Anda di halaman 1dari 22

Letak Ruangan (Denah Ruangan)

Gambar 2.1.
Denah Ruang Burangrang RSUD Cikalong Wetan

WC WC
WC 4 5 6 WC 4 5 6 6 5 4 1
R. R.
TINDAKAN ADMINIS
ISOLA
3 2 SI
TRASI
3 2 1 3 2 1 1 III B
IIIF
III D

ALAT ALAT NURSE STATION


BERSIH III A 1 2
II 3 V 3 III E 3 3 3 R.DOKTER 3
I
SPU LINE E
R. DAPUR
LHO N 3
K KARU WC 3 3 3
KOT
WC 3 3 3 WC R.PERAWAT
WC 6 5 4
OR

1
Keterangan:

Ruang Burangrang adalah ruang rawat inap umum kelas 3 dengan


kapasitas 37 tempat tidur. Kamar Isolasi 1 tempat tidur, kamar 3A 6 tempat
tidur, kamar 3B 6 tempat tidur, kamar 3C 6 tempat tidur, kamar 3D 6 tempat,
kamar 3E 6 tempat tidur,kamar 3F 6 tempat tidurdan terdapat WC di setiap
ruang rawat. Ruang Burangrang tidak di pisah laki-laki dan perempuan, jenis
penyakit, dan usia. Ruang Burangrang berada di lantai satu dan letak nurse
station berada di depan ruang perawatan.
Pada sudut teras jalan keluar dan masuk pasien sudah terpasang plang
atau tanda jalur evakuasi yang mengarah kepada titik kumpul yang
memudahkan pasien dan pengguna Rumah Sakit untuk menemukan jalan
keluar dan berkumpul pada satu titik secara aman apabila terjadi bencana atau
keadaaan darurat yang sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia nomor 24 tahun 2016 tentang persyaratan teknis bangunan dan
prasarana Rumah Sakit.
Letak ruang Burangrang sudah cukup baik karena terletak di ruang
yang tenang, aman, dan nyaman serta mudah diakses. Ruang Burangrang juga
dilengkapi kamar mandi di setiap ruang perawatan, Nurse Station, Ruang
Rawat, Ruang Alat Medis, dsb.

2
1. MATERIAL
a. Sarana dan Prasarana Penunjang Pasien dan Petugas Kesehatan Ruang
burangrang
Berdasarkan hasil studi dokumentasi, observasi dan data dari kepala
ruangan, sarana dan prasarana dan peralatan di Ruang Burangrang
sebagai berikut :
1) Sarana dan Prasarana Kelayakan Rawat Inap
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan dalam Undang-
Undang No. 44 Tahun 2009 dan sesuai Peraturan Menteri
Kesehatan No. 56 Tahun 2014 Tentang Persyaratan Teknis
Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit, sebuah ruang rawat inap
harus memiliki ruang perawat, ruang kepala ruangan. Selama 6 hari
didapatkan data sebagai berikut:

Tabel 2.31
Standar Kelayakan Ruang Rawat Inap Menurut Permenkes No. 56 Tahun 2014
No. Pernyataan Ya Tidak Keterangan

1 Lokasi ruang rawat inap  Ruang burangrang terletak


terletak di ruang yang disamping salah satu
tenang, aman, dan bagian gedung yang tidak
nyaman banyak aktifitas sehingga
minim kebisingan, serta
terdapat halaman yang
tidak begitu luas di depan
ruangan yang berisi
tanaman, bunga, sehingga
menciptakan lingkungan
yang asri, dan nyaman.

2 Letak ruang rawat inap  Ruang burangrang mudah


mudah untuk diakses di akses oleh pengunjung
dan petugas kesehatan.

3 Ruang rawat inap jauh  Ruang burangrang jauh


dari tempat pembuangan dari TPU dan kebisingan.
kotoran, bising, dan
generator

3
4 Akses pencapaian ke  Kamar di ruang
setiap blok/ruangan dapat burangrang mudah diakses
dicapai dengan mudah dengan tersedianya
petunjuk arah yang telah
disediakan

5 Sirkulasinya dibuat secara  Sirkulasi udara baik, udara


linier/lurus (memanjang), masuk dan keluar dari
sirkulasi udara baik (udara ventilasi dan jendela yang
masuk dan keluar) tersedia

6 Kebutuhan ruang rawat  Tetapi ada beberapa


inap sesuai dengan kebutuhan pasien di ruang
kebutuhan pasien burangrang yang belum
dipenuhi : tidak
tersedianya fasilitas air
hangat untuk pasien mandi
pagi hari/dikompres, air
bersih tersedia, dan lain
sebagainya

7 Sinar matahari dapat √√ Posisi jendela yang sejajar


masuk ke dalam ruangan  di ruang burangrang
membuat sinar matahari
tidak dapat masuk ke
dalam ruangan

8 Alur petugas dan  Alur pengunjung dan


pengunjung dipisah petugas di ruang
burangrang sama sama
melewati nurse station,
tidak dipisah alur petugas
dan pengunjung

4
9 Terdapat ruangan-ruangan Ruang burangrang
dengan ketentuan: adalah ruang rawat
inap yang terdiri dari
a. Ruang perawatan tujuh kamar, terdiri
I. VIP dari tujuh kamar
II. Kelas 1 rawat kelas 3 isolasi
III. Kelas 2 dan satu kamar rawat
IV. Kelas 3  .
kelas 3.A dan kelas
b. Ruang nurse  .
3.B dan kelas 3.C dan
station kamar kelas 3.D dan
c. Ruang konsultasi 
kamar 3.E dan kamar
d. Ruang tindakan  .
kelas 3.F Disini tidak
e. Ruang terdapat ruangan
administrasi  .
khusus untuk kepala
f. Ruang dokter ruangan, ruangan
g. Ruang perawat  .
khusus untuk bagian
h. Ruang loker 
administrasi, ruangan
i. Ruang kepala
 khusus untuk dokter,
rawat inap ruangan untuk
j. Ruang linen bersih konsultasi, dan
dan kotor  kegunaan ruangan
k. Spoelhoek  yang tidak sesuai
l. Kamar mandi  fungsinya.
m. Pantry 
n. Ruang CS 
o. Gudang  .
10 Ruang isolasi atau  Ruang burangrang adalah
infeksius dipisah ruangan inap non-infeksius
sehingga terdapat ruang
isolasi khusus.

11 Ruang dengan pasien-  Ruang burangrang adalah


pasien yang mengalami ruangan inap untuk pasien-
luka ganggren, decubitus, pasien dengan diagnosa
nekrotik dipisah GE, DHF, typhoid dll

12 Lokasi pos perawat dekat  Posisi nurse station berada


dengan ruangan pasien, di depan kamar pasien
sehingga mudah pintu masuk tiap kamar
pengawasan rawat, berjarak paling
dekat kekamar 1 < 5 meter

5
dan paling berjarak paling
jauh ke kamar 2 dengan
jarak < 8 meter

13 Lantai kuat, rata, dan Ruang burangrang


tidak bergelombang berlantai keramik, tidak
berlubang dan lantai nya
 rata tidak bergelombang

14 Jenis lantai berupa Ruang burangrang


keramik yang tidak berlantai keramik yang
berongga tidak berongga

15 Langit-langit rapat, kuat, Langit-langit ruangan


dan tidak berdebu (kotor) bersih, rapat, dantidak
 berlubang/berongga

16 Pintu masuk ruang rawat Pintu masuk setiap kamar


inap, pintu ganda dengan diruang anyelir didesain
ukuran masing-masing dengan pintu ganda dan
dengan lebar 90 cm dan dilengkapi dengan kaca
40 cm. Pada sisi pintu jendela pengintai
dengan lebar 90 cm, 
dilengkapi dengan kaca
jendela pengintai
(observation glass)

17 Pintu masuk ke kamar Pintu masuk ke kamar


mandi umum, minimal mandi lebarnya ±85 cm
lebarnya 85 cm 

18 Terdapat 1 kamar mandi Kamar mandi tersedia


berukuran lebar 90 cm di disetiap kamar pasien yang
setiap kamar pasien  berukuran ±90 cm

19 Toilet atau kamar kecil Toilet pasien ruang


umum tidak memiliki burangrang dapat
ruang gerak yang cukup  digunakan oleh pasien
untuk masuk dan keluar berkursi roda
pengguna kursi roda.

20 Toilet atau kamar kecil  Didalam toilet disetiap

6
dilengkapi dengan kamar pasien terdapat
rpegangan rambat handrail
(handrail) yang memiliki
posisi dan ketinggian
disesuaikan dengan
pengguna kursi roda dan
penyandang cacat yang
lain.

21 Letak kertas tissu, air, terdapat tissue, shower


kran air atau pancuran (pancuran), tempat sabun
(shower) dan yang dapat digunakan
perlengkapan-  dengan mudah oleh orang
perlengkapan seperti yang memiliki
tempat sabun dan keterbatasan fisik
pengering tangan
dipasang sedemikian
hingga mudah digunakan
oleh orang yang memiliki
keterbatasan keterbatasan
fisik dan bisa dijangkau
pengguna kursi roda

22 Bahan dan penyelesaian Lantai tidak licin dan tidak


lantai harus tidak licin. berpotensi ada air yang
Lantai tidak boleh menggenang
menggenangkan air 
buangan

23 Pada tempat-tempat yang Tidak terdapat tombol


mudah dicapai, seperti bunyi darurat pada daerah
pada daerah pintu masuk, pintu masuk ruang
disarankan untuk burangrang.
menyediakan tombol
bunyi darurat (emergency 
sound button) bila
sewaktu-waktu terjadi
sesuatu yang tidak
diharapkan.

24 Jendela dapat  Terdapat ada jendela yang


mengoptimalkan mengarahkan udara keluar

7
terjadinya pertukaran ruangan, hanya didalam
udara dari dalam ruangan ruangan jendela yang
ke luar ruangan dibuka

25 Terdapatnya APAR di Terdapat 2 alat pemadam


ruangan rawat inap api ringan di ruang
 burangrang,

26 Terdapatnya alat Terdapat sprinkle air di


pemadam ruangan langit-langit sepanjang
otomatis jika terjadi  ruangan
kebakaran di ruang rawat
inap

27 Kabel listrik dari Semua kabel listrik berada


peralatan yang dipasang di dalam tembok
di langit-langit yang bisa
digerakkan, harus
dilindungi terhadap 
belokan yang berulang-
ulang sepanjang track

28 Kotak kontak listrik Kotak kontak listrik sudah


dipasang + 1,2 m) di atas terpasang dengan
permukaan lantai, dan ketinggian ±1,2 m di atas
harus dari jenis tahan  permukaan lantai
ledakan

29 Peralatan jinjing Peralatan ruangan selalu


(portabel), harus segera dikalibrasi setiap 2 kali
diuji dan dilengkapi dalam setahun.
dengan sistem yang benar 
sebelum digunakan

30 Segera menghentikan Petugas ruangan akan


pemakaian dan segera melaporkan apabila
melaporkan apabila ada terjadi sesuatu diruangan
peralatan listrik yang  seperti listrik yang konslet
tidak benar.

31 Vakum, udara tekan  Terdapat pemipaan vakum,


medik dan oksigen udara tekan medik, dan
disalurkan dengan oksigen yg dipasang pada

8
pemipaan ke ruang Ruang bed-head setiap pasien,
rawat inap. Outlet- disini oksigen tersedia
outletnya dipasang pada dalam bentuk tabung yang
bed-head pasien. Pada harus digeser/dipindahkan
ruang perawatan minimal dahulu ke setiap bed yg
dilengkapi 1 (satu) outlet membutuhkan
oksigen tiap tempat tidur
pasien, sedangkan pada
ruang tindakan dilengkapi
minimal 1 (satu) outlet
oksigen, 1 (satu) outlet
vakum dan 1 (satu) outlet
udara tekan medik pada
bed-head

32 Ruang rawat inap Terdapat ventilasi di


mempunyai ventilasi ruangan rawat yaitu
alami dan/atau ventilasi jendela-jendela disetiap
mekanik/ buatan  kamar

33 Ventilasi mekanik/buatan Terdapat 1 ventilasi


disediakan jika ventilasi mekanik disetiap ruangan
alami tidak dapat  rawat
memenuhi syarat

34 Pencahayaan buatan yang Terdapat pencahayaan


digunakan untuk buatan yang dipasang pada
pencahayaan darurat harus bangunan diruang
dipasang pada bangunan burangrang.
Ruang rawat inap dengan 
fungsi tertentu, serta dapat
bekerja secara otomatis
dan mempunyai tingkat
pencahayaan yang cukup
untuk evakuasi yang aman

35 Pencahayaan umum  Terdapat dua buah lampu


disediakan dengan lampu besar di setiap langit-langit
yang dipasang di langit- ruangan dengan
langit pencahayaan yang cukup
terang

9
36 Sistem air bersih Sumber air bersih di
direncanakan dan distribusikan dengan
dipasang dengan menggunakan pipa dari
mempertimbangkan toren lalu ke wastafel dan
sumber air bersih dan  toilet/ kamar mandi
sistem distribusinya ruangan

37 Fasilitas penampungan Disetiap kamar pasien


diwujudkan dalam bentuk hanya ada tempat sampah
penyediaan tempat kering, tidak terdapat
penampungan kotoran dan tempat sampah basah
sampah pada bangunan (cairan tubuh pasien)
ruang rawat inap, yang
diperhitungkan 
berdasarkan fungsi
bangunan, jumlah
penghuni, dan volume
kotoran dan sampah

38 Terdapat tempat safety Terdapat kotak kuning


box (safety box) diruang
tindakan untuk membuang
 limbah medis (jarum)

39 Terdapat tempat Hanya terdapat tempat


pembuangan sampah pembuangan sampah
medis (jarum, plebot, medis (infeksius, plabot)
limbah farmasi, dan dan non medis, tidak
sitotoksik) dan non-medis  terdapat sampah khusus
limbah farmasi

40 Saluran pembuangan air  Saluran pembuangan air


lancer lancar tidak ada sumbatan
pada tiap kamar mandi

41 Temperatur ruangan Terdapat alat pengukur


sekitar 20 C sampai 26oC 
o
suhu diruang burangrang.

42 Arah bukaan daun pintu  Arah bukaan daun pintu di


dalam suatu ruangan ruang burangrang
dipertimbangkan membuka ke dalam

10
berdasarkan fungsi ruang
dan aspek keselamatan.
Terkait dengan sarana
keselamatan pada
bangunan rumah sakit,
maka pintu ruang
perawatan disarankan
membuka keluar, dengan
tanpa mengganggu akses
pengguna koridor

43 Ketentuan lebih lanjut Ruang burangrang tidak


mengenai tata cara terdapat lift, karena berada
perencanaan, dilantai 1
pemasangan, dan
pemeliharaan lift,
mengikuti pedoman dan 
standar teknis yang
berlaku

45 Rumah sakit menyediakan Terdapatnya APAR untuk


dan memelihara peralatan di ruang burangrang, dan 1
khusus untuk buah helm untuk tim
memproteksi seseorang keselamatan rumah sakit
terhadap ancaman bahaya  terhadap bencana
kebakaran atau asap

46 Terdapat helm untuk Terdapat empat buah helm


keselamatan rumah sakit untuk keselamatan rumah
terhadap bencana sakit terhadap bencana
(kebakaran, gempa, bom,  (berdasarkakn fungsinya
penculikan) masing-masing)

47 Fasilitas dan aksesibilitas Ruang burangrang terletak


sebagaimana dimaksud di lantai 1, mudah untuk
meliputi toilet, telepon dilalui bagi penyandnag
umum, jalur pemandu, cacat atau lanjut usia karna
rambu dan marka, pintu,  tidak memerlukan lift, dan
tangga, dan lift bagi terdapat petunjuk arah di
penyandang cacat dan setiap sudut
lanjut usia

11
48 Terdapat adanya petunjuk  Tidak terdapat petunjuk
arah keluar dan masuk

(sumber: Hasil observasi di Ruang Burangrang RSUD Cikalong Wetan)

Hasil analisis data :


Munurut Peraturan Menteri Kesehatan dalam Undang-Undang No. 44
Tahun 2009 dan sesuai Peraturan Menteri Kesehatan No. 56 Tahun 2014 Tentang
Persyaratan Teknis Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit, dari 48 indikator
standar kelayakan ruang rawat inap diatas didapatkan hasil sebanyak 41 indikator
(85%) yang sudah sesuai, dan yang tidak sesuai ada 7 indikator (14%) yang
meliputi :
-Alur pengunjung dan petugas di ruang burangrang sama sama melewati nurse
station, tidak dipisah alur petugas dan pengunjung

-Alur petugas dan pengunjung tidak terpisah

- Ruang burangrang adalah ruangan inap untuk pasien-pasien dengan diagnosa GE,
DHF, typhoid dll

-Disetiap kamar pasien hanya ada tempat sampah kering, tidak terdapat tempat
sampah basah (cairan tubuh pasien)

-Arah bukaan daun pintu di ruang burangrang membuka ke dalam

-Ruang burangrang tidak terdapat lift, karena berada dilantai 1 terdapat ruang
khusus , kepala ruangan, ruangan admiterasii, ruang dokter, ruang konsultasi,
ruang pantry, spoelhoek, dan gudang.

-Tidak terdapat petunjuk keluar dan masuk

12
1) Sarana dan Prasarana Untuk Petugas Kesehatan
Tabel 2.32
Sarana dan Prasarana untuk Petugas Kesehatan
Di Ruang Burangrang RSUD Cikalong Wetan
Di ruangan Keadaan
No Sarana dan Prasaran` Keterangan
Ada Tidak Layak Tidak
 Terdapat satu
1
Nurse Station  nurse station
 Terdapat
beberapa kursi
2
di nurse
Meja Dan Kursi  station
Terdapat
 ruang khusus
3 dispensing
obat di ruang
Ruang Dispensing  burangrang.
Terdapat
kamar
perawat yang
dapat
4
digunakan
sebagai
tempat
Tempat Istirahat Perawat   istirahat
Terdapat
ruang khusus
untuk dokter
5
istirahat
diruang
Tempat Istirahat Dokter   burangrang
 Terdapat
ruang
tindakan
disamping
6 kamar 1,
tetapi
ukurannya
yang terlalu
Ruang Tindakan  sempit dan

13
akses ke ruang
tindakan tidak
efektif.
 Tidak terdapat
kamar ganti
7
khusus
Kamar Ganti perawat perawat
 Tedapat satu
telepon
8
ruangan
Telepon Ruangan  burangrang.
Tidak terdapat
 ruang khusus
9 untuk linen
Ruang Linen Bersih dan bersih dan
Kotor kotor
 Terdapat
ruang khusus
10
untuk kepala
Ruang Kepala Ruangan  ruangan
 Terdapat di
11 dekat kamar
Wastafel  mandi
 Tidak tersedia
12 didalam ruang
Loker Perawat ganti perawat
 Terdapat
lemari khusus
untuk
13
pendokumenta
Lemari Dokumentasi sian
Keperawatan  keperawatan

14
Hasil Analisa Data :
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan dalam Undang-Undang No. 44
Tahun 2009 dan sesuai Peraturan Menteri Kesehatan No. 56 Tahun 2014 Tentang
Persyaratan Teknis Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit, didapatkan hasil dari 13
indikator sarana dan prasarana sebanyak 10 indikator (77%) sudah tersedia tetapi
belum sesuai dengan pedoman teknis bangunan rumah sakit tentang minimal
besaran ruang dan kapasitas ruang yang meliputi :.
-Tidak terdapat kamar ganti khusus perawat.
-Loker PerawatTerdapat lemari khusus untuk pendokumentasian keperawatan.

2) Sarana dan Prasarana untuk Pasien

Sarana Di Ruangan Tidak


No Layak Keterangan
Prasarana Ada Tidak layak
Terdiri dari 7 ruangan,
ruangan kelas 3, dan
Kamar isolasi, kamar 3.A, Kmar
1  
Pasien 3.B kamar 3.C kamar 3.D
kamar 3.E dan kamar 3.F
di ruangan kelas 3.
Terbagi dalam 7 ruangan
yaitu kelas 3 sebanyak 7
Tempat
2   ruangan dengan isi 6 bed
tidur
peruangan dan untuk
ruangan kelas 3.
Tidak terdapat no disetiap
3 No bed 
bed pasien
Papan Tidak terdapat papan
4 identitas  identitas pasien di setiap
pasien bed nya
Gelang identitas pasien
terdapat 2 buah warna
Gelang
yaitu warna merah muda
5 identitas  
untuk pasien perempuan
pasien
dan biru untuk pasien
laki-laki.
Alat panggil Terdapat bel pasien di
6  
perawat seluruh bed pasien dan

15
(Bel) setiap kamar mandi
Kursi Terdapat 1 kursi dan meja
7 tunggu dan   di setiap bed
meja pasien
Kamar Kamar mandi terdapat di
8  
mandi setiap kamar pasien.
Terdapat 4 pispot di ruang
9 Pispot  
tindakan.
10 Handscrub   Hanya terdapat diruangan
Standar Terdapat di setiap
11  
Infus ruangan pasien
Terdapat di rungan ners
12 Jam dinding  
station
Tutup
Terdapat disetiap bed
13 sampiran  
pasien
per pasien
Di setiap masing-masing
Lemari
14   kamar pasien terdapat 1
pasien
lemari pasien
Tidak terdapat televisi
disetiap kamar pasien,
15 Televisi 
tidak terdapat televisi di
nurse station
Di ruang burangrang
terdapat ruang tunggu
Ruang keluarga secara khusus,
16 tunggu   tetapi terdapat bangku
keluarga untuk menunggu diluar
pintu depan ruang
burangrang.
tersedianya ruang
disepensing khusus untuk
megoplos obat yang akan
Ruang
17   diberikan kepada pasien,
Dispensing
biasanya mengoplos obat
dilakukan di ruangan
tindakan.

16
Hasil Analisa Data :
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan dalam Undang-Undang No. 44
Tahun 2009 dan sesuai Peraturan Menteri Kesehatan No. 56 Tahun 2014 Tentang
Persyaratan Teknis Bangunan dan Prasarana Rumah, didapatkan dari 17 indikator
sarana dan prasarana untuk pasien terdapat 14 indikator (82%) yang ada dan layak
dan sebanyak 3 indikator (18%) yang belum tersedia, yang meliputi :
- Tidak terdapat televisi disetiap kamar pasien, tidak terdapat televisi di nurse
station
- Tidak terdapat no disetiap bed pasien
-Tidak terdapat papan identitaspasien di setiap bed nya

3) Sarana dan Prasarana Alat Medis Kesehatan


Tabel 2.34
Sarana dan Prasarana Alat Medis Kesehatan
Di Ruang Burangrang RSUD CIKALONG WETAN
Standar Jumlah kondisi
No Nama Alat yang Rusak Rusak
Depkes RS Baik
ada sedang berat
1 Bedside
 1
monitor
2 Ambu Bag  3 
3 Thermometer  3 
4 Bak instrument
 2 
sedang
5 Bak instrumen
 2
besar
6 Baki tindakan  2 
7 EKG  1 
8 Bengkok
 5 
besar/kecil
9 Lampu sorot -
10 Nebulizer  2
11 Pinset anatomis -
12 Pinset cirugis -
13 Trolly +
 1 
oksigen kecil
14 Trolly oksigen
besar
15 Gerusan obat -

17
16 Waskom  2 
17 Gunting verban  1 
18 Infus pump  6 
19 Tabung oksigen
-
besar
20 Tensimeter air
raksa  2 
anak/dewasa
21 Spygmomanom
 2 
eter
22 Stetoskop  6 
23 Timbangan
 1 
Dewasa/bayi
24 Torniquet  1 
25 Troli tindakan  1 
26 Kursi roda  2 
27 Syring Pump  1 
28 Infuse Pump  6 
29 Bengkok
 5 
besar/kecil
30 Kom tertutup  2 
31 Korentang - - -
32 Defribilator
 1 
monitor
33 Standar infus  37 
34 Trolley
 1 
Emergency
35 Trolley Obat  2 
36 Tongue Spatel  3 
37 Penlight  3 
38 Suction pump  37 
39 Laringoskopi - - -
40 Finger Saturasi
 1 
O2
(sumber: Hasil observasi sarana prasarana dan wawancara di Ruang
Burangrang 22-27 Juni 2019)
PertanyaanTambahan:

1. Apakah peralatan medis yang tersedia, sering dilakukan kalibrasi


(pengaturan ulang)?

18
 Ya
o Tidak
2. Alat-alat apa saja yang biasanya di kalibrasi ?
Sebutkan :
Alat-alat di ruang burangrang yang biasa di kalibrasi seperti infus pump,
tensimeter, nebulizer, dll
3. Jika Ya, berapa kali dalam setahun ?
Jelaskan :
Alat-alat dilakukan kalibrasi sebanyak 2 kali dalam setahun
4. Jika tidak, mengapa tidak dilakukan kalibrasi ?
Jelaskan,
………………………………………………………………………………
….

Hasil Analisis Data :


Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan Clinical Instruktur
yaitu dari 40 indikator sarana dan prasarana alat medis ada sebanyak 32 indikator
(80%) yang sudah tersedia dan sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan dalam
Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 dan sesuai Peraturan Menteri Kesehatan No.
56 Tahun 2014 Tentang Persyaratan Teknis Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit
Sedangkan yang belum tersedia ada 8 indikator (20%), sehingga tidak
sesuai yang meliputi : tidak tersedianya lampu sorot,gerusan obat,
Dari hasil wawancara dengan Cinical Instruktur ruangan didapatkan hasil
alat-alat diruangan yang dilakukan kalibrasi seperti, timbangan, tensimeter, dan
nebulizer. Timbangan dan tensimeter terakhir di kalibrasi pada bulan Desember
tahun 2018, sdangkan nebulizer tidak ada tanggal terakhir di kalibrasi.
Untuk waktu kalibrasi sendiri tidak ditentukan, jika akan dilakukan
kalibrasi akan diberitahukan kepada setiap ruangan kemudian ruangan akan
mempersiapkan alat yang akan di kalibrasi. Biasanya kalibrasi di lakukan 2 kali
dalam setahun, hal ini sudah sesuai menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
54 Tahun 2015 Pasal 8 mengatakan pengujian atau kalibrasi alat kesehatan
dilakukan secara berkala paling sedikit satu kali dalam satu tahun.

19
4) Sarana dan Prasarana Habis Pakai
Tabel 2.35
Sarana dan prasarana habis pakai Burangrang RSUD Cikalong wetan
No Nama Barang Ada Tidak ada Kondisi
1 Plester Coklat  - Baik
2 Hipafix  - Baik
3 Kassa  - Baik
4 Alkohol 70%  - Baik
5 Betadine  - Baik
Obat-obatan
6  - Baik
emergency
7 Nacl 0,9 %  - Baik
8 Aquabidest  - Baik
9 Handwash  - Baik
10 Handscoon  - Baik
11 Handscrub Cair  - Cukup
12 Swab Alkohol  - Baik
13 Spuit  - Baik
(sumber: observasi di Ruang Burangrang 22-27 Juni 2019)

Hasil Analisis Data :


Menurut Peraturan Menteri Kesehatan dalam Undang-Undang No. 44
Tahun 2009 dan sesuai Peraturan Menteri Kesehatan No. 56 Tahun 2014 Tentang
Persyaratan Teknis Bangunan dan Prasarana Rumah dari 13 indikator sarana dan
prasarana habis pakai diruang burangrang terdapat 13 (100%) dengan kondisi baik
serta layak digunakan dan apabila habis akan segera disediakan lagi.

5) Alat Tenun Ruang Burangrang


Tabel 2.36
Alat tenun Ruang Burangrang RSUD CIKALONG WETAN
No Nama Barang Ada Tidak ada Kondisi
1 Gordyn / sampiran  - Baik
2 Laken  - Baik
3 Stik Laken  - Baik
4 Boven Laken  - Baik
5 Baju Tidur -  -
6 Celana Tidur -  -
7 Selimut  - Baik
8 Sarung Bantal  - Baik

20
9 Handuk -  Baik
10 Waslap  - Baik
11 Barak shot -  -
12 Duk bolong -  -
13 Restrain -  -
14 Perlak tindakan -  -
15 Perlak pasien -  -
(sumber: Observasi alat tenun di Ruang Burangrang 22-27 Juni 2019)

Hasil Analisa Data :


Berdasarkan hasil observasi dari 15 indikator observasi alat tenun di
ruangan yaitu sebagai berikut: Alat penunjang sarana – prasarana alat tenun
sudah sesuai menurut Peraturan Menteri Kesehatan dalam Undang-Undang
No. 44 Tahun 2009 dan sesuai Peraturan Menteri Kesehatan No. 56 Tahun
2014 Tentang Persyaratan Teknis Bangunan dan Prasarana Rumah yang
tersedia ada 7 (47%) yang layak digunakan, sarana dan prasarana harus dalam
keadaan terpelihara dan berfungsi dengan baik, meliputi sarung bantal, laken,
dan gordyn / sampiran pasien terdapat disetiap kamar pasien.
Kemudian untuk yang tidak tersedia ada 8 (53%) seperti : baju dan
celana pasien, restrain, perlak tindakan. Banyak dari pasien yang tidak
menggunakan perlak, dikarenakan tidak semua mau menggunakan perlak,
perlak digunakan hanya pada pasien luka.

6) Peralatan Non Medis


Tabel 2.37
Daftar peralatan non medis di Ruang Burangrang RSUD Cikalong Wetan
No Nama Alat Ada Tidak Ada Keterangan
1 Meja nurse station  - Baik
2 Komputer -  Baik
3 Printer -  Baik
4 Telepon  - Baik
5 Papan White board besar  - Baik
6 Papan white board kecil  - Baik
7 Lemari Kayu  - Baik
8 Kulkas  -
9 Jam dinding  - Baik
10 Dispenser  Baik
11 Lemari alat tenun  - Baik
12 Lemari alat kesehatan  - Baik

21
13 Lemari loker perawat  - Baik
14 Televisi -  Baik
15 Over bad table/trolli saji  Baik
16 Sofa -  -
17 Rak sepatu -  Baik
18 Lemari besi 2 pintu  - Baik
19 AC -  -
20 Tempat sampah infeksius  - Baik
21 Tempat sampah non infeksius  - Baik
22 Tempat sampah plabot  - Cukup
23 Tempat sampah farmasi -  -
24 Rak pispot  - Baik
25 Rak Waskom  - Cukup
(sumber: observasi sarana prasarana di Ruang Burangrang 22-27 Juni 2019)

Hasil Analisa Data:


Berdasarkan hasil observasi sarana dan prasarana peralatan non medis
yaitu yang sudah tersedia sebanyak 18 (72%) seperti nurse station, telepon
ruangan untuk komunikasi antar ruangan, lemari alat tenun, lemari alat
kesehatan, dll dan sesuai dengan Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 dan
sesuai Peraturan Menteri Kesehatan No. 56 Tahun 2014 Tentang Persyaratan
Teknis Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit
Sedangkan yang tidak tersedia ada 7 (28%) yang meliputi :Ac, rak
sepatu, televisi printer dll. Tidak tersedianya tempat sampah limbah farmasi,
dalam penggunaan tempat dan pemilahan sampah di ruangan burangrang
hanya mempunyai 3 jenis tong sampah (Infeksius, non infeksius dan plabot),
berdasarkan SOP RS prosedur pembuangan sampah bahwa melakukan
pengumpulan dan pemilahan sampah yaitu infeksius ke kantong plastik
kuning, non infeksius kantong warna hitam, limbah farmasi plastik warna
kuning, plabot plastik warna kuning. Untuk pembuangan sampah di ruangan
seperti limbah farmasi pembuangan di gabung dengan sampah non medis
(tidak ada pembuangan sampah farmasi berwarna coklat). Dan untuk label
kotak sampah plabot tidak dibedakan dengan kotak sampah non medis.

22

Anda mungkin juga menyukai