Anda di halaman 1dari 10

TUGAS AKHIR M2

Pengembangan Profesi Guru

Nama : NOFIKA, S.Pd.


No. Peserta : 19072541310142
Prodi PPG/Kelas : (413) Teknik Ketenagalistrikan / Kelas A
LPTK : UNIMED
Tahap :3 (Tiga)

Setelah mempelajari semua kegiatan belajar, silahkan Ibu/Bapak kerjakan tugas akhir berikut :
1. Rumuskanlah kompetensi guru secara utuh?
2. Menghadapi abad 21 ini keterampilan belajar apa yang harus dimiliki oleh guru dan siswa
3. Buatlah rancangan strategi pengembangan guru berkelanjutan? Buatlah rancangan strategi
pengembangan guru berkelanjutan?
Penyelesaian:
A. Rumusan kompetensi guru secara utuh

1. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru yang berkenaan dengan

pemahaman terhadap peserta didik dan pengelolaan pembeajaran mulai dari


merencanakan, melaksanakan sampai dengan mengevaluasi. Secara umum
kompetensi inti pedagogi meliputi;
1) menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural,
emosional, dan intelektual, ditunjukan dengan kemampuan;

a. memahami karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek fisik,


intelektual, sosial-emosional, moral, spiritual, dan latar belakang social
budaya,
b. mengidentifikasi potensi peserta didik dalam mata pelajaran,
c. mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik dalam mata pelajaran,
d. mengidentifikasi kesulitan peserta didik.

2) menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik,


ditunjukan dengan kemampuan;
a. Memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik,
b. Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran
yang mendidik secara kreatif,
c. Menerapkan pendekatan pembelajaran berdasarkan jenjang dan karateristik
bidang studi.

3) Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata


pelajaran/bidang

pengembangan yang diampu, yang dilakukan dalam bentuk penyusunan rpp


seperti :
a) memahami prinsip-prinsip pengembangan kurikulum,
b) menentukan tujuan pelajaran,
c) menentukan pengalaman belajar yang sesuai untuk mencapai tujuan pelajaran,
d) memilih materi pelajaran yang terkait dengan pengalaman belajar dan
tujuan pembelajaran,
e) menata materi pembelajaran secara benar sesuai dengan pendekatan yang
dipilih dan karakteristik peserta didik,
f) mengembangkan indikator dan instrumen penilaian.

4) menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik, indikatornya ditunjukan dengan;


a) memahami prinsip-prinsip perancangan pembelajaran yang mendidik,
b) mengembangkan komponen-komponen rancangan pembelajaran,
c) menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan di
dalam kelas, laboratorium, maupun lapangan,
d) melaksanakan pembelajaran yang mendidik di kelas, di laboratorium, dan di
lapangan,
e) menggunakan media pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik
dan mata pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh,
f) mengambil keputusan transaksional dalam pelajaran sesuai dengan situasi
yang berkembang

5) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk


kepentinganpembelajaran, seperti penggunaan media dan penggalian sumber
belajar.

6) memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan


berbagai potensi yang dimiliki, kompetensi ini ditunjukan guru dengan;

a) menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mendorong peserta


didik mencapai prestasi belajar secara optimal,
b) menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mengaktualisasikan
potensi peserta didik, termasuk kreativitasnya

7) berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik, seperti;

a. memahami berbagai strategi berkomunikasi yang efektif, empatik dan


santun, baik secara lisan maupun tulisan,

b. berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik


dengan bahasa yang khas dalam interaksi pembelajaran yang terbangun
secara siklikal dari
- penyiapan kondisi psikologis peserta didik,

- memberikan pertanyaan atau tugas sebagai ajakan kepada peserta


didik untuk ambil bagian, respons peserta didik, reaksi guru
terhadap respons peserta didik, dan seterusnya.

8) menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar, Indikator


kompetensi ini meliputi;
a) memahami prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar
sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu,
b) menentukan aspek-aspek proses dan hasil belajar yang penting untuk
dinilai dan dievaluasi sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang
diampu,
c) menentukan prosedur penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar,
d) mengembangkan instrumen penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar,
e) mengadministrasikan penilaian proses dan hasil belajarsecara
f) berkesinambungan dengan mengunakan berbagai instrument,
g) menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk berbagai tujuan,
h) melakukan evaluasi proses dan hasil belajar.
9) memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran,
seperti;
a) menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk menentukan
ketuntasan belajar,
b) menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk merancang
c) program remedial dan pengayaan,
d) mengkomunikasikan hasil penilaian dan evaluasi kepada pemangku
kepentingan,
e) memanfaatkan informasi hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran
10) melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Berikut
diuraikan indikator masing-masing kompetensi inti pedagogi. indikator
kompetensi ini ditunjukkan dengan;
a) melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan,
b) memanfaatkan hasil refleksi untuk perbaikan dan p engembangan
mata pelajaran,

c) melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas


pembelajaran mata pelajaran

2. Kompetensi Kepribadian

Kompetensi kepribadian merupakan personal yang mencerminkan kepribadian yang


mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik dan
berakhak mulia. Kompetensi inti kepribadian seperti:

1) bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional
Indonesia, seperti;
a. menghargai peserta didik tanpa membedakan keyakinan yang dianut, suku,
adat- istiadat, daerah asal, dan gender,
b. bersikap sesuai dengan norma agama yang dianut, hukum dan norma sosial yang
berlaku dalam masyarakat, serta kebudayaan nasional Indonesia yang beragam
2) menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi
peserta didik dan masyarakat, seperti;
a. berperilaku jujur, tegas, dan manusiawi,
b. berperilaku yang mencerminkan ketakwaan dan akhlak mulia,
c. berperilaku yang dapat diteladani oleh peserta didik dan anggota masyarakat di
sekitarnya.
3) menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan
berwibawa, seperti;
a. menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap dan stabil,
b. menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan berwibawa.
4) menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru,
dan rasa percaya diri, seperti:
a. menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi,
b. bangga menjadi guru dan percaya pada diri sendiri, Bekerja mandiri secara
professional.
5) menjunjung tinggi kode etik profesi guru. seperti;
a. memahami kode etik profesi guru,
b. menerapkan kode etik profesi guru,
c. berperilaku sesuai dengan kode etik guru

3. Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial berkenaan dengan kemampuan pendidik sebagai bagian dari


masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik,
sesama
pendidik, tenaga kependidian, orang tua siswa, dan masyarakat sekitar. Kompetensi
sosial penting dimiliki bagi seorang pendidik yang profesinya senantiasa berinteraksi
dengan human (manusia) lain. Indikatornya adalah
a. bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan
jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial
ekonomi, seperti;

1) bersikap inklusif dan objektif terhadap peserta didik, teman sejawat dan
lingkungan sekitar dalam melaksanakan pembelajaran,

2) tidak bersikap diskriminatif terhadap peserta didik, teman sejawat, orang tua
peserta didik dan lingkungan sekolah karena perbedaan agama, suku, jenis
kelamin, latar belakang keluarga, dan status sosial-ekonomi.
b. berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua, dan masyarakat, kemampuan ini ditunjukan dengan cara;
1) berkomunikasi dengan teman sejawat dan komunitas ilmiah lainnya secara
santun, empatik dan efektif,
2) berkomunikasi dengan orang tua peserta didik dan masyarakat secara
santun, empatik, dan efektif tentang program pembelajaran dan kemajuan
peserta didik,
3) mengikutsertakan orang tua peserta didik dan masyarakat dalam program
pembelajaran dan dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik.

c. beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang


memiliki keragaman sosial budaya. Kompetensi ini penting dikuasai oleh
pendidik, apalagi jika tugas tidak ditempatkan di daerah asal. Kemampuan ini
ditunjukan dengan;
1) beradaptasi dengan lingkungan tempat bekerja dalam rangka meningkatkan
efektivitas sebagai pendidik, termasuk memahami bahasa daerah setempat,
2) melaksanakan berbagai program dalam lingkungan
kerja untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas
pendidikan di daerah yang
bersangkutan.

d. berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan
tulisan atau bentuk lain, seperti;
1) berkomunikasi dengan teman sejawat, profesi ilmiah, dan komunitas ilmiah
lainnya melalui berbagai media dalam rangka meningkatkan kualitas
pendidikan,

2) mengkomunikasikan hasil-hasil inovasi pembelajaran kepada komunitas


profesi sendiri secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.

4. Kompetensi Professional

Kompetensi professional merupakan kemampuan yang berkenaan dengan penguasaan


materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan substansi
isi materi pembelajaran, dan substansi keilmuan yang menaungi materi dalam
kurikulum, serta menambah wawasan keilmuan. Dengan indikatornya sebagai berikut:
a. menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung
mata
pelajaran yang diampu sesuai jenjang pendidikan.
b. menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang
pengembangan yang diampu, seperti;
1) memahami standar kompetensi mata pelajaran,
2) memahami kompetensi dasar mata pelajaran,
3) memahami tujuan pembelajaran mata pelajaran.
c. mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif;
1) memilih materi mata pelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan
peserta didik,
2) mengolah materi mata pelajaran secara integratif dan kreatif sesuai dengan
tingkat perkembangan peserta didik.
d. mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan
tindakan reflektif, seperti;
1) melakukan refleksi terhadap kinerja sendiri secara terus-menerus,
2) memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka peningkatan keprofesionalan,
3) melakukan penelitian tindakan kelas untuk peningkatan keprofesionalan,
4) mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber.
e. memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan
mengembangkan diri, seperti;
1) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam berkomunikasi,
2) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan diri.

B. Menghadapi abad 21 ini keterampilan belajar apa yang harus dimiliki


oleh guru dan siswa
Abad 21 yang ditandai dengan kehadiran era media (digital age) sangat berpengaruh pada

pengelolaan pembelajaran sehingga menjadi keharusan untuk mengintegrasikan teknologi


informasi dan komunikasi dengan pembelajaran, yang berpusat pada siswa.
Oleh karena itu, pada abad 21 ini seseorang baik itu guru maupun siswa harus memiliki
keterampilan 4 C, yakni
1. Communication,
2. Collaboration,
3. Critical Thinking and Problem Solving, dan
4. Creativity and Innovation.
Keterampilan ini sudah semestinya tercermin dalam setiap pembelajaran yang akan
dilaksanakan oleh seorang guru. Keterampilan Abad 21 dapat di integrasikan
dalam pelaksanaan pembelajaran, sehingga pilihan metode, media dan pengelolaan
kelas benar-
benar meningkatkan keterampilan tersebut. Karena itulah menjadi sebuah keharusan bahwa
kemampuan pedogogi guru harus menyesuaikan dengan karateristik dan keterampilan yang
diperlukan di abad 21.
C. Rancangan strategi pengembangan guru berkelanjutan

Penyelesaian:

Strategi pengembangan keprofesian berkelanjutan meliputi 3 aspek, yaitu: a)


strategi pengembangan diri, b) strategi publikasi ilmiah, dan c) strategi karya
inovatif.

a) Strategi Pengembangan Diri

Kompetensi guru meliputi: 1) kompetensi pedagogic, 2) kompetensi


kepribadian, 3) kompetensi professional dan 4) kompetensi social.
Kompetensi pedagogic merupakan kemampuan seseorang dalam mengelola
pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik,
perancangan dan pelaksanaan
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan potensi yang dimiliki peserta didik. Kompetensi kepribadian
merupakan kemampuan seseorang yang diwujudkan dalam kepribadian yang mantap
dan berwibawa, stabil, dewasa dan berakhlaq mulia serta mampu sebagai teladan
bagi peserta didik. Kompetensi professional merupakan kemampuan seseorang yang
berkaitan dengan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam,
sehingga yang bersangkutan mampu membimbing peserta didik memenuhi standar
kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan. Sedangkan kompetensi
social adalah kemampuan seorang untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif
dengan peserta didik, antar sesama pendidik, tenaga pendidikan, orang tua/wali peserta
didik serta masyarakat sekitar.

b) Strategi Publikasi Ilmiah

Daryanto (2011) menyebutkan bahwa publikasi ilmiah adalah karya tulis


ilmiah yang telah dipublikasikan kepada masyarakat sebagai bentuk kontribusi guru
terhadap peningkatan kualitas proses pembelajaran di sekolah dan pengembangan
dunia pendidikan secara umum. Publikasi ilmiah meliputi 3 kelompok yaitu: 1)
presentasi pada forum ilmiah, 2) publikasi ilmiah berupa hasil penelitian
atau gagasan ilmu bidang pendidikan formal, 3) publikasi buku teks pelajaran, buku
pengayaan, dan atau pedoman guru.

Dalam presentasi forum ilmiah guru menjadi narasumber dalam kegiatan


seminar, lokakarya, koloqium, diskusi ilmiah baik tingkat regional, nasional, maupun
internasional. Dalam publikasi ilmiah, guru menghasilkan penelitian atau makalah
sesuai bidang pendidikan yang telah dipublikasikan dalam bentuk jurnal ilmiah. Selain
itu, guru

juga membuat buku pelajaran, modul pembelajaran, buku dalam bidang pendidikan,
karya terjemahan, dan buku pedoman guru. Buku tersebut harus tersedia di perpustakaan
sekolah tempat guru bertugas.

Dalam penelitian satyarini (2013) disebutkan rancangan kegiatan PKB


kaitannya dengan publikasi ilmiah dapat dilaksanakan dengan beberapa cara
yaitu: 1) presentasi pada forum ilmiah, 2) melaksanakan publikasi ilmiah, 3) membuat
artikel ilmiah populer di bidang pendidikan forma, 4) membuat artikel ilmiah
dalam bidang pendidikan formal, 5) melaksanakan publikasi buku teks
pelajaran, buku pengayaan dan pedoman guru, dicetak dan diterbitkan, 6) membuat
modul/diktat pembelajaran per semester, 7) membuat karya hasil terjemahan yang
disahkan oleh kepala sekolah, 8) membuat buku pedoman guru.

Syamsul Arifin dan Adi Kusrianto (2009) menerangkan bahwa:

menulis buku adalah sebuah keniscayaan bagi guru karena: 1) guru adalah salah satu
sumber ilmu, 2) guru dalam melaksanakan tugasnya terbiasa dengan
membaca, bertutur, menerangkan sesuatu sehingga seharusnya menulis buku akan bisa
jadi gampang, dan 3) disediakan insentif baik dalam bentuk grant-grant maupun promosi
kenaikan pangkat bagi guru jika ia menulis buku yang diterbitkan. Dengan menulis guru
dapat menuangkan ide dan pemikirannya secara konsepsional. Selain itu,
mempublikasikan karya tulis guru dapat menunjukkan kredibilitas atu reputasinya
sebagai pekerja yang profesional.

c) Strategi Karya Inovatif

Karya inovatif adalah karya yang bersifat pengembangan, modifikasi


atau penemuan baru sebagai kontribusi guru terhadap peningkatan
kualitas proses pembelajaran di sekolah dan pengembangan dunia pendidikan.
karya inovatif dapat berupa penemuan teknologi tepat guna, penemuan atau pengembangan
karya seni, pembuatan atau modifikasi alat pelajaran atau peraga atau praktikum,
penyusunan standar, pedoman, soal dan sejenisnya pada tingkat nasional maupun provinsi
(Daryanto, 2011).
Seorang guru dapat membangun program pembelajaran yang unik,

mengembangkan software e-learning dan aplikasi terkait pembelajaran hal tertentu


sebagai bentuk karya inovatif dalam strategi pengembangan keprofesian berkelanjutan.
Guru sebagai individu yang selalu harus berinovasi dan meningkatkan kapasitas
pembelajaran akan menjadikan guru kreatif, inovatif, dan produktif.

Ketiga strategi pengembangan tersebut perlu dilaksanakan secara continue


untuk menciptakan guru yang benar-benar profesional bukan hanya untuk memenuhi
angka kredit. Meskipun angka kredit sudah terpenuhi guru akan terbiasa untuk
mengembangkan diri sehingga tujuan pengembangan keprofesian berkelanjutan dapat
tercapai. Peningkatan profesionalisme pada dasarnya guru bukan hanya men jadi
tanggung jawab guru, melainkan pula menjadi tanggung jawab pemer intah,
masyarakat, sekolah dan organisasi yang terkait dengan pendidikan. Oleh karena
itu, pihak-pihak terkait harus mendukung secara nyata ketika menuntut guru
menjadi pekerjaan yang profesional. Penyediaan sarana dan prasana untuk
peningkatan kompetensi guru haruslah ada, karena guru di tuntut untuk selalu update
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu, pentingnya
dukungan kepala sekolah atau dinas pendid ikan dalam memberikan ruang dan waktu
bagi guru untuk melaksanakan keg iatan pengembangan keprofesian berkelanjutan
akan menjadikan guru lebih terpacu meningkatkan
profesionalismenya. Sekolah bisa bekerja sama dengan perguruan tinggi dalam
mengadakan workshop atau pelatihan di sekolah. Sehingga, guru tidak perlu keluar
sekolah dan bisa melanjutkan pembelajaran di kelas setelah kegiatan workshop
atau pelatihan selesai.

Anda mungkin juga menyukai