Anda di halaman 1dari 4

Kista Ganglion

Kista ganglion adalah benjolan atau tumor jinak yang tumbuh di area sendi.
Benjolan ini juga dapat tumbuh pada jaringan yang menghubungkan otot
dengan tulang (tendon). Benjolan yang berisi cairan sendi ini paling sering
tumbuh di tangan atau pergelangan tangan.

Kista ganglion dapat muncul, menghilang, atau berubah ukuran dengan cepat.
Ukuran kista akan membesar seiring dengan meningkatnya aktivitas pada
sendi tersebut.

Kista ganglion dapat terjadi pada segala usia. Namun, penyakit ini lebih sering
dialami oleh. Kista ganglion bisa tidak menimbulkan gejala, namun bisa juga
terasa sakit, terutama jika lokasinya mengganggu pergerakan sendi.

Penyebab dan Faktor Risiko Kista Ganglion

Kista ganglion muncul saat cairan sendi menumpuk dan membentuk sebuah
kantong pada sendi atau tendon.

Penyebab terbentuknya kista ganglion masih belum diketahui secara


pasti. Meski begitu, ada beberapa kondisi yang diduga meningkatkan risiko
terjadinya kista ganglion, yaitu osteoarthritisdan cedera pada persendian.

Gejala Kista ganglion

Benjolan akibat kista ganglion dapat dikenali dari beberapa ciri di bawah ini:

 Berbentuk bulat atau oval, dan umumnya memiliki ukuran sebesar buah
duku.
 Paling sering muncul di sendi tangan dan pergelangan tangan. Bisa
juga muncul di lokasi lain, seperti di kaki atau pergelangan kaki.

 Ukuran dapat berubah-ubah. Saat sendi digerakkan secara berulang,


kista dapat membesar. Namun saat beristirahat, ki

 Biasanya tidak menimbulkan nyeri. Namun jika kista menekan saraf,


dapat muncul rasa nyeri, kaku, kesemutan, atau otot menjadi lemah.
Rasa nyeri juga bisa bertambah parah jika sendi digerakkan.

Diagnosis Kista ganglion

Untuk memastikan benjolan pada sendi adalah kista ganglion, dokter akan
memeriksa dan menyinari benjolan tersebut dengan lampu guna mengetahui
apakah benjolan berisi benda padat atau cair.

Bila diperlukan, dapat dilakukan pemeriksaan pendukung berupa:

 Ultrasonografi (USG), guna melihat apakah benjolan tersebut berisi


cairan atau jaringan padat.

 Aspirasi, yaitu penyedotan cairan dari kista menggunakan jarum, untuk


kemudian diperiksa di laboratorium.

 Magnetic Resonance Imaging (MRI), yaitu pemeriksaan paling detail


untuk mengetahui kista ganglion. Melalui pemindaian ini, dokter dapat
mengetahui kondisi kista yang tersembunyi atau adanya penyakit lain,
seperti artritis atau tumor tertentu.

Pengobatan Kista ganglion

Sebagian besar kista ganglion tidak menimbulkan gejala, sehingga tidak


memerlukan penanganan dan dapat hilang dengan sendirinya. Namun jika
kista ganglion menimbulkan rasa nyeri dan mengganggu aktivitas, dokter
dapat melakukan penanganan dengan beberapa cara di bawah ini:

 Menahan gerakan sendi (immobilization). Pada prosedur ini, dokter


akan menahan gerakan sendi dengan Dengan menahan atau
membatasi pergerakan sendi yang bermasalah, diharapkan kista dapat
mengecil, sehingga saraf tidak lagi tertekan dan rasa nyeri juga dapat
hilang.

 Aspirasi atau penyedotan cairan. Tindakan ini dilakukan dengan


menusukkan jarum pada benjolan untuk mengeluarkan cairan dari
dalam kista. Untuk memaksimalkan pengobatan, dokter akan
menyuntikkan obat kortikosteroid setelah tindakan aspirasi, untuk
mencegah kista ganglion muncul kembali.

Jika penanganan di atas tidak mampu mengatasi kista ganglion, dokter akan
menyarankan operasi. Terdapat dua jenis operasi untuk mengangkat kista
ganglion, yakni:

 Artroskopi. Pada operasi ini, dokter ortopedi akan membuat sayatan


sebesar lubang kunci untuk memasukkan alat khusus yang dilengkapi
dengan kamera (artroskop).

 Pembedahan terbuka. Pada operasi ini, dokter akan melakukan


sayatan sepanjang tusuk gigi di lokasi sendi atau tendon yang
mengalami kista ganglion.

Komplikasi Kista Ganglion

Komplikasi kista ganglion muncul ketika kista menekan saraf pada persendian,
sehingga mengganggu gerakan sendi. Penekanan pada saraf juga dapat
menimbulkan nyeri, kesemutan, mati rasa, hingga melemahnya otot.
Selain itu, komplikasi juga dapat terjadi akibat penanganan yang dilakukan,
baik akibat tindakan aspirasi (penyedotan cairan) maupun operasi. Komplikasi
yang dapat terjadi antara lain:

 Infeksi pada luka operasi.

 Pertumbuhan jaringan parut pada bekas luka operasi,

 Gangguan saraf.

 Kerusakan pembuluh darah.

Walaupun telah diobati, tidak menutup kemungkinan bahwa kista ganglion


dapat muncul kembali.

Anda mungkin juga menyukai