Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perencanaan mesin adalah proses atau usaha yang dilakukan tiap

individu atau sekelompok manusia guna memperoleh suatu alat yang

bermanfaat bagi kemajuan manusia dan mempermudah suatu pekerjaan

didalam penyelesaiaannya. Di dalam kemajuan zaman yang serba modern

ini setiap manusia dituntut untuk dapat berfikir inovatif dan kreatif guna

menciptakan suatu alat untuk menunjang kebutuhan manusia itu sendiri.

Sebagai tindakan yang dilakukan manusia didalam memudahkan suatu

pekerjaan yang mereka lakukan dan untuk memperoleh hasil yang sesuai

dengan apa yang mereka rencanakan. Maka perencanaan mesin sangatlah

di butuhkan di dalamnya. Kebutuhan manusia yang semakin hari semakin

meningkat mengharuskan kita bekerja lebih keras lagi untuk memenuhi

kebutuhan itu, sedangkan jumlah tenaga yang di hasilkan manusia

sangatlah terbatas, sehingga mengharuskan kita sebagai calon penerus

anak bangsa harus mampu menciptakan atau merancang suatu alat guna

menunjang suatu pekerjaan sehingga pekerjaan itu menjadi mudah dan

memperoleh hasil yang maksimal sehingga memenuhi kebutuhan hidup

manusia.

Kita juga di tuntut untuk berpikir kritis dalam mengamati

lingkungan disekitar, sehingga kita dapat memanfaatkan peluang usaha

1
2

yang baik. Salah satu peluang usaha yang bisa kita jadikan maninvestasi

jangka panjang. Contohnya adalah kita di tuntut menjadi pemikir aktif

yang mampu menciptakan alat untuk menunjang, dan mendukung suatu

pekerjaan yang ada di sekitar kita. Lewat pemikiran dan hasil karya yang

kita ciptakan ini selain dapat membantu mempermudah suatu pekerjaan,

juga dapat memajukan sektor perekonomian daerah tersebut, dan yang

pasti kita dapat lebih memajukan tingkat persaingan kemajuan zaman di

era globalisasi ini.

Salah satu pemikiran yang akan kami gagas sesuai rencana,

Perencanaan Mesin ini adalah kami akan merencanakan sebuah mesin

yang mampu mendukung kerja manusia di dalam pengolahan bawang

merah.

Bawang merah merupakan tanaman rendah yang tumbuh tegak

dengan tinggi dapat mencapai 15-50 cm, membentuk rumpun dan

termasuk tanaman semusim. Perakarannya berupa akar serabut yang tidak

panjang dan tidak terlalu dalam tertanam dalam tanah. Seperti juga

bawang putih, tanaman ini termasuk tidak tahan kekeringan. Bawang

merah memang berbeda dengan bawang putih. Daunnya hanya

mempunyai satu permukaan, berbentuk bulat kecil memanjang dan

berlubang seperti pipa. Bagian ujung daunnya meruncing dan bagian

bawahnya melebar seperti kelopak dan membengkak. Ada juga yang

daunnya membentuk setengah lingkaran pada penampang melintang

daunnya. Warnanya hijau muda. Kelopak-kelopak daun sebelah luar selalu


3

melingkar dan menutup daun yang ada di dalamnya. Demikian seterusnya

sehingga jika dipotong melintang di bagian ini akan terlihat lapisan-

lapisan yang berbentuk cincin.

Produksi dan konsumsi bawang merah di Indonesia cukup tinggi

yang sudah barang tentu diperlukan suatu cara penanganan maupun

pengolahan pasca panen dari bawang merah tersebut. Seiring dengan

perkembangan zaman, banyak sekali perubahan-perubahan yang nyata

dalam kehidupan manusia, seperti contohnya perkembangan teknologi

yang merubah cara kerja manusia dalam mengolah bahan makanan, dari

cara tradisional yang sering disebut dengan cara kerja manual sampai cara

modern yang sering disebut juga dengan cara serba mekanik dan otomatis

(Koswara S.,1992). Indonesia adalah negara agraris yang kaya akan

tanaman pertanian. Dalam pengolahan hasil pertanian banyak permesinan

yang digunakan, diantaranya adalah mesin pengiris bawang yang

digunakan sebagai teknologi yang memudahkan dalam penanganan dan

pengolahan bawang. Mesin pengiris bawang merah ini diharapkan

mendukung peningkatan hasil produksi irisan bawang merah, yang siap

olah (digoreng).

Mesin pengiris (slicer) adalah suatu alat yang dirancang untuk

mengiris bahan baku menjadi berbentuk tipis sesuai dengan ukuran yang

diinginkan yang biasa dikenal dengan pengirisan. Mesin ini dapat

digunakan untuk mengiris segala macam bahan baku, seperti : pisang,


4

singkong, ubi, kentang, wortel, bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe

dll.

1.2 Rumusan Masalah

Masalah yang akan dibahas dalam tugas ini adalah bagaimana cara

perencanaan karya teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk

meningkatkan hasil produksi, dengan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Pada saat ini masih banyak alat pengirisan yang berkapasitas besar

dan tidak dapat digunakan oleh industri rumahan.

2. Kelemahan dari alat yang ada dipasaran yaitu tidak seragamnya hasil

irisan dan penggunaan listrik yang sangat besar.

3. Konstruksi mesin yang terdapat dipasaran menggunakan bahan

campuran seperti besi dan stainless steel pada rangka bagian luar yang

dapat mengakibatkan terjadinya kontaminasi pada bahan baku yang

diiris dan tidak diperhatikannya sarana untuk membersikan alat

tersebut.

1.3 Tujuan Perencanaan

Tujuan dari perencanaan ini agar dapat menghasilkan sebuah mesin

pengiris bawang merah yang lebih efisien, higienis, dan berdaya listrik

yang kecil. Tujuan perencanaan ini sebagai berikut:

1. Menghasilkan mesin pengiris dengan kapasitas sedang atau kecil

sehingga dapat digunakan oleh Industri rumahan.


5

2. Merancang mesin pengiris dengan motor listrik berdaya kecil serta

memiliki sudut pisau yang sesuai untuk menyeragamkan hasil irisan.

3. Merancang mesin pengiris dengan bahan yang aman untuk kesehatan.

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah ini hanya mengamati dan mempelajari rancang

bangun alat pengiris bawang merah saja, yang diambil dari dalam skala

kecil. Alat pengiris bawang merah yang akan dirancang atau direncanakan

untuk diproduksi dengan kapasitas produksi yang mampu menampung

1kg/menit bawang merah. Dalam perencanaan alat ini Performanya adalah

motor listrik dengan daya ½ HP atau 0,37 KW , serta menggunakan

transmisi sabuk berjenis V belt bertipe A berjumlahn 1 pcs, dengan poros

berbahan S 45 C-D berdiameter disk 15 mm dan dilengkapi dengan pisau

potong bersudut untuk pengirisan dengan ukuran ketebalan irisan 1

mm merupakan sudut dengan irisan yang seragam.

1.5 Manfaat Perencanaan

Adapun manfaat yang diperoleh adalah :

1. Bagi Mahasiswa

a. Belajar mengembangkan ilmu pengetahuan yang didapat dari bangku

kuliah dengan cara memodifikasi peralatan teknik yang sudah ada

sehingga dapat lebih berguna, praktis dan efisien.


6

b. Belajar memperhitungkan dan menyesuaikan bahan yang

dikeluarkan dengan menggunakan bahan-bahan yang sudah ada

dipasaran.

2. Bagi Masyarakat

a. Dapat meningkatkan hasil produksi irisan bawang merah yang siap

digoreng.

b. Menggunakan energi listrik yang kecil sehingga dapat dilakukan di

desa-desa.

3. Bagi Universitas

a. Merupakan gagasan awal yang bisa dikembangkan dimasa yang

akan datang.

b. Sebagai tolak ukur daya serap mahasiswa terhadap materi

perkuliahan yang telah diserap selama di bangku perkuliahan.

c. Dapat mendukung perkembangan teknologi khususnya dibidang

teknik yang lebih berguna di Universitas muhammadiyah malang.

Anda mungkin juga menyukai