Anda di halaman 1dari 14

1.

PENCEMARAN UDARA

Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam
jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika
dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber
alami maupun kegiatan manusia. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat
bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.

a) Penyebab Pencemaran Udara

Banyak faktor yang dapat menyebabkan pencemaran udara, diantaranya pencemaran yang ditimbulkan
oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia atau kombinasi keduanya. Pencemaran udara
dapat mengakibatkan dampak pencemaran udara bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global
atau tidak langsung dalam kurun waktu lama.

Pencemar udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar primer adalah
substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida
adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran.
Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer
di atmosfer.

a. Kegiatan manusia

Transportasi

Industri

Pembangkit listrik

Pembakaran (perapian, kompor, furnace, insinerator dengan berbagai jenis bahan bakar)

Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya

Asap rokok

b. Sumber alami
Gunung berapi

Rawa-rawa

Kebakaran hutan

Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi

c. Jenis-jenis pencemar

Karbon monoksida

Oksida nitrogen

Oksida sulfur

Hidrokarbon

Ozon

Volatile Organic Compounds

Partikulat

b) Dampak Pencemaran Udara

1. Dampak kesehatan

Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan.
Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat
berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil
dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah
dan menyebar ke seluruh tubuh. Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi
saluran pernapasan akut), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya.

2. Hujan asam

pH normal air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2
bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini
antara lain:
Mempengaruhi kualitas air permukaan

Merusak tanaman

Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi kualitas air tanah
dan air permukaan

Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan

3. Efek rumah kaca

Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer
yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas
terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global.

4. Pemanasan Global

Dampak dari pemanasan global adalah:

Pencairan es di kutub

Perubahan iklim regional dan global

Perubahan siklus hidup flora dan fauna

5. Kerusakan lapisan ozon

Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang
berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul
ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil
menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga
terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon. Kerusakan lapisan ozon menyebabkan sinar UV-B matahari
tidak terfilter dan dapat mengakibatkan kanker kulit serta penyakit pada tanaman.

c) Upaya yang Harus Dilakukan.

Penanggulangan pencemaran udara tidak dapat dilakukan tanpa menanggulangi penyebabnya.


Mempertimbangan sektor transportasi sebagai kontributor utama pencemaran udara, maka sektor ini
harus mendapat perhatian utama.
menyerukan kepada pemerintah untuk memperbaiki sistem transportasi yang ada saat ini, dengan
sistem transportasi yang lebih ramah lingkungan dan terjangkau oleh publik. Prioritas utama harus
diberikan pada sistem transportasi massal dan tidak berbasis kendaraan pribadi.

juga menyerukan kepada pemerintah untuk segera memenuhi komitmennya untuk memberlakukan
pemakaian bensin tanpa timbal.

Di sektor industri, penegakan hukum harus dilaksanakan bagi industri pencemar.

Solusi untuk mengatasi polusi udara kota terutama ditujukan pada pembenahan sektor transportasi,
tanpa mengabaikan sektor-sektor lain. Hal ini kita perlu belajar dari kota-kota besar lain di dunia, yang
telah berhasil menurunkan polusi udara kota dan angka kesakitan serta kematian yang diakibatkan
karenanya.

Pemberian izin bagi angkutan umum kecil hendaknya lebih dibatasi, sementara kendaraan angkutan
massal, seperti bus dan kereta api, diperbanyak.

Pembatasan usia kendaraan, terutama bagi angkutan umum, perlu dipertimbangkan sebagai salah satu
solusi. Sebab, semakin tua kendaraan, terutama yang kurang terawat, semakin besar potensi untuk
memberi kontribusi polutan udara.

Potensi terbesar polusi oleh kendaraan bermotor adalah kemacetan lalu lintas dan tanjakan. Karena itu,
pengaturan lalu lintas, rambu-rambu, dan tindakan tegas terhadap pelanggaran berkendaraan dapat
membantu mengatasi kemacetan lalu lintas dan mengurangi polusi udara.

Pemberian penghambat laju kendaraan di permukiman atau gang-gang yang sering diistilahkan dengan
“polisi tidur” justru merupakan biang polusi. Kendaraan bermotor akan memperlambat laju

Uji emisi harus dilakukan secara berkala pada kendaraan umum maupun pribadi meskipun secara uji
petik (spot check). Perlu dipikirkan dan dipertimbangkan adanya kewenangan tambahan bagi polisi lalu
lintas untuk melakukan uji emisi di samping memeriksa surat-surat dan kelengkapan kendaraan yang
lain.

Penanaman pohon-pohon yang berdaun lebar di pinggir-pinggir jalan, terutama yang lalu lintasnya padat
serta di sudut-sudut kota, juga mengurangi polusi udara.

2. PENCEMARAN AIR

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau,
sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian
penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain
mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu
kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi
pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan
sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.

Persoalan pencemaran air. Jutaan orang bergantung pada Sungai Gangga yang tercemar. Pencemaran air
merupakan masalah global utama yang membutuhkan evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air
pada semua tingkat (dari tingkat internasional hingga sumber air pribadi dan sumur). Telah dikatakan
bahwa pousi air adalah penyebab terkemuka di dunia untuk kematian dan penyakit, dan tercatat atas
kematian lebih dari 14.000 orang setiap harinya. Diperkirakan 700 juta orang India tidak memiliki akses
ke toilet, dan 1.000 anak-anak India meninggal karena penyakit diare setiap hari. Sekitar 90% dari kota-
kota Cina menderita polusi air hingga tingkatan tertentu, dan hampir 500 juta orang tidak memiliki akses
terhadap air minum yang aman. Ditambah lagi selain polusi air merupakan masalah akut di negara
berkembang, negara-negara industri/maju masih berjuang dengan masalah polusi juga. Dalam laporan
nasional yang paling baru pada kualitas air di Amerika Serikat, 45% dari sungai, 47% dari danau, dan 32%
dari teluk dan muara diklasifikasikan sebagai tercemar.

Air biasanya disebut tercemar ketika terganggu oleh kontaminan antropogenik dan ketika tidak bisa
mendukung kehidupan manusia, seperti air minum, dan/atau mengalami pergeseran ditandai dalam
kemampuannya untuk mendukung komunitas penyusun biotik, seperti ikan. Fenomena alam seperti
gunung berapi, algae blooms, badai, dan gempa bumi juga menyebabkan perubahan besar dalam
kualitas air dan status ekologi air.

a) Penyebab Pencemaran Air

Sumber polusi air antara lain limbah industri, pertanian dan rumah tangga. Ada beberapa tipe polutan
yang dapat masuk perairan yaitu : bahan-bahan yang mengandung bibit penyakit, bahan-bahan yang
banyak membutuhkan oksigen untuk pengurainya, bahan-bahan kimia organic dari industri atau limbah
pupuk pertanian, bahan-bahan yang tidak sedimen (endapan), dan bahan-bahan yang mengandung
radioaktif dan panas. Pencemaran air juga dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik
yang berbeda-beda, yaitu:

Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.

Sampah organik seperti air comberan menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang
menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap
seluruh ekosistem.
Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik,
minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh
pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.

Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di sungai citarum

pencemaran air oleh sampah

b) Dampak Pencemaran Air

Bibit-bibit penyakit berbagai zat yang bersifat racun dan bahan radioaktif dapat merugikan manusia.
Berbagai polutan memerlukan O2 untuk pengurainya. Jika O2 kurang , pengurainya tidak sempurna dan
menyebabkan air berubah warnanya dan berbau busuk. Bahan atau logam yang berbahaya seperti
arsenat, uradium, krom, timah, air raksa, benzon, tetraklorida, karbon dan lain-lain. Bahan-bahan
tesebut dapat merusak organ tubuh manusia atau dapat menyebabkan kanker. Sejumlah besar limbah
dari sungai akan masuk kelaut. Polutan ini dapat merusak kehidupan air sekitar muara sungai dan
sebagian kecil laut muara. Bahan-bahan yang berbahaya masuk kelaut atau samudera mempunyai akibat
jangka panjang yang belum diketahui. Banyak jenis kerang-kerangan yang mungkin mengandung zat yang
berbahaya untuk dimakan. Laut dapat pula tecemar oleh minyak yang asalnya mungkin dari pemukiman,
pabrik, melalui sungai atau dari kapal tanker yang rusak. Minyak dapat mematikan, burung dan hewan
laut lainnya, sebagai contoh, efek keracunan hingga dapat dilihat di Jepang. Merkuri yang dibuang
sebuah industri plastik keteluk minamata terakumulasi di jaringan tubuh ikan dan masyarakat yang
mengkonsumsinya menderita cacat dan meninggal.

Akibat yang ditimbulkan oleh polusi air:

Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen.

Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air (eurotrofikasi)

Pendangkalan dasar perairan.

Tersumbatnya penyaring reservoir, dan menyebabkan perubahan ekologi.

Dalam jangka panjang adalah kanker dan kelahiran cacat.


Akibat penggunaan pertisida yang berlebihan sesuai selain membunuh hama dan penyakit, juga
membunuh serangga dan makhluk berguna terutama predator.

Kematian biota kuno, seperti plankton, ikan, bahkan burung.

Mutasi sel, kanker, dan leukeumia.

c) Upaya yang Harus Dilakukan

Pengenceran dan penguraian polutan air tanah sulit sekali karena airnya tidak mengalir dan tidak
mengandung bakteri pengurai yang aerob jadi, air tanah yang tercemar akan tetap tercemar dalam yang
waktu yang sangat lama, walau tidak ada bahan pencemaran yang masuk. Karena ini banyak usaha untuk
menjaga agar tanah tetap bersih misalnya:

Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman.

Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencermari lingkungan atau ekosistem.

Pengawasan terhadap penggunaan jenis-jenis pestisida dan zat-zat kimia lain yang dapat menimbulkan
pencemaran.

Memperluas gerakan penghijauan.

Tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran lingkungan.

Memberikan kesadaran terhadap masyaratkat tentang arti lingkungan hidup sehingga manusia lebih
lebih mencintai lingkungan hidupnya.

Melakukan intensifikasi pertanian.

Banyak orang mengatakan ” lebih baik mecegah dari pada mengatasi”, hal ini berlaku pula pada banjir
genangan di bawah ini ada sejumlah langkah yang dapat kita lakukan untuk mencegah banjir genangan :

Dalam merencanakan jalan-jalan lingkungan baik itu program pemerintah maupun swadaya masyarakat
sebaiknya memilih material jalan yang menyerap air misalnya, penggunaan bahan dari paving blok (blok-
blok adukan beton yang disusun dengan rongga-rongga resapan air disela-selanya. Hal yang tidak kalah
pentingnya adalah penataan saluran/drainase lingkungan pembuatannyapun harus bersamaan dengan
pembuatan jalan tersebut.

Apabila di halaman pekarangan rumah kita masih terdapat ruang-ruang terbuka, buatlah sumur-sumur
resapan air hujan sebanyak-banyaknya. Fungsi sumur resapan air ini untuk mempercepat air meresap
kedalam tanah. Dengan membuat sumur resapan air hujan tersebut, sebenarnya kita dapat memperoleh
manfaat seperti berikut:

Persediaan air bersih dalam tanah disekitar rumah kita cukup baik dan banyak.

Tanah bekas galian sumur dapat dipergunakan untuk menimbun lahan-lahan yang rendah atau
meninggikan lantai rumah.

Apabila air hujan tidak tertampung dalam sebuah selokan-selokan rumah/talang-talang rumah, air dapat
dialirkan kesumur-sumur resapan. Janganlah membuang sampah atau mengeluarkan air limbah rumah
tangga (air bekas mandi, cucian dan sebagainya) kedalam sumur resapan air hujan karena bisa
mencemarkan kandungan air tanah. Khusus untuk buangan air limbah rumah tangga, buatlah sumur
resapan tersendiri

Apabila air banjir masuk kerumah mencapai ketinggian 20-50 cm satu-satunya jalan adalah meninggikan
lantai rumah kita diatas ambang permukaan air banjir

Cara lain adalah membuat tanggul di depan pintu masuk rumah kita. Cara ini sudah umum dilakukan
orang hanya teknisnya sering kurang terencana secara mendetail.

3. PENCEMARAN TANAH

Tanah merupakan bagian penting dalam menunjang kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Seperti
kita ketahui rantai makanan bermula dari tumbuhan. Manusia, hewan hidup dari tumbuhan. Memang
ada tumbuhan dan hewan yang hidup di laut, tetapi sebagian besar dari makanan kita berasal dari
permukaan tanah. Oleh sebab itu, sudah menjadi kewajiban kita menjaga kelestarian tanah sehingga
tetap dapat mendukung kehidupan di muka bumi ini. Akan tetapi, sebagaimana halnya pencemaran air
dan udara, pencemaran tanah pun akibat kegiatan manusia juga.

Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah
lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia
industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke
dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air
limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara
tidak memenuhi syarat (illegal dumping).

Tanah Tercemar. Tanah indonesia terkenal dengan kesuburanya. Hingga dalam sejarah Indonesia pernah
tercetat. Kesuburan itu telah mengundang para penjajah asing untuk mengeksploitasinya. Fenomena
sekarang lain lagi. Sebagian tanah Indonesia tercemar oleh polusi yang diakibatkan oleh kelainan
masyarakat. Pencemaran ini menjadikan tanah rusak dan hilang kesuburanya, mengandung zat asam
tinggi. Berbau busuk, kering, mengandung logam berat, dan sebagainya. Kalau sudah begitu maka tanah
akan sulit untuk dimanfaatkan.

Dari pernyataan diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri tanah tercemar adalah :

Tanah tidak subur

pH dibawah 6 (tanah asam) atau pH diatas 8 (tanah basa)

Berbau busuk

Kering

Mengandung logam berat

Mengandung sampah anorganik

Tanah tidak tercemar. Tanah yang tidak tercemar adalah tnah yang masih memenuhi unsur
dasarnya sebagai tanah. Ia tidak mengandung zat-zat yang merusak keharaanya. Tanah tidak tercemar
bersifat subur, tidak berbau busuk, tingkat keasaman normal. Yang paling utama adalah tidak
mengandung logam berat. Tanah yang tidak tercemar besar potensinya untuk alat kemaslahatan umat
manusia. Pertanian dengan tanah yang baik bisa mendatangkan keuntungan berlipat ganda.

Dari pernyataan diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri tanah tercemar adalah:

Tanahnya subur

Trayek pH minimal 6, maksimal 8

Tidak berbau busuk

Tidak kering, memiliki tingkat kegemburan yang normal

Tidak Mengandung logam berat

Tidak mengandung sampah anorganik

a) Penyebab Pencemaran Tanah


Sumber pencemar tanah, karena pencemaran tanah tidak jauh beda atau bisa dikatakan mempunyai
hubungan erat dengan pencemaran udara dan pencemaran air, maka sumber pencemar udara dan
sumber pencemar air pada umumnya juga merupakan sumber pencemar tanah. Sebagai contoh gas-gas
oksida karbon, oksida nitrogen, oksida belerang yang menjadi bahan pencemar udara yang larut dalam
air hujan dan turun ke tanah dapat menyebabkan terjadinya hujan asam sehingga menimbulkan
terjadinya pencemaran pada tanah.

Permukaan tanah yang mengandung bahan pencemar misalnya tercemari zat radioaktif, logam berat
dalam limbah industri, sampah rumah tangga, limbah rumah sakit, sisa-sisa pupuk dan pestisida dari
daerah pertanian, limbah deterjen, akhirnya juga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran pada
tanah daerah tempat air permukaan ataupun tanah daerah yang dilalui air permukaan tanah yang
tercemar tersebut. Maka sumber bahan pencemar tanah dapat dikelompokkan juga menjadi sumber
pencemar yang berasal dari, sampah rumah tangga, sampah pasar, sampah rumah sakit, gunung berapi
yang meletus / kendaraan bermotor dan limbah industri. Secara umum, Pencemaran tanah dapat
disebabkan limbah domestik, limbah industri, dan limbah pertanian.

1. Limbah domestik

Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk; perdagang-an/pasar/tempat usaha
hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor pemerintahan dan swasta; dan wisata, dapat
berupa limbah padat dan cair.

a. Limbah padat berupa senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan atau diuraikan oleh
mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik, kaleng-kaleng dan bekas bahan bangunan, menyebabkan
tanah menjadi kurang subur. Bahan pencemar itu akan tetap utuh hingga 300 tahun yang akan datang.
Bungkus plastik yang kita buang ke lingkungan akan tetap ada dan mungkin akan ditemukan oleh anak
cucu kita setelah ratusan tahun kemudian. Sampah anorganik tidak ter-biodegradasi, yang menyebabkan
lapisan tanah tidak dapat ditembus oleh akar tanaman dan tidak tembus air sehingga peresapan air dan
mineral yang dapat menyuburkan tanah hilang dan jumlah mikroorganisme di dalam tanahpun akan
berkurang akibatnya tanaman sulit tumbuh bahkan mati karena tidak memperoleh makanan untuk
berkembang.
b. Limbah cair berupa; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah akan merusak kandungan air
tanah bahkan dapat membunuh mikro-organisme di dalam tanah.

2. Limbah industri

Limbah Industri berasal dari sisa-sisa produksi industri. Limbah cair yang merupakan hasil pengolahan
dalam suatu proses produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia
lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah zat-zat yang dihasilkan dari proses
industri pelapisan logam seperti Hg, Zn, Pb, Cd dapat mencemari tanah. Merupakan zat yang sangat
beracun terhadap mikroorganisme. Jika meresap ke dalam tanah akan mengakibatkan kematian bagi
mikroorganisme yang memiliki fungsi sangat penting terhadap kesuburan tanah.

3. Limbah pertanian

Limbah pertanian dapat berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah atau tanaman,
misalnya pupuk urea dan pestisida untuk pemberantas hama tanaman. Penggunaan pupuk yang terus
menerus dalam pertanian akan merusak struktur tanah, yang menyebabkan kesuburan tanah berkurang
dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu karena hara tanah semakin berkurang. Dan
penggunaan pestisida bukan saja mematikan hama tanaman tetapi juga mikroorga-nisme yang berguna
di dalam tanah. Padahal kesuburan tanah tergantung pada jumlah organisme di dalamnya. Selain itu
penggunaan pestisida yang terus menerus akan mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap pestisida
tersebut.

b) Dampak Dari Pencemaran Tanah

1. Dampak Pada Kesehatan

Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung , jalur masuk ke dalam tubuh dan
kerentanan populasi yang terkena. Kromium , berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan
karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat
menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal. Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena
pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia.
Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, dan mungkin tidak bisa
diobati, PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati, Organofosfat dan karmabat menyebabkan
ganguan pada saraf otot. Ada beberapa macam dampak pada kesehatan seperti sakit kepala, pusing,
letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis
yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan Kematian..

2. Dampak Pada Lingkungan Atau Ekosistem

Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat
menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi
tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar
ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk
dari bahan pencemar tanah utama.

Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang
radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah
sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik
dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan
beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator
atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut.

Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat
menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi
tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar
ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk
dari bahan pencemar tanah utama.

c) Upaya yang Harus Dilakukan.

Limbah domestic, yang sangat banyak penanggulangan sampah ini yaitu dengan cara memisahkan antara
sampah organik atau sampah yang dapat atau mudah terurai oleh tanah, dan sampah anorganik atau
sampah yang akan terurai tanah tetapi membutuhkan waktu yang sangat panjang untuk terurai oleh
tanah. Sampah organik yang mudah terurai oleh tanah, misalnya dijadikan bahan urukan, ke-mudian kita
tutup dengan tanah sehingga terdapat permukaan tanah yang dapat kita pakai lagi, dibuat kompos dan
khusus kotoran hewan dapat dibuat biogas dan lain-lain.
Sedangkan sampah anorganik yang tidak dapat diurai oleh mikroorganisme. Cara penanganan yang
terbaik dengan mendaur ulang sampah-sampah menjadi barang-barang yang mungkin bisa dipakai atau
juga bisa dijadikan hiasan dinding. Limbah industri, cara penanggulangannya yaitu dengan cara mengolah
limbah tersebut sebelum dibuang kesungai atau kelaut.

Limbah pertanian, yaitu dengan cara mengurangi penggunaan pupuk sintetik dan berbagai bahan kimia
untuk pemberantasan hama seperti pestisida diganti dengan penggunaan pupuk kompos. Adapun
penanganan untuk pembersihan tanah, yaitu:

1. Remediasi

Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis
remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah
pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting
(injeksi), dan bioremediasi.

Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang
aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah
tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki
tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi
pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.

2. Bioremediasi

Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme


(jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi
bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).

Tindakan pencegahan dan tindakan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran dapat dilakukan
dengan berbagai cara sesuai dengan macam bahan pencemar yang perlu ditanggulangi. Langkah-langkah
pencegahan dan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran antara lain dapat dilakukan sebagai
berikut:
Langkah pencegahan. Pada umumnya pencegahan ini pada prinsipnya adalah berusaha untuk tidak
menyebabkan terjadinya pencemaran, misalnya mencegah/mengurangi terjadinya bahan pencemar,
antara lain:

Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme antara lain dapat dilakukan
dengan mengukur sampah-sampah dalam tanah secara tertutup dan terbuka, kemudian dapat diolah
sebagai kompos/pupuk.

Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan oleh mikroorganisme
dapat dilakukan dengan cara membakar sampah-sampah yang dapat terbakar seperti plastik dan serat
baik secara individual maupun dikumpulkan pada suatu tempat yang jauh dari pemukiman, sehingga
tidak mencemari udara daerah pemukiman. Sampah yang tidak dapat dibakar dapat digiling/dipotong-
potong menjadi partikel-partikel kecil, kemudian dikubur.

Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat yang akan mencemari tanah,
sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat pembuangan agar dilakukan proses pemurnian.

Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun sesuai dengan aturan dan
tidak sampai berlebihan.

Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik yang dapat
dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme.

Anda mungkin juga menyukai