Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
ibu hamil meninggal saat hamil atau bersalin (Kemenkes RI, 2015). Menurut data
WHO tahun 2013, sebanyak 99 persen kematian ibu akibat masalah persalinan
per 100 ribu kelahiran bayi hidup jika dibandingkan dengan rasio kematian ibu di
memperkirakan sementara total AKI dan AKB di ASEAN sekitar 170 ribu dan 1,3
juta per tahun. Sebanyak 98% dari seluruh AKI dan AKB di kawasan ini terjadi di
berkembang, masih memiliki angka kematian maternal yang cukup tinggi (WHO,
2013).
oleh masalah kehamilan dan persalinan, dan nifas. Pada tahun 2015, WHO
memperkirakan di seluruh dunia setiap tahunnya lebih dari 585.000 ibu hamil
meninggal saat hamil atau bersalin (Kemenkes RI, 2015). Salah satu upaya
1
2
pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010, maka visi MPS adalah
dilahirkan hidup sehat” (Saeffudin, 2010). Pengawasan antenatal atau yang sering
tenaga ahli profesional yaitu dokter spesialis kebidanan, dokter umum, dokter
public health care, home help, pemanfaatan jenis pelayanan ANC diharapkan
dapat menghasilkan atau memperbaiki status kesehatan ibu hamil. Dalam hal ini
pemanfaatan pelayanan ANC yang tepat akan meningkatkan derajat kesehatan ibu
dan janin yang akan di lahirkannya sehingga menuju ke keluarga yang sehat dan
menjelaskan bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 Angka Kematian Ibu
(AKI) di Indonesia masih tinggi sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup angka
ini sedikit menurun jika dibandingkan dengan SDKI tahun 1991 yaitu sebesar 390
per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini sedikit menurun meskipun tidak terlalu
menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi 102 per 100.000 kelahitan hidup
tahun 2015. Mengacu dari kondisi saat ini, potensi untuk mencapai target MDGs
ke -5 untuk menurunkan angka kematian ibu adalah off track, artinya diperlukan
bahwa setiap ibu memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan ibu yang
berkualitas mulai dari saat hamil pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
terlatih dan perawatan pasca persalinan bagi ibu dan bayi, perawatan khusus dan
Pemanfaatan pelayanan antenatal oleh seorang ibu hamil dapat dilihat dari
seperti: ketidakmampuan dalam hal biaya, lokasi pelayanan yang jaraknya terlalu
jauh atau petugas kesehatan tidak pernah datang secara berkala (Sarwono
hamil ada beberapa faktor yang perlu mendapatkan perhatian. Di samping faktor
biaya, petugas pelayanan kesehatan, sarana dan fasilitas kesehatan yang tersedia
hamil.
komplikasi nifas, riwayat penyakit ibu, umur ibu, pemeriksaan ANC, paritas,
dengan proses persalinan sehingga keadaan ibu dapat pelayanan yang optimal
agar ibu dan bayi sehat. Selain itu penelitian Mariati dkk (2011) menunjukkan
bahwa angka kematian ibu lebih dipengaruhi oleh karakteristik ibu, akses ke
care dengan proses persalianan menunjukkan hasil yang berbeda-beda atau tidak
konsisten.
ibu hamil sebanyak 734 orang dan hanya 80 orang yang mau memeriksakan ANC
ke Puskesmas, survey awal yang dilakukan dengan 10 ibu hamil yang datang
Puskesmas Pintu Padang, 2 orang ibu hamil menyatakan bahwa mereka tidak akan
melahirkan di puskesmas karena alasan jarak yang jauh dari tempat tinggal ke
sedangkan kalau bersalin di rumah tidak repot hanya petugas kesehatan atau bidan
yang datang kerumah serta tidak akan mengeluarkan biaya yang banyak .
Tahun 2018?”.
Tahun 2018”.
Batang Angkola.
Sebagai masukan dan informasi terhadap ibu hamil agar rajin datang ke
TINJAUAN PUSTAKA
Kunjungan ibu hamil atau ANC adalah pertemuan antara bidan dengan ibu
hamil dengan kegiatan mempertukarkan informasi ibu dan bidan serta observasi
selain pemeriksaan fisik, pemeriksaan umum dan kontak sosial untuk mengkaji
kontak ibu hamil dengan pemberi perawatan atau asuhan dalam hal mengkaji
dan memberi informasi bagi ibu dan petugas kesehatan (Henderson, 2010).
7
8
sarana kesehatan dan yang terakhir yang termasuk faktor pendorong (reinforcing
factor) adalah sikap dan perilaku petugas kesehatan, informasi kesehatan baik
keadaan ini tujuan ibu hamil adalah agar kehamilannya berjalan normal dan sehat.
Menurut Depkes RI (2012), tujuan ANC adalah untuk menjaga agar ibu
hamil dapat melalui masa kehamilannya, persalinan dan nifas dengan baik dan
selamat, serta menghasilkan bayi yang sehat. Adapun tujuan umum ANC menurut
pembedahan.
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
Eksklusif.
9
wanita hamil sebaik-baiknya fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak
dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan mereka pada post
partum sehat dan normal, tidak hanya fisik tetapi juga mental.
ibu dan anak minimal empat kali selama kehamilan dalam waktu, yaitu sampai
dengan kehamilan trimester I (<14 minggu) satu kali kunjungan, dan kehamilan
trimester II (14-28 minggu) satu kali kunjungan, dan kehamilan trimester III (28-
36 minggu dan sesudah minggu ke-36) dua kali kunjungan (Hanafiah, 2010).
bidan, dan perawat bidan) untuk ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan
standar pelayanan antenatal yang meliputi 5T yaitu timbang berat badan, ukut
tinggi badan, ukur tekanan darah, pemberian imunisasi tetanus toxoid, ukur tinggi
fundus uteri dan pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama masa kehamilan.
10
kebidanan.
(Fe).
kehamilan ulang.
zat besi).
Depkes RI (2012) kunjungan ibu hamil adalah kontak antara ibu hamil
diartikan ibu hamil yang datang ke fasilitas pelayanan kesehatan atau sebaliknya
Kunjungan ibu hamil dlakukan secara berkala yang dibagi menjadi beberapa tahap,
yaitu :
Kunjungan K1 adalah kontak ibu hamil yang pertama kali dengan petugas
Kunjungan K4 adalah kontak ibu hamil yang keempat atau lebih dengan
Minimal 2 kali pada trimester III, (K3-K4), usia kehamilan > 24 minggu.
minimal 4 kali salama kehamilan, yaitu: 1 kali pada trimester I, 1 kali pada
trimester II. Dan 2 kali pada trimseter III untuk mendapatkan pelayanan 5T
(Depkes RI, 2012). Pelaksanaa pelayana antenatal adalah dokter, bidan (bidan
13
1. Umur
Umur individu terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat berulang tahun.
Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih
umur seseorang maka kematangan dalam berpikir semakin baik sehingga akan
tinggi apabila ibu hamil berusia dibawah 20 tahun dan di atas 35 tahun. Usia 26
dilakukan. Menurut penelitian Woro Tri Hardjanti (2010) seorang wanita sebagai
insan biologis sudah memasuki usia produksi beberapa tahun sebelum mencapai
umur dimana kehamilan dan persalinan dapat berlangsung aman, yaitu 20-35
tahun, setelah itu resiko ibu akan meningkat setiap tahun. Wiknjosastro (2015),
juga menyatakan bahwa dalam kurun reproduksi sehat dikenal bahwa usia aman
untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-30 tahun. Kematian maternal pada
wanita hamil dan melahirkan pada usia dibawah 20 tahunternyata 2-5 kali lebih
tinggi dari pada kematian maternal yang terjadi pada usia 20-29 tahun. Kematian
2. Pendidikan
Pendidikan dalam arti sempit yaitu seluruh kegiatan belajar yang direncanakan,
daya upaya untuk memajukan tumbuhnya budi pekerti (kekuatan, batin, karakter),
pikiran (intelek) dan tubuh anak (Achmad Munib, dkk, 2010:32). Menurut
tingkah laku lainnya di dalam masyarakat tempat ia hidup, proses yakni orang
yang datang dari sekolah), sehingga dia dapat memperoleh atau mengalami
yang berpendidikan tinggi akan berbeda tinggi akan berbeda tingkah lakunya
dengan orang yang hanya berpendidikan dasar. Wanita yang berpendidikan akan
lebih terbuka terhadap ide-ide baru dan perubahan untuk mendapatkan pelayanan
3. Paritas
Paritas adalah keadaan seorang ibu yang melahirkan janin lebih dari satu
orang. Sueheilif Paritas adalah status seorang wanita sehubungan dengan jumlah
anak yang pernah dilahirkannya. Ibu yang baru pertama kali hamil merupakan hal
ketenaga kesehatan. Sebaliknya ibu yang sudah pernah melahirkan lebih dari satu
16
Paritas adalah jumlah janin dengan berat badan lebih dari 500 gram atau
lebih, yang pernah dilahirkan, hidup atau mati. Bila berat badan tidak diketahui
tinggi (lebih dari 3) mempunyai angka kematian maternal lebih tinggi. Lebih
tinggi paritas, lebih tinggi kematian maternal. Resiko pada paritas 1 dapat
ditangani dengan asuhan obstetri lebih baik, sedangkan resiko pada paritas tinggi
4. Pendapatan Perkapita
adalah besarnya pendapatan rata-rata keluarga dari suatu keluarga yang diperoleh
Menurut Mulyanto Sumardi dan Hans Diater Evers, pendapatan yaitu seluruh
penerimaan baik berupa uang maupun barang baik dari pihak lain maupun dari
hasil sendiri. Jadi yang dimaksud pendapatan dalam penelitian ini adalah suatu
sampingan dari orang tua dan anggota keluarga lainnya. Pendapatan keluarga
yang memadai akan menunjang antenatal care yang baik dan kesadaran untuk
periksa, karena dapat menyediakan semua kebutuhan dirinya baik yang primer
17
dana yang diperlukan. Adapun tingkat ekonomi yang diteliti berdasarkan upah
kesehatan, namun kemapuan seseorang untuk membeli obat dari kantong sendiri
Biaya pembelian obat yang dirasa terlalu mahal untuk ukuran kemampuan
kesehatan. Walaupun obat yang gratis tidak terlalu disukai karena dirasa kurang
khasiatnya.
5. Jarak
(panjang atau jauh) antara dua benda atau tempat yaitu jarak antara rumah dengan
Greenlay (2010) yang mengatakan bahwa jarak merupakan komponen kedua yang
merupakan negara yang luas sayangnya luas wilayah ini belum diimbangi dengan
kesehatan, tidak semua desa mempunyai puskesmas dan tenaga medis seperti :
dokter, bidan, perawat. Secara geografis masih banyak masyarakat yang tinggal
jauh dari sarana kesehatan (Depkes RI, 2012). Menurut penelitian Elfi Rahmawati
(2012) bahwa jarak tempat tinggal ketempat layanan kesehatan di ukur dengan
Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah seseorang
rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
telinga (Notoadmodjo,2012)
1. Pengertian pengetahuan
segala sesuatu yang diketahui, segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan
diperbarui yang didapat dari proses belajar selama hidup dan dapat dipergunakan
19
sewaktu-waktu sebagai alat penyesuaian diri baik terhadap diri sendiri atau
lingkungannya.
2. Tingkat pengetahuan
a. Tahu (Know)
sebelumnya.
b. Memahami (Comprehension)
c. Aplikasi (Aplication)
d. Analisis (Analysis)
e. Sintesis
f. Evaluasi (Evaluation)
membran dari dalam rahim melalui jalan lahir. Proses ini berawal dari pembekuan
dan dilatasi serviks akibat kontraksi uterus dengan frekuensi,durasi, dan kekuatan
kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun
3. Selesai setelah 4 jam dan sebelum 24 jam sejak saat awitannya (bukan
7. Mencakup pelahiran plasenta yang normal (Helen Farrer, 2010. hal.: 118).
21
memberikan derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui upaya
yang terintegrasi dan lengkap tetapi dengan intervensi yang seminimal mungkin
agar prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang
diinginkan (optimal).
2.2.2. Etiologi
ada hanyalah merupakan teori-teori yang komplek antara lain ditemukan faktor
ganglion ini digeser dan ditekan, misalnya oleh kepala janin akan timbul
kontraksi uterus.
otot rahim.
23
a. Kekuatan dan rasa sakit oleh adanya his datang lebih kuat, sering
bahwa rahim, seviks uteri dan vagina, juga otot-otot, jaringan ikat
dokter umum dan dokter spesialis dan tenaga paramedic yaitu bidan, perawat yang
Peran serta ibu dalam hal ini ibu-ibu hamil di dalam memanfaatkan
kehamilan akan menyebabkan sikap yang positif. Selanjutnya sikap positif akan
mempengaruhi niat untuk ikut serta dalam pemeriksaan kehamilan. Kegiatan yang
antara lain:
1) Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan itu terjadi setelah orang
2) Sikap
Sikap merupakan penentu penting dalam tingkah laku. Sikap yang ada
seseorang.
1) Keterjangkauan Fasilitas
2) Jarak ANC
(panjang atau jauh) antara dua benda atau tempat yaitu jarak antara
adanya sikap dan perilaku yang lain seperti sikap suami, orang tua, tokoh
1) Perilaku Masyarakat
2) Partisipasi Masyarakat
meniru.
Sedangkan hambatan yang ada dalam pihak provider adalah terlalu mengejar
target, persepsi yang berbede antara provider dan masyarakat, dan pelaporan yang
dan pihak provider yang akan mempengaruhi perubahan perilaku yang merupakan
RI,2012)
dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor perilaku dan faktor di luar perilaku.
predisposing,enabling,dan enforcing .
Faktor predisposing
1. Umur
2. Pendidikan
3. Paritas
4. Pengetahuan ANC
Faktor Pendukung
1. Jarak ke fasilitas
Persalinan di
kesehatan
Puskesmas
2. Ketersediaan
waktu
Faktor Pendorong
1. Petugas Kesehatan
2. Dukungan Keluarga
dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antar variabel (baik
Proses Persalianan di
Kunjungan ANC : Puskesmas Pintu Padang
Frekuensi K1 1.Ya
Frekuensi K4 2. Tidak
antenatal care.
adanya variabel bebas, dalam penelitian ini yang dimaksud variabel dependent
2.5. Hipotesa
2018.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
korelasi dengan desain Cross Sectional dimana pengambilan data hanya dilakukan
akhir skripsi.
NO Kegiatan Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul
1. Pengajuan judul
2. Penyusunan Proposal
3. Seminar Proposal
4. Pelaksanaa Penelitian
5. Ujian Akhir
31
32
3.3.1. Populasi
3.3.2. Sampel
adalah Simple Total Sampling adalah pengambilan sampel secara total sebanyak
Data primer pada penelitian ini adalah data yang diambil secara langsung di
Angkola Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2018 dengan langsung kepada Ibu
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari Puskesmas Pintu Padang
Ya : 1
Tidak : 2
Ya : 1
Tidak : 0
Batang Angkola , peneliti meminta data ke Bidan Desa Pintu Padang untuk
belum jelas.
34
1. Editing
untuk memeriksa setiap lembar kuesioner yang telah diisi, lalu data
2. Koding
3. Entri
4. Tabulating
a. Univariat
b. Bivariat
signifikan atau hanya hubungan secara kebetulan. Dalam analisis ini uji
bila :
P value < 0,05 berarti Ho ditolak (P value < α). Uji statistik menunjukkan
DAFTAR PUSTAKA
Budiman & Riyanto, A. 2011. Kapita Selekta kuesioner: pengetahuan dan sikap
dalam penelitian kesehatan. Jakarta: Salemba medika.
_________. 2012. Situasi upaya kesehatan. Diakses pada tanggal 25 Januari 2018
http://www.dinkesjatengprov.go.id/dokumen/profil/profil_2012/bab 4.
_________. 2013. Data dan Informasi Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Jakarta:
DepKes RI.
Hanafiah, D. 2010. Hubungan antara Persepsi dan Sikap Ibu Hamil tentang
Antenatal Care dengan Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan di Rumah
Bersalin Permata Bunda Sragen. Program Studi Kedokteran
Keluarga. Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Wiknjasostro, G.H. & Djoko W., 2015. Buku Acuan Nasional Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: YayasanBinaPustaka.
Saifuddin, A.B. 2010. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Woro Tri Hardjanti, Nursalam, 2010. Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Ibu
dan Dukungan Keluarga dengan Cakupan Pelayanan Antenatal di Wilayah
Kerja Puskesmas Buleleng I. Jurnal Magister Kedokteran Keluarga Vol 1,
No 1, 2013 (hal 67-79).
Frequencie
Statistics
N Valid 30 30 30 30 30
Missing 0 0 0 0 0
Frequency Table
UMUR
PENDIDIKAN
PARITAS
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
KUNJUNGAN ANC
PROSES PERSALINAN
Crosstabs
Cases
PROSES PERSALINAN
YA TIDAK Total
TIDAK Count 2 9 11
Total Count 17 13 30
Chi-Square Tests
N of Valid Cases 30
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.77.
MASTER TABEL
HUBUNGAN KUNJUNGAN ANC DENGAN PROSES PERSALINAN DI
PUSKESMAS PINTU PADANG KECAMATAN BATANG ANGKOLA
TAHUN 2018
31-40 PT MULTIGRAVIDA YA YA
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8
1 MASNIARI v v v
2 KAMALIA v v v v v v v v
3 SINTA v v v v
4 SAHRONI v v v v v v v v
5 ANA v v
6 MAYA v v v v v v v
7 WARSI v v v v
8 SUKIAM v v v v v v v
9 NILDA v v v
10 RINA v v v v v v v v
11 MINTANA v v v
12 MURNI v v v v v v v
13 SALMI v v v
14 RIDA v v v
15 NURUL v v v v v v v v
16 MARINA v v v
17 SARIGANTI v v v v v v v
18 NURHAYANI v v v v v v v v
19 NURSAIDA v v v v v v
20 MASROHAYA v v v v v v v
21 MASITOH v v v
22 SATIA v v v v v v v v
23 YUSI v v v v v v v
24 RENI v v v v v v v v
25 ASMAWATI v v v v v v v
26 YOLANDA v v v v v v v
27 LELLI v v v v v v v
28 NAWARI v v v v
29 ELLI v v v v v v v v
30 IZMA v v v v v v v v
46
OBSERVASI PENELITIAN
IDENTITAS RESPONDEN
Nama : Ny.
Alamat :
Umur :
Jaminan Kesehatan :
Riwayat Kehamilan :
1. G : P: O:
2. Hari pertama haid terakhir (HPHT) :
3. Hari taksiran persalinan (HTP) :
4. Lingkar lengan atas :
5. Jumlah anak hidup : Jumlah lahir mati :
6. Jarak kehamilan terakhir :
47
Dilak Tidak
Standar
No Definisi Cara Ukur ukan Dilak
Pelayanan
ukan
1 Ibu hamil Suatu keadaan dimana Observasi
terjadi pembuahan ovum
oleh spermatozoa yang
kemudian mengalami nidasi
pada uterus dan berkembang
sampai janin lahir, dimana
lamanya hamil normal 37-
32 minggu dihitung dari hari
pertama haid terakhir
2 Pelaksanaan Menimbang berat badan ibu Observasi
pelayanan “7T” hamil setiap kali kunjungan
Timbang berat
badan
3 Ukur tekanan Mengukur tekanan darah Observasi
darah ibu hamil setiap kali
kunjungan
4 Ukur tinggi Mengukur tinggi fundus Observasi
fundus uteri uteri untuk mengetahui usia
kehamilan setiap kali
kunjungan
5 Pemberian Memberikan imunisasi TT 2 Observasi
imunisasi kali selama hamil
(tetanus toksoid)
TT lengkap
6 Pemberian tablet Memberikan tablet Fe Observasi
zat besi minimal 90 tablet
minimum 90
tablet selama
kehamilan
7 Tes terhadap Memeriksa ibu hamil untuk Observasi
penyakit mengetahui kemungkinan
menular seksual adanya penyakit menular
seksual
8 Temu wicara Memberikan informasi Observasi
pada persiapan tentang keadaan
rujukan kehamilannya.
48