Anda di halaman 1dari 5

CASE STUDY

EFEKTIFITAS PENGGUNAKAN COLLAR NACK PADA PASIEN CIDERA CERVIKAL


DI IGD RS. ORTOPEDI PROF. Dr. R. SOEHARSO SURAKARTA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Stase Praktika Senior

DisusunOleh :
Al Fath Budi Hidayahti
J230181134

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ……………………………………………...


DAFTAR ISI ………………………………………………………..
ABSTRAK ………………………………………………………….
A. LATAR BELAKANG ………………………………………….
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum ……………………………………………….
2. Tujuan Khusus………………………………………………
C. METODOLOGI
1. Desain ………………………………………………………
2. Tempat………………………………………………………
3. Waktu ………………………………………………………
4. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling …………………..
5. Instrument …………………………………………………..
6. Alur Penelitian dan Analisa Data …………………………...
D. HASIL ………………………………………………………….
E. PEMBAHASAN ……………………………………………….
F. KESIMPULAN ………………………………………………...
G. IMPLIKASI KEPERAWATAN ……………………………….
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CASE STUDY
PENGGUNAAN COLLAR NACK PADA CIDERA CERVIKAL
DI IGD DI RS. ORTOPEDI PROF. Dr. R. SOEHARSO SURAKARTA

A. LATAR BELAKANG
Trauma merupakan kejadian yang menyebabakan seseorang kehilangan
produktivitas kejadian trauma bersifat holistic. Pada era zaman saat ini peningkatan
penggunaan kendaran automotif semakin padat menyebabkan angka tingkat kecelakaan
lalu lintas semakin tinggi. Perawatan dirumah sakit,penyebab kematian dan kecacatan
dalam waktu yang panjang merupakan penyebab dari trauma (pitojo,2016)
Trauma yang bersifat “emergency” salah satunya adalah trauma cervical yang
beresiko tinggi mengakibatkan kecacatan dan kematian seseorang.semakin tinggi cidr
cervical semakin tinggi pula angka morbiditas dan mortilitasnya.kecelakaan lalu lintas menjadi
salah satu penyebab tingginya cidera cervical.trauma pada servikal subaksis (C3-7) lebih umum
terjadi dibandingkan cervical CI dan C2.Terdapat deficit neurologis,nyeri pada leher dan trauma
multiple pada seseorang yang mengalami kecelakaan lalu lintas dan akhirnya menyebabkan trauma
cervical.
Cedera kepala merupakan permasaahan kesehatan global sebagai penyebab
kematian,disabilitas, dan deficit mental. Cedera kepala menjadi penyebab kematian utama
disabilitas pada usia muda,penderita cidera kepala sering kali mengalami edema serebri yaitu
akumuladikelebihan cairan di intraseluler atau ekstraseluler ruang otak atau perdarahan intracranial
yang mengakibatkan meningkatnya tekanan intra kranial (kumar,2013)
Tulang cervical terdiri dari tujuh tulang vertebre yang dipisahkan oleh diskus
diskus intervertebralis dan dihubungkan oleh jaringah ligament yang kompleks. Jaringan
ligament tersebut menyebabkan tulang tulang ini dapat bekerja sebagai satu kesatuan unit
yang utuh. Vertebre servikl memiliki karakter berupa tiap procesus trannversus
mempunyai foramen procecus tranversus untuk arteri dan vena vertebralis,namun arteri
vertebralis hsny melalui processus transversus C1-6 saja. Selain itu trauma tulang belakang
juga sering menyebabkan kematian terutama pada kasus servikal karena terputusnya
nerveous phrenicus di servikal 3-4-5 (Junita, 2013).
Menurut WHO setiap tahun di Amerika Serikat hampir 150.000 kasus cedera
kepala. Dari jumlah tersebut 100.000 diantaranya mengalami kecacatan dan 50.000 orang
meninggal dunia. Saat ini di Amerika terdapat sekitar 5.300.000 orang dengan kecacatan
akibat cedera kepala. Data insiden cedera kepala di Eropa pada tahun 2010 adalah 500 per
100.000 diantaranya mengalami kecacatan dan 50.000 orang meninggaldunia. Saat ini di
Amerika terdapatsekitar 5.300.000 orang dengankecacatan akibat cedera kepala.
Datainsiden cedera kepala di Eropa padatahun 2010 adalah 500 per 100.000 populasi.
Insiden cedera kepala di ditemukan di Sulawesi Selatan (12,8%)dan terendah di Jambi
(4,5%) dari survey yang dilakukan pada 15 provinsi. Riskesdas 2013 pada provinsi Jawa
Tengah menunjukkan kasus cedera sebesar 7,7% yang disebabkan oleh kecelakaan sepeda
motor 40,1%. Cedera mayoritas dialami oleh kelompok umur dewasa yaitu sebesar 11,3%
(Depkes RI, 2013). Di negara berkembang seperti Indonesia, perkembangan industri dan
perekonomian memberikan dampak terhadap cedera kepala yang semakin meningkat dan
merupakan salah satu kasus yang sering dijumpai di ruang Instalasi Gawat Darurat di
Rumah Sakit (Miranda, 2014).
Berbagai permasalahan yang timbul akibat trauma ceervikal tergantung pada lokasi
terjadinya trauma antara lain : gangguan pernapasan, keterbatasan lingkup gerak sendi dan
kontraktur otot, nyeri, keterbatasan untuk melakukan transfer dan ambulasi seperti berdiri
dan berjalan hingga kematian. Seluruh trauma cervikal harus dianggap sebagai trauma
yang hebat sehingga harus diperlakukan secara hati-hati. Karena trauma pada cervical
dapat mengenai jaringan lunak pada tulang belakang (ligamen dan diskus) dan sumsum
tulang belakang yang bisa berakibat fatal jika terjadi gerakan atau perlakuan yang salah
pada penderita trauma tulang belakang. Perawat dituntut harus kritis dan tepat dalam
memberikan asuhan keperawatan pada penderita trauma tulang cervical agar tidak terjadi
komplikasi - komplikasi yang memperburuk kondisi klien, salah satunya adalah membatasi
pergerakan kepala.
Prinsip penanganan gawat darurat pada kecurigaan adanya trauma tulang cervikal
adalah membatasi pergerakan kepala dan pemasangan collar nack agar tidak memperparah
kndisi pasien pastikan pasien sudah teridentifikasi dan tertangani. Pemasangan collar nack
dengan pasien cidera cervical bertujun untuk meminimalisir pergerskan kepala yang dapat
memperburuk kondisi pasien.
Di Rumah Sakit ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta ditemukan angka
kejadian trauma cervikal berjumlah 14 pasien periode maret – juui 2019. Berdasarkan
pengamatan penulis selama 2 minggu di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Ortopedi
Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta, ditemukan cukup banyak kasus dengan trauma cervikal .
Tercatat ada 4 kasus trauma cervical. Semua kasus yang ditemui terjadi karena 1 penyebab
yaitu kecelakaan kendaraan baik menggunakan sepeda motor atau mobil. Keluhan yang
dirasakan pasien dengan trauma cervikal pun beragam mulai dari nyeri pada leher,nyeri
pada kepala dan tulang belakang, kehilangan fungsi motorik ekstremitas atas hingga
kehilangan fungsi sensorik motorik ekstremitas bawah.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan case study
dengan tema efektifitas pemasangan collar nack pada pasien fraktur cervical di IGD RS.
Ortopedi Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui manajemen kegawatdaruratan pada pasien dengan fraktur cerfikal
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengakajian pada pasien dengan fraktur cervikal
b. Untuk mengetahui diagnose keperawatan pada pasien dengan fraktur cervikal
c. Untuk mengetahui intervensi pada pasien dengan fraktur cervikal khususnya tindakan
pemasangan collar nack
d. Untuk mengetahui implementasi pada pasien dengan fraktur cervikal
e. Untuk mengetahui evaluasi pada pasien dengan fraktur cervikal
C. METODOLOGI
Desain dalam penelitian ini menggunakan metode case study, tempat penelitian di
Instalasi Gawat Darurat RS. Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta. Waktu penelitian yaitu
3 minggu ( 24 Juni – 13 juli 2019). Adapun populasi penelitian ini adalah pasien di IGD dengan
fraktur cervical yang dilakukan pengambilan sampel dengan teknik sampling accidental
sampling

Anda mungkin juga menyukai