Anda di halaman 1dari 8

BUSINESS PLAN

USAHA BIMBINGAN BELAJAR

“BIMBINGAN BELAJAR INDONESIA”

OLEH
Firliyansah Bastian 1710101035
Cahyo Adi Indra Ferdiansyah 1710101026
Darul Awaludin 1710101076
Hakam Ansori 1710101064

Magelang
2019
A. Executive Summary
Bimbel atau disebut bimbingan belajar adalah sebuah kegiatan belajar mengajar yang
diadakan diluar sekolah. Bimbingan belajar merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
membantu para siswa dalam menghadapi persoalan kesulitan belajar disekolahnya.
Dengan harapan mendapatkan sebuah bimbingan belajar yang baik dan diterima
masyarakat, bimbingan belajar ini diberi nama “Bimbingan Blajar Indonesia” (BLI). BLI
masih termasuk bimbel sederhana dengan modal kecil yang didapatkan dari Modal bersama.
Dalam proses belajar mengajar kedepan, kami akan memperhatikan beberapa hal
diantaranya adalah tempat yang akan digunakan untuk belajar akan di buat se-kondusif
mungkin yakni menggunakan lesehan siswa duduk tanpa menggunakan kursi tetapi hanya
beralaskan karpet dan satu meja bundar besar di tengah-tengahnya yang didesain cukup untuk
sepuluh siswa. Mereka melingkar seperti berdiskusi. Selain itu diadakannya klasifikasi kelas
saat proses belajar mengajar. Klasifikasi pertama yaitu saat proses penyampaian atau
pembahasan materi, sepuluh siswa berada di satu meja berbentuk lingkaran. Hal tersebut
dimaksudkan agar suasana lebih bersahabat, dekat, terjadi hubungan kekeluargaan dan timbul
kenyamanan antar siswa. Jika kenyamanan sudah terjadi maka siswa akan cepat dalam
memahami materi yang dibahas oleh pembimbing atau pengajar.
Yang kedua saat test atau latihan soal, siswa membentuk formasi huruf U
menggunakan meja kecil atau lekar persiswa. Hal itu dimaksudkan siswa dilatih mandiri
untuk menyelesaikan soal. Selain itu hanya sepuluh (10) siswa ditangani oleh satu
pembimbing. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan rasa percaya diri siswa untuk bertanya
ataupun berdiskusi. Sebenarnya sistem kelas seperti ini telah dilakukan oleh bimbel-bimbel
besar di kota Jakarata. Namun biaya yang ditetapkan terbilang mahal dan tidak terjangkau
bagi masyarakat menengah kebawah. Tapi, bimbingan belajar yang nantinya akan kami buat
merupakan bimbingan belajar yang terjangkau bagi siapapun siswa yang ingin belajar.
Kurikulum yang akan digunakan adalah kurikulum sesuai Depdiknas. Yaitu
menggunakan bahan ajar dari Buku Sekolah. Saat ini buku sekolah bisa didapat dengan cara
download di internet. Soal latihan dan persiapan UAN akan diambil dari bank soal penerbit
Erlangga, Akasia, dan Detik Detik.
Metode Belajar
Selain memperhatikan proses belajar mengajar diatas, Active Learning adalah metode
belajar yang akan diterapkan di BLI. Metode ini adalah:
1. Pengajar memberi pemahaman tentang teori pelajaran
2. Pengajar memberi pertanyaan kepada siswa tentang seberapa dalam pemahaman
siswa dalam menerima pelajaran.
3. Pengajar menugasi siswa untuk mengerjakan soal yang dibahas sebelumnya.
4. Penagajar menanyakan alasan jawaban
5. Pengajar terus membimbing atas jawaban yang benar.
Pada intinya, metode ini adalah siswa lebih banyak mengerjakan sedangkan pengajar lebih
banyak bertanya. Dengan metode tersebut harapan untuk penguasaan materi akan terwujud.

Mengapa Bisnis Bimbingan Belajar Berprospek Besar.


1. Konsumen ada dimana-mana dari pelosok desa sampai kota
2. Orang tua atau siswa kurang yakin terhadap pengetahuan mereka sendiri kalau
mereka belum mengikuti bimbingan belajar di luar.
3. Kurikulum sekolah terlalu banyak dengan waktu yang kurang memadai, memaksa
guru sekolah menuntaskan kegiatan belajar tanpa menghiraukan apakah siswa sudah
mampu betul atau belum sehingga siswa akan mencari bimbingan belajar yang dapat
menyampaikan materi pelajaran sekolah dengan cepat tetapi dengan cara-cara yang
sederhana dan mudah dimengerti.
4. Pembelajaran di sekolah yang monoton tanpa diselingi kegiatan yang menggairahkan
siswa membuat siswa cepat bosan sehingga siswa lebih memilih menimba ilmu di
bimbingan belajar dan akibatnya sekolah hanya sebagai formalitas saja.
5. Banyak siswa tidak dapat mengikuti pembelajaran di sekolah karena terlalu cepat,
banyak kegiatan di luar sekolah, atau kurang suka dengan lingkungan sekolahnya. Hal
ini membuat siswa merasa dirinya harus mengikuti bimbingan belajar untuk mengejar
materi sekolah.
6. Kriteria Ujian Nasional yang setiap tahun terus berganti tanpa suatu kepastian,
membuat orang tua siswa takut untuk membiarkan putra-putrinya belajar hanya dari
materi yang diberikan sekolah, karena jika putra-putrinya tidak lulus berakibat fatal,
misalnya harus mengulang, tambahan biaya yang tidak sedikit, membuat malu
keluarga dan masih banyak beban sosial dan materi lainnya yang harus ditanggung
siswa itu sendiri maupun orang tuanya.
7. Bimbingan belajar menjadi trend siswa saat ini, siswa malu jika tidak mengikuti salah
satu bimbingan belajar yang ada di kota mereka.
8. Orang tua siswa yang mempunyai peringkat paling bawah di kelasnya akan berusaha
semaksimal mungkin agar putra-putrinya dapat naik peringkatnya.
9. Siswa Rangking pertama berusaha mempertahankan peringkatnya
B. Management Team
1. Nama : Firliyansah Bastian
Tempat, Tanggal Lahir : Magelang,21 April 1999
Pendidikan : S1 Ekonomi Pembangunan
Pengalaman Kerja :-
Jabatan Sekarang : Direktur Bimbingan Belajar “Bimbingan Belajar Indonesia”,
Pengajar
Tugas : Mengkoordinasi semua manajer yang ada di bawahnya,
memutuskan dan memberi kebijakan dari berbagai masalah
Telp. : 0858-3176-1760

2. Nama : Darul Awaludin


Tempat, Tanggal Lahir : Purbalingga, 23 April 1999
Pendidikan :Mahasiswa Universitas Tidar Magelang Jurusan Ekonomi
Pembangunan
Pengalaman Kerja :-

Jabatan : Manajer Kurikulum, Pengajar


Tugas : Menyusun bahan ajar dan soal latihan yang akan digunakan
dalam KBM
Telp. : 0815 84 3333 25

3. Nama : Cahyo Adhi Indra Ferdianysah


Tempat, Tanggal Lahir : Bantul, 9 Februari 1999
Pendidikan : Mahasiswa Universitas Tidar Magelang Jurusan
Ekonomi Pembangunan
Pengalaman Kerja :-

Jabatan : Bendahara, Pengajar


Tugas : Mengelola keuangan BLI
Telp. : 0856 160 1970

4. Nama : Hakam Ansori


Tempat, Tanggal Lahir : Magelang,21 Februari 1998
Pendidikan : Mahasiswa Universitas Tidar Magelang Jurusan Ekonomi
Pembangunan
Pengalaman Kerja :-
Jabatan Sekarang : Manajer Pemasaran dan Promosi, Pengajar
Tugas : Membantu mengenalkan bimbel kepada masyarakat dan
menarik minat masyarakat terutama siswa untuk turut
bergabung pada bimbel
Telp. : 0858-3176-1760

C. Business Idea and Innovation


Bimbingan Belajar Bimbingan Belajar Indonesia (BLI) berdiri di Botton Balong rt 03
rw 08 Magelang Tengah Jawa Tengah. Bimbingan Belajar ini beroperasi di Taman
Badaan,dan di Botton Balong tempat tersebut sangat strategis karena berdekatan oleh dua
sekolah yaitu SDN Potrobangsan 4, SDN 02 Potrobangsan. tempat terlaksananya proses
bimbel ini memiliki tempat yang luas dan nyaman yakni diruang terbuka . Proses belajar akan
di laksanakan dengan menempatkan 1 buah meja bundar besar dan 2 karpet , bahan ajar, satu
papan white board, satu buah penghapus dan spidol.
Dalam metode belajar siswa akan diberi pretest yaitu soal latihan sebelum
pembahasan materi. Selanjutnya, akan diketahui siswa yang belum mengerti atau belum
paham dan tentor bisa tahu dimana kesulitan siswa sehingga poin-poin tertentu akan
diajarkan kembali.
Kemudian siswa diberikan Postest yaitu pemberian soal latihan sesudah pembahasan
dan pemberian materi selesai. Hal tersebut dimaksudkan mengetahui perkembangan dan
pemahanan pada siswa. Dalam satu minggu, akan dilaksanakan 3 kali pertemuan yaitu pada
hari yang akan disepakati semua siswa. Adapun mata pelajaran yang akan diberikan adalah
mata pelajaran yang diadakan disekolah. Dan kami buat dalam satu paket pelajaran
(Matematika, Indonesia, Inggeris, IPA/IPS)
Dalam pembagian kelas, BLI menyediakan kelas Reguler, kelas Intensif dan kelas
Calistung (membaca, menulis, berhitung). Kelas regular menggunakan sistem paket satu
tahun sedangkan kelas Intensif siswa belajar hanya satu bulan fokus persiapan UAN, UAS,
dan UTS. Kelas Calistung yaitu anak-anak diberikan bimbingan untuk membaca, menulis dan
berhitung dengan jaminan bisa menulis dan berhitung dalam jangka waktu 3 sampai 5 bulan.

D. Marketing Strategy
Sistem pengenalan jasa bimbel ini adalah dengan cara memasang pamflet dan leaflet
ke Sekolah Dasar disekitar Magelang, selain itu leaflet tersebut juga akan disebarkan pada
kawasan perumahan, pasar dan tempat-tempat yang banyak dikunjungi masyarakat.
Setelah pengenalan dilakukan, selanjutnya adalah menyiapkan formulir pendaftaran.
Pembayaran menggunakan sistem paket satu tahun untuk kelas reguler. Sedangkan hanya
sekali dalam sebulan untuk kelas Intensif, dan kelas Calistung perbulan dalam
pembayarannya. Pembayaran yang menggunakan sistem paket dapat diangsur dengan enam
kali angsuran. Namun dapat dilihat rincian setiap bulannya yaitu sejumlah Rp 50.000/bulan
untuk siswa Calistung, SD kelas 1-5, Rp 80.000/bulan untuk siswa SD kelas 6 ,Rp 90.000,
Dalam 1 bulan akan dilaksanakan 12 kali pertemuan (tiga kali pertemuan dalam satu
minggu).
Konsumen yang akan dijadikan sasaran meliputi siswa Sekolah Dasar se-kota
Magelang pada umumnya dan siswa-siswa yang berada dilingkungan Potrobangsan secara
khususnya.
E. Financial Plan and Funding

Alat satuan Harga/satuan Rp Jumlah Rp

Meja Bundar 1 100.000 100.000

Papan Tulis 1 100.000 100.000

Penghapus 1 5000 8.000


Karpet 3m X 3m (2 buah) 150.000 300.000

Buku-buku 400.000 400.000

Papan Nama 1 150.000 150.0000

Total 1.058.000

Kebutuhan Rata-Rata per bulan bimbingan belajar ”Rumah Belajar Indonesia”

Bahan Jumlah Rp

Spidol 4 buah 40.000

ATK 50.000

Brosur, leaflet 100.000

Total 190.000
Total kebutuhan modal bimbingan belajar “Rumah Belajar Indonesia” = Rp 1.248.000
Pendapatan rata-rata dari jasa bimbel ini diperkirakan mencapai Rp 1.030.000/bulan
dengan asumsi sebagai berikut:
Pendapatan per bulan bimbel BLI
Calistung Rp 50.000 X 1 siswa = Rp 50.000 12 pertemuan
SD Kls I Rp. 80.000 X 2 siswa = Rp 160.000 12 pertemuan
SD Kls II Rp. 80.000 X 2 siswa = Rp 160.000 12 pertemuan
SD Kls III Rp. 80.000 X 2 siswa = Rp 160.000 12 pertemuan
SD Kls IV Rp. 80.000 X 2 siswa = Rp 160.000 12 pertemuan
SD Kls V Rp. 80.000 X 2 siswa = Rp 160.000 12 pertemuan
SD Kls VI Rp. 90.000 X 2 siswa = Rp 180.000 12 pertemuan
Jumlah = Rp 1.030.000 84 pertemuan

Total keuntungan bersih


Total pemasukan per 1 bulan – Kebutuhan rata-rata perbulan :

Rp 1.030.000 – Rp. 190.000 = Rp 840.000


Keuntungan bersih untuk 1 bulan Rp 840.000
Maka Breakeven (balik modal) dapat tercapai dalam jangka waktu 2 sampai 3 bulan

ASPEK PENGEMBANGAN USAHA


1.Strategi pemasaran
1. Memberikan diskon atau potongan harga bagi siswa yang memiliki prestasi di
sekolahnya
2. memberikan keringanan bagi siswa yang memiliki saudara yang sama-sama belajar di
bimbingan belajar BLI
3. menjalin kerjasama dengan sekolah – sekolah terdekat
2. strategi promosi
1. Menyebarkan pamflet dan leaflet ke sekolah-sekolah kawasan perumahan,pasar dan
tempat tempat yang banyak dikunjungi oleh masyarakat
2. Memasang Website dan Jejaring Sosial

Rencana Pengembangan Usaha

No Selang waktu Rencana kegiatan ket

1. Tahun pertama 1. Pembukaan


2. pengenalan
3. promosi

2. Tahun kedua 1. penambahan tentor (tenaga pengajar)


2. memperbaiki sarana dan prasarana

3. Tahun ketiga 1. penyesuaian

4. Tahun keempat 1. perencanaan pembukaan tempat


usaha mandiri
2. membuka cabang-cabang baru

Anda mungkin juga menyukai