PERANGKAT KONVEYOR
2 3
Dimas Agung Nurcahyo1, Ir. Tejo Sukmadi, MT. , Karnoto, ST ,MT
Jurusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia
E-mail : dimasdimpil@yahoo.com
Abstrak
Pada awalnya sistem kontrol untuk pengendali otomatis perangkat-perangkat mesin di industri berupa
rangkaian relay. Namun sistem kontrol dengan rangkaian relay tersebut menjadi kurang efektif karena untuk
memberikan perubahan sistem memerlukan biaya yang besar serta tingkat kerumitan kerja yang tinggi.
Akhirnya muncul sistem kontrol berbasis komputer yang disebut dengan PLC (Programmable Logic
Controller) yang dapat memberikan solusi bagi permasalahan tersebut. Tulisan ini melaporkan hasil penelitian
berupa rancang bangun aplikasi PLC untuk pengendalian konveyor pada pemotong kayu. Sistem yang dibangun,
berupa pemotong kayu meggunakan mesin circle dengan pengendali konveyor yang dikontrol menggunakan PLC.
Kehandalan dan kemudahan penggunaan motor induksi tiga fasa merupakan alasan bagi dunia industri
untuk menggunakannya. Namun demikian terdapat kelemahan motor induksi tiga fasa yaitu dalam hal pengaturan
kecepatan. Dalam proses produksi sekarang ini di sebuah industri adakalanya dibutuhkan kecepatan putar yang
dapat diatur sesuai keperluan. Pengendalian motor induksi tiga fasa ini dapat dilakukan denan mengatur kecepatan
putar motor secara bertahap (soft starting) sampai mencapai kecepatan nominalnya dengan memberikan sudut
pemicuan yang berbeda-beda dengan menggunakan variabel speed drive..
Abstract
At first the control system for automatic control devices in industrial machines such as relay circuits . But
the control system with the relay circuit to be less effective due to deliver system changes require substantial costs
and a high level of complexity of work.
Finally emerging computer -based control system called PLC ( Programmable Logic Controller ) which
can provide a solution to these problems . This paper reports the results of a design study of PLC applications for
conveyor control on timber cutting . The system is built , such as wood cutting machine receipts circle with
controllers using a PLC controlled conveyor.
Reliability and ease of use of three phase induction motor is the reason for the industry to use it . However,
there is a three phase induction motor weakness , namely in terms of speed settings . In today's production process
in an industry that is sometimes required rotational speed can be adjusted as necessary . Control of three phase
induction motor can be done primarily to adjust the motor speed gradually (soft starting ) until it reaches its
nominal speed by providing triggering angle different by using variable speed drives.
2. Metode
Perancangan sistem perangkat konveyor
dan pengendalian kecepatan motor induksi tiga
fasa dengan PLC untuk pemotong kayu dibagi
atas dua bagian yaitu perancangan perangkat
keras sistem (hardware) dan perancangan
perangkat lunak (software).
Perancangan perangkat keras (hardware)
terdiri atas perancangan setiap blok yang
menyusun sistem kontrol secara keseluruhan. Gambar 2 Standart Setting Altivar
Perancangan perangkat lunak (software) yaitu
pembuatan diagram ladder sebagai program
untuk mengatur plant wood cutting process
dimana motor induksi tiga fasa sebagai
penggerak konveyor dan motor circle saw
sebagai pemotongnya
Gambar 3 Settingan Altivar Kondisi Ready
2.2 Perancangan Penghubung Antara PLC Tabel 2 Pengalamatan output rangkaian pengendali
motor induksi tiga fasa
Dengan Rangkaian VSD dan
Rangkaian Tenaga OUTPUT ALAMAT
SWITCHING FORWARD 10.05
SWITCHING REVERSE 10.06
MOTOR CIRCLE 10.01
END
Gambar 12 Timer putar balik / reverse
Gambar 16 END
Jika kayu menyentuh Limit Switch 1
dalam jangka waktu 5 detik maka motor akan Merupakan program untuk mengakhiri
berputar balik. Limit Switch 1 (0.02) akan program yang telah dibuat. Fungsi yang
terhubung oleh kontak TIM 1 (000), dimana digunakan adalah END yang memiliki nomer
setting waktu pada kontak tersebut adalah 5 fungsi 01. Hal ini menjadi syarat dalam
detik, jika LS 1 terhubung kontak TIM 1, dan pemrograman PLC, bahwa akhir program harus
delay selama 5 detik maka program akan disertakan dengan fungsi END(01) ini.
terhubung ke switching reverse (10.06) pada
altivar dan motor akan berputar balik. 3. Pengujian dan Analisa
3.1 Pengujian Altivar ATV12H075M2
Motor Reverse Pengujian terhadap inverter dilakukan
dengan cara mensetting inverter sesuai dengan
nameplate pada motor induksi serta mengukur
tegangan dan arus keluaran.
Gambar 13 Motor reverse
150
Rata - Rata 100
Waktu
Tebal Waktu Proses
Frek Proses 50
Kayu Pemotongan
(Hz) (detik/7 0
(cm) Secara
0cm)
Konvesional 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
20 Hz 10 3 12 s/70cm Frekuensi (Hz)
Gambar 23 Grafik Perbandingan Setting Altivar
30 Hz 8 3 12 s/70cm dengan DOL Motor Induksi
40 Hz 7,4 3 12 s/70cm
4. Kesimpulan
3.5.3 Penghematan Daya Pada Motor Dari hasil pengujian dan analisa dalam tugas
Induksi Tiga Fasa akhir ini, maka didapat beberapa kesimpulan sebagai
Daya pada motor dengan menggunakan berikut ;
setting Altivar akan lebih baik dibandingkan 1. Pada motor induksi 3 fasa 0,37 KW
dengan motor yang digunakan secara dirrect ke medapatkan efisiensi sebesar 66% dan
sumber tanpa setting Altivar. Data tegangan, dapat diatur kecepatan putarnya dengan
arus motor secara DOL yang terkopel dengan menggunakan Inverter jenis Altivar
beban dilihat pada tabel 14. ATV12H075M2..
Tabel 14 Data pada motor secara DOL terkopel 2. Tegangan output pada inverter berupa
beban tegangan AC 220 VLL dengan gelombang
VLL I R,S,T cos P yang terbentuk pada keluaran inveter ini
berbentuk gelombang kotak, karena
(Volt) (A) phi (Watt)
pada inverter terdapat pensaklaran yang
360 0,7 0,74 186,46 berfungsi untuk mengatur putaran motor
Perbandingan Daya motor secara DOL dalam bentuk keluaran gelombang
dengan daya motor dengan menggunakan setting kotak.
Altivar dapat dilihat pada tabel 15
3. Pada settingan frekuensi 5-15 Hz Biodata Penulis
mengaalami Over Current Failure
(OCF) pada Altivar, dikarenakan pada Penulis bernama Dimas
starting awal motor induksi Agung Nurcahyo
membutuhkan torsi yang besar, sehingga (L2F008111) lahirkan di
arus pada motor pun menjadi besar Semarang, Indonesia,
2,03A. pada tanggal 05 Mei
4. Pada sistem ini, pembacaan ketebalan 1990. Menempuh
kayu menggunakan Limit Switch sesuai pendidikan TK Maryam
dengan hasil pengujian terhadap sistem Semarang, SD
kerja konveyor dengan ketentuan St.Aloysius Semarang,
ketebalan kayu yang dapat diprsoses SLTP PL Domenico
sebesar 3 cm, jika lebih tebal dari Savio Semarang, SMA
ketentuan, maka putaran konveyor akan N 1 Semarang, dan
berbalik arah. sekarang sedang menempuh pendidikan di
Universitas Diponegoro Fakultas Teknik Jurusan
Referensi Teknik Elektro, Konsentrasi Ketenagaan
[1.] http://www.aes2u.com/photo/images/PDF
/ATV12-programing-manual.pdf Variable
Menyetujui,
speed drives for asynchronous motors User
manual
[2.] http://aircompressorshark.wordpress.com/201 Pembimbing I
2/12/19/pengertian-atau-prinsip-kerja-
inverter/.
[3.] http://bayupancoro.wordpress.com/2008/07/02
/variable-speed-drive-vsd-aka-inverter/ Ir. Tejo Sukmadi, MT.
[4.] Wildi, Theodore.”Electrical Machines, NIP. 19611117 1988031001
Drives, and Power Systems”. Prentice-Hall
International, 1997. Pembimbing II
[5.] M. H. Rashid, Ed, Power Electronic
Handbook: Device, Circuit, and Application,
New Jersey : Prentice-Hall International, Inc
[6.] Theraja, B.L.“Technology Electrical. Volume
II. AC & DC Machnies”. New Delhi: Nirja Karnoto, ST ,MT
Construction & Development Co, 1994. NIP. 19610616 199303 1 002
[7.] Budiyanto, M., A. Wijaya, Pengenalan
Dasar-dasar PLC (Programmable Logic
Controller), Gava Media, Yogyakarta.
[8.] CX-Programmer User Manual Version 3.1
[9.] OMRON,2001,CPM1/CPM1A/CPM2A/CPM2
C/SRM1(-V2) Programmable Controllers
Programming Manual.
[10.] Taranovic Steve, Ed, Teardown: The nuance
of variabel – frequency
[11.] Zhenyu Yu and David Figoli, AC Induction
Motor Control Using Constant V/Hz Principle
and Space Vector PWM Technique, Texas
Instrument Incorporated, April 1998
[12.] Singh, MD. 2002. “Electrical Machines,
Drives, and Power System”, Fifth Edition.
New Jersey : Upper Saddle River
[13.] Heydt, G.T. 1991. “Electronic Power
Quality”. New York : Star in A Circle
Publication