Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN

ATRESIA DUCTUS HEPATICUS

Disusun Oleh :

1. AYU DINDA PERMATA


2. EGA SAPUTRA
3. KHARISMA DEVIE MAHARANI (S17028)
4. OKTAVIANI LULUK
5. SUCI MUSTIKA AYU
6. INTAN WAHYU DHAMAYANTI (S17182)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
KASUS

pada hari selasa pagi pukul 09.00 datang seorang ibu dengan bayi umur 4
bulan , dengan keluhan tubuh kekuningan ,tinja arna pucat , bayi tidak
mau makan dan minum dan sesak, bayi mengalami penurunan
kesadaran setelah dilakukan pemeriksaan fisik , suhu = 36,5 ᵒc ,
N=10,5x/m , hepatomegali + Jaundice
FORMAT PENGKAJIAN

Tanggal/Jam MRS : selasa pagi /09.00


Tanggal/Jam Pengkajian :
Metode Pengkajian :
Diagnosa Medis :
No. Registrasi :

A. PENGKAJIAN
I. BIODATA
1. Identitas Klien
Nama Klien : An. X
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Tawangsari, sukoharjo
Umur : 4 Bulan
Agama : Islam
Status Perkawinan : anak
Pendidikan :-
Pekerjaan :
2. Identitas Penanggung jawab
Nama : Ny.N
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 39 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Surakarta
Hubungan dengan Klien : Istri
II. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama :
Tubuh kekuningan, tinja warna pucat , bayi tidak mau makan dan

minum dan sesak,


2. Riwayat Penyakit Sekarang :
Ibu pasien mengatakan kekuningsn , tinja arna pucat , bayi tidak mau
makan dan minum dan sesak,
3. Riwayat Penyakit Dahulu : pasien tidak memiliki riwayat penyakit
4. Riwayat Kesehatan Keluarga : keluarga pasien tidak memiliki penyakit
tersebut

5. Genogram

III. PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR GORDON


1. Persepsi sehat/Pola manajemen kesehatan

- Frekuensi kunjungan ke pelayanan kesehatan : Jarang


ke pelayanan kesehatan
- Kepatuhan terapi di rumah : Tidak ada
- Pengetahuan tentang penyakit yang dialami : kurang paham
soal penyakit yang diderita

2. Pola nutrisi/Metabolik
Frekuensi makan : 3 X sehari
BB/TB :
BB dalam 1 bulan terakhir:
Jenis makanan : ASI
Makanan yang disukai : ASI
Makanan pantang : Tidak ada
Alergi : Tidak Ada
Nafsu makan : Berkurang
Masalah pencernaan : Mual ( TIDAK MUAL )
Muntah ( TIDAK MUAL)
Kesulitan menelan ( TIDAK MUAL)
Sariawan ( TIDAK MUAL)
Riwayat operasi/trauma GI: Tidak ada riwayat operasi
3. Pola eliminasi
- BAB
Warna : gelap dan pekat
Gangguan eliminasi bowel : Konsitipasi ( )
Diare ( )
Inkontinensia bowel ( )
Kebutuhan pemenuhan ADL Bowel:
- BAK
Warna : gelap
Gangguan eliminasi bowel : Nyeri saat BAAK ( )
Burning Sensation ( )
Bladder terasa penuh setelah BAK
( )
Riwayat dahulu : Penyakit ginjal ( TIDAK )
Batu ginjal ( TIDAK )
Injuri/trauma (TIDAK )
Penggunaan kateter : TIDAK MENGGUNAKAN KATETER

4. Pola aktivitas/latihan
Pekerjaan : Tidak Terkaji
Olahraga rutin : Tidak Terkaji
Alat bantu: walker ( TIDAK )
Kruk ( TIDAK )
Kursi roda ( TIDAK )
Tongkat ( TIDAK )
5. Pola tidur-istirahat
Lama tidur :
Kesulitan tidur di RS :
Kesulitan tidur : Menjelang tidur ( )
Mudah/sering terbangun ( )
Merasa tidak segar saat bangun ( )

6. Pola kognitif/persepsi
Gangguan penglihatan : TIDAK ADA GANGGUAN PENGLIHATAN
Gangguan pendengaran : TIDAK ADA GANGGUAN
PENDENGARAN
Gangguan penciuman : TIDAK ADA GANGGUAN PENCIUMAN
Gangguan sensasi taktil :
Gangguan pengecapan : TIDAK ADA GANGGUAN
Riwayat penyakit : eye surgery ( )
Otitis media ( )
Luka sulit sembuh ( )
Persepsi klien terhadap penyakitnya :

7. Pola persepsi diri/konsep diri


- Konsep diri :

- Gambaran diri :

8. Pola peran/hubungan
- Peran :

- Hubungan dengan keluarga :


- Hubungan dengan teman/orang lain :

9. Pola seksualitas/reproduksi
- Pola reproduksi :
- Pre menopause :-
- Post menopause :-
10. Pola koping/toleransi stress
- Koping yang ditunjukkan :
- Sumber dukungan :
11. Pola nilai/keyakinan
- Kepercayaan pasien :
- Aktivitas keagamaan :
- Yang mempengaruhi keputusan pasien :

IV. PEMERIKSAAN FISIK


1. Keadaan umum :
a. Kesadaran : Kesadaran Menurun
b. Tanda – tanda vital
1) Tekanan darah : terjadi peningkatan terutama pada vena porta
2) Nadi
- Frekuensi : 105x/menit
- Irama : Teratur
3) Pernafasan
- Frekuensi : 40x/menit
4) Suhu : 36,5ᵒC
5) Nyeri : Tidak Ada Nyeri
- P :
- Q :
- R :
- S :
- T :

2. Pemeriksaan Head To Toe


a) Keadaan umum : lemah.
TTV : Tekanan Darah : terjadi peningkatan terutama pada
vena porta
Suhu : Suhu tubuh dalam batas normal
Nadi : takikardi
RR : terjadi peningkatan RR akibat diafragma yang
tertekan (takipnea)
b) Kepala dan leher
Inspeksi : Wajah : simetris
Rambut : lurus/keriting, distribusi merata/tidak
Mata : pupil miosis, konjungtiva anemis
Hidung : kemungkinan terdapat pernafasan
cuping Hidung
Telinga : bersih
Bibir dan mulut : mukosa biibir kemungkinan
terdapat ikterik
Lidah : normal
Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
dan limfe pada leher

c) Dada

Inspeksi : asimetris, terdapat tarikan otot bantu pernafasan dan


tekanan pada otot diafragma akibat pembesaran hati (hepatomegali).
Palpasi : denyutan jantung teraba cepat, terdapat nyeri tekan(-)
Perkusi : Jantung : dullness
Paru : sonor
Auskultasi : tidak terdengar suara ronchi
kemungkinan terdengar bunyi wheezing
d) Abdomen

Inspeksi : terdapat distensi abdomen


Palpasi : dapat terjadi nyeri tekan ketika dipalpasi
Perkusi : sonor
Auskultasi : kemungkinan terjadi pada bising usus
e) Kulit

Turgor kurang, pucat, kulit berwarna kuning (jaundice)


f) Ekstremitas

Tidak terdapat odem pada pada extremitas

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laborator
a) Bilirubin direk dalam serum meninggi (nilai normal bilirubin total
< 12 mg/dl) karena kerusakan parenkim hati akibat bendungan
empedu yang luas.
b) Tidak ada urobilinogen dalam urine.
c) Pada bayi yang sakit berat terdapat peningkatan transaminase
alkalifosfatase (5-20 kali lipat nilai normal) serta traksi-traksi lipid
(kolesterol fosfolipid trigiliserol)
2. Pemeriksaan diagnostic
a) USG yaitu untuk mengetahui kelainan congenital penyebab
kolestasis ekstra hepatic (dapat berupa dilatasi kristik saluran
empedu)
b) Memasukkan pipa lambung cairan sampai duodenum lalu cairan
duodenum di aspirasi. Jika tidak ditemukan cairan empedu dapat
berarti atresia empedu terjadi
c) Sintigrafi radio kolop hepatobilier untuk mengetahui kemampuan
hati memproduksi empedu dan mengekskresikan ke saluran
empedu sampai tercurah ke duodenum. Jika tidak ditemukan
empedu di duodenum, maka dapat berarti terjadi katresia intra
hepatik
d) Biopsy hati perkutan ditemukan hati berwarna coklat kehijauan
dan noduler. Kandung empedu mengecil karena kolaps. 75%
penderita tidak ditemukan lumen yang jelas

VI. TERAPI MEDIS


Hari/ Golongan &
Jenis terapi Dosis Fungsi
Tanggal Kandungan
VII. Analisis Data
Data Problem Etiologi
1. DS : ibu pasien mengatakan Defisien volume Asupan cairan kurang
anaknya tidak mau minum , cairan
tubuh tampak pucat
DO : anak tampak lemas

2. DS :Ibu pasien mengatakan , Ketidakefektifan Distensi Abdomrn


anaknya sesak pernafasan
DO : R=40x/m dan
N= 10,5 x/m
Bayi mengalami
penurunan kesadaran

VIII. DiagnosaKeperawatan
1. Defisien volume cairan b.d asupan cairan kurang
2. Ketidakefektifan bd. Distensi abdomen
IX. Rencana Keperawatan

Diangnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria hasisl Intervensei TTD

1. Defisien volume 1. Setelah dilakukan Manajemen cairan

cairan b.d tindakan a. Monitor status

asupancairan keperawatan selama dehidrasi

kurang 1x24 jam b. Berikan cairan


diharapkan pasien : dengan cepat
a. Asupan cairan c. Dukung keluarga
secara oral dari untuk membantu
skala 1-3 dalam pemberian
(100801) makanan/
b. Aaupan cairan minuman dengan
IV dari skala 1-3 baik
(100804) d. Monitor status
gizi

2. Ketidakefektifan bd.
Distensi abdomen
setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 1x24
jam
diharapkan pasien :
1.
X. Implementasi

Dx Tanggal/
Implementasii Respon Pasien TTD
Keperawatan Jam
XI. Evaluasi
Dx Keperawatan Hari, Tanggal/jam Respon Pasien TTD

1. S :
O:
A:
2. S :
O:
A:
P:

Anda mungkin juga menyukai