Anda di halaman 1dari 11

BAB II

AYUNAN MATEMATIS

A. Tujuan percobaan
a. Menyelidiki hubungan antara panjang tali pendulum dengan periode
getaranya.
b. Menentukan percepatan grafitasi.
B. Alat alat
1. Pendulum = 2 buah
2. Tali Pendulum = 2 buah
3. Meteran = 2 buah
4. Stopwatch = 2 buah
C. Dasar Teori
Pendahuluan adalah beban yang di ikat dengan tali dan digantungkan
pada slotip yang panjang, Apabila tali pendulum dalam keadaan tetap tegang
menyimpang secara horizontal dengan sudut Ф, maka pada beban pendulum
bekerja komponen gaya berat m.g sin Ф ke arah seimbang mula mula (0), lihat
gambar (a) :

Massa pendulum adalah m, gaya gravitasi adalah g, apabila panjang tali


pendulum adalah 1, maka :
AB AO
Sin Ф = dan tg θ =
L L
Sedang apabila sudut penyimpangan θ kecil, AB di anggap berimpit
dengan AO, lihat gambar (b) :

28
θ

Dengan demikian :
AO
Sinθ = tgθ =
L
Dan apabila jarak penyimpangan AB sebesar X, maka beban pendulum
mempunyai energi potensial sebesar (m.g sinθ .X ) terhadap 0, dengan gaya
beban pendulum sebesar :
X
m.g sin θ = m.g
L
Besar gaya bebas pendulum tersebut berbanding langsung dengan besar
simpangan X, sedang arahnya berlawanan dengan arah penyimpangan. Dengan
demikian apabila beban pendulum di lepaskan, pendulum akan melakukan
gerak selaras, oleh gerak ayunan tersebut dipengaruhi oleh gaya yang besarnya
selalu sebanding dengan besar simpangan dan arahnya berlawanan dengan arah
penyimpangan.
Periode getar (T) dan gerak selaras pendulum dapat diturunkan dari
periode getar dan selaras pegas. Pada gerak selaras pegas, waktu getar adalah :

m
T= 2π √
−k

Dimana :
gaya pegas
-k = tetapan pegas =
Simpangan pegas

Pada gerak selaras pendulum, harga –k mejadi ratio antara gaya beban
pendulum dengan simpangan pendulum.
sin θ m.g
-k =
X
X
m.g L
=
X
m.g
=
L

29
Rumus (1) menunjukkan bahwa L dan T berbanding lurus. Hal ini berarti
bahwa hubungan antara tali pendulum dengan periode getarnya adalah
berbabnding lurus. Semakin panjang tali pendulum L, semakin besar pula
waktu getar T.
Gravitasi adalah peristiwa tarik menarik antara dua buah benda di atas
muka bumi, atau antara bumi dengan benda- benda langit, dan sebagainya.
Newton mendapatkan bahwa besarnya gaya tarik menarik antara dua masa
benda, atau dikatakan sebagai “ gaya gravitasi” adalah berbanding lurus
dengan kuadrat jarak antara kedua benda benda tersebut.
mL .m3 mL.m3
F=- atau F = g ………………(2)
r² r²

Dimana :
F := gaya gravitasi, dalam dyne atau Newton
G = konstanta gravitasi yang besarnya:
= 6,672 x 10-9 dyne cm²/ gr²
= 6,672 x 10 -11 Newton cm²/gr²
Fenomena medan listrik dapat dibandingkan dengan fenomena medan
gravitasi . “Medan gravitasi “ timbul di sekitar partikel / benda- benda
bermuatan listrik, di man besar “ kuat medan listrik “ di suatu tempat di
definisikan sebagai “gaya listrik “ persatuan “ muatan listrik “ yang ada di
tempat tersebut. Demikian pula “ Medan grvitasi “ timbul disekitar partikel, di
mana besarnya “kuat medan gravitasi “ di suatu tempat di definisikan sebagai
“gaya gravitasi” persatuan” masa benda” yang ada ada di tempat tersebut.
“Kuat medan gravitasi “ biasanya ditulis dengan symbol “g” pada
gambar 1 ditunjukan tentang timbulnya gaya gravitasi F antara dua benda
bermassa m dan m yang berbeda di titik A dan titik B. Dari definisi “kuat
medan gravitasi “ yang diberikan di atas, maka g adalah kuat medan gravitasi
yang ditimbulkan oleh m di B, sedang g adalah kuat medan gravitasi yang
ditimbulkan oleh m di A.
Besarnya vektor g1 dan g2 adalah :
F
g1 =
m2
mL .m2
=g.
r2 m2

30
mL
= g. ………………………. (3)
r2
F
G2 =
mL
mL .m2
=g.
r2 mL
m
= g. ………………………. (4)
r2
Dari kenyataan pada rumus (3) dan (4) di atas , secara umum dapat
dikatakan bahwa : benda bermassa m berjarak r dari pusat masa akan
menimbulkan medan gravitasi sebesar
G = G.m/r…………………………..(5)
Tempat tempat yang berjarak r dari pusat masa tersebut diatas
merupakan permukaan bola yang berjari- jari r dengan pusat massa sebagai
pusat bola. Maka besarnya kuat medan gravitasi pada permukaan bola tersebut
di mana mana adalah sama.
Sebagai contoh misalnya bola bumi kita, dimana pusat bumi merupakan
pusat bila, dan pusat massa. Maka besarnya kuat medan gavitasi bumi di
permukaan bumi adalah ,yaitu kira kira 9,8 newton/kg.
Benda –benda yang mempunyai massa lebih kecil dari pada massa bumi,
di dalam pengaruh gravitasi bumi akan tertarik menuju bumi, karena bend-
benda tersebut menimbulkan medan gravitasi yang besarnya lebih kecil dari
pada kuat medan gravitasi bumi.
Berdasarkan pengertian diatas berat suatu benda yang berada dalam
pengaruh medan grafitasi bumi sebenarnya adalah gaya tarik menarik atau
“gaya gravitasi” (F) antara bumi dengan benda tersebut .Sesuai dengan definisi
bahwa kuat medan gravitasi g = F/m dimana m adalah massa benda tersebut,
maka besarnya “ Gaya gravitasi “ F yang menjadi “gaya berat” dari benda
adalah :
F= W = g.m…………………….(6)
Dimana:
F = Gaya gravitasi, dalam dyne atau Newton
W = Gaya berat, dalam dyne atau Newton
G = Kuat medan gravitasi bumi, besarnya 9,8 dyne/gr atau 9,8
newton/kg

31
m = Massa benda dalam gram atau kg.
“ Kuat medan gravitasi “ bumi yang biasa dinyatakan dengan g = 9,8
dyne/gr =- 9,8 newton/kg seringkali di katakan pula sebagai “percepatan
gravitasi “ bumi g yang mempunyai satuan cm/detik. Pernyataan tersebut
didasarkan atas kenyataan bahwa persamaan (6) F =W m.g bersesuaian dengan
hukum Newton II, F = m.a (bahwa gaya F terhadap benda bermassa m
memberi percepatan sebesar a). Sesuai dengan hokum Newton tersebut, dapat
dikatakan bahwa “gaya gravitasi “ bumi F terhadap benda bermassa m (yaitu
sama dengan gaya berat W), memberi “percepatan gravitasi” sebesar g.
D. Langkah-langkah Percobaan
1. Menentukan panjang pendulum ditentukan 100cm, di ukur dari titik gantung
sampai ke titik berat beban pendulum. Karena letak titik berat tersebut tidak
dapat ditentukan dengan teliti, maka harga kesalahan absolute (AL) di
tetapkan sebesar 0,2 cm.
2. Sudut penyimpangan θ di buat tidak lebih besar dari s derajat . Untuk
keperluan ini di tentukan pula simpangan X sebesar 8cm. Di usahakan
ayunan pendulum tidak membentur gerakan kerucut.
3. Data yang di catat adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan 20 kali
getaran. Waktu selam 20 kali T tersebut ditentukan dengan menggunakan
stopwatch. Ulangan di lakukan sebanyak 9 kali.
4. Dari nilai T yang diperoleh, dapat ditentukan nilai T serta percepatan
gravitasi (g) di tempat percobaan.
5. Percobaan yang sama dilakukan pula dengan merubah panjang menjadi
100cm dengan X = 8 cm dan menjadi 150 cm dengan X = 14 cm.

32
E. Data Hasil Pengamatan
Percobaan I
Tabel 2.1 Data hasil pengamatan Ayunan Matematis percobaan I
No. L (cm) X (cm) N (Ayunan) t (detik)
1. 100 8 20 38,88
2. 100 8 20 39,02
3. 100 8 20 38,92
4. 100 8 20 38,29
5. 100 8 20 38,88
6. 100 8 20 38,82
7. 100 8 20 37,07
8. 100 8 20 38,92
9. 100 8 20 38,22
Rata-rata 38,56
Percobaan II
Tabel 2.2 Data hasil pengamatan Ayunan Matematis percobaan I
No. L (cm) X (cm) N (Ayunan) t (detik)
1. 150 14 20 48,25
2. 150 14 20 46,07
3. 150 14 20 47,35
4. 150 14 20 47,46
5. 150 14 20 45,49
6. 150 14 20 47,73
7. 150 14 20 48,24
8. 150 14 20 48,51
9. 150 14 20 48,44
Rata-rata 47,50

Dimana:
L : Panjang Tali
N : Banyaknya ayunan
T : Waktu yang diberikan
X : Simpangan

33
F. Analisa Data
1. Percobaan I
Untuk L= 100 cm
Tabel 2.3 Analisa hasil pengamatan Ayunan Matematis percobaan I
t
No. t̅ (detik) (t − t)̅
(detik)
1. 38,88 38,56 0,32
2. 39,02 38,56 0,46
3. 38,92 38,56 0,36
4. 38,29 38,56 0,27
5. 38,88 38,56 0,32
6. 38,82 38,56 0,26
7. 37,07 38,56 1,49
8. 38,92 38,56 0,36
9. 38,22 38,56 0,34
∑ 347,02 347,02 4,18
∑t 347,02
t̅ = = = 38,56 detik
n 9
∑(t − t)̅ 4,18
̅ =
∆t = = 0,464 detik
n 9
̅
∆t
Rn = × 100%

0,464
= × 100% = 1,20%
38,56
t = (38,56 ± 0,464) detik
Untuk mencari T (periode) digunakan rumus
t (detik)
T=
N (ayunan)

38,88 38,29
T1 = = 1,94 det/get T4 = = 1,92 det/get
20 20
39,02 38,88
T2 = = 1,95 det/get T5 = = 1,94 det/get
20 20
38,92 38,82
T3 = = 1,95 det/get T6 = = 1,94 det/get
20 20

34
37,07 38,22
T7 = = 1,85 det/get T9 = = 1,91 det/get
20 20
38,92
T8 = = 1,95 det/get
20
Tabel 2.4 Analisa hasil pengamatan Ayunan Matematis percobaan I
No. T (detik) ̅ (detik)
T ̅)
(T − T
1. 1,94 1,93 0,01
2. 1,95 1,93 0,02
3. 1,95 1,93 0,02
4. 1,92 1,93 0,01
5. 1,94 1,93 0,01
6. 1,94 1,93 0,01
7. 1,85 1,93 0,08
8. 1,95 1,93 0,02
9. 1,91 1,93 0,02
∑ 17,35 17,35 0,2
∑T 17,35
̅=
T = = 1,93 detik
n 9
̅̅̅
∑(T − T) 0,2
∆T = = = 0,022 detik
n 9
∆T̅
Rn = × 100%
̅
T
0,022
= × 100% = 1,14 %
1,93
T = (1,93 ± 0,022) det
Sehingga didapat :
4π2 L 4 ∙ (3,14)2 ∙ 100 3943,84
g= = = = 1057,33 cm/det
̅
T (1,93)2 3,73
∆L ∆T
∆g = +2 ∙g
L ̅
T
0,2 0,022
= +2 ∙ 1057,33 = 24,105 cm/det
100 1,93
∆g
Rn = × 100%
g
24,105
= × 100% = 2,28 %
1057,33

35
Jadi dari hitungan di atas diperoleh :
g = (1057,33 ± 24,105) cm/det dengan Rn = 2,28%
2. Percobaan II
Untuk L = 150cm
Tabel 2.5 Analisa hasil pengamatan Ayunan Matematis percobaan II
No. t (detik) t̅ (detik) (t − t)̅
1. 48,25 47,50 0,75
2. 46,07 47,50 1,43
3. 47,35 47,50 0,15
4. 47,46 47,50 0,04
5. 45,49 47,50 2,01
6. 47,73 47,50 0,23
7. 48,24 47,50 0,74
8. 48,51 47,50 0,01
9. 48,44 47,50 0,94
∑ 427,54 427,54 7,3
∑t 427,54
t̅ = = = 47,50 detik
n 9
∑(t − t)̅ 7,3
̅ =
∆t = = 0,81 detik
n 9
̅
∆t
Rn = × 100%

0,81
= × 100% = 1,70%
47,50
t = (47,50 ± 0,81) detik
Untuk mencari T (periode) digunakan rumus
t (detik)
T=
N (ayunan)

48,25 47,46
T1 = = 2,41 det/get T4 = = 2,37 det/get
20 20
46,07 45,49
T2 = = 2,30 det/get T5 = = 2,27 det/get
20 20
47,35 47,73
T3 = = 2,36 det/get T6 = = 2,38 det/get
20 20

36
48,24 48,44
T7 = = 2,41 det/get T9 = = 2,42 det/get
20 20
48,51
T8 = = 2,43 det/get
20
Tabel 2.6 Analisa hasil pengamatan Ayunan Matematis percobaan I
No. T (detik) ̅ (detik) (T − T
T ̅)
1. 2,41 2,37 0,04
2. 2,30 2,37 0,07
3. 2,36 2,37 0,01
4. 2,37 2,37 0,00
5. 2,27 2,37 0,1
6. 2,38 2,37 0,01
7. 2,41 2,37 0,04
8. 2,43 2,37 0,06
9. 2,42 2,37 0,05
∑ 21,35 21,35 0,38
∑T 21,25
̅=
T = = 2,37 detik
n 9
̅̅̅
∑(T − T) 0,38
∆T = =
n 9
= 0,04 detik
∆T̅
Rn = × 100%
̅
T
0,04
= × 100% = 1,68 %
2,37
T = (2,37 ± 0,04) detik
Sehingga didapat :
4π2 L 4 ∙ (3,14)2 ∙ 150 5915,76
g= = = = 1052,63 cm/det
̅
T (2,37) 2 5,62
∆L ∆T
∆g = +2 ∙g
L ̅
T
0,2 0,04
= +2 ∙ 1052,63 = 35,22 cm/det
150 2,37
∆g
Rn = × 100%
g

37
35,22
= × 100% = 3,37 %
1052,63
Jadi dari hitungan di atas diperoleh :
g = (1052,63 ± 35,22) m/det2 dengan Rn = 3,37%

G. Kesimpulan
1. Dari hasil percobaan diperoleh :
- Percobaan I :
t = (38,56 ± 0,464 ) det
T = (1,93 ± 0,022 ) det/get
g = (1057,33 ± 24,105) m/det²
- Percobaan II :
t = (47,50 ± 0,81) det
T = (2,37 ± 0,04) det
∆g = (1052,63 ± 35,22 ) m/det²

2. Dari data di atas pada dasarnya percepatan gravitasi dimana-mana adalah


sama (9,8 m/det2 ).
H. Saran
Sedangkan data di atas ada yang lebih, kemungkinan disebabkan oleh :
1. Kesalahan dalam melakukan percobaan
2. Kesalahan membaca data
3. Kurangnya ketelitian dalam percobaan

38

Anda mungkin juga menyukai