Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan lingkungan merupakan bagian dari dasar-dasar kesehatan masyarakat
modern yang meliputi terhadap semua aspek manusia dalam hubungannya dengan
lingkungan, dengan tujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan nilai-nilai
kesehatan manusia pada tingkat setinggi-tingginya dengan jalan memodifisir tidak
hanya faktor sosial dan lingkungan fisik semata-mata, tetapi juga terhadap semua sifat-
sifat dan kelakuan-kelakuan lingkungan yang dapat membawa pengaruh terhadap
ketenangan, kesehatan dan keselamatan organisme umat manusia (Mulia, 2005).
Menurut Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) kesehatan
lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan
ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya
kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.
Ruang lingkup kesehatan lingkungan menurut WHO meliputi : penyediaan air
minum, pengelolaan air buangan dan pengendalian pencemaran, pembuangan sampah
padat, pengendalian hygiene makanan termasuk higine susu, pengadalian pencemaran
udara, pemukiman, aspek kesehatan lingkungan dan transportasi udara, perencanaan
daerah perkotaan, pencegahan kecelakaan, rekreasi umu dan pariwisata, tindakan-
tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemic/ wabah, bercanan alam
dan perpindahan penduduk, tindakan pencegahan yang di perlukan untuk menjamin
lingkungan. (Hermawandan Ikhsan KN, 2013).
Masalah kesehatan lingkungan suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling
berkaitan dengan masalah–masalah lain di luar kesehatan itu sendiri, demikian
pemecahan masalah kesehatan masyarakat, tidak hanya di lihat dari segi-segi atau
kesehatan tersebut. Mengingat bahwa masalah kesehatan lingkungan di Negara-negara
maju di selesaikan dengan berbagai pendekatan multidisplin. Sebagai salah satu Negara
berkembang dengan jumlah dari 200 juta jiwa, masalah kesehatan lingkungan di
Indonesia menjadi sangat kompleks terutama di kota-kota besar. (Notoatmodjo, 2011).

3
1.2 Puskesmas
1.2.1 Definisi Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) adalah salah satu sarana pelayanan
kesehatan masyarakat yang amat penting di Indonesia. Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif
dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
di wilayah kerjanya (Permenkes No. 75 tahun 2014).
Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diberikan oleh puskesmas kepada
masyarakat mencakup perencanaan, pelaksanaaan, evaluasi, pencatatan, pelaporan,
dan dituangkan dalam suatu sistem (Permenkes No.75 tahun 2014).

Di Indonesia, puskesmas merupakan tulang punggung pelayanan kesehatan tingkat pertama.


Konsep Puskesmas dilahirkan tahun 1968 ketika dilangsungkan Rapat Kerja Kesehatan
Nasional (Rakerkesnas) I di Jakarta, dimana dibicarakan upaya pengorganisasian system
pelayanan kesehatan di tanah air, karena pelayanan kesehatan tingkat pertama pada waktu itu
dirasakan kurang menguntungkan dan dari kegiatan- kegiatan seperti BKIA, BP, dan P4M
dan sebagiannya masih berjalan sendiri-sendiri dan tidak berhubungan. Melalui Rekerkesnas
tersebut timbul gagasan untuk menyatukan semua pelayanan tingkat pertama kedalam suatu
organisasi yang dipercaya dan diberi nama Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
Dengan paradigma baru ini, mendorong terjadi perubahan konsep yang sangat
mendasar dalam pembangunan kesehatan, antara lain:
1. Pembangunan kesehatan yang semula lebih menekankan pada upaya kuratif dan
rehabilitatif menjadi lebih fokus pada upaya preventif dan kuratif tanpa
mengabaikan kuratif - rehabilitatif
2. Pelaksanaan upaya kesehatan yang semula lebih bersifat terpilah- pilah
(fragmented) berubah menjadi kegiatan yang terpadu (integrated).
3. Sumber pembiayaan kesehatan yang semula lebih banyak dari pemerintah
berubah menjadi pembiayaan kesehatan lebih banyak dari masyarakat.
4. Pergeseran pola pembayaran dalam pelayanan kesehatan yang semula fee for
service menjadi pembayaran secara pra - upaya.
5. Pergeseran pemahaman tentang kesehatan dari pandangan komsutif menjadi
investasi.
4
6. Upaya kesehatan yang semula lebih banyak dilakukan oleh pemerintah akan
bergeser lebih banyak dilakukan oleh masyarakat sebagai mitra pemerintah
(partnership).
7. Pembangunan kesehatan yang semula bersifat terpusat (centralization) menjadi
otonomi daerah (decentralization).
8. Pergeseran proses perencanaan dari top down menjadi bottom up seiring dengan
era desentralisasi.
Menurut Permenkes no 75 tahun 2014 Pembangunan kesehatan yang
diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang:
1. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat
2. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu Hidup dalam lingkungan sehat
3. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat

5
1.2.2 Wilayah Kerja Puskesmas
Dalam rangka pemenuhan Pelayanan Kesehatan yang didasarkan pada kebutuhan
dan kondisi masyarakat, Puskesmas dapat dikategorikan berdasarkan karakteristik
wilayah kerja dan kemampuan penyelenggaraan. Puskesmas dikategorikan menjadi
(Permenkes No.75 tahun 2014):
A. Puskesmas Kawasan Perkotaan
Puskesmas yang wilayah kerjanya meliputi kawasan yang memenuhi paling
sedikit 3 (tiga) dari 4 (empat) kriteria kawasan perkotaan sebagai berikut:
1. Aktivitas lebih dari 50% (lima puluh persen) penduduknya pada sektor non
agraris, terutama industri, perdagangan dan jasa
2. Memiliki fasilitas perkotaan antara lain sekolah radius 2,5 km, pasar radius 2
km, memiliki rumah sakit radius kurang dari 5 km, bioskop, atau hotel
3. Lebih dari 90% (sembilan puluh persen) rumah tangga memiliki listrik
4. Terdapat akses jalan raya dan transportasi menuju fasilitas perkotaan
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan oleh Puskesmas kawasan perkotaan
memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Memprioritaskan pelayanan UKM
2. Pelayanan UKM dilaksanakan dengan melibatkan partisipasi Masyarakat
3. Pelayanan UKP dilaksanakan oleh Puskesmas dan fasilitas pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan oleh pemerintah atau masyarakat
4. Optimalisasi dan peningkatan kemampuan jaringan pelayanan Puskesmas dan
jejaring fasilitas pelayanan kesehatan
5. Pendekatan pelayanan yang diberikan berdasarkan kebutuhan dan
permasalahan yang sesuai dengan pola kehidupan masyarakat perkotaan.
B. Puskesmas Kawasan Pedesaan
Puskesmas yang wilayah kerjanya meliputi kawasan yang memenuhi paling
sedikit 3 (tiga) dari 4 (empat) kriteria kawasan pedesaan sebagai berikut:
1. Aktivitas lebih dari 50% (lima puluh persen) penduduk pada sektor agraris

4
2. Memiliki fasilitas antara lain sekolah radius lebih dari 2,5 km, pasar dan
perkotaan radius lebih dari 2 km, rumah sakit radius lebih dari 5 km, tidak
memiliki fasilitas berupa bioskop atau hotel
3. Rumah tangga dengan listrik kurang dari 90% (sembilan puluh persen)
4. Terdapat akses jalan dan transportasi menuju fasilitas penyelenggaraan
pelayanan kesehatan oleh Puskesmas
Kawasan pedesaan memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Pelayanan UKM dilaksanakan dengan melibatkan partisipasi masyarakat
2. Pelayanan UKP dilaksanakan oleh Puskesmas dan fasilitas pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan oleh masyarakat.
3. Optimalisasi dan peningkatan kemampuan jaringan pelayanan Puskesmas
dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan
4. Pendekatan pelayanan yang diberikan menyesuaikan dengan pola kehidupan
masyarakat perdesaan.
C. Puskesmas Kawasan Terpencil dan Sangat Terpencil
Puskesmas yang wilayah kerjanya meliputi kawasan dengan karakteristik
sebagai berikut:
1. Berada di wilayah yang sulit dijangkau atau rawan bencana, pulau kecil, gugus
pulau, atau pesisir
2. Akses transportasi umum rutin 1 kali dalam 1 minggu, jarak tempuh pulang
pergi dari ibukota kabupaten memerlukan waktu lebih dari 6 jam, dan
transportasi yang ada sewaktu-waktu dapat terhalang iklim atau cuaca; dan
3. Kesulitan pemenuhan bahan pokok dan kondisi keamanan yang tidak stabil.
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan oleh Puskesmas kawasan terpencil dan
sangat terpencil memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Memberikan pelayanan UKM dan UKP dengan penambahan kompetensi
tenaga kesehatan
2. Dalam pelayanan UKP dapat dilakukan penambahan kompetensi dan
kewenangan tertentu bagi dokter, perawat, dan bidan

5
3. Pelayanan UKM diselenggarakan dengan memperhatikan kearifan local.
4. Pendekatan pelayanan yang diberikan menyesuaikan dengan pola kehidupan
masyarakat di kawasan terpencil dan sangat terpencil
5. Optimalisasi dan peningkatan kemampuan jaringan pelayanan Puskesmas dan
jejaring fasilitas pelayanan kesehatan dan
6. Pelayanan UKM dan UKP dapat dilaksanakan dengan pola gugus
pulau/cluster dan/atau pelayanan kesehatan bergerak untuk meningkatkan
aksesibilitas.
Puskesmas harus didirikan pada setiap kecamatan. Dalam kondisi tertentu, pada
1 (satu) kecamatan dapat didirikan lebih dari 1 (satu) Puskesmas. Kondisi tertentu
sebagaimana dimaksud ditetapkan berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan,
jumlah penduduk dan aksebilitas.
Puskesmas merupakan perangkat pemerintah daerah tingkat II, sehingga
pembagian wilayah kerja puskesmas ditetapkan oleh bupati setelah mendengar saran
tekhnis dari kantor wilayah departemen kesehatan provinsi.
1.2.3 Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan menyeluruh yang diberikan puskesmas meliputi:
a. Promotif (peningkatan kesehatan)
b. Preventif (upaya pencegahan)
c. Kuratif (pengobatan)
d. Rehabilitatif (pemulihan kesehatan)
1.2.4 Visi Puskesmas
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah
tercapainya Kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia sehat.
Kecamatan sehat adalah gambaran masyarakat Kecamatan di masa depan yang
ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam
lingkungan dan dengan perilaku sehat memiliki kemampuan untuk menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.

6
Indikator Kecamatan sehat yang ingin dicapai mencakup empat indikator utama,
yaitu:
a. Lingkungan sehat
b. Perilaku sehat
c. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
d. Derajat kesehatan penduduk Kecamatan
Rumusan visi untuk masing-masing Puskesmas harus mengacu pada visi
pembangunan kesehatan Puskesmas di atas yakni, terwujudnya Kecamatan sehat yang
harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta wilayah Kecamatan
setempat.
1.2.5 Misi Puskesmas
a. Menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya
b. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah
kerjanya.
c. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya
1.2.6 Strategi Puskesmas
Strategi puskesmas untuk mewujudkan pembangunan kesehatan (Mubarak.2014)
antara lain :
a. Pelayanan kesehatan yang bersifat menyeluruh (comprehensive health care
service)
b. Pelayanan kesehatan yang menerapkan pendekatan yang menyeluruh (holistic
approach).
1.2.7 Fungsi Puskesmas
Menurut Permenkes No.75 tahun 2014 Puskesmas menyelenggarakan fungsi:
a. Penyelenggaraan Unit Kesehatan Masyarakat/UKM tingkat pertama di
wilayah kerjanya.

7
b. Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan
masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan
c. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan
d. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan
e. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang
bekerjasama dengan sektor lain terkait
f. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya
kesehatan berbasis masyarakat
g. Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas
h. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan
i. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan
cakupan Pelayanan Kesehatan
j. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk
dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan
penyakit.
k. Penyelenggaraan Unit Kesehatan Perorangan/UKP tingkat pertama di wilayah
kerjanya
Dalam menjalankan fungsinya Puskesmas berwenang:
- Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan dan bermutu
- Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya
promotif dan preventif
- Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat
- Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan keamanan dan
keselamatan pasien, petugas dan pengunjung

8
- Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan kerja
sama inter dan antar profesi
- Melaksanakan rekam medis
- Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses
Pelayanan Kesehatan
- Melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan
- Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya
- Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan Sistem
Rujukan.
Proses dalam melaksanakan fungsinya dilakukan dengan cara:
- Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam
rangka menolong dirinya sendiri.
- Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan
menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien.
- Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan
medis maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan
bantuan tersebut tidak menimbulkan ketergantungan.
- Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat
1.2.8 Upaya Kesehatan Puskesmas
Puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama dan
kesehatan perseorangan tingkat pertama. Upaya kesehatan dilaksanakan secara
terintegrasi dan berkesinambungan (Permenkes No. 75 tahun 2014).
- Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama meliputi upaya kesehatan
masyarakat esensial dan upaya kesehatan masyarakat pengembangan.
- Upaya kesehatan masyarakat esensial meliputi:
a. Pelayanan promosi kesehatan
b. Pelayanan kesehatan lingkungan
c. Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana

9
d. Pelayanan gizi
e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
- Upaya kesehatan masyarakat pengembangan merupakan upaya kesehatan
masyarakat yang kegiatannya memerlukan upaya yangsifatnya inovatif dan /
atau bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan, disesuaikan dengan
prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber
daya yang tersedia di masing-masing Puskesmas.
- Dilaksanakan dalam bentuk:
1. Rawat jalan
a. Pelayanan gawat darurat
b. Pelayanan satu hari (one day care)
c. Home care
2. Rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan
1.2.9 Peran Puskesmas
Konteks otonomi daerah saat ini, puskesmas mempunyai peran yang sangat vital
sebagai institusi pelaksana teknis. Puskesmas dituntut memiliki kemampuan
manajerial dan wawasan jauh kedepan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Peran tersebut ditunjukkan dengan
ikut serta menentukan kebijakan daerah melalui sistem perencanaan yang matang dan
realistis, tatalaksana kegiatan yang tersusun rapi, serta sistem evaluasi dan pemantauan
yang akurat. Puskesmas juga dituntut berperan dalam pemanfaatan teknologi informasi
terkait upaya peningkatan pelayanan kesehatan secara komperhensif dan terpadu
(Permenkes No.75 tahun 2014).

10
Gambar 1 Sistem Rujukan Puskesmas

1.3 Gambaran Umum Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kemayoran


1.3.1 Luas dan Batas Wilayah
Kecamatan Kemayoran merupakan salah satu kecamatan di Provinsi DKI
Jakarta, yang terletak di Kota Administrasi Jakarta Pusat. Kecamatan Kemayoran
merupakan daerah yang sebagian besar perkantoran, pusat perbelanjaan, dan
pemukiman penduduk. Lokasinya dekat dengan pemerintahan kota membuat
kecamatan ini menjadi tempat ideal bagi penduduk asli maupun pendatang untuk
bermukim. Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 171
Tahun 2007, maka luas wilayah Kecamatan Kemayoran adalah 7,26 km2.
Batas wilayah Kecamatan Kemayoran adalah sebagai berikut:
1. Sebelah Utara: Jalan Angkasa, Pertengahan bekas Lapangan Terbang
Kemayoran dari Barat ke Timur, Jalan Sunter Kemayoran (berbatasan
langsung dengan Kecamatan Kemayoran dan Kecamatan Tanjung
Priok, Jakarta Utara).
2. Sebelah Timur: Jalan Yos Sudarso (berbatasan dengan Kecamatan
Kelapa Gading, Jakarta Utara).

11
3. Sebelah Selatan: Jalan Letjen Suprapto, Kali Sentiong, Jalan Kali Baru
Timur (berbatasan dengan Kecamatan Cempaka Putih, Kecamatan
Senen dan Kecamatan Johar Baru Jakarta Pusat).
4. Sebelah Barat: Jalan Harapan Mulya Raya (berbatasan dengan
Kecamatan Kemayoran).

Keterangan

: Puskesmas Kecamatan Kemayoran

Gambar 2 Peta Wilayah Kecamatan Kemayoran


(Puskesmas Kecamatan Kemayoran, 2017)

Secara teritorial wilayah Pemerintahan Kecamatan Kemayoran terdiri dari 8


Kelurahan, 77 Rukun Warga (RW), dan 1035 Rukun Tetangga (RT) dengan perincian
sebagai berikut:

12
Tabel 1.1 Jumlah Kelurahan dan Jumlah RT dan RW Kecamatan Kemayoran
Tahun 2017
Kelurahan Luas Wilayah Jumlah RW Jumlah RT
(Km2)
Gn. Sahari Selatan 1.53 10 122
Kemayoran 0.53 10 121
Kebon Kosong 1.16 13 176
Serdang 0.81 7 113
Harapan Mulia 0.53 9 120
Utan Panjang 0.54 10 139
Cempaka Baru 0.99 10 138
Sumur Batu 1.15 8 105
Jumlah 7.24 77 1035
Sumber: Puskesmas Kecamatan Kemayoran, 2017
1.3.2 Keadaan Demografi
Jumlah dan tingkat pertumbuhan penduduk sangat diperlukan informasinya
dalam menyusun rencana dan kebijakan pembangunan, temasuk penyusunan
rencana program di satu wilayah. Data terbaru berdasarkan data dari Profil
Puskesmas Kecamatan Kemayoran tahun 2017 didapatkan jumlah penduduk adalah
224.378 jiwa.
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah
tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Dilihat dari jumlah
penduduk per kelurahan, maka wilayah kelurahan Kebon Kosong merupakan
wilayah terpadat dengan jumlah penduduk terbanyak yaitu 36.139 jiwa. Penduduk
sebagai determinan pembangunan harus mendapat perhatian yang serius dari
pemerintah. Kondisi perekonomian merupakan salah satu aspek yang diukur dalam
menentukan keberhasilan pembangunan, khususnya pembangunan kesehatan.
Jumlah penduduk di masing-masing kelurahan sebagai berikut:

13
Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Luas Wilayah, dan
Kepadatan Penduduk Kecamatan Kemayoran 2017
No Kelurahan Jenis Kelamin Jumlah Luas Kepadatan
Laki-laki Perempuan Total Wilayah Penduduk
1 Harapan 15.471 16.263 31.734 1,53 13832
Mulya
2 Cempaka 16.551 16.431 32.982 0,53 35391
Baru
3 Sumur Batu 11.458 11.821 23.279 1,16 31154
4 Serdang 15.401 15.445 30.846 0,82 37617
5 Utan 15.069 14.409 29.478 0,53 59875
Panjang
6 Kebon 18.358 17.781 36.139 0,54 54589
Kosong
7 Kemayoran 9.407 9.350 18.757 0,99 33315
8 Gunung 10.698 10.465 21.163 1,15 20243
Sahari
Selatan
Total 112.413 111.965 224.378 7,24 30991
Sumber: Puskesmas Kecamatan Kemayoran, 2017

1.3.3 SDM di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kemayoran


Menurut undang-undang tenaga kesehatan nomor 36 tahun 2014 tenaga
kesehatan adalah setiap orang yang mengabadikan diri dalam bidang kesehatan serta
memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui Pendidikan di bidang kesehatan
yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
Tenaga kesehatan dikelompokkan menjadi 13 jenis yaitu tenaga medis, tenaga
psikologis klinis, tenaga keperawatan, tenaga kebidanan, tenaga kefarmasian, tenaga
kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga gizi, tenaga keterapian
fisik, tenaga keteknisian medis, tenaga teknik biomedika, tenaga kesehatan tradisional,
dan tenaga kesehatan lain.

14
Total tenaga kesehatan yang tersedia di puskesmas Kecamatan Kemayoran
adalah sejumlah 162 orang, sedangkan total tenaga kesehatan yang tersedia di
puskesmas se-Kecamatan Kemayoran adalah 222 orang.

Tabel 1.3 Jumlah SDM di Puskesmas Kecamatan Kemayoran


Nama Jabatan Jumlah
Dokter Umum 33
Dokter Gigi 10
Apoteker 2
Asisten Apoteker 14
Perawat Ahli 2
Perawat 31
Perawat Gigi 9
Bidan 30
Sanitarian 7
Pranata Lab. Kesehatan 5
Nutrisionis 2
Penyuluh Kesehatan 2
Perekam Medis 13
Fisioterapis 0
Epidemiolog Kesehatan 1
Radiografer 0
Refraksionis Option 0
Psikolog 1
Teknis Elektromedik 0
Total 162
Sumber: Puskesmas Kecamatan Kemayoran, 2017

Tabel 1.4 Jumlah Tenaga Kesehatan di Puskesmas Kelurahan Wilayah


Kecamatan Kemayoran
No. Puskesmas Tenaga Kesehatan
1 Puskesmas Kecamatan Kemayoran 162
2 Puskesmas Kelurahan Gn. Sahari Selatan 10
3 Puskesmas Kelurahan Kebon Kosong 10
4 Puskesmas Kelurahan Harapan Mulia 10
5 Puskesmas Kelurahan Cempaka Baru 10
6 Puskesmas Kelurahan Sumur Batu 10
7 Puskesmas Kelurahan Serdang 10
8 Puskesmas Kelurahan Utan Panjang 10
se-Kecamatan 222
Sumber: Puskesmas Kecamatan Kemayoran, 2017

15
1.4 Visi Misi, Prinsip-prinsip Dasar, serta Tujuan Puskesmas Kecamatan
Kemayoran
1.4.1 Visi Puskesmas Kecamatan Kemayoran
“Kemayoran sehat dengan pelayanan terbaik dan berkualitas”
1.4.2 Misi Puskesmas Kecamatan Kemayoran
a. Memberikan pelayanan prima untuk kepuasan pelanggan
b. Memperkuat upaya promotif dan preventif serta upaya kemandirian
masyarakat.
c. Mengembangkan mutu SDM yang professional, inovatif, dan berbudaya.
d. Meningkatkan sarana dan prasarana berbasis teknologi tepat guna.
e. Memperkuat kerjasama lintas sektor dalam penyelenggaraan
pembangunan kesehatan
1.4.3 Prinsip-prinsip Dasar
Budaya dan tata nilai yang dikembangkan oleh Puskesmas Kecamatan
Kemayoran dalam sistem PPK-BLUD adalah sebagai berikut :
Motto
1. Ramah: Selalu memberikan senyum, salam, sapa, sopan santun dalam
memberikan pelayanan.
2. Cepat: Memberikan pelayanan yang cepat dan efektif sesuai prosedur.
3. Lengkap: Menyediakan sarana dan prasarana yang lengkap.
Tata Nilai
1. K Kerjasama
2. E Empati
3. R Ramah
4. E Edukatif
5. N Nyaman
1.4.4 Tujuan Puskesmas Kecamatan Kemayoran
Tujuan dari Puskesmas Kecamatan Kemayoran adalah:
1. Meningkatnya pengetahuan dan kemampuan manajerial pegawai

16
2. Meningkatnya kemampuan teknis pegawai
3. Meningkatnya prestasi kerja pegawai
4. Meningkatnya pembinaan pegawai
5. Tersedianya sistem informasi yang cepat, tepat dan akurat serta mudah
di mengerti
6. Meningkatnya minat masyarakat untuk berkunjung ke Puskesmas
7. Meningkatnya mutu program Puskesmas
8. Terselenggaranya pelayanan tepat waktu
9. Meningkatnya kepuasan pelanggan
10. Terlaksananya prosedur pelayanan yang tidak berbelit - belit.
11. Meningkatnya fasilitas kesehatan di Puskesmas.
12. Mengembangkan jenis pelayanan.

1.5 Program Kesehatan Lingkungan di Puskesmas


1.5.1. Definisi
Menurut WHO (World Health Organization), kesehatan lingkungan adalah suatu
keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat
menjamin keadaan sehat dari manusia. Kesehatan lingkungan dapat diartikan sebagai
upaya untuk melindungi kesehatan manusia melalui pengelolaan, pengawasan, dan
pencegahan faktor-faktor lingkungan yang dapat mengganggu kesehatan manusia.
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kesehatan lingkungan
didefinisikan sebagai upaya pencegahan penyakit dan/ atau gangguan kesehatan dari
faktor risiko lingkungan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari
aspek fisik, kimia, biologi maupun sosial. (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 66 Tahun 2014)

1.5.2. Tujuan
Tujuan kesehatan lingkungan secara umum, antara lain:

1. Melakukan koreksi atau perbaikan terhadap segala bahaya dan ancaman pada
kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia.
2. Melakukan usaha pencegahan dengan cara mengatur sumber-sumber lingkungan
dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia17
3. Melakukan kerja sama dan menerapkan program terpadu di antara masyarakat dan
institusi pemerintah serta lembaga non pemerintah dalam menghadapi bencana alam
atau wabah penyakit menular

1.5.3. Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan


Menurut World Health Organization (WHO) ada 17 ruang lingkup kesehatan
lingkungan, yaitu:
1. Penyediaan air minum
2. Pengelolaan air buangan dan pengendalian pencemaran
3. Pembuangan sampah padat
4. Pengendalian vector
5. Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
6. Hygiene makanan, termasuk hygiene susu
7. Pengendalian pencemaran udara
8. Pengendalian radiasi
9. Kesehatan kerja
10. Pengendalian kebisingan
11. Perumahan dan pemukiman
12. Aspek kesehatan lingkungan dan transportasi udara
13. Perencanaan daerah dan perkotaan
14. Pencegahan kecelakaan
15. Rekreasi umum dan pariwisata
16. Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemi/wabah,
bencana alam dan perpindahan penduduk
17. Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan

1.5.4. Sasaran Kesehatan Lingkungan


Sasaran dari pelaksanaan kesehatan lingkungan adalah sebagai berikut :

1. Tempat umum : hotel, terminal, pasar, pertokoan dan usaha-usaha yang sejenis
2. Lingkungan pemukiman : rumah tinggal, asrama/yang sejenis
3. Lingkungan kerja : perkantoran, kawasan industry/yang sejenis
4. Angkutan umum : kendaraan darat, laut, dan udara yang digunakan untuk umum

18
5. Lingkungan lainnya : misalnya bersifat khusus seperti lingkungan yang berada
dalam keadaan darurat, bencana perpindahan penduduk, secara besar-besaran,
reactor/tempat yang bersifat khusus

1.5.5. Kegiatan Program Kesehatan Lingkungan


Program kesehatan lingkungan di Puskesmas meliputi :
1. Pembinaan tempat-tempat umum (TTU)
2. Pembinaan tempat pengolahan makanan (TPM)
3. Pemantauan Kualitas Air Bersih
4. Pengendalian Vektor

1.6. Program Kesehatan Lingkungan Puskesmas Kecamatan Kemayoran


Kesehatan lingkungan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Sistem
Kesehatan Masyarakat di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari masih tingginya kasus-kasus
penyakit yang berbasis lingkungan yang endemis seperti Infeksi Saluran Pernafasan Akut
(ISPA), TBC Paru, Penyakit Diare dan Demam Berdarah Dengue (DBD).
Kesehatan lingkungan menentukan derajat kesehatan masyarakat, bahkan
lingkungan merupakan faktor yang sangat penting dalam penentuan derajat kesehatan
masyarakat. Dengan demikian pengendalian faktor lingkungan yang baik akan sangat
berguna dalam upaya penurunan angka kesakitan (morbidity rate) maupun menurunkan
angka kematian (mortality rate) yang berhubungan dengan penyakit-penyakit yang berbasis
lingkungan.
Tingginya kejadian penyakit-penyakit berbasis lingkungan disebabkan oleh masih
buruknya kondisi sanitasi dasar terutama air bersih, air minum, jamban, meningkatnya
pencemaran, kurang higienesnya cara pengolahan makanan, rendahnya perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS) masyarakat, serta buruknya penatalaksanaan bahan kimia yang
kurang memperhatikan.
Puskesmas Kecamatan Tanah Abang merupakan salah satu Puskesmas yang
memasukkan kesehatan lingkungan ke dalam program wajib Puskesmas dan melaksanakan
kegiatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitati. Masalah kesehatan lingkungan yang
terdapat di wilayah kerjanya. Program kesehatan lingkungan di Puskesmas Kecamatan
Kemayoran tahun 2019 meliputi :

19
1. Pembinaan TTU
a. Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tempat Tempat Umum
b. Pengambilan Sampel Air Bersih di Sekolah dan Tempat Ibadah.
c. Pendataan Rumah Sehat

2. Pembinaan TPM
a. Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tempat Pengolahan Makanan
b. Pengambilan Sampel Depot Air Minum Isi Ulang
c. Restoran/Rumah Makan
d. Pembinaan Penjamah Makanan Kantin Sekolah
e. Pengambilan Sampel Makanan Kantin Sekolah
f. Pemeriksaan Takjil

3. Pemantauan Kualitas Air Bersih


a. Pengambilan Sampel Air Bersih

4. Pengendalian Vektor
a. Angka Bebas Jentik.
b. Pengendalian Sarang Nyamuk dan Senam
c. Refreshing Kader Jumantik

1.7. Identifikasi Masalah


Dari berbagai hasil pencapaian program Kesehatan Lingkungan di wilayah kerja
Puskesmas Kecamatan Kemayoran Periode Januari – Maret 2019, terdapat beberapa program yang
akan dievaluasi. Program dievaluasi karena adanya masalah pada program tersebut yaitu belum
mencapai atau melampaui target yang sudah ditetapkan. Adapun identifikasi masalah yang
didapatkan antara lain:

20
21
22
23

Anda mungkin juga menyukai