Anda di halaman 1dari 2

Transcript

TRAUMA GINJAL PNEUMOTORAKS TRIAGE Trauma toraks semakin meningkat sesuai


dengan kemajuan transportasi dan peningkatan sosial ekonomi masyarakat. Semua organ
dalam rongga toraks harus dianggap organ vital. Ancaman kematian pada cedera toraks sangat
tinggi. Untuk itu perlu diketahui anatomi toraks, fisiologi paru, jenis trauma toraks dan teknik
pembedahannya. Pneumotoraks dapat terjadi karena trauma tajam dan trauma tumpul. Trauma
tajam biasanya karena luka tusuk. Trauma tumpul yang menyebabkan pneumotoraks biasanya
dengan energi tinggi dan disertai fraktur iga, yang menyebabkan robeknya pleura viseral.
Tension pneumotoraks adalah suatu pneumotoraks yang progresif dan cepat sehingga
membahayakan jiwa penderita. Perlu tindakan segera untuk membebaskan paru dan
mediastinum dari desakan. Pasien dapat datang dengan kondisi : · Sesak nafas · Tension
pneumotoraks · Kesadaran menurun Segera ditangani kelainan pada survey primer (ABCD)
dan dilanjutkan pada survey sekunder. Penanganan hematotoraks dilakukan pada B (Breathing)
dan dituntaskan sebelum melangkah ke tahap selanjutnya. DIAGNOSIS Diagnosis ditegakkan
berdasarkan : Anamnesis · Riwayat trauma daerah toraks atau abdomen atas berupa benturan
langsung, trauma tajam atau tembus, dengan memperhatikan MIST yaitu : · Mechanism of
injury · Injury sustain · Symptom · Treatment · Adanya distress pernafasan · Riwayat
syok atau cedera kepala dan organ lain · Sakit pada dinding dada, toraks atau abdomen ·
Adanya udara dibawah kulit (emfisema subkutis) atau keluar udara dari luka. · Keluhan juga
tergantung pada jumlah perdarahan dalam rongga pleura Pemeriksaan Fisik · Status
hemodinamik : tekanan darah, nadi, akral dan pernafasan · Pneumotoraks : pergerakan
tertinggal, perkusi hipersonor, fremitus melemah, suara nafas melemah. · Jejas/luka atau
kontusio jaringan di abdomen atau toraks · Tanda pendorongan paru dan hemitoraks · Tanda
fraktur iga, flail chest, pernafasan paradoksal · Pemeriksaan cedera terkait lain : Abdomen,
pelvis, ekstremitas dan toraks Pemeriksaan Laboratorium · Pemeriksaan darah perifer lengkap,
ureum kreatinin, · Pemeriksaan analisa gas darah. Pemeriksaan Radiologis · Pemeriksaan
Foto toraks : · Gambaran paru yang kolaps · Tidak adanya corakan paru pada hemitoraks ·
Gambaran air fluid level bila terdapat hematopneumotoraks · Pemeriksaan CT Scan dengan
kontras (atas indikasi) : · Dilakukan bila kondisi hemodinamik stabil · Terutama pada kasus
tidak jelas diagnosisnya atau kecurigaan cedera lain KASUS BEDAH ATAU BUKAN Semua
pneumotoraks adalah kasus bedah KONTRAINDIKASI Tidak ada kontraindikasi mutlak pada
pneumotoraks Tujuan utama adalah life-saving JENIS TINDAKAN/TEKNIK OPERASI Tindakan
drainase atau pemasangan chest tube. Pada tension pneumotoraks, dilakukan pemasangan
neddle torakostomi pada sela iga 2; dilanjutkan dengan pemasangan chest tube. Evaluasi
bubble yang keluar, bila ada expiratory bubble · Fistel bronkopleural : pasang suction
continuous · Evaluasi pengembangan paru, bila kebocoran terus berlangsung dan tidak ada
perbaikan selama 2 x 24 jam, pertimbangan untuk tindakan torakotomi untuk menutup lubang
fistel. TIMING OPERASI Segera pasang chest tube setelah ditegakkan diagnosis. Untuk
torakotomi, pada kasus dengan hemodinamik stabil, dilakukan operasi segera setelah persiapan
memadai. Bila hemodinamik tidak stabil, tidak perlu dilakukan pemeriksaan penunjang dan
segera dilakukan operasi untuk resusitasi bedah. PROBLEM PRABEDAH · Syok yang tidak
teratasi atau syok berulang · Tension pneumotoraks · Emfisema subkutis luas · Distress
pernafasan · Fistel bronkopleural · Trauma penyerta lain : cedera organ abdomen,
retroperitoneal PROBLEM INTRABEDAH · Adanya hematoma atau bekuan dalam rongga
pleura · Fistel bronkopleural yang besar · Pemasangan continuous suction justru
memperberat sesak nafas PROBLEM PASCABEDAH · Perdarahan · Empiema · Efusi
pleura · Pneumonia · Abses paru · ARDS · Sepsis FOLLOW UP · Evaluasi produksi drain
dan chest tube, balance cairan dan status gizi · Pemberian nutrisi sesuai dengan nutrisi dini
dengan pertimbangan cedera dan tindakan operasi yang dilakukan. · Awasi komplikasi yang
timbul

Anda mungkin juga menyukai