Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh:
FITRI HANDAIYANI
NIP . 19950108 201902 2 004
Disusun Oleh:
FITRI HANDAIYANI
NIP . 19950801 201902 2 004
NDH: 012
COACH, MENTOR,
KEPALA PUSKESMAS
Diketahui/Disetujui Oleh:
KEPALA BALAI PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN PENERBANGAN PALEMBANG
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah Swt yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
rancangan aktualisasi ini dengan judul “Pengoptimalan Sarana Penyuluhan ASI
Ekslusif di Puskesmas 4 Ulu Palembang” yang merupakan salah satu syarat
untuk menyelesaikan pendidikan dan pelatihan dasar (Latsar) CPNS
Pemerintah Kota Palembang tahun 2019.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusun laporan
rancangan aktualisasi ini, khususnya kepada:
1. dr Hj. Nurhayati, MN selaku pimpinan puskesmas 4 ulu Palembang
sekaligus mentor dalam penyusunan laporan rancangan aktualisasi ini
2. Bapak Drs. Nursiwan, MM selaku coach dalam penyusunan laporan
rancangan aktualisasi ini
3. Bapak dan Ibu widyaiswara yang telah memberikan materi dengan tulus
dan semangat selama pendidikan dan pelatihan
4. Orang tua, dan keluarga yang senantiasa memberikan doa dan dukungan
terbaik
5. Teman-teman seperjuangan di latsar golongan II angkatan XI di Balai Diklat
Penerbangan Palembang yang senantiasa saling mendukung selama
proses diklat, dan memberi bantuan dalam penyusunan rancangan
aktualisasi ini.
Penulis menyadari bahwa laporan rancangan aktualisasi ini masih banyak
kekurangan, maka dari itu kritik dan saran yang membangun selalu penulis
harapkan agar laporan rancangan aktualisasi ini jauh lebih baik. Semoga
laporan rancangan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semua
pihak yang berkepentingan.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN ...................................................... ii
KATA PENGANTAR.................................................................... iii
DAFTAR ISI................................................................................. v
DAFTAR TABEL.......................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR.................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN............................................................ 1
A.....................................................................................Latar Belakang
........................................................................................ 1
B.....................................................................................Tujuan dan
Manfaat........................................................................... 3
C.....................................................................................Ruang Lingkup
........................................................................................ 3
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI (HABITUASI)................ 4
A......................................................................................Deskripsi
Organisasi....................................................................... 4
1. Profil Organisasi................................................ 4
2. Visi, Misi, Motto, dan Nilai-Nilai Organisasi....... 7
B......................................................................................Deskripsi
Isu/Situasi Problematik................................................... 8
C.....................................................................................Analisis Isu
........................................................................................ 9
D.....................................................................................Argumentasi
terhadap Core Issue Terpilih........................................... 12
E......................................................................................Nilai-Nilai Dasar
Profesi PNS.................................................................... 13
F......................................................................................Matrik
Rancangan..................................................................... 26
G.....................................................................................Jadwal
Kegiatan.......................................................................... 35
H.....................................................................................Kendala dan
Antisipasi........................................................................ 36
Daftar Pustaka............................................................................ 37
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Gambar Halaman
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Ruang Lingkup
Aktualisasi peran dan kedudukan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam
NKRI sebagai unsur aparatur negara dilakukan di Puskesmas 4 ulu
Palembang. Ruang lingkup rancangan aktualisasi meliputi pengoptimalan
sarana penyuluhan guna meningkatkan nilai cakupan ASI ekslusif di wilayah
kerja puskesmas 4 ulu Palembang berkaitan dengan nilai-nilai dasar profesi
PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
korupsi (ANEKA).
BAB II
D. Deskripsi Organisasi
1. Profil Puskesmas 4 Ulu
Puskesmas 4 Ulu didirikan pada tahun 1975, dimulai dari pusat
pelayanan kesehatan Ibu dan Anak serta pengobatan umum, merupakan
wakaf dari salah satu warga kecamatan Seberang Ulu I. Puskesmas 4 Ulu
terletak di Jalan K.H.M.Asyik Kelurahan 3-4 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I
Palembang. Masyarakat yang ingin berobat dapat menjangkaunya dengan
berjalan kaki maupun menggunakan kendaraan bermotor.Puskesmas 4 Ulu
tidak dilewati kendaraan umum. Puskesmas 4 Ulu sebagai unit pelaksana
teknis Dinas Kesehatan Kota Palembang yang bertanggungjawab untuk
melaksanakan identifikasi kondisi masalah kesehatan masyarakat dan
lingkungan di wilayah Kerja Puskesmas 4 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I
Palembang serta fasilitas pelayanan kesehatan yang meliputi cakupan mutu
pelayanan,identifikasi mutu sumber daya manusia serta menetapkan
kegiatan untuk menyelesaikan masalah.
Puskesmas 4 Ulu telah beberapa mengalami perbaikan fisik yaitu pada
tahun 2000, tahun 2005, dan renovasi total dilakukan tahun 2007 , serta
perluasan bangunan juga pembuatan gedung baru untuk labolatorium tahun
2015 dan perbaikan terakhir dengan adanya penambahan ruang pertemuan
pada tahun 2017, sehingga tampak seperti penampilan saat ini.
Puskesmas Pembantu
Pustu adalah unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi
menunjang dan membantu memperluas jangkauan puskesmas dengan
melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan puskesmas dalam ruang
lingkup wilayah yang lebih kecil serta jenis dan kompetensi pelayanan yang
disesuaikan dengan kemampuan tenaga dan sarana yang tersedia.
Keadaan Kependudukan
Pada tahun 2018, jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas 4 Ulu
Adalah 47.576 jiwa , terdiri dari 23.488 jiwa laki-laki dan 24.088 jiwa
Perempuan.
Struktur Organisasi
PIMPINAN PUSKESMAS
dr Hj Nurhayati, MN SISTEM FORMASI
Febiansyah, A.Md
KEPEGAWAIAN
KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA Yuliantini, ST
Hj Maya Mardiah, SKM RUMAH TANGGA
Rosidah, SE
KEUANGAN
Niken Santika, AMG
PENANGGUNG JAWAB
PENANGGUNG JAWAB
PENANGGUNG JAWAB UKP JARINGAN YANKES DAN
UKM
dr Hj Marilin Natalia JEJARING FASYANKES
drg Oggie Wijayanto
dr Tuti Tanri
UKM ESENSIAL Pelayanan Pendaftaran JARINGAN
Pujianita Markhamah, SKM
Pelayanan termasuk UKS:
Pelayanan Pemeriksaan Umum: Pustu 5 ulu:
drg Oggie Wijayanto
dr Hj Marilin Natalia Hj Deyeri AM.Keb
Pelayanan Kesling:
Pelayanan Kesehatan Gigi & Mulut:
Desmiati AM.KL
drg Oggie Wijayanto Poskeskel 3-4 ulu:
Pelayanan KIA-KB:
Hj Valentina AMKG Dewi Isyati AMKeb
Rusnah AMKeb
Pelayanan Imunisasi:
Pelayanan Gizi: JEJARING
Hj Rodiah, AM.Kep Prskeskel 5 ulu:
Niken Santika AMG
Pevi Ellisse, AM.Keb Yunani, AMKeb
PelayananUKM
P2P: PENGEMBANGAN Klinik :
Pelayanan Lansia:
Hj Sari Sartika AMKeb Gita
Misnaini Arianti
Pelayanan
PelayananKesehatan
Perkesmas:Jiwa: Hani Hadi
Pelayanan Gawat Darurat:
H Gusdiyanto, Sifta Indah, AMKep
S.Kep 5 ulu
H Gusdiyanto, S.Kep
Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat:
Pelayanan Promkes:
drg Oggie Wijayanto Apotek:
Yunita Wisandra, SKM
Hj Valentina AMKG K24
Khoirunnisah, SKM
Pelayanan Tradisional Komplementer: KITO
Pelayanan Kefarmasian:
Ellyana AMF Adysah Farma
Ellyana AMF
Pelayanan Kesehatan Olahraga:
Grease Prathama, AMF
Hj Valentina AMKG Rumah Sakit:
Sri Hatipa
Pelayanan Kesehatan Indera: RSUD Palembang Bari
Lidia Ermiza, S.Farm.Apt
Hj Sari Agus Sartika, AMKeb
Pelayanan KIA-KB:
Pelayanan Lansia: BPS
Rusnah AMKeb
Misnaini Arianti Dewi Isyati AM.Keb
Pelayanan MTBS:
Gambar 2.1 Struktur Organisasi
a. Visi
b. Misi
c. Motto
d. Tata Nilai :
P = Profesional
Memiliki kompetensi dan kemampuan dalam memberikan
pelayanan kesehatan yang baik.
R = Ramah
Memiliki sikap yang sopan dan santun kepada seluruh
masyarakat dan rekan kerja.
I = Inisiatif dan Inovatif
Memiliki kemampuan untuk bekerja mandiri dengan ide ide
kreatif serta memberi terobosan bagi peningkatan
pelayanan kesehatan
M = Malu
Memiliki budaya malu bila tidak melaksanakan tugas dengan sebaik
baiknya
A = Adil
Adil pada semua pasien yang datang ke puskesmas
F. Analisis Isu
Analisis isu dilakukan untuk menetapkan kriteria isu dan kualitas isu.
Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan kualitas isu tertinggi. Disamping itu
tidak semua isu bisa dikategorikan menjadi isu actual, oleh karena itu perlu
dilakukan analisis kriteria isu, alat analisis kriteria isu dengan menggunakan
alat analisis AKPK (Aktual, Kekhalayakan, Problematika, Kelayakan),
sedangkan menentukan kualitas isu dengan menggunakan alat analisis USG
(Urgency, Seriousness, Growth).
Alat analisa dengan menggunakan AKPK (kriteria isu)
1. Aktual : Benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan di masyarakat.
2. Kekhalayakan: Isu menyangkut hajat hidup orang banyak
3. Problematik: Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu
dicarikan solusinya sesegera mungkin.
4. Kelayakan: masuk akal, realisitis, relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya.
2. 3 5 4 4 16 I
Kurangnya sarana penyuluhan
membuat cakupan ASI ekslusif
belum tercapai
Dari ketiga kriteria isu yang mendapat ranking tiga besar tersebut
kemudian dilkaukan analisis lanjutan yaitu analisis kualitas isu dengan alat
analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth).
Alat analisa menggunakan USG (kualitas isu).
1. Urgency: seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dianalisis dan
ditindaklanjuti.
2. Seriousness: seberapas serius isu itu harus dibahas dikaitkan dengan
akibat yang ditimbulkan.
3. Growth: seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika
tidak ditangani sebagaimana mestinya.
Penilaian secara USG dilakukan dengan menggunakan nilai dengan
rentang nilai 1 sampai dengan 5. Semakin tinggi nilai menunjukkan bahwa isu
tersebut sangat urgen dan sangat serius untuk segera ditangani.
Analisis kualiatas isu dengan menggunakan alat analisis USG.
Kreteria J
N Penilaian PERINGKA
M
O Masalah U S G T
L
(1-5) (1-5) (1-5)
4 5 4 13 I
Kurangnya sarana penyuluhan membuat
1
cakupan ASI ekslusif belum tercapai
Setelah dilakukan analisis kriteria isu dengan alat analisis AKPK dan
kemudian dilkaukan analisis lanjutan yaitu analisis kualitas isu dengan alat
analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth), ditemukan core issue terpilih
yaitu Kurangnya sarana penyuluhan ASI ekslusif membuat cakupan ASI
ekslusif belum tercapai.
Kenyataan yang ada di lapangan masih terdapat masalah mengenai
realisasi program sosialisasi, edukasi dan kampanye tentang ASI eksklusif di
Puskesmas 4 Ulu Palembang. Pelaksanaan program promosi kesehatan yang
belum efektif merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi cakupan ASI
eksklusif di Puskesmas 4 Ulu Palembang.
Maka dipandang perlu dan penting dengan melakukan penambahan
beberapa sarana penyuluhan ASI ekslusif guna meningkatkan cakupan ASI
ekslusif, sebagai implementasi manajemen ASN.
Kelengkapan sarana yang perlu ditambahkan pada puskesmas 4 ulu
seperti :
1. Banner ASI ekslusif.
2. Poster ASI ekslusif.
3. Leaflet ASI ekslusif.
4. Video informasi ASI ekslusif.
Rancangan ini diharapkan menjadi bagian dari misi organisasi dan
memberikan penguatan pada nilai-nilai organisasi demi tercapainya tujuan
tercapainya cakupan ASI ekslusif di wilayah kerja puskesmas 4 ulu.
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah suatu paham yang sama dan mampu
menciptakan serta membentuk kedaulatan dalam sebuah negara, dengan
mempertahankan dan mewujudkan suatu konsep identitas milik bersama dari
sekelompok manusia yang memiliki tujuan, visi, cita-cita yang sama demi
mewujudkan kepentingan nasional, serta juga dapat diartikan sebagai rasa
yang ingin mempertahankan negaranya baik itu sisi luar maupun dalam.
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Bahkan
tidak hanya sekedar wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan
nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang
lebih penting.Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap
pegawai ASN memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik,
bangsa, dan negara.Nilai-nilai yang berorientasi pada kepentingan publik
menjadi nilai dasar yang harus dimiliki oleh setiap pegawai ASN.Pegawai ASN
dapat mempelajari bagaimana aktualisasi sila demi sila dalam Pancasila agar
memiliki karakter yang kuat dengan nasionalisme dan wawasan
kebangsaannya.
Fungsi ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa dan Negara
yaitu setiap pegawai ASN harus memiliki jiwa nasionalisme dan wawasan
kebangsaan yang kuat, memiliki kesadaran sebagai penjaga kedaulatan
Negara, menjadi perekat bangsa dan mengupayakan situasi damai di selurih
wilayah Indonesia, dan menjaga keutuhan NKRI. Maka indicator Nasionalisme
yang harus dimiliki aparatur sipil Negara adalah ialah berwawasan
kebangsaan yang kuat, memahami pluralitas, beroientasi kepublikan yang
kuat, serta memntingkan nasional di atas segalanya.
Selain profesional dan melayani, ASN juga dituntut harus memiliki
integritas tinggi yang merupakan bagian dari kode etik dan kode etik perilaku
yang telah diatur dalam Undang-Undang ASN.Etika-etika dalam kode etik
tersebut harus diarahkan pada pilihan-pilihan yang benar-benar
mengutamakan kepentingan masyarakat luas.
3. Etika Publik
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang
lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai.
Bidang apapun yang menjadi tanggung jawab pegawai negeri sipil semua
mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat member kepuasan kepada
stakeholder.
LAN RI (2015: 9) menjelaskan bahwa karakteristik utama yang dapat
dijadikan dasar untuk mengukur tingkat efektivitas adalah ketercapaian target
yang telah direncanakan, baik dilihat dari capaian jumlah maupun mutu hasil
kerja, sehingga dapat memberi kepuasan, sedangkan tingkat efisiensi diukur
dari penghematan biaya, waktu, tenaga, dan pikiran dalam menyelesaikan
kegiatan.
Inovasi kemudian muncul karena adanya dorongan kebutuhan
organisasi/perusahaan untuk beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang
terjadi di sekitarnya. Mengenai inovasi, LAN RI (2015:11) menyatakan bahwa
proses inovasi dapat terjadi secara perlahan (bersifat evolusioner) atau bisa
juga lahir dengan cepat (bersifat revolusioner). Inovasi akan menjadi salah satu
kekuatan organisasi untuk memenangkan persaingan.
Empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus
diperhatikan, yaitu:
1) Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target.
Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
Efektifitas organisasi tidak hanya diukur dari performans untuk mencapai
target (rencana) mutu, kuantitas, ketepatan waktu dan alokasi sumber
daya, melainkan juga diukur dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan
pelanggan.
2) Efisien
Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai
hasil tanpa menimbulkan keborosan.Sedangkan efisiensi merupakan
tingkat ketepatan realiasi penggunaan sumberdaya dan
bagaimanapekerjaan dilaksanakan sehingga dapat diketahui ada tidaknya
pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan
prosedur dan mekanisme yang ke luar alur.
3) Inovasi
Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif,
sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter
sebagai aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan
publik yang berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau
menggugurkan tugas rutin.
4) Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa,
manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi
harapan konsumen. Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa
yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya, bahkan melampaui harapannya. Mutu merupakan salah
satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja.Mutu
menjadi salah satu alat vital untuk mempertahankan keberlanjutan
organisasi dan menjaga kredibilitas institusi.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli maka dapat disimpulkan bahwa
mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada
pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan dan bahkan melampaui
harapannya. Manajemen mutu harus dilaksanakan secara terintegrasi,
dengan melibatkan seluruh komponen organisasi, untuk senantiasa
melakukan perbaikan mutu agar dapat memuaskan pelanggan. Target utama
kinerja aparatur yang berbasis komitmen mutu adalah mewujudkan kepuasan
masyarakat yang menerima layanan.
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai
kejahatan luar biasa, karena dampaknya yang luar biasa,
menyebabkankerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga,
masyarakat dan kehidupan yang lebih luas.Kerusakan tidak hanya terjadi
dalam kurun waktuyang pendek, namun dapat berdampak secara jangka
panjang.
Korupsi adalah perilaku pejabat public, baik politikus maupun
pegawai negeri yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau
memperkaya merka yang dekat dengan dirinya, dengan cara
menyalahgunakan kekuasaan public yang dipercayakan kepada mereka. 9
(sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus diperhatikan,
yaitu Jujur, Peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana,
berani serta adil.
1) Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi
penegakan integritas diri seseorang.Tanpa adanya kejujuran mustahil
seseorang bisa menjadi pribadi yang berintegritas. Seseorang dituntut
untuk bisa berkata jujur dan transparan serta tidak berdusta baik terhadap
diri sendiri maupun orang lain, sehingga dapat membentengi diri terhadap
godaan untuk berbuat curang.
2) Peduli
Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat
kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan
memperhatikan lingkungan sekelilingnya di mana masih terdapat banyak
orang yang tidak mampu, menderita, dan membutuhkan uluran tangan.
Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan tergoda untuk memperkaya diri
sendiri dengan cara yang tidak benar tetapi ia malah berupaya untuk
menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membantu sesama.
3) Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi
tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas kemandirian
yang dimiliki seseorang mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja
secara efektif. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan
pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab demi mencapai keuntungan
sesaat.
4) Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan
konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri membuat seseorang
akan selalu mampu memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya.
Kepatuhan pada prinsip kebaikan dan kebenaran menjadi pegangan
utama dalam bekerja. Seseorang yang mempunyai pegangan kuat
terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam kemalasan yang
mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.
5) Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa
keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik
demi kemaslahatan sesama manusia. Segala tindak tanduk dan kegiatan
yang dilakukannya akan dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada
Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, negara, dan bangsanya. Dengan
kesadaran seperti ini maka seseorang tidak akan tergelincir dalam
perbuatan tercela dan nista.
6) Kerja Keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil
kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya. Ia
mencurahkan daya pikir dan kemampuannya untuk melaksanakan tugas
dan berkarya dengan sebaik-baiknya. Ia tidak akan mau memperoleh
sesuatu tanpa mengeluarkan keringat.
7) Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari
kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan
semestinya tanpa berlebih-lebihan.Ia tidak tergoda untuk hidup
dalamgelimang kemewahan. Kekayaan utama yang menjadi modal
kehidupannya adalah ilmu pengetahuan.Ia sadar bahwa mengejarharta
tidak akan pernah ada habisnya karena hawa nafsu keserakahan akan
selalu memacu untuk mencari harta sebanyak-banyaknya.
8) Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk
menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak akan mentolerir
adanya penyimpangan dan berani menyatakanpenyangkalan secara
tegas. Ia juga berani berdiri sendirian dalam kebenaran walaupun semua
kolega dan teman-teman sejawatnyamelakukan perbuatan yang
menyimpang dari hal yang semestinya. Ia tidak takut dimusuhi dan tidak
memiliki teman kalau ternyata mereka mengajak kepada hal-hal yang
menyimpang.
9) Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia
terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut untuk
mendapatkan lebih dari apa yang ia sudah upayakan. Bila ia
seorangpimpinan maka ia akan memberi kompensasi yang adil kepada
bawahannya sesuai dengan kinerjanya. Ia juga ingin mewujudkankeadilan
dan kemakmuran bagi masyarakat dan bangsanya.
Kesadaran anti korupsi yang dibangun melalui pendekatan spiritual,
dengan selalu ingat akan tujuan keberadaannya sebagai manusia di muka
bumi, dan selalu ingat bahwa seluruh ruang dan waktu kehidupannya harus
dipertanggungjawabkan sehingga dapat menjadi benteng kuat untuk
antikorupsi. Tanggung jawab spiritual yang baik akan menghasilkan niat yang
baik dan mendorong untuk memiliki visi dan misi yang baik, hingga selalu
memiliki semangat untuk melakukan proses atau usaha terbaik
danmendapatkan hasil terbaik agar dapat dipertanggungjawabkan secara
publik.
a. Berdasarkan jenisnya
Pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). PNS merupakan warga
negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai
pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk
menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara
nasional. Sedangkan PPPK adalah warga negara Indonesia yang
memnuhi syarat tertentu, yang diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan
instansi pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka
melaksanakan tugas pemerintahan.
b. Pegawai ASN berkedudukan sebagai apartur negara yang menjalankan
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus
bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik.
Pegawai ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik.
Selain itu untuk menjauhkan birokrasi dari pengaruh partai politik, hai ini
dimaksudkan untuk menjamin keutuhan, kekompakan dan persatuan
ASN, serta dapat memusatkan segala perhatian, pikiran dan tenaga pada
tugasyang dibebankan kepadanya. Oleh karena itu dalam pembinaan
karir pegawai ASN, khususnya di daerah dilakukan oleh pejabat
berwenang yaitu pejabat karir tertinggi.Kedudukan ASN berada di pusat,
daerah dan luar negeri. Namun demikian pegawai ASN merupakan
kesatuan. Kesatuan bagi pegawaiASN sangat penting, mengingat dengan
adanya desentralisasi dan otonomi daerah, sering terjadinya isu putra
daerah yang hampir ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk
memberikan pelayanan publik yang profesional da berkualitas. Pelayanan
publik merupakan kegiatan dalam terjadi dimana-mana sehingga
perkembangan birokrasi menjadi stagnan di daerah-daerah. Kondisi
tersebut merupakan ancaman bagi kesatuan bangsa.
2. Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka pegawai ASN
berfungsi dan bertugas sebagai berikut:
DAFTAR PUSTAKA
Modul pembelajaran selama pelatihan dasar CPNS
Referensi Lain
https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/54090/Optimalisasi-Pemberian-Asi-
Eksklusif-Pada-Bayi-Usia-6-Bulan-Di-Kabupaten-Probolinggo
http://jos.unsoed.ac.id/index.php/kesmasindo/article/download/230/199/
https://www.academia.edu/10703024/Masalah_ASI_Ekslusif_dan_Strategi
_Peningkatan_Cakupan_di_Indonesia