Panduan CP
Panduan CP
DEFINISI
1
BAB II
RUANG LINGKUP
2
menerapkan CP agar didapatkan gambaran. Selanjutnya, dilakukan pencarian
literatur mengenai ilmu terkini yang digunakan dalam pelayanan penyakit sesuai
dengan topik yang telah dipilih. Tahap keenam dapat dilakukan Customer Focus
Group atau diskusi dengan para pasien/”mantan” pasien.
Secara garis besar, tujuan disusunnya standar pelayanan kedokteran adalah
memberikan jaminan kepada pasien untuk memperoleh pelayanan kedokteran
yang berdasarkan pada nilai ilmiah sesuai dengan kebutuhan medis pasien;
mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan kedokteran yang diberikan
oleh dokter dan dokter gigi. Menurut Permenkes no. 1438 tahun 2010 tentang
standar pelayanan kedokteran, Standar pelayanan kedokteran meliputi Pedoman
Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) dan Standar prosedur operasional (SPO).
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran merupakan standar pelayanan
kedokteran yang bersifat nasional dan dibuat oleh organisasi profesi sedangkan
SPO dibuat oleh fasilitas pelayanan kesehatan.
Panduan Praktik Klinis dibuat oleh perhimpunan profesi yang disesuaikan
dengan perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran yang ada. Panduan Praktik
Klinis akan menjadi acuan bagi setiap dokter yang memberikan pelayanan
kesehatan perorangan yang mencakup lingkup pelayanan promotif, preventif,
kuratif, maupun rehabilitatif agar substansi pelayanan kesehatan yang diberikan
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Panduan Praktik Klinis harus memuat
sekurang-kurangnya mengenai:
1. Pengertian
2. Anamnesis
3. Pemeriksaan fisik
4. Kriteria diagnosis
5. Diagnosis Kerja
6. Diagnosis banding
7. Pemeriksaan penunjang
8. Terapi/Tata laksana
9. Edukasi
10. Prognosis
3
11. Tingkat Evidens
12. Tingkat Rekomendasi
13. Penelaah Kritis
14. Indikator
15. Kepustakaan
4
BAB III
TATA LAKSANA
5
BAB IV
DOKUMENTASI