orang yang menuduh, menganiaya, mengancam atau
mengejar-ngejar klien?”
e. “Apakah klien merasa bersalah, merasa diberlakukan tidak adil?”
11. “Apakah klien masih mampu mengingat masa lalu?”
12. Mengkaji tentang konsep diri klien:
a. “Apakah ada bagian tubuh klien yang tidak disukai, bagian mana, apa
alasan tidak disukai?”
b. “Apa jenis kelamin klien, apa perasaan klien mempunyai jenis kelamin
itu, apakah ada kesulitan dalam memerankan?”
c. “Tugas apa yang diberikan pada klien saat di rumah, di masyarakat?
Mampu tidak klien melaksanakan?”
d. “Apa yang menjadi cita-cita klien? Apa harapan klien terhadap tubuh,
status, tugas dan lingkungan?”
e. “Apakah klien mampu bersosialisasi, apakah klien mempunyai banyak
teman, bagaimana pergaulan klien, siapakah orang terdekat dengan
klien?”
13. “Bagaimana penampilan secara umum dari klien? Rapi, sopan, kacau,
bingung?”

III. FASE TERMINASI


 “Sementara itu dulu yang kita bicarakan hari ini”.
 “Saya sangat senang dan menghargai karena Mbak sudah bisa
mengungkapkan perasaan dengan baik dan mau bercerita dengan saya”.
 “Besok kita akan bertemu lagi dan berbincang-bincang tentang
kemampuan yang dimiliki oleh Mbak”. Nanti yang akan mengajak
bincang-bincang adalah teman saya yang di bangsal, jadi untuk waktu
dan tempat nanti kita bicarakan lagi”.
 “Baiklah Mbak sampai nanti, terima kasih”.

Anda mungkin juga menyukai