Anda di halaman 1dari 11

DASAR TEORI KEHAMILAN

A. Definisi

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya bayi.


Lamanya hamil normal adalah 280 hari atau 40 minggu atau 9 bulan 7
hari, dihitung dari hari pertama haid terakhir. (Buku Acuan Nasional,
Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal, 2001).

B. Proses Terjadinya Kehamilan


Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan
yang terdiri dari :
1. Ovulasi pelepasan ovum
2. Terjadinya migrasi spermatozoa dan ovum
3. Terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot
4. Terjadi nidasi (implantasi) pada uterus
5. Pembentukan plasenta
6. Tumbuh kembang hasil konsepsi sampai dengan aterm

C. Diagnosis Kehamilan
1. Tanda-tanda dugaan hamil
a. Amenorrhea (tidak dapat haid)
b. Mual (nausea) dan muntah (emesis)
c. Ngidam (ingin makanan khusus)
d. Tidak tahan suatu bau-bauan
e. Tidak ada nafsu makan
f. Sinkope atau pingsan
g. Lelah
h. Payudara membesar dan tegang
i. Sering miksi (kencing)
j. Konstipasi atau obstipasi
k. Pigmentasi kulit sekitar pipi, dinding perut dan sekitar payudara
l. Epulis (hipertrofi dan papil gusi)
m. Pemekaran vena-vena (varises)
2. Tanda-tanda kemungkinan hamil (tidak pasti)
a. Perut membesar
b. Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif
c. Pada pemeriksaan dalam dijumpai :
3. tanda pasti kehamilan
a. gerakan janin yang dapat dilihat atau dirasa atau diraba
b. terdengar denyut jantung janin (DJJ)
c. pada pemeriksaan USG terlihat kerangka janin
D. Pembagian Tahapan Kehamilan
Kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan, yaitu :
1. Triwulan I : 0 sampai 12 minggu
2. Triwulan II : 13 sampai 28 minggu
3. Triwulan III : 29 sampai 42 minggu

Lama persalinan berlangsung sampai persalinan aterm sekitar 280-300


hari, dengan perhitungan sebagai berikut :

a. Kehamilan sampai 28 minggu dengan berat janin 1000 gram bila


berakhir dengan keguguran
b. Kehamilan 29 sampai 36 minggu bila terjadi persalinan disebut
prematuritas
c. Kehamilan berumur 37 sampai 42 minggu disebut aterm
d. Kehamilan melebihi 42 minggu disebut kehamilan lewat waktu atau
serotinus
E. Tujuan Pemeriksaan Dan Pengawasan Kehamilan
Tujuan umumnya adalah menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan
mental ibu serta anak selama dalam kehamilan, persalinan dan nifas
sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat
Tujuan khusus :
1. Mengenali dan menangani penyulit-penyulit yang mungkin dijumpai
dalam kehamilan, persalinan dan nifas
2. Mengenali dan mengobati penyakit-penyakit yang menyertai
kehamilan, persalinan dan nifas
3. Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan,
persalinan, nifas, laktasi dan keluarga berencana
4. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu perinatal

F. Jadwal pemeriksaan Kehamilan


1. Satu kali dalam sebulan sampai kehamilan 28 minggu
2. Dua kali dalam sebulan sampai umur kehamilan 29 sampai 36 minggu
3. Satu kali seminggu umur kehamilan 37 sampai 42 minggu

G. Pelayanan/Standar Asuhan Minimal Termasuk 7T


1. (timbang) berat badan
2. Ukur (tekanan ) darah
3. Ukur (tinggi) fundus uteri
4. Pemberian imunisasi (tetanus toxoid) TT lengkap
5. Pemberian (tablet) zat besi, minimum 90 tablet selama kehamilan
6. (tes) terhadap penyakit menular seksual (PMS)
7. (Temu wicara) dalam rangka persiapan rujukan

H. Tahap-tahap pemeriksaan Menurut Leopold


1. Leopold I :
a. Pemeriksa menghadap kearah muka ibu hamil
b. Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin dalam fundus
2. Leopold II :
a. Menentukan batas samping rahim kanan kiri
b. Menentukan letak punggung janin
3. Leopold III :
a. Menentukan bagian terbawah janin
b. Apakah bagian bawah tersebut sudah masuk atau masih goyang
4. Leopold IV :
a. Pemeriksa menghadap kearah kaki ibu
b. Menentukan bagian terbawah janin dan berapa jauh janin sudah
masuk pintu atas panggul (PAP)

Memantau tumbuh kembang janin

Usia Kehamilan Tinggi Fundus dalam Menggunakan


cm petunjuk - petunjuk
bahan
12 minggu - Teraba diatas simfisis
pubis
16 minggu - Ditengah, antara
simfisis pubis dan
umbilicus
20 minggu 20 cm ()±2cm Pada umbilicus
22-27 minggu Usia kehamilan dalam
minggu=cm (±2cm)
28 minggu 28 cm (±2cm) Ditengah, antara
umbilicus dan prosesus
sifoideus
29-35 minggu Usia kehamilan dalam -
minggu=cm (±2cm)
36 minggu 36 cm Pada prosesus
sifoideus
Perbandingan antara primipara dan multipara

Primipara Multipara
Perut Tegang Perut longgar,
perut gantung,
terdapat banyak
striae
Pusat Menonjol Tidak begitu
menonjol
Rahim Tegang Agak lunak
Payudara Tegang, tegak Kurang tegang dan
tergantung, ada
striae
Labia mayora Nampak bersatu Agak terbuka
Hymen Koyak beberapa Kurunkula
tempat hymenalis
Vagina Sempit dan rugae Lebar, rugae
utuh kurang
Serviks Licin, bulat, lunak Sedikit terbuka,
dan tidak dapat kadangkala teraba
dilalui dengan 1 jari bekas robekan
persalinan yang
lalu
Pembukaan serviks Mendatar dulu di Membuka
ikuti pembukaan bersamaan dengan
mendatar
Perineum Masih utuh dan baik Bekas robekan
atau episiotomy
Bagian terbawah janin Turun pada 4-6 Biasanya tidak
minggu akhir terfiksir pada PAP
kehamilan sampai persalinan
mulai
I. Diagnosis banding kehamilan
1. Hamil palsu
2. Tumor kandungan atau mioma uteri
3. Kista ovarium
4. Hematometra
5. Kandung kemih yang penuh

J. Perubahan-perubahan fisik dan psikologi pada masa kehamilan


Selama masa kehamilan, system tubuh ibu mengalami perubahan dan
perubahan ini normal, tidak dapat dielakkan dan bersifat sementara.
1. Penambahan berat badan
Penambahan total rata-rata selama kehamilan normalnya berkisar
antara 12-22,5 kg. penambahan berat badan ini dikarenakan karena
adanya pertumbuhan janin, plasenta, air ketuban, pembesaran uterus
dan payudara, serta simpanan lemak dan protein dari ibu yang
diperlukan untuk pertumbuhan janin.
2. System reproduksi
Plasenta dalam perkembangannya mengeluarkan hormone
somatomamotropin, estrogen dan progesterone yang menyebabkab
perubahan pada :
a. Uterus dan rahim
Uterus yang semula beratnya 30 gram menjadi seberat
1000gram saat akhir kehamilan. Otot rahim mengalami hyperplasia
dan hipertropi menjadi lebih besar, lunak dan dapat mengikuti
pembesaran rahim karena pertumbuhan janin. Regangan dinding
rahim karena besarnya pertumbuhan dan perkembangan janin
menyebabkan isthmus uteri makin tertarik keatas dan menipis yang
disebut segmen bawah rahim.
Pertumbuhan rahim ternyata tidak sama kesemua arah,
tetapi pertumbuhan yang cepat didaerah plasenta, sehingga rahim
bentuknya tidak sama yang disebut tanda piskacek.
b. Vagina (liang senggama)
Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah
karena pengaruh estrogen sehingga tampak makin merah dan
kebiru-biruan yang disebut tanda chadwicks
c. Ovarium (indung telur)
Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang
mengandung korpus luteum gravidarum akan meneruskan
fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang sempurna pada umur
kehamilan 16 minggu

d. Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai
persiapan memberikan ASI pada saat laktasi. Fungsi hormone
dalam mempersiapkan payudara untuk pemberian ASI yaitu :
1. Estrogen berfungsi :
 Menimbukan hipertropi system saluran payudara
 Menimbulkan penimbunan lemak dan air serta garam
sehingga payudarab tampak semakin membesar.
 Tekanan serat saraf akibat penimbunan lemak, air dan
garam menimbulkan rasa sakit pada payudara
2. Progesterone berfungsi :
 Mempersiapkan asinusis sehingga dapat berfungsi
 Menambah jumlah sel asinusis
3. Somatomamotropin berfungsi :
 Mempengaruhi sel asinusis untuk membuat kasein,
laktabumin dan laktoglobin
 Penimbunan lemak sekitar alveolus payudara
 Merangsanng pengeluaran kolostrum pada kehamilan
3. System penafasan
Uterus yang membesar akan mendorong difragma ke atas sehingga
mengubah bentuk toraks namun tidak mengurangi kapasitas paru-paru.
Sebagai kompensasi terjadinya desakan rahim dan kebutuhan O2 yang
meningkat, ibu hamil akan bernafas lebih dalam sekitar 20-25 % dari
biasanya dan frekuensi pernafasannya pun bertambah. Keadaan seperti
ini akan sedikit menimbulkan hiperventilasi.

4. System gastrointestinal
Karena pengaruh estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat
yang dapat menyebabkan :
a. Pengeluaran air liur yang berlebihan (hipersaliva)
b. Daerah lambung terasa panas
c. Terjadi mual dan sakit atau pusing kepala terutama pagi hari yang
disebut morning sickness
d. Muntah yang disebut emesis gravidarum
e. Muntah berlebihan sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari
yang disebut hiperemesis gravidarum
f. Progesterone yang menyebabkan gerak usus makin berkurang dan
dapat menyebabkan konstipasi maupun obstipasi.
5. System urinarius
Karena pengaruh desakan rahim pada hamil muda dan turunnya
kepala anak pada saat hamil tua terjadi gangguan miksi berupa sering
kencing.
Progesterone dengan efek relaksan pada serabut-serabut otot polos
menyebabkan terjadi dilatasi, pemanjangan dan penekukan ureter.
Penumpukan urin terjadi pada ureter bagian bawah dan penurunan
tonus kandung kemih dapat menimbulkan pengosongan kandung
kemih tidak tuntas.
6. System integument
Perubahan pada kulit sering dijumpai adalah pigmentasi dean
bekas-bekas regangan (striae gravidarum) dan perubahan yang jarang
adalah adanya spider naevi. Pigmentasi yang terjadi pada ibu hamil
timbul akibat kelenjar hipofise anterior yang dirangsang oleh kadar
estrogen yang tinggi akan meningkatkan sekresi hormone melanophore
stimulating hormone (MSH). Akibat yang ditimbulkannya dari
peningkatan kadar MSH ini bervariasi menurut warna kulit yang
dialami wanita hamil tersebut. Pigmentasi yang lebih gelap terjadi
pada :
a. Putting dan aerola mammae
b. Wajah (kloasma gravidarum / topeng kehamilan)
c. Garis tengah abdomen (dari bagian atas umbilkus sampai dengan
rambut pubis) yang dikenal dengan linea nigra.

Pigmentasi biasanya berkurang setelah melahirkan tetapi putting


susu wanita multipara akan tetap warna coklat.

Striae gravidarum sering dikenal sebagai streth marks (bekas-bekas


regangan) dapat dilihat pada perut, paha bagian atas dan payudara.

7. System skeletal
Berat uterus dan isinya menyebabkan perubahan pada titik gaya
pada tarik bumi (tititk pusat gravitasi) dan garis bentuk tubuh.
Lengkung tulang belakang akan bertambah untuk mengimbangi
pembesaran abdomen terutama menjelang kelahiran. Banyak wanita
hamil yang memberikan postur yang khas yang disebut lordosis. Postur
ini terlihat ketika seseorang berdiri dan berjalan dengan bagian
punggung yang melengkung dan kedua bahu tertarik kebelakang.
Demikian juga jaringan ikat pada persendian panggul akan
melunak untuk mempersiapkan persalinan. Mobilitas simpisis pubis
dan persendian sakro iliaka akan bertambah sehingga rongga panggul
menjadi lebih lebar.
8. System metabolic
Laju metabolic basal pada wanita meningkat 15-25% dari nilai
normal pada paruh kedua kehamilan, sehingga masukan diet bagi
wanita tersebut harus cukup untuk mengatasi fisiologis tambahan ini.

9. System endokrin
Selama minggu-minggu pertama kehamilan, korpus luteum dalam
ovarium menghasilkan estrogen dan progesterone. Fungsi utamanya
dalam stadium ini adalah untuk mempertahankan pertumbuhan desidua
dan mencegah pelepasan plasenta serta pembebasan desidua tersebut.
Sel-sel trofoblas menghasilkan hormone korionik gonadotropin yang
akan mempertahankan korpus luteum sampai plasenta berkembang
penuh dan mengambil alih produksi estrogen serta progesterone dari
korpus luteum.
Setelah plasenta mengambil alih, sekresi estrogen dan progesterone
mengalami peningkatan yang nyata. Kadar kedua hormone ini tetap
tinggi sampai sesaat sebelum aterm, ketika fungsi plasenta dengan
rentang usia yang terbatas mulai mengalami penurunan. Ketika hal ini
terjadi, kadar hormone plasenta menurun.

K. Nasehat-Nasehat Yang Diberikan Pada Ibu Hamil


Nasehat-nasehat yang yang dapat diberikan pada ibu hamil meliputi :
1. Nutrisi atau gizi ibu hamil
2. Istirahat dan tidur
3. Pemiliharaan payudara
4. Pengawasan gigi
5. Olahraga saat hamil
6. Hubungan seksual
7. Tanda-tanda bahaya pada kehamilan
8. Imunisasi kehamilan
9. Persiapan persalinan

Anda mungkin juga menyukai