Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANG

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS CIMALAKA
Jl.Tanjungkerta No.72 Telp.(0261)202623 Cimalaka Sumedang 45353

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS CIMALAKA


Nomor : 440/067.D /PKM CMK/ X /2015

TENTANG
PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO KLINIS, PANDUAN MANAJEMEN RESIKO KLINIS,
BUKTI INDENTIFIKASI RESIKO ANALISIS DAN TINDAK LANJUT
RESIKO PELAYANAN KLINIS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA UPTD PUSKESMAS CIMALAKA,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan puskesmas terhadap tuntutan


masyarakat akan pelayanan kesehatan yang lebih bermutu, perlu disusun
tentang penerapan manajemen resiko klinis , panduan manajemen resiko
klinis, bukti indentifikasi resiko, analisis dan tindak lanjut resiko pelayanan
klinisdi Puskesmas.
b. bahwa sehubungan dengan butir a tersebut diatas ditetapkan penera[an
manajemen resiko klinis, panduan manajemen resiko klinis, bukti
identifikasi resiko, analisis dan tindak lanjut resiko pelayanan klinis dengan
keputusan kepala puskesmas

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 tentang


Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2009 nomor 144,
tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 5063)
2. Undang-undang nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 2009 nomor 112,tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia nomor 5038).
3. Peraturan Pemerintah no 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintah antara Pusat , Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah
Kabupaten/Kota ( Lembaran Negara RI Tahun 20007 no 82 , Tambahan
Lembaga RI No 4737)
4. Keputusan Menteri Kesehatatan Republik Indonesia nomor 1457/
Menkes/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
di Kabupaten/Kota.
5. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang no 6 tahun 2012 tentang Tata Cara
Penyusunan Produk Hukum Daerah

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS CIMALAKA TENTANG


PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO KLINIS, PANDUAN
MANAJEMEN RESIKO KLINIS, BUKTI INDENTIFIKASI RESIKO
ANALISIS DAN TINDAK LANJUT RESIKO PELAYANAN KLINIS

Kesatu : Penerapan manajemen resiko klinis, panduan manajemen resiko klinis, bukti
identifikasi resiko, analisis tindak lanjut resiko pelayanan klinis seperti tertera
dalam lampiran surat keputusan ini.
Kedua : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan / perubahan
sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Sumedang
Pada tanggal : 20 Oktober 2015
KEPALA PUSKESMAS CIMALAKA,

SUPRIYANTO
Lampiran : Surat Keputusan Kepala Puskesmas
Nomor : 440/067.D/PKM-CMK/X/2015
Tentang : Penerapan Manajemen Resiko Klinis
Tanggal : 20 Oktober2015

PENERAPAN MANAJEMENT RESIKO KLINIS

A. Pendahuluan
Manajement Resiko Klinis merupakan suatu upaya sistematis yang dilakukan baik di
Rumah Sakit maupun Puskesmas dalam rangka mengurangi resiko akibat pelaksnaan pelayanan
medis. Resiko Klinis dapat berupa bahaya, kesalahan, musibah, atau potensi terjadinya hal-hal
yang merugikan pasien, terkait dengan atau sebagai dampak asuhan klasik yang diberikan
kepadanya.

B. Tujuan
1. Meminimumkan terjadinya medical error “Advers Event”, dan “Harm” pada pasien
(membuat asuhan pasien lebih aman)
2. Meminimumkan kemungkinan terjadi klam dan mengendalikan biaya klaim yang harus
menjadi tanggungan institusi (Mencegah kerugian finansial bagi Puskesmas dan provider).

C. Sasaran
1. Puskesmas
2. Puskesmas Pembantu
3. Poskesdes, dan
4. Posyandu

D. Tahapan Manajement Risiko Klinis


1. Indentifikasi resiko : keluhan pasien, klaim, incident report, audit medic
2. Pembahasan : Tim Manajement Medik, Koordinator Pemegang Program
3. Kesimpulan : RCA : Tipe Medical error, number Medical error, perbaikan prosedur,
kebijakan peraturan dll.
4. Tindak lanjut.

E. Incedent Report
1. Pelaporan setiap masalah atau kejadian yang menyimpang dari yang direncanakan atau secara
normal seharusanya tidak terjadi dan berdampak pada keselamatan pasien ( Patient care and
Patient savety )
2. Pelaporan atas masalah atau kejdian yang menghadapkan pasien pada keadaan berisiko
3. Pelaporan atas masalah dan kejadian yang bertendensi dan berpotensi menghadapkan
puskesmas terhadap tuntutan hukum
4. Masalah kejadian tidak harus selalu menyebabkan cedera, tetapi termasuk juga kejadian yang
potensial menyebabkan cedera,
5. Pelaporan atas masalah dan kejadian yang dapat dijadikan pelajaran untuk mengeliminasi
atau menurunkan resiko,
6. Pelaporan masalah dan kejadian yang mempunyai dampak terhadap anggaran dan resiko
ketersediaan keuangan, peralatan maupun supplies.

F. Sumber Medical Repor


1. Manusia
1.1 Kelelahan
1.2 Kurang terlatih
1.3 Komunikasi yang buruk
1.4 Kekuasaan dan pengendalian
1.5 Keterbatasan waktu
1.6 Poor judgment
1.7 Keragu-raguan
1.8 Logic error
1.9 Over convident
2. Organisasi
2.1 Rancangan bangun kerja
2.2 Perencanaan kebijakan
2.3 Adminidtrasi dan pembiayaan
2.4 Insentif, disinsentif, kepemimpinan
2.5 Manajement supplay
2.6 Supervisi/umpan balik
2.7 Ketidak jelasan tugas
2.8 Salah menempatkan personil
3. Teknikal
3.1 Poor automation
3.2 Peralatan yang buruk
3.3 Keterbatasan peralatan
3.4 Tidak memiliki decision supporte
3.5 Kompleksitas
3.6 Kurang integrasi
3.7 Terlalu banyak informasi
3.8 Tidak menggunakan checklist

G. TIPE Medical Error


1. Kekeliruan Konsep
1.1 Wrong concept of deasese
1.2 Wrong concept of thretment
2. Kekelirusn Diagnosa
2.1 Misdiagnosis
2.2 Date diagnosis
2.3 Gagal melakukan prosedur diagnosis
2.4 Menggunakan prosedur yang using
2.5 Gagal melakukan pemantauan dan follow up
2.6 Hasil periksaan penunjang
3. Kekeliruan Terapi
3.1 Error melakukan tindakan medic
3.2 Error memberikan terapi
3.3 Error menetapkan dosis
3.4 Error menetapkan jenis obat
3.5 Terlambat memberikan terapi padahal indikasi berdasarkan diagnosis sudah jelas
3.6 Melakukan tindakan medic yang tidak adekuat dan tidak ada indikasi
3.7 Teknik yang keliru
4. Kekeliruan Pencegahan
4.1 Gagal melakukan terapi pencegahan sesuai yang diperlukan
4.2 Tidak adekuat melakukan pemantauan hasil terapi
5. Kekeliruan Lainnya
5.1 Gagal dalam berkomunikasi (komunikasi dengan pasien, komunikasi dengan tenaga
kesehatan lainnya)
5.2 Equipment failure
5.3 Kegagalan sistem lainnya

H. Penutup
Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai penerapan
Manajemen Resiko Klinis di Puskesmas Cimalaka Kabupaten Sumedang.

Ditetapkan di : Sumedang
Pada tanggal : 20 Oktober 2015
KEPALA PUSKESMAS CIMALAKA,

SUPRIYANTO

Anda mungkin juga menyukai