Ekowisata
Pada saat ini, ekowisata telah berkembang. Wisata ini tidak hanya sekedar
dihutan belantara, tetapi telah terkait dengan konsep pelestarian hutan dan
penduduk lokal. Ekowisata merupakan suatu perpaduan dan berbagai minat yang
Ekowisata merupakan suatu bentuk wisata yang sangat erat dengan prinsip
strategi konservasi. Dengan demikian ekowisata sangat tepat dan berdaya guna
adalah keadaan alam (keindahan dan daya tarik) yang spesifik atau unik dari
wisata alam adalah sumber daya alam yang berpotensi dan berdayatarik bagi
wisatawan serta ditujukan untuk pembinaan cinta alam baik dalam kegiatan alam
merupakan pemanfaatan sumber daya alam yang ditata dengan baik sehingga
dapat menimbulkan rasa senang, rasa indah, nyaman dan bersih dengan
bahwa wisata alam adalah suatu kegiatan perjalanan yang dilaksanakan pada
gua, lembah, sungai, pesisir, laut, air terjun, danau, lembah sempit (canyon) dan
lain sebagainya.
Salah satu bentuk kegiatan wisata alam yang berkembang saat ini adalah
waktu. Namun pada hakikatnya ekowisata dapat diartikan sebagai bentuk wisata
yang bertanggungjawab terhadap kelestarian area yang masih alami (natural area),
masyarakat.
kawasan alamiah untuk memahami budaya dan sejarah lingkungan tersebut sambil
menjaga agar keutuhan kawasan tidak berubah dan menghasilkan peluang untuk
yang alami maupun buatan serta budaya yang ada yang bersifat informatif dan
partisipatif yang bertujuan untuk menjamin kelestarian alam dan sosial- budaya.
Ekowisata menitik beratkan pada tiga hal utama yaitu keberlangsungan alam atau
ekologi, memberikan manfaat ekonomi, dan secara psikologi dapat diterima dalam
akses kepada semua orang untuk melihat, mengetahui, dan menikmati pengalaman
daerah yang masih alami dengan kepedulian terhadap lingkungan hidup dan
khusus terhadap kawasan pelestarian alam dan bersifat tidak massal. Kegiatan ini
jenistumbuhan dan satwa liar) juga semua manifestasi kebudayaan yang ada
(termasuk tatanan lingkungan sosial budaya) baik dari masa lampau maupun masa
dalam industri pariwisata lingkungan itulah yang sebenarnya dijual (Ahmad, 1999).
di darat (dalam kawasan hutan konservasi) maupun di laut (dalam bentuk taman
nasional laut). Kajian atas sembilan kawasan konservasi di Indonesia, dilakukan oleh
dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) dan RAKATA pada tahun
2000 memperlihatkan tidak saja keunikan tetapi juga keragaman objek merupakan
potensi besar pengembangan ekowisata. Hampir semua objek dan daya tarik wisata
pariwisata pada suatu daerah tujuan wisata selalu akan diperhitungkan dengan
baik bagi masyarakat, baik juga dari segi ekonomi, sosial dan juga budaya.
yaitu:
setempat akan pentingnya arti konservasi. Proses ini dapat dilakukan langsung
di alam.
alam.
dukung yang lebih rendah dengan daya dukung kawasan buatan. Meskipun
membatasinya.
8. Peluang penghasilan pada porsi yang besar terhadap Negara. Apabila suatu
daerah setempat.
yang mutlak sehingga harus ditegaskan dalam draft rencana. Partisipasi untuk
(Suhandi, 2001).
memberikan dampak positif. Dari segi lingkungan dan ekonomi, jika masyarakat
lokal tidak dilibatkan, sumberdaya dipastikan akan rusak dan nilai jual kawasan
bertujuan untuk :
1. Menginformasikan kepada penduduk setempat tentang apa yang akan terjadi
pengambilan keputusan
(Gunawan, 1995).
Menurut Marpaung (2002), obyek dan daya tarik wisata adalah suatu
bentukan dan/atau aktivitas dan fasilitas yang berhubungan serta dapat menarik
Daya tarik yang tidak atau belum dikembangkan semata - mata hanya merupakan
sumberdaya potensial dan belum dapat disebut sebagai daya tarik wisata sampai
mendefenisikan obyek wisata sebagai segala sesuatu yang menarik dan telah
dikunjungi wisatawan sedangkan daya tarik adalah segala sesuatu yang menarik
menarik kunjungan.
Menurut UU No.9 Tahun 1990 disebutkan bahwa obyek dan daya tarik
a. Obyek dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang berwujud
keadaan alam, serta flora dan fauna seperti : pemandangan alam, panorama
b. Obyek dan daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud museum,
peninggalan sejarah, wisata agro, wisata tirta, wisata petualangan alam, taman
c. Obyek dan daya tarik wisata minat khusus seperti : berburu, mendaki gunung,
gua, industri, kerajinan, tempat perbelanjaan, sungai air deras, tempat ibadah,
sebagai objek dan daya tarik wisata. Suwantoro (2002) menyatakan bahwa objek
wisata alam adalah sumber daya alam yang berpotensi dan berdaya tarik bagi
wisatawan serta ditujukan untuk pembinaan cinta alam, baik dalam kegiatan alam
wisata yang juga disebut objek wisata merupakan potensi yang menjadi
(kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang saat ini.
dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strenght) dan kelemahan
(weakness).
Penelitian Terdahulu
Usulan Strategi Bagi Desa Wisata Ketingan. Tujuan dari penelitian ini adalah
dilakukan. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Alat
analisis yang dipakai adalah analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
daya tarik alam, yaitu habitat burung kuntul dan blekok. Strategi yang hendaknya
dikembangkan adalah dengan meningkatkan pemasaran, kualitas SDM, kualitas
pelayanan, dan memelihara mutu apa yang menarik yang ditawarkan oleh objek
mengatakan bahwa potensi objek wisata yang dimiliki oleh kawasan pemandian
Manigom adalah berupa flora pegunungan Sumatera Utara, panorama alam yang
sangat indah, jalur tracking, areal camping ground, dan air terjun. Pemandian
Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menilai kondisi Pulau Sempu, menilai potensi pariwisata dan menilai strategi
ini dilakukan dengan metode sirvei, metode pengumpulan data meliputi data
ekowisata di kawasan Cagar Alam Pulau Sempu digunakan Analisis SWOT dan
(Ekonomi, lingkungan dan sosial) untuk mendekati proses hirarki analisis (AHP),
adalah untuk menilai manfaat dari dampak positif dan pengembangan biaya
dampak negatif pariwisata berdasarkan stakeholder persepsi. Hasil analisis SWOT
Obyek wisata alam Air Terjun Teroh-teroh ini terletak di Desa Rumah
Kabupaten langkat, 18 km dari Kecamatan Sei Bingai. Dengan luas wilayah 1316
Ha.
sebagai berikut:
Desa Rumah Galuh memiliki jumlah penduduk sebanyak 2114 jiwa. Desa
Rumah Galuh terbagi atas 9 dusun yaitu Dusun Rumah Galuh 1, Dusun Rumah
Galuh 2, Dusun Rumah Galuh 3, Dusun Guru Benu, Dusun Deleng Pucuk, Dusun
Kuta Perira, Dusun Sampecita, Dusun Penusunan, Dusun Bangun jahe Desa
Perdagangan (1,17 %), Angkutan (0,24%), dan Buruh (0,65%) (Kecamatan Sei
Bingai, 2014).
Katolik (3,82%), agama Hindu (0,05%), dan agama Budha (1,78%). Dan
ini juga memiliki 9 rumah tempat ibadah yang terdiri dari 2 buah masjid, 6 buah
gereja Kristen Protestan, 1 buah mushola. Desa ini juga memiliki 2 prasarana dan
sarana pendidikan yang terdiri dari 1 gedung SD, 2 gedung SMP, desa/ kelurahan
Desa Rumah Galuh memiliki Obyek Wisata Alam yaitu Air Terjun Teroh-
teroh dengan ketinggian sekitar 5 meter. Lokasi wisata ini berada di areal hutan
Hutan sebagai tempat perkebunan seperti Kelapa, cengkeh, coklat, pinang, karet
ataupun dengan kendaraan pribadi dengan waktu tempuh sekitar 1-3 jam dari kota