Pasal 114 Uu No 36 Tahun 2009
Pasal 114 Uu No 36 Tahun 2009
Dalam pasal 114 uu no 36 tahun 2009 menyatakan bahwa “Setiap orang yang
dipidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan dendan paling banyak
Terdapat ketidakonsistenan antara pasal 199 dan penjelasan pada pasal 114,
ketentuan ini adalah tulisan yang jelas dan mudah terbaca dan dapat disertai
gambar atau bentuk lainnya. Pernyataan ini dapat kita terjemahkan bahwa
peringatan kesehatan bisa tidak disertai oleh gambar, sedangkan pada pasal
199 yang menjelaskan tentang pidana dicantumkan secara jelas bahwa ketika
Analis kesehatan
Ketika implementasi kebijakan yang terdapat pada pasal 144 dan 199 masih
Dalam pasal 115 dinyatakan bahwa Kawasan tanpa rokok antara lain:
d. tempat ibadah;
e. angkutan umum;
Penjelasan pasal 115 : Khusus bagi tempat kerja, tempat umum, dan tempat
Dalam pasal 116 berbunyai Pemerintah daerah wajib menetapkan kawasan tanpa
rokok di wilayahnya.
merokok dan kepentingan publik untuk terhindar dari ancaman bahaya terhadap
kesehatan dan demi meningkatnya derajat kesehatan. Hal tersebut karena merokok
merupakan perbuatan, yang secara hukum legal atau diizinkan, sehingga dengan kata
"tempat khusus untuk merokok". "Hal itu akan dapat menghilangkan kesempatan
tempat umum, dan di tempat lainnya. Penjelasan Pasal 115 ayat (1) UU Kesehatan
yang mengatur tempat-tempat yang dinyatakan sebagai kawasan tanpa rokok. Pasal
115 UU Kesehatan itu menyebutkan kawasan tanpa rokok yakni fasilitas pelayanan
kesehatan, tempat proses belajar mengajar, tempat anak bermain, tempat ibadah,
angkutan umum, tempat kerja, dan tempat umum lainnya. Penetapan kawasan tanpa
rokok itu wajib dilakukan oleh pemerintah daerah. Sementara, Penjelasan Pasal 115
ayat (1) UU Kesehatan itu menyebutkan khusus untuk tempat kerja, tempat umum,
dan tempat lainnya dapat menyediakan tempat khusus untuk merokok. Adanya kata
"dapat" dalam pasal tersebut dinilai tidak memberikan kepastian hukum dan
SAKIT
1. Review
Pasal 34 ayat 1 dalam UU rumah sakit yang menyatakan bahwa keharusan kepala
rumah sakit adalah seorang tenaga medis. Bunyi lengkap ayat tersebut adalah
“Kepala Rumah Sakit harus seorang tenaga medis yang mempunyai kemampuan
bab 2 tentang jenis tenaga kesehatan pasal 2 poin 2, bahwa tenaga medis meliputi
dokter dan dokter gigi. Pada PP tersebut, tenaga kesehatan dibagi menjadi
kesehatan masyarakat dan lain-lain. Hal itu menafsirkan bahwa farmasi, perawat,
Kata “tenaga medis” pada pasal 34 ayat 1 jika di padukan dengan PP nomor 32
tahun 1996 akan membuat penafsiran bahwa yang menjadi kepala rumah sakit
haruslah seorang dengan gelar dokter atau dokter gigi .Tugas seorang kepala
kebutuhan pengguna layanan dan kemampuan seperti itu tidak dimiliki oleh
dokter dan dokter gigi. Dalam pendidikan tenaga kesehatan juga mempunyai
hal kepemimpinan baik “tenaga medis” ataupun “tenaga kesehatan non medis”
Ketika kepala rumah sakit harus seorang dokter atau dokter gigi, di bebrapa
rumah sakit yang masih kekurangan tenaga medis seperti dokter dan dokter gigi,
KEBIJAKAN KESEHATAN
OLEH :
KELAS A1
JULIANA BACO
M.201801029