DERMATITIS ATOPIK
Oleh :
A. Dewi Urlyana. S
10542 0208 10
Pembimbing :
1
BAB I
PENDAHULUAN
terhadap pengaruh faktor eksogen dan atau faktor endogen, menimbulkan kelainan
likenifikasi) dan keluhan gatal. Dermatitis cenderung residif dan menjadi kronis.
Penyebab dermatitis dapat berasal dari luar (eksogen) misalnya bahan kimia (contoh
detergen, asam, basa, oli, semen), fisik (contoh sinar dan suhu), mikroorganisme
berlebihan limfosit T dan sel mast. Histamin dari sel mast menyebabkan rasa gatal
dan eritema. Gambaran klinis dari dermatitis atopok berupa bercak kemerahan
bersisik dengan batas tidak tegas terdapat pada wajah dan daerah lipatan.
Dermatitis atopik sering dijumpai pada bayi dan anak, tetapi dapat juga menetap
sampai dewasa.2,3
perempuan : laki-laki secara keseluruhan dari 1.3 : 1.0. Dermatitis atopik cenderung
diturunkan. Lebih dari seperempat anak dari seorang ibu yang menderita atopi akan
mengalami DA. Pada masa kehidupan 3 bulan pertama. Bila salah satu orang tua
2
menderita atopi, lebih dari separuh jumlah anak akan mengalami gejala alergi sampai
2 tahun, dan meningkat sampai 79% bila kedua orang tua menderita atopi.1
Atopik kronis ditandai oleh plak menebal, penebalan kulit (likenifikasi), dan fibrosis
3
BAB II
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Umur : 33 tahun
Alamat : Taborong
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Anamnesis : Autoanamnesis
Keluhan utama : Gatal pada lengan, lipatan siku, dan lipatan lutut.
Awalnya muncul papul eritem yang gatal pada lengan, lipatan siku yang hanya
sedikit namun bertambah banyak dan menyebar ke lipatan lutut. Gatal yang
pasien sudah pernah berobat di puskesmas dan diberi obat topikal yaitu
hidrokortison, betamethason, dan juga obat oral yaitu CTM dan amoxilin tetapi
4
pasien tidak merasakan ada perubahan. Riwayat alergi pada pasien disangkal,
riwayat keluarga dengan keluhan yang sama (-), riwayat penyakit kulit sebelumnya (-
C. Status Presens
Kesadaran : Composmentis
Gizi : Cukup
Hygiene : Baik
D. Status Dermatology-Venerology
Ukuran : Lentikular
E. Pemeriksaan Laboratorium : -
F. Resume
RSUD Syekh Yusuf dengan keluhan gatal pada daerah lengan, lipatan siku, dan
lipatan lutut. Hal tersebut dialami sejak ±2 bulan yang lalu. Awalnya muncul
papul eritem yang gatal pada lengan, lipatan siku yang hanya sedikit namun
5
bertambah banyak dan menyebar ke lipatan lutut. Gatal yang dirasakan bersifat
terus-menerus dan memberat pada malam hari. Sebelumnya pasien sudah pernah
dan juga obat oral yaitu CTM dan amoxilin tetapi pasien tidak merasakan ada
keluhan yang sama (-), riwayat penyakit kulit sebelumnya (-), riwayat pengobatan
(+).
G.Diagnosis
Dermatitis Atopik
H. Diskusi
Dermatitis Atopik. Dermatitis Atopik ialah keadaan peradangan kulit kronis dan
residif, disertai gatal, yang umumnya sering terjadi pada masa bayi dan anak-
anak, sering berhubungan dengan peningkatan kadar IgE dalam serum dan riwayat
atopi pada keluarga atau penderita. Kelainan kulit berupa papulgatal, yang
(fleksural).1
minor.1
6
Kriteria mayor
Pruritus
Riwayat atopi pada penderita atau keluarganya serta riwayat asma dan
rhinitis alergi
Kriteria minor
Xerosis
Facial pallor
Pitriasis alba
Konjungtivitis berulang
Keratokonus
Gejala utama DA adalah pruritus, dapat hilang timbul sepanjang hari, tetapi
umumnya lebih hebat pada sore dan malam hari. Akibatnya penderita akan
7
likenifikasi, eritema, erosi, ekskoriasi, eksudasi, dan krusta.1 Dermatitis subakut
ditandai oleh plak menebal, penebalan kulit (likenifikasi), dan fibrosis papula
(prurigo nodularis).4
pada usia 2 bulan sampai 2 tahun), DA anak (2 sampai 10 tahun), dan DA pada
Pasien pada kasus diatas digolongkan dalam fase DA pada remaja dan
dewasa. Lesi kulit DA pada bentuk ini dapat berupa plak popular-eritematosa dan
berskuama, atau plak likenifikasi yang gatal. Pada DA remaja lokalisasi lesi
dilipat siku, lipat lutut, dan samping leher, dahi dan sekitar mata. Pada DA dewasa
tangan dapat pula ditemukan setempat, misalnya di bibir, vulva, puting susu, atau
scalp namun letaknya simetris. Kadang erosi meluas dan paling parah di daerah
lipatan, mengalami likenifikasi dengan sedikit skuama, dan sering terjadi eksoriasi
dan eksudasi karena garukan. Lambat laun terjadi hiperpigmentasi. Lesi sangat
gatal terutama pada malam hari waktu istirahat. Pada orang dewasa sering
cenderung menurun dan membalik (sembuh) setelah usia 30 tahun, jarang sampai
usia pertahan, hanya sebagian kecil terus berlangsung sampai tua. Kulit penderita
DA yang sembuh mudah gatal dan cepat meradang bila terpajan oleh bahan iritan
eksogen.1
8
Gambar 1. Tampak papul eritem berskuama halus pada lengan dan lipatan siku
9
Gambar 3. Tampak likenifikasi akibat garukan pada tangan sebelah kanan
hyperkeratosis dan akantosis. Dermis berserbukan sel radang, terutama makrofag dan
eosinofil. Eosinofil melepaskan major basic protein dan eosinofil cationic protein
10
I. Differential Diagnose
Dermatitis Seboroik
pada umur tua. Dermatitis seboroik menyerang kulit kepala, wajah, daerah
dan gatal dengan dasar yang eritematosa. Pada wajah didapatkan eritema
berskuama pada lipatan nasolabial, dahi, alis mata dan daerah janggut. Lesi di
Dermatitis Kontak
Dermatitis kontak adalah peradangan kulit yang akut atau kronik akibat
11
kontak alergi timbul akibat terjadinya reaksi hipersensitivitas tipe lambat
bahan yang bersifat iritan seperti bahan pelarut, deterjen, dan produk-produk
minyak bumi. Lokasi dermatitis di kulit sesuai dengan tempat pajanan. Kedua
eritema (kemerahan), dan vesikel basah di daerah kontak. Vesikel pecah dan
Dermatitis Numularis
Dermatitis numularis ditandai oleh lesi yang berbentuk koin atau agak
mudah pecah sehingga basah, gatal pada permukaan ekstensor, tangan dan
tangan..1,3
Skabies
yang secrara khas terasa sekali pada waktu malam hari. Terdapat dua tipe
utama lesi kulit pada skabies; terowongan dan ruam skabies. Terowongan
terutama ditemukan pada tangan dan kaki bagian samping jari tangan dan jari
kaki, sela-sela jari, pergelangan tangan dan punggung kaki. Ruam skabies
berupa erupsi papula kecil yang meradang terutama terdapat di sekitar aksila,
12
umbilicus dan paha. Skabies dapat menyerang manusia secara
berkelompok.1,6
J. Terapi
a. Terapi Topikal
1) Hidrasi Kulit
alergen. Pada kulit yang demikian perlu diberikan pelembab, misalnya krim
jangan lebih dari 5% karena dapat mengiritasi bila dermatitisny masih aktif.
13
2) Kortikosteroid
3) Antibiotik Topikal
Preparat tar
Ichthamol 2-10%
pengobatan dengan preparat ter jangan diberikan pada ekzema yang eksudatif
dan eczema dengan infeksi sekunder. Juga hindari dengan paparan sinar
matahari.5
b. Terapi oral
1) Antihistamin
14
2) Antibiotik
3) Kortikosteroid
J. PROGNOSIS
pada usia diatas 30 tahun. Lebih separuh DA remaja yang telah diobati kambuh
Anak tunggal
15
BAB III
KESIMPULAN
berlebihan limfosit T dan sel mast. Histamin dari sel mast menyebabkan rasa gatal
dan eritema. Gambaran klinis dari dermatitis atopok berupa bercak kemerahan
bersisik dengan batas tidak tegas terdapat pada wajah dan daerah lipatan.
Dermatitis atopik sering dijumpai pada bayi dan anak, tetapi dapat juga menetap
sampai dewasa. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada pasien dengan
dan sistemik. DA memiliki kecenderungan perbaikan spontan pada masa anak, dan
sering ada yang kambuh pada masa remaja. Sebagian kasus menetap pada usia
diatas 30 tahun.
16
REFERENSI
1. Djuanda, Prof.DR.Adhi, dkk. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Keenam.
17
18
19
20