A. Definisi
C. Diagnosis Kehamilan
1. Tanda-tanda dugaan hamil
a. Amenorrhea (tidak dapat haid)
b. Mual (nausea) dan muntah (emesis)
c. Ngidam (ingin makanan khusus)
d. Tidak tahan suatu bau-bauan
e. Tidak ada nafsu makan
f. Sinkope atau pingsan
g. Lelah
h. Payudara membesar dan tegang
i. Sering miksi (kencing)
j. Konstipasi atau obstipasi
k. Pigmentasi kulit sekitar pipi, dinding perut dan sekitar payudara
l. Epulis (hipertrofi dan papil gusi)
m. Pemekaran vena-vena (varises)
2. Tanda-tanda kemungkinan hamil (tidak pasti)
a. Perut membesar
b. Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif
c. Pada pemeriksaan dalam dijumpai :
3. tanda pasti kehamilan
a. gerakan janin yang dapat dilihat atau dirasa atau diraba
b. terdengar denyut jantung janin (DJJ)
c. pada pemeriksaan USG terlihat kerangka janin
D. Pembagian Tahapan Kehamilan
Kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan, yaitu :
1. Triwulan I : 0 sampai 12 minggu
2. Triwulan II : 13 sampai 28 minggu
3. Triwulan III : 29 sampai 42 minggu
Primipara Multipara
Perut Tegang Perut longgar,
perut gantung,
terdapat banyak
striae
Pusat Menonjol Tidak begitu
menonjol
Rahim Tegang Agak lunak
Payudara Tegang, tegak Kurang tegang dan
tergantung, ada
striae
Labia mayora Nampak bersatu Agak terbuka
Hymen Koyak beberapa Kurunkula
tempat hymenalis
Vagina Sempit dan rugae Lebar, rugae
utuh kurang
Serviks Licin, bulat, lunak Sedikit terbuka,
dan tidak dapat kadangkala teraba
dilalui dengan 1 jari bekas robekan
persalinan yang
lalu
Pembukaan serviks Mendatar dulu di Membuka
ikuti pembukaan bersamaan dengan
mendatar
Perineum Masih utuh dan baik Bekas robekan
atau episiotomy
Bagian terbawah janin Turun pada 4-6 Biasanya tidak
minggu akhir terfiksir pada PAP
kehamilan sampai persalinan
mulai
I. Diagnosis banding kehamilan
1. Hamil palsu
2. Tumor kandungan atau mioma uteri
3. Kista ovarium
4. Hematometra
5. Kandung kemih yang penuh
d. Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai
persiapan memberikan ASI pada saat laktasi. Fungsi hormone
dalam mempersiapkan payudara untuk pemberian ASI yaitu :
1. Estrogen berfungsi :
Menimbukan hipertropi system saluran payudara
Menimbulkan penimbunan lemak dan air serta garam
sehingga payudarab tampak semakin membesar.
Tekanan serat saraf akibat penimbunan lemak, air dan
garam menimbulkan rasa sakit pada payudara
2. Progesterone berfungsi :
Mempersiapkan asinusis sehingga dapat berfungsi
Menambah jumlah sel asinusis
3. Somatomamotropin berfungsi :
Mempengaruhi sel asinusis untuk membuat kasein,
laktabumin dan laktoglobin
Penimbunan lemak sekitar alveolus payudara
Merangsanng pengeluaran kolostrum pada kehamilan
3. System penafasan
Uterus yang membesar akan mendorong difragma ke atas sehingga
mengubah bentuk toraks namun tidak mengurangi kapasitas paru-paru.
Sebagai kompensasi terjadinya desakan rahim dan kebutuhan O2 yang
meningkat, ibu hamil akan bernafas lebih dalam sekitar 20-25 % dari
biasanya dan frekuensi pernafasannya pun bertambah. Keadaan seperti
ini akan sedikit menimbulkan hiperventilasi.
4. System gastrointestinal
Karena pengaruh estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat
yang dapat menyebabkan :
a. Pengeluaran air liur yang berlebihan (hipersaliva)
b. Daerah lambung terasa panas
c. Terjadi mual dan sakit atau pusing kepala terutama pagi hari yang
disebut morning sickness
d. Muntah yang disebut emesis gravidarum
e. Muntah berlebihan sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari
yang disebut hiperemesis gravidarum
f. Progesterone yang menyebabkan gerak usus makin berkurang dan
dapat menyebabkan konstipasi maupun obstipasi.
5. System urinarius
Karena pengaruh desakan rahim pada hamil muda dan turunnya
kepala anak pada saat hamil tua terjadi gangguan miksi berupa sering
kencing.
Progesterone dengan efek relaksan pada serabut-serabut otot polos
menyebabkan terjadi dilatasi, pemanjangan dan penekukan ureter.
Penumpukan urin terjadi pada ureter bagian bawah dan penurunan
tonus kandung kemih dapat menimbulkan pengosongan kandung
kemih tidak tuntas.
6. System integument
Perubahan pada kulit sering dijumpai adalah pigmentasi dean
bekas-bekas regangan (striae gravidarum) dan perubahan yang jarang
adalah adanya spider naevi. Pigmentasi yang terjadi pada ibu hamil
timbul akibat kelenjar hipofise anterior yang dirangsang oleh kadar
estrogen yang tinggi akan meningkatkan sekresi hormone melanophore
stimulating hormone (MSH). Akibat yang ditimbulkannya dari
peningkatan kadar MSH ini bervariasi menurut warna kulit yang
dialami wanita hamil tersebut. Pigmentasi yang lebih gelap terjadi
pada :
a. Putting dan aerola mammae
b. Wajah (kloasma gravidarum / topeng kehamilan)
c. Garis tengah abdomen (dari bagian atas umbilkus sampai dengan
rambut pubis) yang dikenal dengan linea nigra.
7. System skeletal
Berat uterus dan isinya menyebabkan perubahan pada titik gaya
pada tarik bumi (tititk pusat gravitasi) dan garis bentuk tubuh.
Lengkung tulang belakang akan bertambah untuk mengimbangi
pembesaran abdomen terutama menjelang kelahiran. Banyak wanita
hamil yang memberikan postur yang khas yang disebut lordosis. Postur
ini terlihat ketika seseorang berdiri dan berjalan dengan bagian
punggung yang melengkung dan kedua bahu tertarik kebelakang.
Demikian juga jaringan ikat pada persendian panggul akan
melunak untuk mempersiapkan persalinan. Mobilitas simpisis pubis
dan persendian sakro iliaka akan bertambah sehingga rongga panggul
menjadi lebih lebar.
8. System metabolic
Laju metabolic basal pada wanita meningkat 15-25% dari nilai
normal pada paruh kedua kehamilan, sehingga masukan diet bagi
wanita tersebut harus cukup untuk mengatasi fisiologis tambahan ini.
9. System endokrin
Selama minggu-minggu pertama kehamilan, korpus luteum dalam
ovarium menghasilkan estrogen dan progesterone. Fungsi utamanya
dalam stadium ini adalah untuk mempertahankan pertumbuhan desidua
dan mencegah pelepasan plasenta serta pembebasan desidua tersebut.
Sel-sel trofoblas menghasilkan hormone korionik gonadotropin yang
akan mempertahankan korpus luteum sampai plasenta berkembang
penuh dan mengambil alih produksi estrogen serta progesterone dari
korpus luteum.
Setelah plasenta mengambil alih, sekresi estrogen dan progesterone
mengalami peningkatan yang nyata. Kadar kedua hormone ini tetap
tinggi sampai sesaat sebelum aterm, ketika fungsi plasenta dengan
rentang usia yang terbatas mulai mengalami penurunan. Ketika hal ini
terjadi, kadar hormone plasenta menurun.