BAB I
TUJUAN
1
TPPAS BEKASI Dianindita Rizki Maharani 082001600029
BAB II
DASAR TEORI
2
TPPAS BEKASI Dianindita Rizki Maharani 082001600029
4. Ukuran sampah. Bila ukuran sampah kecil (misalnya dirajang atau digiling),
Kadar abu merupakan sisa proses pembakaran pada suhu tinggi. Dengan
penentuan kadar abu ini dapat dilihat keefektifan kinerja proses pembakaran
tersebut. Kadar abu sampah dipengaruhi oleh banyak sedikitnya kandungan bahan
yang mudah terbakar yang terdapat di dalam sampah (Royadi, 2006).
3
TPPAS BEKASI Dianindita Rizki Maharani 082001600029
Alat yang digunakan untuk mengukur nilai kalor adalah Bomb Calorimeter.
Prinsip kerja Bomb Calorimeter adalah dengan menentukan panas yang dibebaskan
oleh suatu bahan bakar dan oksigen pada volume tetap. Terdapat dua jenis nilai
kalor pada suatu bahan bakar padat termasuk biomassa, yaitu (Patabang, 2009).
a. Highest Heating Value (HHV), yaitu nilai kalor atas dan dapat
didefinisikan sebagai panas yang dilepaskan dari pembakaran sejumlah
kuantitas unit bahan bakar (massa).
b. Lower Heating Value (LHV), yaitu nilai kalor bawah. Nilai kalor bawah
ditentukan pada saat H2O pada produk pembakaran berbentuk gas.
4
TPPAS BEKASI Dianindita Rizki Maharani 082001600029
5
TPPAS BEKASI Dianindita Rizki Maharani 082001600029
sistem cetakan ini digunakan jika lahan yang ada tidak terlalu luas.
Volume tumpukan sampah untuk pengkomposan dengan metode
caspary lebar 1 meter, panjang 1 meter, dan tinggi 1 meter.
3. Pengomposan dengan metode sistem bak terbuka ( open bin)
Proses pengomposan sistem bak terbuka merupakan proses
pengomposan dengan menggunakan bak-bak terbuka dimana sampah
tidak perlu dibentuk akan tetapi cukup dimasukkan kedalam bak.
Pengomposan skala kawasan dilakukan terpusat pada skala kapasitas
antara 1-2 ton sampah per hari. Kawasan disini dapat berupa kawasan
permukiman, pasar, komersial dan sebagainya. Jika pada skala
permukiman, maka pengomposan skala kawasan diperuntukkan untuk
mengelola sampah organik dari sekitar 1.000 sampai 2.000 jiwa.
Sampah organik dimasukkan pada bak terbuka sampai penuh sambil
dipadatkan dan disiram. Pembalikan dapat dilakukan tetap didalam bak
dengan alat pembalik atau dengan cara sampah dipindahkan ke bak
berikutnya. Volume tumpukan sampah untuk pengkomposan dengan
metode open bin : lebar 1 meter, panjang 2 meter, dan tinggi 1 meter.
Pengomposan dengan bak terbuka ini cenderung lebih lama karena
pengudaraan pada bak terbuka sedikit terbatas, pada beberapa kasus
lama pengomposan dapat mencapai 2 bulan.
4. Pengomposan dengan metode takakura susun
Komposting ini dilakukan dengan melakukan penimbunan terhadap
sampah organik ke dalam keranjang berongga. Penggunaan keranjang
berongga (keranjang buah) dimaksudkan untuk keperluan aerasi
(sirkulasi udara). Keranjang dapat terbuat dari plastik atau bambu)
apapun model keranjang yang terpenting adalah keranjang tersebut
berlubang.
b. Komposting Anaerobik
6
TPPAS BEKASI Dianindita Rizki Maharani 082001600029
sampingan yang cukup mempunyai arti secara ekonomis yaitu gas bio, yang
merupakan sumber energi alternatif yang sangat potensial. Berdasarkan
pendekatan waste to energy (WTE) diketahui bahwa 1 ton sampah organik
dapat menghasilkan 403 Kwh listrik.
7
TPPAS BEKASI Dianindita Rizki Maharani 082001600029
8
TPPAS BEKASI Dianindita Rizki Maharani 082001600029
BAB III
3.1.1 Alat
- Masker
- Sarung Tangan
3.1.2 Bahan
- Sampah
3.2.1 Alat
- Baki logam
- Alat timbang
- Oven/pemanas
3.2.2 Bahan
- Sampah
9
TPPAS BEKASI Dianindita Rizki Maharani 082001600029
3.3.1 Alat
- Cawan Porselen
- Alat timbang
- Desicator
- Furnance
3.3.2 Bahan
- Sampah
3.4.1 Alat
- Kalorimeter
- Alat Timbang
- Kawat Nikel
- Kertas Gumpi
- Tabung Oksigen
3.4.2 Bahan
- Sampah
10
TPPAS BEKASI Dianindita Rizki Maharani 082001600029
3.5 Kompos
3.4.1 Alat
- Neraca Analitik
- Neken type adiabatic calorimeter
- Neken type adiabatic calorimeter
3.4.2 Bahan
- Sampah
11
TPPAS BEKASI Dianindita Rizki Maharani 082001600029
BAB IV
PROSEDUR KERJA
12
TPPAS BEKASI Dianindita Rizki Maharani 082001600029
B.Persiapan Analisis
Sebelum analisis dilakukan pastiken bahwa Ambient Monitor telah
stabil dan masuk range
Tabel 4.1 Ambient Monitor
Parameter Nominal Range
Bucket Ambien 13 – 33 Celcius
Jacket Ambien 13 – 33 Celcius
Ignitor 29,00 – 30,00 29 – 30 Volt
Fan (DAC) Enable 2730, Disable 0 - 4095
2043
13
TPPAS BEKASI Dianindita Rizki Maharani 082001600029
C. Analisis Sampel
1. Isi parameter-parameter seperti NAME, METHOD, VESSEL,
OPERATOR, ID CODE, WEIGHT, FUSE, NITROGEN, dll pada
kolom yang tersedia.
2. Timbang sampel yang akan dianalisis
a. Letakkan sampel Boat (crucible) diatas timbangan
b. Tekan TARE untuk menera sampai stabil (0,000 gr)
c. Letakkan sampel yang akan dianalisis kedalam sampel Boat
(crucible) dengan berat + 0,2 - 0,4 gr
d. Tekan tombol PRINT () pada Balace atau masukkan secara
manual setelah pembacaan stabil
3. Letakkan crucible yang berisi sampel dan pasang FUSE WIRE pada
SAMPLE HOLDER. Jarak antara FUSE WIRE dengan sampel + 0,5
cm dan tidak menyentuh crucible.
4. Pasang Sample Holder ke Combustion Vessel (Bomb) kemudian isi
Bomb dengan gas Oksigen sampai mencapat tekanan 420 psi (secara
otomatis berhenti pada tekanan 420 psi)
5. Letakkan Combustion Vessel (Bomb) kedalam Bomb Backet
kemudian tutup Cover Backet
6. Tekan tombol F5 ANALYZE untuk memulai analisis
14
TPPAS BEKASI Dianindita Rizki Maharani 082001600029
15
TPPAS BEKASI Dianindita Rizki Maharani 082001600029
4.4 Kompos
4.4.1 Metode Pengomposan (Takakura)
Metode pengomposan yang digunakan di Balai Teknik Air Minum dan Sanitasi
Wilayah 1 yaitu diantaranya metode takakura dan metode kotak. Cara kerja
pembuatan kompos dengan metode takakura yaitu:
1. Masukkan sekitar 2-3 kg bibit kompos takakura yang telah ditambahkan
inokulan atau kira-kira seperempat keranjang.
2. Masukkan sampah organik kedalam keranjang takakura. Kemudian aduk-
aduk sampah tersebut dengan bibit kompos takakura yang terdapat dalam
keranjang.
3. Tutup keranjang rapat-rapat agar serangga dan lalat tidak masuk.
Keranjang tidak usah diisi langsung penuh, masukkan sampah organik
seadanya. Lakukan secara rutin setiap hari sampai keranjang penuh.
Sampah yang baru dimasukkan akan difermentasi dalam 1-2 hari.
4. Apabila keranjang sudah penuh, kira-kira 90% sudah terisi, ambil
duapertiganya. Pindahkan kompos tersebut kedalam karung, biarkan
selama 2 minggu sebelum digunakan. Kompos yang dihasilkan kering
tidak terdapat cairan.
5. Kompos takakura sudah terbentuk sempurna apabila teksturnya sudah
seperti tanah, warna coklat kehitaman, tidak berbau.
Cara Pembuatan inokulen dengan menggunakan bahan baku
nanas/pisang/pepaya:
1. Bahan baku buah-buahan dicacacah
2. Dicampur dengan gula yaitu sebanyak (1/4 dari 20 L air)
3. Ditambahkan air.
4. Diaduk
Ditunggu selama 2 minggu.
16
TPPAS BEKASI Dianindita Rizki Maharani 082001600029
17
TPPAS BEKASI Dianindita Rizki Maharani 082001600029
BAB V
KESIMPULAN
18
TPPAS BEKASI Dianindita Rizki Maharani 082001600029
DAFTAR PUSTAKA
Koesoemadinata, R.P., 1980, Geologi Minyak Dan Gas Bumi Jilid 1 dan 2, Institut
19